Mendadak Jadi Ratu

Waktu berlalu begitu cepat. Pembangunan jalur kereta api sudah nyaris 100%. Bahkan kini negara D yang ada di sebelah selatan wilayah kerajaan Darly ingin mengadakan kerjasama, mereka ingin membangun jalur kereta menuju negara mereka. Tentu saja, presiden negara D harus bertemu dengan Kaisar Horton.

Kunjungan kenegaraan kini selalu ditangani oleh perdana menteri, Kaisar Horton mulai belajar kepemimpinan yang memang tidak selalu ia yang turun tangan. Maka ia memerlukan kepala negara untuk menghilangkan sistem kekaisaran yang monoton.

Kaisar Henry memerlukan pemimpin yang ada dibawah kendalinya. Maka ia mengangkat Marquez Albert menjadi perdana menteri, sedang Marquez Arthur diangkat menjadi panglima tertinggi kekaisarannya.

Raisa selama menjadi ratu membantu banyak dalam pembangunan wilayah di bawah kepemimpinan suaminya. Wanita itu bertangan dingin dan sangat ramah pada semua orang. Raisa tak pernah ragu turun ke ladang dan berkutat dengan tanah.

"Yang Mulia!" pekik para dayang yang panik melihat Raisa turun ke ladang gandum. Gandum yang harus ditanam di dataran tinggi. Kerajaan Raymond ada di dataran tinggi, tanahnya sedikit gembur, sangat cocok ditanam gandum.

"Buat bendengan garis lurus lalu beri jarak 20 cm x 10 cm atau 25 cm x 10 cm. Tanah ditugal sedalam kurang lebih 5 cm, kemudian benih dimasukkan kedalam lubang 3-4 butir per lubang, kemudian ditutup kembali menggunakan tanah!" jelas Raisa.

Semua menatap ratunya dengan pandangan takjub. Mereka yakin jika wanita istri penguasa itu sangat pintar dan genius. Bahkan ahli pertanian belum mengetahui bagaimana cara menanam gandum.

"Tanaman gandum ditemukan di sekitar Rusia dan daerah Syiria 10.000 tahun yang lalu. Apa kalian tak belajar itu?" sahut Raisa kesal pada para ahli.

Para pria menunduk malu. Sungguh tiga pria yang mengaku memiliki pendidikan lebih dibidang pertanian belum Samapi belajar di tahap sedetail itu.

"Tingkatkan lagi pengetahuan kalian. Jangan sampai ketinggalan jaman!" sahut Raisa tegas.

"Baik Yang Mulia Ratu, terima kasih atas peringatannya!" sahut ketiga pria itu membungkuk hormat.

Raisa naik ke mobilnya. Kaisar Henry selalu memerintahkan ratunya agar kemanapun menaiki kendaraan roda empat itu.

Kini di wilayah kerajaan Jones sudah ada tambang minyak bumi sebagai bahan bakar mobil. Mereka akan memproduksinya di sebuah kerajaan Rusia yang telah memiliki pabrik pengolahan minyak mentah.

Kaisar Henry yang begitu genius mulai merambah pada permainan saham. Pria penguasa itu belajar bagaimana jika seluruh perusahaan yang dimiliki kekaisaran ada sahamnya hingga orang bisa membeli dan berinvestasi saham di salah satu perusahaan milik kekaisaran.

"Buat harga saham di nilai rendah, agar orang berebut membelinya!" titah sang Kaisar.

Para staf pembangunan langsung membuat satu juta slot saham dan dijual di pasar bebas. Beberapa dari kepala staf langsung belajar banyak perihal saham.

"Buka peluang pembeli saham pada bangsawan dan para saudagar kaya di dalam negeri sendiri!" sahut Kaisar Henry lagi.

Terobosan Henry diikuti sangat didukung oleh kerajaan yang ada di bawa kepemimpinan pria itu. Wilayah mereka akan jadi makin berkembang nantinya.

"Yang Mulia, para bangsawan kita menguasai saham sebanyak 60%!" lapor staf kenegaraan.

Kaisar Henry begitu senang. Sahamnya jadi melambung tinggi dan kini diincar oleh semua para pialang saham.

"Biarkan saham-saham itu. Jika nilainya turun, kita beli lagi, hingga ketika naik kita lepas," sahut Kaisar Henry.

Para staf kenegaraan dan keuangan mengangguk tanda mengerti. Mereka lalu membentuk tim untuk menangani perihal saham itu.

