Alice Theodore Aktris cantik yang sedang naik daun tiba tiba saja mengalami hal di luar nalar.
Setelah ia terpeleset bukanya meninggal justru ia malah masuk kedalam raga ZEYARA MICHELLE ALEXANDER , adik dari second male lead pada novel yang semalam ia baca.
bagaimana Alice menghadapi ini semua?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zeyy Anne, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 35
Bell pulang sekolah telah berbunyi , murid murid dikelas mulai merapikan barang barang mereka memasukan nya kedalam tas.
"Okee anak anak jangan lupa tugasnya minggu depan selamat siang" Ucap sang guru kepada semua murid
"Baikk miss" Ucap semua murid
Tak lama guru keluar dari kelas dan murid murid ikut berhamburan keluar kelas, tak terkecuali merry dan zeya, setelah selesai dengan barang barangnya mereka berjalan ke parkiran bersama, hari ini merry perdana membawa motor sendiri, motor vespa matic warna pink sangat girly sekali pikir zeya, tapi sangat cocok dengan karakter merry yang feminim.
"Zeyy mau gue boncengin gaa? Yuk gue anter pulang " Ucap merry dengan semangat.
"Hm lain kali aja deh mer aku ada janji soalnya" Ucap zeya menolak ajakan merry, selain dia ada janji alasan sebenarnya karena dia masih takut bagaimana merry masih amatiran dalam menaiki sepeda motor, bagaimana jika nanti mereka nyungsep berdua, baru membayangkan nya saja zeya sudah bergidik ngeri.
"Yaudah deh gue duluan ya, kayanya mendung lupa ga bawa jas hujan gue " Ucap merry
"Hati hati merr" Ucap zeya seraya melambaikan tanganya melihat sahabatnya telat berlalu.
Dari kejauhan zeya melihat alex dan teman temanya berjalan menuju ke arahnya, dan disana juga ada nastia, entah bagaimana kinerja otak Arga, sudah jelas jika nastia membohongi nya dan dia masih menempel saja, memang aura female lead membuat tokoh menjadi bodoh, dan sudah pasti ada campur tangan penulis brengsek itu.
"Udah lama nunggunya dik? " Tanya alex kepada sang adik
"Engga kok bang, yuk pulang panas banget nih" Ucap zeya tanpa memperdulikan yang lain, dia langsung masuk kedalam mobil setelah alex menekan kuncinya.
"Gue duluan guys " Ucap alex
"Yoi hati hati bro bawa masa depan gue " Ucap vano, yang dihadiah i geplakan di Kepalaya oleh Arion, vano hanya mendengus saja.
Mobil zeya pun melaju dengan pelan menuju gerbang keluar sekolah.
"Bang nanti turunin aku di cafe pelangi ya " Ucap zeya
"Kamu mau ngapain dik disana? " Tanya alex
"Udah turunin aja disitu pokoknya" Ucap zeya kepada sang abang
"Hm yaudah " Jawab alex, lanjut mengemudikan mobilnya dengan kecepatan standar.
Tak lama mereka sampai di tempat parkir depan cafe pelangi, zeya bersiap siap untuk turun, tetapi setelah melihat abangnya juga sepertinya akan ikut turun , zeya jadi mengurungkan niatnya.
"Abang mau ngapain? " Tanya zeya
"Abang mau turun lah, kan mau nemenin kamu masuk" Jawab alex
"No , aku mau me time tauu, abang pulang aja, aku juga udah ijin mama kok, nanti aku pulang naik taksi" Ucap zeya
"Beneran nih abang tinggal? " Tanya alex sedikit ragu
"Iyaaa, udah ah aku mau turun" Ucap zeya membuka seatbelt nya.
"Nanti gausah naik taksi abang jemput aja, kabarin abang kalo udah pulang " Ucap alex
"Iya iyaa" Ucap zeya, zeya bergegas turun dari mobil setelah mendapatkan izin dari abangnya, melambaikan tangan ke abangnya dan masuk ke cafe, dari dalam cafe zeya dapat melihat mobil abangnya mulai pergi meninggalkan parkiran cafe.
Memilih meja pojok yang kosong, zeya mendudukan dirinya, tak lama pelayan datang menghampiri zeya.
