Sang Penakluk Bos Brengsek

Acara makan malam yang dilangsungkan oleh keluarga Nalendra berjalan cukup menyenangkan. Tak ada pembicaraan yang membuat suasana memanas, meskipun sebenarnya Tania ingin sekali protes dengan apa yang dilakukan oleh kakaknya Rainer.

Bagaimana tidak protes, Baru pertama kali bertemu dengan Karina, dia sudah menampakan kemesraan dengan wanita itu. Tania tak suka kakaknya menjadi pria Ramah kepada semua wanita, Dia ingin mendapatkan kakak ipar yang benar benar mencintai sang kakak. Sangat nampak jika Karina tertarik hanya pada fisik dan harta kakaknya saja, dia 100% yakin bahwa Karina tak akan mencintai Rainer sedikit pun jika Rainer Tak memiliki apa apa.

Melihat gelagat tak suka yang ditampakkan oleh Tania, Dengan perlahan Arman mendekati Tania laku duduk persis di sampingnya.

"Jangan khawatir Tania, kakamu hanya sedang bermain main saja sekarang, dia tak akan tertarik pada wanita yang dengan mudah langsung terpesona padanya," ucap Arman sambil menyandarkan tubuhnya ke sandaran kursi.

Seketika Tania mengerutkan dahinya lalu menoleh pada Arman.

"Maksudnya apa kak?" tanya Tania dengan bingung.

"Laki laki itu suka tantangan, terutama tentang cinta, apalagi kakakmu yang biasa mendapatkan kemudahan dalam hal wanita, dia tak akan mendapatkan sensasi yang biasa diinginkan oleh laki laki."

Tania semakin tak mengerti apa yang dikatakan oleh sahabat sekaligus asisten Kakanya ini.

"Jangan membuatku bingung kak, katakan secara spesifik," ucap Tania semakin memburu pernyataan yang dilontarkan Arman.

Arman hanya tersenyum sambil memantik rokoknya kemudian menghisapnya dengan khidmat.

Yah, saat ini mereka sedang berkumpul sambil bercengkrama di pinggir kolam renang, disini terdapat sofa nyaman yang biasa digunakan untuk sekedar mengakrabkan diri dan berkumpul dengan keluarga, tempatnya cukup luas, cukup untuk hanya sekedar menggibahkan pasangan di depan sana yang sedang saling menggoda itu, ish sungguh menyebalkan melihatnya.

"Mainlah sesekali ke kantor, kau akan melihat sesuatu yang menarik," ucap Arman sambil menyunggingkan senyum misteriusnya.

"Ajak Tante juga," lanjut Arman.

"Sepertinya ada hal menarik di kantor, aku penasaran," ucap Tania sambil terkekeh membayangkan apa yang ada di kantor.

"Kerjamu luar biasa kak, semoga penyakit kak Rainer cepat sembuh, aku sudah muak melihat dia menjadi pria ramah seperti itu," ucap Tania sambil memandang sinis pada kakak satu satunya yang dia miliki itu.

"Dia akan sembuh dalam waktu dekat ini, jangan khawatir," jawab Arman sambil kembali menyesap rokoknya dengan khidmat.

Saat ini Rainer benar benar sedang bersenangat senang, mengikuti apa yang diinginkan oleh Karina, berbicara mesra dengannya, berbisik ditelinga gadis itu, dan menampakkan tatapan minat pada wanita itu, dan karina pun sama, dia begitu terbuka dengan apapun yang dilakukan Rainer, saling menggoda dan merayu, sungguh mereka seperti pasangan.

"Sayang, sekali kali ayo kita ke pantai, kita berdua saja," ucap Karina dengan menggoda.

Lalu Rainer menampakkan senyum smirknya.

"Tentu, Kita akan melakukan hal apapun yang menyenangkan, atau kau ingin melakukannya sekarang," ucap Rainer sambil menyentuh dagu Karina.

Tentu saja dengan perlakuan Rainer seperti itu, Kirana serasa diatas Angin. Dia mengira Rainer pun tertarik dengannya, bahkan menginginkannya, tanpa dia tahu jika Rainer melakukan itu pada setiap wanita yang menaruh minat padanya.

Benar benar pria Ramah

Malam panjang yang diisi dengan acara makan malam keluarga Nalendra pun berakhir, beruntung ini adalah week and, jadi mereka tidak khawatir jika esok hari akan terlambat untuk bekerja.

Ini adalah malam dimana persekongkolan antara asisten dan adik dari Rainer yaitu Tania akan di mulai.

Tania berharap Kakanya akan berhenti menjadi pria Ramah, dan bisa mendapatkan cinta sejatinya, bukan hanya tertarik pada kesempurnaan yang dimiliki oleh kakaknya dari segi fisik maupun harta, tapi dia ingin Kakanya mendapatkan wanita yang mencintainya tanpa memandang apa yang dimiliki oleh Rainer.

Di tempat Anna berada

Keesokan harinya di minggu pagi dimana orang orang menikmati hari liburnya dengan jalan jalan sambil sedikit berolah raga.

