Mengejar Cinta Istri Yang Kabur

Setelah mendapat perintah dari Jhon semua anggota yang Kaisar miliki berbencar mencari Lisa. Tempat utama yang mereka cari tentu saja tempat di mana awal mula Lisa menghilang.

****

Di mansion.

"Halo! Tante aku punya kabar gembira untuk Tante!"

{" Kabar gembira Apa?"}

"Lisa menghilang Tante!"

{"Apa Lisa menghilang?}

"Benar tan, tanpa aku usir wanita itu pergi sendiri dari Mansion Kaisar. Aku harap dia tidak akan pernah kembali lagi."

{"Bagus! Rencana kita akan segera di mulai. Kamu harus memastikan Lisa tidak akan kembali . Dan kamu harus bisa mengambil hati Kaisar kembali supaya rencana kita berjalan dengan mulus."}

"Tante tidak perlu khawatir. Aku sudah mempunyai rencana ku sendiri." Anggel menyudahi panggilannya.

Ini adalah hari yang paling menyenangkan baginya. tanpa harus bersusah payah membuat Lisa pergi dari kehidupan Kaisar, justru Lisa malah pergi dengan sendirinya.

********

PRANG ..... BRAAK ..... PRANG .....

BUG... BUG .... BUG .... PLAK ... PLAK ....

Kaisar membanting semu benda yang ada di ruang kerjanya dan menghajar semua anggota yang ia utus untuk mencari Lisa.

"Kalian mencari satu orang saja tidak becus." Geramnya.

"Maafkan kami tuan. Kami sudah mencari nona Lisa di setiap sudut kota tapi tetep tidak di temukan." ucap salah satu anggotanya sambil memegangi pipinya, yang mungkin terasa sangat sakit atau perih karena di hajar oleh Kaisar.

"KALIAN YANG TIDAK BECUS MENCARINYA."Teriak Kaisar.

"Maaf tuan. Mung .... kin no ....na Lisa.... di ..."

"MUNGKIN APA? KALAU BICARA YANG JELAS, JANGAN BIKIN SAYA TAMBAHAN EMOSI KALAU KALIAN TIDAK MAU KAKI KANAN KALIAN SAYA PATAHKAN ." Ancamnya dengan suara yang menggelegar seperti geludug.

"Mungkin nona Lisa di culik tuan."

"Di culik!" Kaisar terdiam dan berfikir sejenak.

Kalau sampai benar Lisa di culik, aku pastikan siapapun orang itu akan ku buat dia menyesal pernah di lahirkan di dunia ini.

"Maaf tuan. Apa tidak sebaiknya kita mencari nona Lisa di rumah tuan Yusuf, orangtua nona Lisa." Jhon yang masih berfikir waras memberikan saran tanpa harus emosi seperti tuannya.

Orangtuanya!

"Kau benar. Kita kesana sekarang. Dan kalian tunggu hukuman dari saya karena telah gagal menemukan istri saya." Tunjuknya pada para pengawal yang hanya menundukkan kepala.

****

Tak lama. Kaisar bersama Jhon dan di dampingi dengan dua pria bertubuh besar mengenakan pakaian serba hitam sampai di kediaman Yusuf.

Satpam yang berjaga di depan kediaman Yusuf mencoba menghalangi mereka, karena mereka datang layaknya orang yang hendak adu mekanik. tapi dengan segera dua pengawal Kaisar mengamankan pak satpam itu.

"Jadi, dia menggunakan uang yang dia dapat dari kakek untuk membeli rumah ini." Gumam Kaisar sinis, sambil meneliti rumah yang cukup mewah baginya.

Tok .... Tok .... Tok ...

Jhon mengetuk pintu rumah mewah itu.

"Kenapa harus mengetuknya Jhon, dobrak saja langsung, buang-buang waktu saja." Kesalnya.

Tapi Jhon tidak mengindahkannya, memang begitulah tuannya jika sudah marah dan kesal. Bahkan akan ada hal gila lagi yang mungkin Kaisar lakukan.

Tok ... tok ...

Hingga ketukan ke lima akhirnya pintu di buka.

Sella yang membuka pintu sangat terkejut melihat siapa yang datang.

"A ... Ada apa?" Tanyanya dengan gugup.

"Selamat malam nona, maaf kami menggangu waktu istirahat anda. Kami ing ....."

"Di mana Lisa?" Karena tidak sabar Kaisar memotong sapaan Jhon untuk Sella. Mungkin dia pikir tidak ada waktu untuk ber basa-basi di saat seperti ini.

Bukannya menjawab Sella justru terbengong melihat Kaisar.

Kaisar! ya benar dia Kaisar, suami Lisa. astaga dia tampan sekali jika di lihat dari dekat seperti ini. batin Sella

"APA KAU TULI, ATAU KAU GAGU?" Bentak Kaisar tepat di depan wajah Sella. yang hanya terbengong menatapnya.

Jhoh hanya bisa menggelengkan kepalanya. Benar-benar tamu yang sangat tidak sopan dan tidak tau diri. Mungkin itulah yang ada di fikiran Jhon sekarang.

Sella tersontak dengan bentakan Kaisar yang bagai geludud di siang bolong.

"Maaf... Maaf ka!"

"KA?" Geram Kaisar yang membuka lebar matanya.

"Iya, kakak."

"MEMANGNYA KAMU PIKIR SAYA INI KAKAK MU HAH? PANGGIL SAYA TUAN."

