NovelToon NovelToon
Menjerat Hati Perjaka Tua

Menjerat Hati Perjaka Tua

Status: tamat
Genre:Tamat / Perjodohan / Nikahmuda / CEO / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:23.9M
Nilai: 4.8
Nama Author: Rossy Dildara

Demi menuruti permintaan terakhir dari sang Ayah, Citra rela menikah dengan seorang pria matang berumur 35 tahun yang bernama Steven Prasetyo.

Dipaksa? Tentu tidak. Citra dengan ikhlas dan senang hati menerima pernikahan itu meski selisih mereka 16 tahun. Bahkan, dia sudah jatuh cinta saat pertama kali bertemu dengannya.

Namun, sebuah fakta mengejutkan saat Citra mengetahui sebuah rahasia tentang alasan Steven menikahinya. Mungkin itu juga sebabnya mengapa sikap Steven selalu dingin dan menjaga jarak selama ini.

Sesungguhnya dia kecewa, tetapi entah mengapa semangat untuk mendapatkan cinta dari pria dewasa itu tak pernah pudar. Malah makin membara. Citra bertekad akan membuat pria yang membuatnya berdebar setiap hari itu jatuh cinta padanya. Bila perlu sampai tergila-gila.

Akankah Citra berhasil menaklukkan hati Steven? Atau justru dia menyerah dan lebih memilih meninggalkannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rossy Dildara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

25. Apa aku boleh mencobanya? (Visual Steven+Citra)

Rate 21+

Ucapan Steven menggantung kala merasakan miliknya tengah menerobos lahan sempit hingga membuatnya berlumuran darah. Dan tak lama terdengar suara jeritan kencang yang berasal dari bibir mungil Citra.

"Aaaww! Sakit, Om!"

Dia yang memasukkan sendiri tadi tapi dia sendiri yang merasa kesakitan. Milik Steven sudah tertaham sempurna ke dalam sana saat dia masukkan secara paksa.

"Apa kataku, sakit, kan?" Steven langsung bangkit, kali ini tubuhnya sudah mampu dia gerakkan.

Baru saja dia hendak mengangkat tubuh Citra yang berada dipangkuannya, tetapi langsung terhenti lantaran merasakan miliknya di dalam sana seperti tengah disedot dan tenggelam dalam kelembaban.

Perlahan Steven mengerakkan pinggulnya, dan seketika matanya membulat kala rasa nikmat itu menjalar keseluruh tubuh.

'Kenapa ini sangat enak? Duh, bagaimana ini?' batin Steven lalu menggerakkan kembali pinggulnya dan memeluk pinggang gadis yang kini tengah mengigit bibir bawahnya.

Niat untuk melepaskan penyatuan itu langsung urung, sebab hawa naffsu di tubuh Steven sudah menjalar dan ingin meminta lebih.

"Apa sakit sekali, Cit?" tanya Steven. Wajahnya kini terlihat merona dan kabut gairah itu menggebu-gebu. Miliknya seperti diurut-urut dan terjepit dalam limbah kenikmatan.

"Iya, Om. Sakit. Tapi lama-lama ... ada enak-enaknya," ujar Citra sambil tersenyum. Wajahnya juga sama meronanya seperti Steven. Dia pun lantas menangkup kedua pipi suaminya dan meraup bibirnya dengan lembut.

"Katanya kamu belum pernah pacaran? Kok bisa ciuman?" Steven cepat-cepat melepaskan bibirnya, dia merasa heran sekali pada Citra yang pandai berciuman. Tidak kaku sama sekali. Padahal jika diingat, saat jatuh di lift dia mengatakan itu adalah ciuman pertamanya.

"Aku 'kan belajar, Om. Lihat di internet. Ayok dong, lanjutin. Ini rasanya enak, Om," pinta Citra dengan suara manja serata menggoyang bokongnya.

Seketika ubun-ubun Steven berkedut kepanasan. Cepat-cepat dia pun membaringkan tubuh kecil istrinya di atas kasur, kepalanya dia sanggah oleh bantal.

"Oke, kita mulai sekarang." Perlahan Steven menarik miliknya, lalu dengan cepat dia hentakkan ke dalam dan langsung membuat Citra mengerang.

"Aakkhhh!"

