Akan aku buat suamiku mencintai ku, Begitu bathin Aisyah
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fiah MSI probolinggo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 25 Mengejar Cinta Istri
Karena desakan para warga untuk Aisyah ikut ke dalam klinik tempat Aditya membantu warga, akhirnya Aisyah ikut dengan Kenzo dalam gendongan nya.
"Assalamualaikum,Mas" ucap Aisyah saat sudah ada di depan meja Aditya, yang man Aditya terlihat begitu fokus dengan beberapa kertas di hadapannya.
"Waalaikumsalam, Aisyah " jawab Aditya dengan sedikit terkejut, Lalu ia bangkit dan mendekati Aisyah. Aditya sudah berfikir, Kalau ia akan ikut senang saat Aisyah Mengasuh Kenzo,Karena Aditya bisa melihat tawa Aisyah yang lepas saat Aisyah bersama si Kenzo.
"Mana, Biar aku yang menggendong Kenzo " pinta Aditya seraya mengulurkan kedua tangannya pada Aisyah
Aisyah menatap heran pada Aditya, Pasalnya Aditya tidak suka dengan Kenzo, tapi saat ini, ia malah ingin menggendongnya.
"Kau jangan berfikir yang tidak-tidak, aku bukannya tidak menyukai Kenzo, hanya saja ... aku_"
"Tidak suka dengan ayahnya Kenzo, benarkan?" tebak Aisyah
"Aku dan Tuan Rian tidak memiliki hubungan apapun, Dia juga lelaki yang baik, aku hanya bersimpati saja saat melihat ia bekerja sambil bawa anaknya, sekecil Kenzo lagi" ucap Aisyah seraya menyerahkan Kenzo dalam gendongan Aditya, karena dirinya juga ingin ke kamar mandi.
"Kamar mandinya dimana?" tanya Aisyah
"Pintu itu kamar mandinya" tunjuk Aditya
*****
Naura tidak bisa menerima bahwa Aditya sekarang sedang mengejar istrinya ke kampung,Dia merasa sudah berhasil menjerat Aditya dalam dekapannya, Sehingga ia sangat suka dengan kepergian Aisyah.
"Dasar, J*lang, munafik, Kau bilang akan melepaskan Aditya, tapi ternyata kau malah melakukan rencana licik, cuiiihhh" umpat Naura seraya meludah karena jijik dengan apa yang Aisyah katakan saat itu.
Amarah Naura semakin menguap, apalagi semua harapan nya untuk menjadi istri Aditya semakin jauh.
"Kau jahat Dit, kau jahat sekali, bukankah kau bilang hanya aku yang berarti dalam hidupmu, kenapa sekarang kau malah mengejar j*Lang ltu, apakah kau takut pada ibumu? Apakah kau butuh bantuan ku untuk menyingkirkan Ibumu itu, dia yang paling menyebalkan Dit, dia yang paling membuat aku muak, kau tahu ... bahkan dia berani menamparku, dasar ibu gak ada Akhlak " Naura begitu kesal, sehingga semua barang yang ada di dekatnya ia lempar kesegala arah
"Hiks ... hiks .. hiks aku tak ingin kembali pada nya Dit, Dia memberiku izin 1 tahun untuk membawamu dalam pelukanku, barulah kami akan resmi bercerai kalau kau seperti ini, aku tidak bisa lepas darinya, aku mohon dit, selamat kanlah aku, menikahlah denganku Dit," tangis Naura pecah dengan seiringnya tubuhnya yang lemas dan kini duduk bersimpuh dengan banyaknya barang yang sudah ia lemparkan.
*****
"Maaf Tuan, tapi saya rasa, Tuan tidak bisa memaksa hal yang diluar batas, teman saya sudah memiliki istri dan istri anda ingin mengambilnya, tentu kami tidak akan membiarkan hal itu terjadi, apalagi dengan dua sisi wanita yang jauh berbeda itu, Tuan ... saya harap anda membawa lagi istri anda, atau dia akan berakhir degan ketidak warasan nya" ucap Reno tanpa ada ras takut pada suami Naura yang umurnya jauh lebih dewasa dari Naura.
