NovelToon NovelToon
Jadi Istri Ustadz, Bejo?

Jadi Istri Ustadz, Bejo?

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Beda Usia / Diam-Diam Cinta / Romansa
Popularitas:242.9k
Nilai: 5
Nama Author: Shuci Icuz

Seorang gadis yang menikah dengan seorang Ustadz paling populer di pesantren nya, Dia begitu tidak menyukai dengan pernikahnya itu di karenakan ia masih belum ingin membina rumah tangga, dialah Siti Maura Mubarokah, yang lebih akrab di sapa Sima, singakatan dari Siti Maura.

Akan kah dia bisa ikhlas menjalani dan menerima pernikahanya, atau kah dia memilih mangakhiri saja hubungan pernikahan nya itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shuci Icuz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Memulai

"Ada apa dengan nama saya?" tanya Bejo seraya duduk di samping Maura.

"Ini," ucap Maura seraya memberikan buku nikah mereka.

Bejo menerima buku nikah tersebut kemudian mengamatinya, baginya tidak ada yang salah, namanya pun juga benar, dari semua hurufnya pun tidak ada satupun yang keliru, lalau dimana kesalahanya.

"Namamu kan Bejo mas, kenapa disitu jadi panjang sekli?" tanya Maura yang tengah menatap Bejo, yang tidak tahu akan maksud dari Maura tadi.

"Oh, nama ini, ini nama asli ku, kalau Bejo nama panggilan aja, kenapa?"

"Hah, jadi bener kalau selama ini nama kamu itu bukan nama asli."

"Iya, memang bukan nama asli, Bejo itu nama panggilan yang diberikan Kakek ku sejak kecil, Papa ku memberikan nama korea yang susah di ucapkan oleh Kakek karena itu beliau memanggilku Bejo, singkatan dari Baek joo oh." Terang Bejo yang mendapat reaksi terkejut dari Maura.

Selama ini ia dan temanya terus menerka nerka nama korea Bejo yang ternyata bisa di buat singkatan.

"Kakek mu sungguh hebat ya Mas, bisa kasih nama dengan menyingkat nama asli mu."

"Ya, begitulah. Oh ya kamu mau jalan jalan atau dirumah aja?" tanya Bejo.

"Eh, emang boleh jalan jalan, ke mall gitu?" Tanya Maura dengan mata berbinar.

"Boleh lah, lagian kita disini hanya menunggu Papa ku datang, setelah itu kita kembali lagi ke Surabaya, jadi ya kita puas puasian kalau mau jalan keliling keliling." Terang Bejo yang mendapat senyuman bahagia dari Maura.

"Mau dong ke mall ya, aku udah lama banget gak pergi kesana, yah mungkin ada kalau kalau dua tahunan," ucap Maura.

"Ya sudah ayo, kita berangkat sekarang aja." tawar Bejo yang membuat Maura cemberut.

"Duh, kayak gak tau cewek aja, tach up dikit ya, cuma mau pakai pelembab aja kok, sama ganti baju, masa iya aku mau pakai daster begini." Maura berdiri lalu memandang penampilannya sendiri yang memang hanya memakai daster panjang.

"Em, benar juga, ya sudah ganti baju yang syar'i, baju dinasnya khusus dirumah saja, hanya buat suami." Bejo memandang Maura seraya mengedipkan sebelah matanya.

"Ish,, kamu apaan sih, main mata segala, udah sana keluar, tunggu aku diluar aja." Usir Maura yang kinin wajahnya sudah memerah karena malu.

Jantungnya pun ikut memanas saat mendengar Bejo mengatakan bahwa penampilanya hanya untuk suami saja.

"Kenapa saya harus keluar, kita kan sudah sah suami istri, tidak akan berdosa sekalipun kamu berganti pakaian di depanku," uangkap Bejo yang membuat Maura melotot tak percaya dengan apa yang Bejo katakan.

