Bagaimana rasanya menjalani pernikahan tanpa adanya cinta? Hana terpaksa menerima tawaran seseorang untuk menjadi istri dari anaknya karena hutang-hutang sang Ayah. Reputasinya sebagai model hancur karena Ibu dan adik tirinya.
Belum lagi ketidak perawanannya yang menjadi duri tajam yang terus menerus diungkit Kenaan Atharis, suami arogan yang selalu berlaku sesuka hatinya.
Disaat Hana berharap menikah adalah jalan lepas dari derita, Kenaan justru menganggapnya bak kertas kotor yang pantas dibuang.
Bagaimana akhir kisahnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mimah e Gibran, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 30 - cemburu Hana
"Aku hamil, Pak!"
Kenaan terkejut, akan tetapi ia berhasil menguasai diri.
"Bukan anakku kan? Kita tak pernah melakukan apapun sejak kejadian itu?"
"Bukan, Pak! Eh Tuan."
"Pak aja, kayaknya kaku banget kalau Tuan. Lagian aku udah tobat, Ndin! Ada hati istri yang harus aku jaga sekarang," ujar Kenaan.
Andin mengangguk, lalu mengambil sesuatu dari dalam tasnya. Menyodorkan kertas tebal berukuran 15 x 20 Centimeter itu ke hadapan Kenaan.
"Saya mau izin menikah," ujar Andin dengan suara pelan nyaris tak terdengar.
Kenaan membuka undangan yang diletakkan Andin, dimana bagian depan hanya ada inisial A & D.
"Darwis? Surabaya? Aku seperti pernah mendengarnya..." Kenaan tampak berfikir sebentar, lalu menatap Andin.
"Kamu nikah sama pengusaha? CEO?"
Andin sekali lagi mengangguk.
"Dia orang pertama sebelum bapak datang," ujar Andin berterus terang.
Ia tipe wanita yang tak mudah melupakan jasa seseorang, termasuk Kenaan. Laki-laki yang menolongnya lepas dari seorang ger mo wanita malam.
Setelah Darwis, Kenaan lah laki-laki yang membelinya. Namun, Kenaan bukan hanya membelinya untuk satu malam tadi juga menebusnya hingga Andin terbebas dari jerat kubangan hitam itu.
Kenaan juga yang membantu Andin membiayai pengobatan ibunya yang sakit parah.
Kenaan manggut-manggut, lalu tersenyum.
Sejak kehilangan Hana, ia jadi banyak belajar dan berfikir bagaimana menghargai wanita. Seburuk apapun masalalunya.
Entah, hal yang kadang Kenaan sesali hingga saat ini adalah kemarahannya pada Hana di awal-awal mereka menikah.
"Baguslah, semoga lancar semuanya!"
"Makasih banyak ya, Pak! selama ini udah banyak bantu saya," ujar Andin.
"Hm, sama-sama! Aku pasti akan datang ke acaramu," ujar Kenaan akhirnya sebelum pamit.
"Ya, Pak! Sekali lagi makasih atas kebaikan Pak Kenaan selama ini," ujar Andin.
"Makasih aja terus, Ndin! Kamu tuh ya," omel Kenaan.
Andin hanya meringis, lalu tersenyum.
Mereka berpisah di pintu keluar caffe.
Setelah bertemu dengan Andin, Kenaan pun pergi ke gerai ponsel untuk menepati janjinya pada Hana. Ia akan membelikan sang istri ponsel baru.
Setelah menentukan pilihannya, Kenaan tersenyum sumringah kembali masuk ke dalam mobil dan pulang karena saat ini ia tak sabar untuk bertemu sang istri.
***
"Sayang, aku pulang!" teriakan Kenaan seolah menjadi kebiasaan barunya sejak menikah dengan Hana.
"Sayang..." panggil Kenaan menaiki tangga dan masuk ke dalam kamar.
Hening, akan tetapi seperkian detik Kenaan mendengar suara gemericik air yang menandakan sang istri saat ini sedang berada di kamar mandi.
"Na, kamu mandi ya?" tanya Kenaan dari balik pintu. Hana yang sedang berendam mendengar suara Kenaan pun dibuat tersentak karena teriakan laki-laki itu.
Beberapa menit kemudian, Hana keluar dengan kimono yang membalut tubuh seksinya.
"Udah selesai, kencannya?" tanya Hana tanpa melihat ke arah Kenaan.
"Kencan? Siapa yang kencan?" tanya Kenaan tak mengerti. Dahinya mengkerut sebab baru datang Hana langsung menginterogasi dirinya.
"Kamu lah," ujar Hana datar. Bahkan ia meninggalkan Kenaan begitu saja dan langsung duduk di depan meja rias mengeringkan rambutnya.
"Na," panggil Kenaan.
Langkah kaki panjangnya menyusul Hana. Tapi yang terjadi wanita itu cuek, mengganti pakaiannya tanpa perduli Kenaan lalu setelah selesai Hana naik ke atas ranjang. Merebahkan diri dengan posisi membelakangi Kenaan.
"Sayang," panggil Kenaan. Ia melepas sepatunya mencuci kaki ke toilet lantas menyusul Hana merebahkan diri di atas ranjang tanpa mengganti pakaiannya lebih dulu.
Tangan kekar Kenaan melingkar di perut sang istri hingga berhasil mengusiknya dari kepura-puraan tidur.
"Na, jangan ngambek dong!" bujuk Kenaan, ia mengendus-endus leher putih Hana yang terekpos sedikit.
"Rambut kamu wangi! Tadi diajak gak mau, sekarang malah ngambek? Apa aku boleh mengartikan sikap kamu ini sedang cemburu, hm?" Kenaan berbisik pelan di samping telinga Hana. Hembusan napas hangat yang menerpa membuat aliran darah Hana seakan menjadi cepat. Dan ia masih diam enggan membuka mata atau sekedar menjawab ucapan sang suami.
"Na, Aku tuh tadi ketemu Andin!" ujar Kenaan akhirnya meski sang istri tak sekali berminat mendengar penjelasannya saat ini.
"Hm." tanpa sadar Hana menyahuti penjelasan Kenaan.
Kenaan mengetatkan pelukannya hingga bershasil membuat Hana tak berkutik.
"Lepas, Ken!".
"Bilang dulu, kamu ngambek kenapa?" Hana membalikkan badan Hana sedikit memaksa.
Cup!
Kecupan sekilas di bibir hampir membuat Hana terperanjat akan tetapi langsung memukul bahu Kenaan begitu menyadari keterlambatannya mendapat serangan.
BETUL KATA LO, LO HRS JGA PRASAAN KENAAN, JGN SMPE KENAAN YG SDH MULAI JDI BAIK, KMBALI JDI IBLIS KEJAM.. DN INGAT JUGA SLALU PESAN MMA MARRY....
SI ALBERT DPT SIAL DGN SELINGKUH DN MNIKAHI MELYSA
TPI GK APA2 ANAK PRTAMA NYA KGUGURAN,, KRN HSIL PERZINAHAN, DMN BENIH ARMAN BRCAMPUR ALKOHOL, DN HANA JUGA PNGARUH OBAT PRANGSANG, YG MNA MNGKIN BSA PNGARUHI TUMBUH KMBANG BAYI.. SKRG SDH SAH SUAMI ISTRI, JDI BSA BUAT KMBALI DGN HALAL..