"Hahahha saya tahu, Dia pasti tidak akan bisa membuat Aditya jatuh dalam dekapan ya, Tuan Reno, kalian hebat mengambil tindakan, menjauhkan untuk mendekat kan, hebat ... hebat kalian " puji suami Naura
"Tapi Tuan, saya sudah tidak menginginkan Naura lagi, saya sudah memiliki istri yang jauh lebih baik darinya, surat perceraian saya dan Naura sudah kami tanda tangani beberapa Minggu yang lalu, dan rumah sakit yang Naura inginkan, maaf sudah saya berikan pada istri saya sebagai kado pernikahan kami, Hahahah" ucap suami Naura dengan tawa lantangnya, tentu Reno terkejut. Bukankah suaminya masih begitu mencintai Naura, tapi kenapa sekarang dia bilang sudah memiliki istri ? pikir Reno, hal apa yang sudah ia lewatkan selama ini.
"Saya memang akan membawa Naura kembali, tapi bukan sebagai istri, tapi sebagai pelayan buat istri saya, Tuan Reno. dan itu sudah di sepakati ielh Naura, " ucap suami tempatnya kini mantan suami Naura.
"Lelaki mana yang akan setia menunggu Istri nya yang sedang mengejar lelaki lain, sayang juga masih punya harga diri, Tuan Reno" imbuh mantan suami Naura itu.
"Dia sudah banyak membawa uang saya, dan saya hanya diam saja, Tapi sekarang, sudah saatnya saya menghentikan kesombongan wanita itu " ucap mantan suami Naura dengan santai, Namun Reno tahu itu adalah kata penekanan bahwa ia ingin memberikan Naura pelajaran.
Di saat Reno ingin berkata, sambungan telfon mereka terputus. Reno tercengang dengan kenyataan yang ada, berarti gak semudah yang ia pikirkan untuk membuat Naura pergi, dengan perpisahan dengan suami, Naura pasti akan lebih gencar mengejar Aditya.
*****
"Yuk kita pulang bareng, dan mana biar aku yang menggendong Kenzo lagi" ucap Aditya saat sudah merapikan meja nya.
"Tidak apa-apa, biar aku saja yang menggendongnya " tolak Aisyah serat juga ikut berdiri
"Kau sudah lelah dari tadi menggendongnya, mana, yuk Kenzo, gendong paman lagi" ucap Aditya seraya mengambil Kenzo dari gendongan Aisyah.
Merekapun pulang dengan berjalan kaki bersama, menikmati pemandangan sore hari di perkampungan sungguh sangatlah indah, mereka hidup sederhana tapi Aditya bis melihat kebahagiaan yang begitu nyata di wajahnya dengan berkumpul bersama anak dan istri nya.
"Andaikan aku tak seegois itu, andaikan aku tak sekejam itu padamu, mungkin kini di rahimmu sudah aada anak kita" ucap Aditya dengan suara yang serak menahan sakit mengingat akan sikapnya
Aisyah diam, ia tidak tahu harus mengatakan apa pada Aditya
"Aisyah, aku harap kau bisa menerima ku kembali dan bisa hidup denganku kembali, aku berjanji tidak akan mengulang kesalahan yang sama" Aditya berkata seraya menatap ke bawah tanah, malu mengatakan semua kesalahan yang sudah ia perbuat.
"Aku sudah memaafkan dan melupakan semua itu mas, dan untuk kembali, kita akan tetap kembali, apalagi mengingat apa yang Bibi tadi pagi katakan, kalau beliau akan memanggil kyai kerumah untuk meng-akad kita kembali, tapi apakah bisa kita menjalankan biduk rumah itu kembali, jika mbak Naura masih terus mengharapkan mas disisinya, Apakah mas akan sama meninggal kan aku sendiri seperti malam itu?" ucap Aisyah dengan terus melangkah beriringan dengan Aditya. Aditya dengan cepat menggeleng kan kepalanya.
"Aku tidak akan melakukan kebodohan itu lagi, Syah. Masalah Naura, aku akan menyelesaikannya saat kita sudah kembali, ku mohon, jika tidak demi rumah tangga kita, maka lakukanlah untuk Ibu yang begitu mencintaimu " ucap Aditya dengan suara yang begitu penuh penyesalan.
Aisyah tak menjawab, tanpa Aditya katakan pun, semuanya demi ibu mertua nya itu. hanya saja ... ia ragu akan Naura. kadang sikap obsesi seseorang bisa melakukan hal apapun bahkan di luar pikiran kita.