"Ih, dasar mesum, meskipun kita sudah suami istri, tetap aja aku belum siap kalau harus bukak bukaan di depan mu, apa lagi aku belum percaya sepenuhnya sama kamu."

"Kenapa kamu tidak bisa percaya sama saya, apa di hatimu ada pria lain?" tanya Bejo dengan tatapan yang todak bisa di artikan.

Maura hanya menggelengkan kepalanya, ia bingung harus berkata apa karena sesungguhnya memang ia masih ragu jika harus memberikan dirinya pada laki laki yang sudah sah menjadi suaminya itu.

Rasa takut terus membayangi diri Maura, apa bila suatu saat nanti setatusnya akan terkuak di depan publik.

terutama di dalam lingkungan pesantren.

Melihat maura melamun.

Bejo menarik tangn Maura hingga maura masuk dalam pelukanya.

"Kamu." Maura kaget sehingga Maura hampur keceplosan memaki Bejo.

Di belai lembut hijab Maura seraya berkata.

"Aku tidak akan memaksamu untuk melakukan kewajibanmu, dalam artian memberikan hak ku, tetapi bisakah kamu menerima pernikahan ini, dan mau memulainya dari awal bersamaku, kita bisa saling mengenal terlebih dulu, istilahnya pacaran kalau kata ternyata, bedanya kita sudah sah, dan menjadi ladang pahala bagi kita." Jelas Bejo yang semakin erat memeluk Maura.

Maura terpaku sehingga hanya bisa diam, mendengar perkataan Bejo yang menginginkan kepercayaan serta memulai hubungan mereka.

"Maaf jika saat pertama kita bertemu, saya tidak bersikap baik padamu, karena aku pun juga terkejut dan masih tidak bisa percaya dengan pernikahan yang aku jalani sendiri." lanjut Bejo dengan masih memeluk Maura.

"Mas," panggil Maura serya mencoba melepas pelukanya.

Dengan pelan Bejo melepas pelukannya.

Bejo menatap Maura dengan tatapan yang penuh cinta. Meski keduanya belum menyadarinya.

"Kamu minta aku untuk menerima pernikahan ini, bahkan aku harus mempercayakan diri ku padamu, apa kamu yakin bisa mencintai ku?" tanya Maura dengan menatap kedu bola mata hitam Bejo.

"Aku rasa cinta itu pasti akan tumbuh berjalannya waktu, tapi aku pastikan padamu jika aku akan melindungi dan menjaga mu, hingga nafas terakhirku." Janji Bejo dengan sungguh sungguh.

"Huf, janji ya, jangan sampai ada pologami." Pinta Maura.

"Astagfirullahaladzim Dek, tidak ada niatan bahkan berpikir pun tidak pernah tentang poligami, aku hanya akan menikahi satu wanita, dan wanita itu ternyata Allah takdirkan pada dirimu, jadi hanya kamu yang akan menjadi istriku selamnya."

Mura terharu dengan apa yang Bejo katakan, matanya pun mulai berkaca kaca. Ia merasa bersalah karena selama ini sikapnya tidaklah ramah, bahkan meminta untuk menyembunyikan setatus pernikahan mereka dari semua orang di pesantren.

Tetapi nyatanya Bejo sangat bisa menghargainya, hatinya sangat baik, mau menemani Maura dalam keadaan apapun padaha sikap Maura terkadang sangatlah jutek.

"Kenapa kamu mau menikahi ku Mas, dulu kamu bilng mau mengatakan alasnya menikahi ku, bahkan kamu sekarang malah meminta untk serius dengan hubungan ini. Aku akan pertimbangkan jika kamu kasih tau aku," ucap Maura yang sngat penasaran dengan alasan Bejo mau menikahinya, dengan acara yang mendadak pula.

"Maaf ya aku lupa untuk menjelaskan itu padamu." Sebelum menceritakan semuanya Bejo menarik nafas dalam untuk menenangkan diri, ia berharap jika Maura tidak akan kecewa dengan penjelasannya.