"Silahkan kak menunya, mau pesan apa? " Tanya pelayan cafe
"Emm aku mau strawberry cheesecake nya satu sama matcha latte extra machiato nya 1 , udah itu aja kak " Ucap zeya dengan ramah
"Baik saya ulang pesanannya ya kak, strawberry cheesecake nya satu sama matcha latte extra machiato nya 1 , ada tambahan lain? " Tanya sang pelayan
"Udah itu aja kak " Jawab zeya
"Baik, silahkan di tunggu sebentar ya kak, nanti pesanan kakak akan segera diantar" Ucap pelayan cafe tersebut, zeya hanya menanggapi dengan anggukan kepala dan senyuman saja.
Setelah itu pelayan cafe itu pergi meninggalkan meja zeya.
Zeya menunggu catha disini, harusnya tak lama lagi catha akan datang, jika memang dia menepati janjinya, jika tidak mungkin zeya harus berusaha lagi dilain waktu.
Tak lama pesanan zeya datang, sambil menunggu catha zeya memakan cake nya, rasanya enak seperti biasanya, zeya tau cafe ini dari merry, sudah dibilang merry itu sangat girly sekali, cafe dengan konsep coquete seperti ini sudah pasti rekomendasi dari sahabatnya itu.
Cake nya sudah habis minumannya pun tinggal setengah, tapi barang hidung catha belum terlihat, harapan zeya mulai pupus, mungkin memang catha tidak berminat datang menemuinya hari ini, zeya melirik arloji di tangannya menunjukkan pukul 16.05 sudah cukup sore , sepertinya dia akan pulang saja.
Namun saat zeya hendak bangkit dari duduknya untuk meninggalkan cafe, catha terlihat baru saja masuk dari pintu cafe, zeya yang melihat itu senang bukan main, tidak apa apa catha telat setidaknya catha mau menemuinya.
Zeya melambaikan tangan ketika melihat catha celingak celingkuk mencari keberadaannya. Catha akhirnya melihat zeya, dan menghampiri meja zeya.
"Sorry gue telat, tadi ngarahin kapten cheers yang baru dulu, lo kan tau kapten cheers baru aja di pilih, dan gue gabisa gitu aja lepas jabatan" Ucap catha mencoba menjelaskan alasan mengapa ia terlambat.
"Gapapa kak, kakak udah mau dateng aja aku seneng kok" Ucap zeya dengan senyum semangatnyaa
"To the point aja, apa yang mau lo bahas" Ucap catha dengan serius kali ini
"Aku bisa bantu kakak buat keluar dari tuntutan ayah kakak, aku juga tau kalo kakak ga suka sama perjodohan itu" Ucap zeya
"Darimana lo tau? " Tanya catha
"Ga penting darimana aku tau kak, yang penting kan aku bisa bantu kakak buat lepas semua ini" Ucap zeya meyakinkan catha, supaya tidak bertanya lebih jauh lagi.
"Bisa lo jelasin caranya? " Tanya catha
Zeya senang bukan main ketika catha mau mendengarkan nya, dia akan menggunakan cara lama yaitu mengumpamakan abangnya alex untuk membantu catha, dengan begitu alex dan catha akan lebih mudah bersatu, pikir zeya.
"Kira kira ada yang kakak sukai ga? " Tanya zeya pura pura tidak tahu, sebenarnya ia tahu bahwa catha menyukai reno, ga karena alur kembali ke plot novel, maka peristiwa reno mempunyai perempuan lain pun belum terjadi.
"Orang yang disukai ya? Ada sih tapi ga mungkin papa gue setuju" Ucap catha tertunduk lesu
"Jadi caranya adalah kakak perlu kandidat yang kuat yang kekuatannya setara dengan keluarga Robertson"ucap zeya serius
" Mana ada, gak adan ,lo tau sendiri Robertson sekaya apa dia nomer 1 " Ucap catha
"Ada kak, walaupun mungkin kekayaannya masih di bawah Robertson setidaknya sama sama berpotensi menguntungkan untuk perusahaan lawson, bukankah papa kakak tujuannya hanya itu, mencari keuntungan untuk perusahaan lawson? " Ucap zeya
Catha lagi lagi menatap heran kepada zeya, sebenarnya siapa gadis di depannya ini mengapa gadis itu sangat tahu permasalahan keluarganya. Melihat wajah catha yang sepertinya syok setelah mendengar ucapannya lantas zeya kembali menjelaskan kepada catha.