Steven melakukannya secara berulang-ulang dan kini suara dessahan pada bibir keduanya lolos mengisi kamar Steven.

"Ah ... ini sangat enak, Om. Milik Om besar ...," desah Citra seraya menangkup kedua pipi Steven. Pria yang kini berhadapan di depannya itu sudah merem melek. Dia terus melaju dengan kecepatan stabil. Sesekali dia meremmas dua benda kenyal yang terus bergerak mengikuti iramanya itu.

Tanpa diduga, ternyata buah dada Citra cukup besar dalam genggamannya. Begitu lembut dan terasa kenyal. Steven memang sempat melihatnya tak sengaja, tetapi itu hanya sekilas dan tak terlalu jelas.

'Ini sepertinya enak. Apa aku boleh mencobanya?' batin Steven. Puncak dada yang berwarna pink kecoklatan itu segera dia lahap dengan rakus, menyusu layaknya bayi yang tengah kehausan.

"Ah, geli, Om." Citra dengan refleks meremat rambut kepala Steven.

Gerakan ditubuh Steven makin lama makin tak terkendali, sangat kencang dan menguncang tempat tidur.

Erengan entah itu sakit atau enak yang lolos dibibir Citra membuatnya makin semangat. Makin semangat untuk mengajaknya terbang ke udara.

"Aahh ... Aahh!" Didetik-detik pelurunya hendak meledak, Steven langsung menekan lebih dalam lagi miliknya. Rasanya makin terjepit dan begitu mengigit.

"Aaaahhhh ...." Desah panjang itu akhirnya lolos dan tak lama terdengar bunyi ketukan pintu dari luar.

Tok ... Tok ... Tok.

Steven dan Citra langsung saling memandang sambil mengatur napasnya yang terdengar tersenggal-senggal. Tubuh keduanya basah karena keringat.

Steven terlihat begitu heran mengapa ada seseorang yang mengetuk pintu kamar. Sebab seingatnya, di apartemennya itu hanya ada mereka berdua.

"Siapa yang mengetuk pintu, Om?" tanya Citra seraya menyeka keringat di dahinya.

"Nggak tahu, coba aku cek dulu." Baru saja Steven hendak mengangkat tubuhnya yang mengukung Citra dari atas, tetapi suara ketukan itu kembali terdengar dan kali ini lebih keras hingga membuatnya terperanjat.

Tok ... Tok ... Tok.

Sontak—kedua mata Steven terbuka dengan lebar. Matanya menyorot tajam ke atas langit-langit kamar, deru napasnya terdengar tersenggal dan dia pun segera menyeka keringat pada seluruh wajahnya.

"Apa aku tadi hanya mimpi? Kenapa sangat nyata sekali?" Mata Steven berkeliling pada kamarnya, mencari-cari keberadaan Citra yang tak ada di mana-mana. Dan untuk ketiga kalinya pintu kamarnya digedor.

Tok ... tok ... tok.

"Om Ganteng! Kenapa tumben Om belum bangun? Apa Om sakit?"

"Itu Citra?" Steven terdiam sesaat ketika mendengar suara itu, lalu entah mengapa dadanya terasa begitu plong saat tahu apa yang dia alami hanyalah mimpi. Tapi ada senangnya sebab dia berhasil mencapai pelepasan. "Syukur deh kalau cuma mimpi. Tapi kenapa harus dengan Citra?" gumamnya sesaat, lalu Steven langsung terpengah ketika mendengar suara Citra lagi.

"Om Ganteng! Kenapa Om belum bangun juga?" tanya Citra setengah berteriak, dan tak lama pintu itu kembali diketuk.

Tok ... tok ... tok.

Steven cepat-cepat bangkit dari tempat tidur, kemudian menuju pintu.

Ceklek~

Pintu itu baru saja dibuka, dan tiba-tiba Steven disambut pelukan hangat oleh Citra hingga membuatnya kaget.

"Om kenapa baru bangun? Apa Om sakit?" tanya Citra saat pelukannya itu berhasil Steven lepaskan. Dilihat Citra memakai baju kodok labasan berbahan jeans di atas lutut. Steven memperhatikan Citra dari ujung kaki sampai ujung kepala, tak terlewat sama sekali sampai pada ikat rambut pita merah yang dikenakan gadis itu.