"Baiklah, ceritakan dulu jalannya nanti aja," ucap Maura dengan memposisikan dirinya dalam posisi yang nyaman untuk mendengarkan penjelasan Bejo.

Bejo yang melihatnya sangat antusias pun semakin deg degan, takut jika Maura akan marah atau sakit hati saat mendengar alasannya menikahinya.

"Begini, sebenarnya seharusnya Anak Paman Zainal yang menikah dengan anak Abah Husain. berhubung Paman Zainal tidak ada anak yang bisa di nikahkan ia memintaku untuk menerama perjodohan ini, karena Paman sudah menganggapku seperti anaknya dendiri, dan aku pun begitu menganggap nya orang tuaku sendiri maka dari itu aku menerima nya."

"Jadi, harusnya kita berdua itu tidak menikahkan, karena Marsya menolak maka aku yang harus menggantikan posisianya, sedangkan kamu karena Ustadz Zainal tidak anak yang usia menikah maka kamu yang menggantikan posisinya. Kok kayak udah diatur begitu ya," ucap Maura seraya mengeluarkan mode berpikirnya.

"Itu namanya jodoh," ucap Bejo seraya mendekatakan wajahnya pada wajah Maura.

Tatapan mereka saling mengunci, seperkian detik mereka sling pandang, bahkan hampir saja bibir mereka saling menyentuh.

"Kring kring kring " Suara ponsel Bejo memebuat mereka mengalihkan pandangan masing masing,

Bejo dengan salah tingkah mengambil ponsel yang ada di atas meja sementara Maura tengah mengatur deru jantungnya yang berdegup kencang sekli.

"Hampir saja, duh Maura kenapa kamu sampaia bisa terpesona sih, dan malah terbawa suasana. Ah bagimana ini, sipa coba yang tidak terpesona dengan wajah yang tampan begitu," gerutu Maura di dalam hatinya.

Sementara Bejo mengangkat telepon yang masuk, Maura memutuskan untuk mengganti pakaiannya untuk jalan jalan.

1
Ita Xiaomi
Ampun dah si kakek ambil gampang aja 😁
manda_
lanjut thor semangat buat up lagi semoga apa yg dicari cpt ketemu ya maura
manda_
lanjut thor semangat buat up lagi maura ini bikin demes 🤣🤣🤣
manda_
lanjut thor semangat buat up lagi penculik nanti ketemu sama penculik juga 😂😂😂
manda_
lanjut maura ini hamil jd hormonnya gak stabil 🤣🤣🤣
manda_
lanjut thor semangat buat up lagi kayaknya maura nyidam nih, waduh oma diculik
manda_
lanjut thor semangat buat up lagi semoga ketauan ya dirmh oma nya maura ada mata2 nda rifat
manda_
lanjut thor semangat buat up lagi semangat mas bejo lindungin keluarga maura dari si rifat sama ibunya itu
manda_
lanjut thor semangat buat up lagi kok dikit sih thor
manda_
lanjut thor semangat buat up lagi maura ini anak orang kaya ya
manda_
lanjut thor semangat buat up lagi siapa sih yg nembak
manda_
lanjut thor semangat buat up lagi ada masalah apa ya sebebernya
manda_
lanjut thor semangat buat up lagi siapa tuh yang mau ketemu sama maura
Neni Neni
lanjut kk siap yg dicari cucuya
manda_
lanjut thor semangat buat up lagi ya ditunggu thor siapa nih yg dicari cucunya
manda_
lanjut thor semangat buat up lagi ya ditunggu semoga si rifan tuh cpt ketauan ya
Syukriah Alkaff
gantung ceritanya
manda_
lanjut thor semangat buat up lagi ya ditunggu maura liat apa tuh
manda_
lanjut thor semangat buat up lagi ya ditunggu thor itu musuhnya ada di depan rumah kamu bejo semoga cpt ketahuan ya
manda_
lanjut lagi thor up nya ditunggu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!