"Kakak ga perlu tau, aku tau dari mana, yang terpenting sekarang adalah mencari solusi untuk ini semua kan? " Ucap zeya lagi
"Oke, terus menurut lo siapa kandidat terkuat buat gue? Siapa orang yang kira kira bisa di nego sama papa gue untuk pembatalan perjodohan ini? " Tanya catha kepada zeya
"Kakak lupa di bawah Robertson ada siapa? " Tanya balik zeya kepada catha
"Dibawah Robertson? Emm bentar, dibaha Robertson ada alexander terus habis itu lawson" Ucap catha
"Nahhhh itu kak, masih ada alexander alias keluarga aku, kakak juga pastii tau dong aku punya kakak laki laki" Ucap zeya bersemangat
"Alex maksud lo?" Tanya catha
"Bener kak, kakak bisa menjalin hubungan sama bang alex, aku jamin papa kakak bakalan mikirin lagi kalo kakak nego pembatalan perjodohan itu dengan alasan kakak menjalin hubungan sama putra tertua alexander" Ucap zeya
"Ah ga mungkin, lagian arga sama alex tuh sahabatan, lo pikir alex bakal mau bantuin gue? " Ucap catha kepada zeya
"Untuk masalah itu kakak harus berusaha sendiri, aku juga bakal bantuin sebisa aku buat bujuk bang alex"ucap zeya, sedangkan catha masih diam memikirkan ini semua, walaupun tidak masuk di fikirannya sama sekali selama ini untuk memanfaatkan keluarga alexander demi pembatalan perjodohan ini, tapi mungkin ini adalah titik terang dari semua masalahnya.
"Oke gue bakal coba cara yang lo sebutin, tapi sebelum itu gue tanya dulu , kenapa lo mau bantuin gue, dan kenapa juga lo nyaranin abang lo buat bantuin gue? Sedangkan lo tau abang lo ada rasa sama nastia walaupun dia ga pernah bilang" Tanya catha kepada zeya, zeya yang ditanya seperti itu otomatis kaget dan bingung mau jawab apa, jujur juga tidak mungkin.
"Soalnya aku pernah ga sengaja lihat kakak nangis di taman belakang terus ngedenger kakak ngedumel sama diri sendiri tentang apa yang membuat kakak nangis, suer aku ga bermaksud nguping" Ucap zeya seraya mengangkat 2 jarinya disertai cengiran tak berdosa, jika kalian fikir dia jujur maka kalian salah, zeya hanya mengarang saja, dan semoga catha juga tidak ingat kejadiannya.
"Emang gue pernah nangis di tama belakang ya? Emm mungkin gue lupa tapi thanks saranya zeya makasih juga wlaupun kita ga deket tapi lo mau bantuin gue " Ucap catha dengan tulus,
"Sama sama kak, udah sore juga nih aku pulang dulu ya kak nanti keburu maghrib" Ucap zeya
"Lo pulang naik apa? " Tanya catha kepada zeya
"Aku naik taksi kak , kenapa? " Tanya zeya
"Bareng gue aja, anggap aja tanda pertemanan kita " Ucap catha
"Boleh kak, makasih" Ucap zeya dengan senyan tulus, dia sangat senang karena berhasil membawa catha keluar dari alur novel , semoga setelah ini ke depannya akan di permudah, zeya tentu tak mau kalah dengan penulis sialan itu.
Mereka akhirnya sampai di parkiran cafe , zeya dan catha masuk ke mobil, setelah itu mobil berjalan dengan kecepatan sedang. Tak ada obrolan yang terjadi semua sibuk dengan pikirannya masing masing.
Setelah menempuh kurang lebih 20 menit, barulah sampai di mansion alexander, zeya segera turun dari mobil catha.
"Kak mau mampir dulu ga? " Tanya zeya kepada catha
"Engga usah deh, next time aja udah maghrib juga, gue balik dulu bye" Ucap catha
Zeya melambaikan tanganya mengatur kepergian mobil catha, setelah itu dia masuk kedalam rumah.