Begitupun Anna, sudah seminggu menjalankan aktifitasnya bekerja di pagi sampai sore hari dan malamnya kuliah, Ia pun memerlukan refresh otaknya, disinilah dia bersama sang sahabat Ratih dan Irman, berjoging ria sambil menikmati jajanan khas pinggir jalan yang berjajar di sepanjang jalan dimana mereka berolah raga.

"An, gimana kemarin sama pak Rainer, kamu diapain sama dia?" tanya Ratih sambil mengistirahatkan tubuhnya yang sudah penuh dengan keringat itu.

Saat ini mereka sedang duduk bertiga berteduh di bawah pohon yang rindang menikmati semilir angin, tak lupa ditemani beberapa camilan yang mereka beli untuk sekedar mengisi perut karena tenaga mereka sudah terkuras setelah mengitari taman olah raga ini.

"Jangan tanya Rat, udah beberapa kali aku berhadapan dengan manusia itu, dia tetap tak menerima kesalahan, setiap kesalahan harus ada Hukumannya, gila apa dia ya," ucap Anna dengan bernafsu sambil mengigit telur gulung yang di belinya.

"Bos yang mana sih An, yang kemarin nganterin kamu ke kampus?" tanya Irma yang berusaha menyamakan persepsi 2 temannya ini.

"Bukan, itu sih pak Damar, kalo ini yang udah bikin aku hampir telat masuk kelas pak Bambang, inget ngga kamu," ucap Anna.

"Oh yang itu, yang katakamu ..."

Saat Irma akan melanjutkan perkataannya, Anna langsung memberikan kode dengan tangannya, dan Irma pun faham dengan kode itu.

"Kamu tau Ir?" tanya Ratih sambil menatap Irma.

"Tau lah, Anna hampir terlambat karena disuruh beli cheese cake sama bosnya buat besok kan," ucap Irma mengoreksi apa yang sempat ia katakan.

"Tau ngga, itu bos baru gantengnya kebangetan Ir, Anna beruntung banget bisa sering liatin muka gantengnya," ucap Ratih berbinar mengingat ketampanan Rainer.

"Gitu, aku penasaran banget pengen liat, siapa namanya ? biar aku cari di google, siapa tau ada kan."

Anna hanya mencibir apa yang diucapkan teman temannya ini. Daripada ingat dengan wajah tampannya, Anna lebih mengingat bagaimana ia diperlakukan semena-mena oleh Rainer, begitu mengesalkan, dan lebih kesalnya lagi Anna tak bisa melawan, jika dia melawan hukuman akan lebih banyak lagi, ia tak mau itu terjadi.

Tak menunggu lama Irma berkutat dengan hand phonenya mencari informasi tentang Rainer sedetail mungkin, tak terlalu sulit mendapatkannya, dan hasil akhirnya mereka begitu tercengang dengan apa yang ia dapat.

Rainer Nalendra putra adalah salah satu pengusaha potensial dan sukses mendirikan perusahaanya sendiri yang bergerak di bidang

perhotelan, selain itu, ia juga adalah putra satu satunya dari keluarga Nalendra yang kelak akan menjadi salah satu kandidat pewaris dari NY group, dan kini dia menjabat sebagai CEO di PT Nalendra konstruksi salah satu perusahaan dibawah naungan NY group.

Selain informasi tentang kekayaannya, ia juga terkenal sering tertangkap foto sedang bersama dengan wanita yang berbeda beda, sungguh tak bisa dipungkiri ketampanan dan kekayaannya membuat para wanita antri ingin mendapatkan posisi sebagai pendamping seorang Rainer Nalendra putra.

"Wah wah wah, luar biasa kamu beruntung An, tapi ngga beruntung juga ternyata dia playboy," ucap Irma.

"Apanya yang beruntung sih, jelas jelas aku tuh ditindas sama pak Rainer, engga ada beruntung beruntungnya," ucap Anna menepis anggapan teman temannya ini.

"Intinya, semoga kamu selamat deh An, karena aku yakin lambat laun kamu bisa kecantol juga sama gantengnya, biarpun dia playboy gitu, ya mana ada perempuan mau nolak cowok potensial kaya dia," ucap Ratih.

"Engga lah Rat, ngeri banget, aku yang masih gres ini, masa bisa kecantol sama yang bekasan, rugi banget aku," ucap Anna tak terima dengan pernyataan Ratih.

Yang Anna tak sadari adalah, jodoh itu tak bisa di tolak atau pun tak bisa diminta, dia akan datang dengan berbagai macam kejutan yang menyertainya.

Makasih ya kalian yang udah mampir kesini, makasih juga yang udah setia nungguin up date nya aku.

Pokoknya jangan lupa sempetin jarinya buat ngasih rate, like, dan kasih komennya yang bisa bikin author remahan ini semangat dan lebih baik lagi, masukin favorit juga ya.

Peluk sayang dari author remahan ini 🤗🤗

Happy reading😉😉