Raisa pulang dengan pakaian kotor. Ia tak lagi memakai gaun kurungan ayam seperti ratu-ratu jaman dahulu. Kini ia memilih memakai baju kasual dan celana panjang dari bahan katun. Gebrakan mode wanita diusung oleh sang ratu.

"Apa yang kau pakai ini Ratu?" tanya Kaisar Henry terkejut.

Pria penguasa itu tentu masih belum siap dengan perombakan besar dari apa yang dipakai oleh istrinya.

"Ini mempermudah wanita dalam beraktivitas Kaisar!" jawab Raisa cepat.

"Tetapi pakaian ini seperti pakaian laki-laki," sahut Kaisar Henry setengah protes.

"Maafkan aku Yang Mulia, tetapi jika memakai gaun lebar, itu akan mempersulit dan juga kebebasan gerakan tubuh Kaisar," jelas Raisa.

"Aku tak mau menyingkap rokku tinggi-tinggi hingga memperlihatkan kakiku dan membuatku celaka sendiri," lanjutnya.

Kaisar Henry akhirnya setuju dengan apa yang dipakai ratunya. Terlebih, Raisa juga memakai bahan pakaian yang terbaik. Mode baju sang Ratu menjadi trending di kalangan bangsawan. Para wanita mulai berani mengubah mode busananya terlebih mereka yang cenderung memiliki sikap terbuka dan sangat dominan.

Raisa mengerti apa yang ia pakai pasti akan mempengaruhi dunia fashion. Ia menampilkan model setelah era dua puluh tahun ke depan.

"Ah, sudahlah. Aku akan memperbaiki jaman lagi," ujarnya.

Raisa memang harus berhati-hati dalam bertindak. Ia tak mau segala tindakannya melampaui jaman yang belum pernah terjadi.

Sementara itu kesehatan Princess Belle Harley mulai membaik. Ia pun sudah bisa bersaksi, gadis itu bisa membuktikan diri jika dialah yang mestinya jadi penguasa kerajaan ini.

Kaisar Henry membuka mata para bangsawan yang ada di kerajaan Harley jika perempuan bisa menjadi pemimpin.

"Aku mau menjadi ratu asal Kaisar Henry menjadi suamiku!" sahut gadis itu memberi syarat.

Para bangsawan tentu sangat terkejut mendengarnya. Princess Belle Harley sangat cantik dengan kulit putih bersih mata hijau, dagu lancip dan bibir kecil yang merah alami.

Rambutnya baru saja tumbuh, tubuhnya yang kurus sudah mulai berisi dan membuatnya makin terlihat seksi. Tak ada satu pria yang mampu berpaling darinya.

"Kaisar telah memiliki istri!" seru para bangsawan yang keberatan.

"Aku bisa menjadi permaisurinya. Biarkan kerajaan ini dipimpin oleh Ratu Raisa sebagai hadiahnya!" ujar Princess Belle dengan begitu tenang.

Persyaratan dikemukakan para staf kerajaan Harley ketika berkunjung memberi laporannya. Kaisar Henry tentu menolak tegas keinginan gadis itu.

"Aku menolaknya!"

Penolakan didengar oleh Princess Belle, ia ingin bertemu langsung dengan Kaisar. Ia sangat yakin dengan dirinya yang bisa membuat Henry mau menikahinya.

"Sebuah kerajaan akan langsung dipimpin istrinya. Itu hadiah yang sangat mahal bukan?"

Para bangsawan kembali menemui Kaisar Henry dan memberitahu perihal hadiah itu. Sebagai seorang yang berkuasa, kepemimpinan adalah tawaran menggiurkan. Terlebih ratunya yang menjadi pemimpi di kerajaan terkaya itu.

Raisa hanya diam. Ia menatap rajanya. wanita itu ingin sekali beradu otot pada princess Belle yang memberikan tawaran menggiurkan siapa saja itu.

"Apa jawabanmu Ratu?" tanya Kaisar resah.

"Apakah jawabanku akan merubah keputusanmu, Kaisar?" Raisa balik bertanya.

Kaisar Henry diam, ia dilema. Ia memilih untuk bertemu dengan Princess Belle dan akan memutuskan apa yang ada dipikirannya. Raisa sedih, sungguh ia menolak menjadi pemimpin tunggal walau di bawah kekuasaan suaminya. Tapi ia tak mau berbagi sang suami.

Raisa memilih diam dan meninggalkan suaminya sendirian di kamar utama.

bersambung.

next?