'Kenapa Citra terlihat sangat manis memakai baju itu? Sesuai sekali dengan umurnya yang masih belasan tahun. Hanya saja kenapa harus dikuncir? Padahal lebih bagus rambutnya terurai.'

Baru kali ini Steven melihat Citra memakai pakaian seperti itu, dan sepertinya dia menyukai penampilannya. Hanya saja tidak dengan rambutnya yang dikuncir kuda.

Dan, setelah diperhatikan dengan seksama— kedua mata gadis itu terlihat begitu sembab, kantung matanya juga agak hitam.

'Kenapa dengan matanya? Apa kurang tidur?' batin Steven.

"Dih, Om ngompol, ya?" tuduh Citra seraya menunjuk inti tubuh Steven yang terlihat basah.

Cepat-cepat pria itu pun menundukkan kepalanya, dan sontak—matanya terbelalak karena kaget melihat celananya basah kuyup, dan setelah diraba—terasa begitu lengket. Itu seperti sisa pelepasan pada saat dimimpinya tadi.

Steven yang terlihat malu dengan wajah yang merah padam itu bergegas masuk ke dalam kamar, meninggalkan Citra yang masih berdiri sambil melihat pria tampan itu berlari kelabakan masuk ke dalam kamar mandi.

"Aku mau pergi ke kampus ya, Om. Sudah mau jam delapan! Aku takut telat!" teriak Citra, kebetulan pintu kamar itu terbuka lebar dan Steven dapat mendengarnya sebab pintu kamar mandi belum ditutup.

"Sebentar! Aku hanya ganti celana dan cuci muka!" pekik Steven. Suaranya terdengar jauh tapi lumayan jelas didengar oleh Citra.

Citra lantas terkekeh geli melihat kejadian tadi, merasa konyol melihat tingkah Steven. "Kok bisa orang seganteng Om pipis di celana? Seperti anak kecil saja."

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

...Bonus visual. Seperti biasa dikarya-karya Author sebelumnya ... Author yang bucin sama Oppa Korea sama seperti Citra, pada akhirnya menentukan memang Om Ganteng alias Om Steven pakai visual Korea....

...Ini dia kegantengannya, kalian bisa lihat sendiri 😚...

...

...

Dan ini visualnya Citra

1
Dedeh Herawati
mampir ach
Ariyani Ariyani
aku sllu like cuman jarang koment dd othor🙏💪💪💪
visi Sembiring
thor apa anak nissa dan tian bknnya diculik ya sama aulia ms mrk ga sadar juga?
IG: @rossy_dildara: Rahasia kak, nanti terungkap pas mereka dibuat judul baru🤭
total 1 replies
Nayosha
waah udh normal si Stev ternyata
Nayosha
hahaha pisang anaknya ternyataaaa...ngakak dech
Nayosha
mau liat CCTV ya
Nayosha
ih PD banget ya Fira
Nayosha
bener jgn di kasih izin Bu...tuman tuh si Fira...emang ga tau diri
Nayosha
beresin dulu SM Aulia nya Om...supaya aman
Ariyani Ariyani
ko tidak ada ya? mohon infonya 🙏🙏🙏
IG: @rossy_dildara: udah aku pindahin ke aplikasi GN' Kak
total 1 replies
Nayosha
enak aja Lo Fir mau rujuk sm Tian...halu dia
Nayosha
dasar Steven buka puasa nya langsung goyangin Citra kayanya
Nayosha
Fira ya
Nayosha
bagus dech ada kemajuan....tp abis di pukuli Tian jadi ngga Inget...ada yah am esia gitu...ada yg muncul Inget ada yg lupa LG sebagian
Nayosha
amnesia nya udh maju dikit kedepan kayanya ...udh Inget Citra waktu di culik si kumis Lelel soalnya
Nayosha
hahahaha. bagus jg KL di dunia nyata ada Burung seperti Kevin....buat ngasih pelajaran pelakor/Facepalm/
Nayosha
duel
Nayosha
Bikin Stev kelabakan aja LG Cit...ngumpet dl sm si kembar di rumah Om Tian...bisa di liat reaksi Steven gimana
Nayosha
Citra tau tuh Stev chatingan sm si Imel
Nayosha
tuh kan mana tahan Stev ga akan bisa lah....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!