"Anda memang Kaka saya karena anda suami dari kakak saya."

"Tapi saya tidak mau mempunyai adik seperti mu." Ucap Kaisar sambil menunjuk wajah Sella. Yang berhasil membuat Sella menutup rapat mulutnya.

"Nona Sella. Apa nona Lisa ada di sini?" kali ini Jhon yang bertanya pada Sella.

"Tidak ada tuan. Lisa tidak di sini, Memengnya apa yang terjadi tuan?"

"Tidak terjadi apa-apa nona, jika memeng nona Lisa tidak di sini kami permisi. Selamat malam maaf sudah menggangu anda" Jhon menganggukan kepalanya. dan segera membawa tuannya pergi dari tempat itu, jika tidak cepat-cepat di bawa bukan tidak mungkin Kaisar akan mengacak-acak rumah mertuanya itu.

Sella mengangguk. Dan memperhatikan mereka berlalu hingga tak terlihat lagi.

Ada apa ini? kenapa mereka mencari Lisa, apa Lisa menghilang. Astaga! aku harus memberi tahu mamah sekarang

******

Di mobil.

Kaisar benar-benar kesal. Orang-orang yang ia kerahkan untuk mencari Lisa sungguh tidak bisa di andalkan.

Kaisar di buat pusing dan tenaganya terkuras karna seharian ini Kaisar bicara di sertai otot-ototnya yang seakan hendak putus karena selalu berteriak. dan menghajar orang-orang yang sebenarnya tidak bersalah.

siapa sebenarnya yang bersalah atas menghilangnya Lisa! tentu Kaisar tidak menyadari itu.

"Tuan sebaiknya kita kembali dulu ke Mansion, anda harus beristirahat." ucap Jhon yang melihat gurat lelah di wajah tuannya.

Kaisar hanya diam saja seperti sedang memikirkan sesuatu.

"Jhon cari semua data-data orang yang mungkin adalah musuh kita. Entah di dunia bisnis kita atau keluarga kita, temukan mereka."

"Baik tuan." Jhon sangat paham apa maksud dari perkataan tuannya itu.

*************

Di tempat Lain. Di sebuah perkampungan kecil dan tidak terlalu banyak di ketahui orang, karna lokasinya yang sangat jauh dari pusat kota.

Seorang wanita dengan mengenakan Hoodie berwarna mocca dan menutupi sebagian kepalanya, memberhentikan sebuah angkutan umum.

Dia adalah Lisa. Lisa tidaklah di culik atau menghilang seperti apa yang di khawatirkan para penghuni mansion, Lisa senaja pergi atau kabur. Lisa sudah merencanakan ini jauh-jauh hari tepatnya di mana hatinya merasa hancur dan sakit setelah di hianati oleh orang-orang terkasih nya. Lisa memutuskan untuk pergi menjauh sejauh-jauhnya dari orang-orang yang menyakitinya.

dengan bekal tabungannya yang tersisa ia ingin memulai hidup baru dengan identitas barunya tanpa di ketahui siapapun. Tapi sebelum ia pergi menjauh dari kota ini, Lisa ingin memeriksakan kesehatannya yang beberapa hari ini menurun, dan juga ia ingin memastikan apakah hasil dari alat pendeteksi kehamilan itu benar.

Lisa senaja pergi dengan cara seperti ini. Jika dia terang-terangan pasti kaisar akan murka dan menghalanginya, bukan karna peduli atau rasa cinta dan tidak mau kehilangan tapi yang Lisa pikirkan Kaisar tidak akan membiarkan sesuatu yang sudah ia beli dengan harga yang sangat mahal pergi begitu saja.

Sampai di tempat tujuan Lisa turun dari angkutan umum. Kakinya melangkah parlahan mendekati klinik yang ada di hadapannya. Ragu dan takut itulah yang Lisa rasakan saat ini.

"Ya Tuhan semoga aku hanya masuk angin biasa dan alat tes itu tidak benar." Gumam Lisa.

Dengan penuh keyakinan Lisa masuk ke dalam klinik dan melakukan pendaftaran.

Tidak beberapa lama, Karena memang klinik tidak terlalu ramai nama Yunalisa Andini pun di panggil.

"Selamat pagi nona. Silahkan duduk." Sapa seorang dokter wanita dengan ramah.

"Selamat pagi dok. Terimakasih."? Lisa duduk di kursi yang tepat berada di depan dokter yang terhalang meja.

"Ada yang bisa saya bantu nona Yunalisa?"

Dan Lisa pun menceritakan semua keluhan yang ia rasakan termasuk soal alat pendeteksi kehamilan itu. Dengan segera dokter wanita yang sangat ramah itu melakukan pemeriksaan.

Setelah selesai Lisa kembali duduk di kursinya.

"Jadi bagaimana dokter dengan hasil pemeriksaannya?" Tanya Lisa dengan hati yang harap-harap cemas.

Dokter tersenyum sambil menatap Lisa. "Selamat nona Yunalisa, anda hamil, dan usia kandungan anda sudah memasuki Minggu ke delapan."

DEG ....

"Hamil!" Lisa terdiam sejenak. Seluruh tubuhnya terasa kaku dan sulit untuk di gerakkan.

🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹

Terimakasih 🙏🙏

jika suka tolong like dan tinggalkan saran di kolom komentar ya. vote author juga 🤗🤗