Gadis yang harus terpaksa menikah dengan CEO muda kaya, karena Ayahnya terlilit hutang yang banyak. Namun, apa jadinya ketika dia baru tahu setelah menikah. Suami nya itu adalah seorang psikopat pembunuh berdarah dingin.
Tubuh Zizi bergetar hebat karena Kenzo mengarahkan pisau itu ke mulut mungilnya.
"Sssttt … jangan banyak bicara, apa kamu mau mulutmu yang kecil cerewet ini disobek?"
Kenzo semakin mendekatkan pisau itu ke mulut Zizi. "Sepertinya aku ingin melukis di atas kulitmu yang mulus ini, tapi aku tidak mempunyai tinta."
Zizi yang masih gemetaran memberanikan diri untuk bersuara.
"Tuan maafkan saya karena saya tadi begitu lancang."
Namun, Kenzo tidak menghiraukan Zizi. "Bagaimana kalau pisau ini sebagai kuas untuk melukis, sepertinya akan sangat indah."
Mau tahu kelanjutannya cuss ...Dibaca saja!!
Warning … . bisa membuat KECANDUAN.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayuza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
25. Kecelakaan
"Kamu harus menemukan orang yang telah membunuh Papamu Darel."
Nyonya Angel tidak terima Tuan Bram mati dengan cara mengenaskan begini, ia terus saja menangis di makam suaminya.
"Ma, ayo kita pulang. Biarkan Papa pergi dengan tenang."
Darel sebenarnya juga rapuh ia berusaha tetap tegar di depan Mamanya.
"Darel, sekarang hanya kamu harapan Mama. Jadilah pemimpin di perusahaan."
"Mama tenang saja pasti Darel akan menuruti amanah Papa."
Sebelum Tuan Bram meninggal ia selalu berpesan kepada Darel untuk mau menjadi pemimpin di perusahaan nya itu.
"Ma, orang yang membunuh Papa sepertinya bukan orang sembarangan, karena dia begitu pintar dalam menghapus jejak nya."
Polisi pun tidak bisa menemukan bukti apa pun di tempat kejadian, itu yang membuat Darel semakin penasaran seperti apa wajah pelaku itu. Kenapa dia sangat cerdas.
"Apa Papa punya musuh selama ini Ma?"
Nyonya Angel menggeleng karena yang dia tahu suaminya itu selalu ramah tamah pada semua orang.
"Papa kamu orang baik, mana mungkin punya musuh."
"Apa mungkin saingan pebisnis yang tidak suka sama Papa??"
"Entahlah Darel, Mama rasa ini ada kaitannya dengan putra Tuan Hercules itu."
Karna terakhir Tuan Bram bercerita pada nyonya Angel bahwa Kenzo ingin bekerja sama dengannya. Tapi bukan itu yang membuat nyonya Angel curiga melainkan Kenzo terlihat tidak suka pada suaminya itu, di saat mereka mengadakan pertemuan sebagai tanda mereka berdua telah sepakat menjalin kerja sama.
Darel terlihat sedang berpikir keras.
"Maksud Mama Kak Kenzo?"
Nyonya Angel membuka kacamatanya. Terlihat mata nya sudah sembab karena terlalu lama menangis.
"Dari mana kamu tahu, dia kan juga anak dari almarhum teman Mama dulu yang bernama Dara."
[Apa mungkin dia yang melakukan ini semua, aku harus bisa menyelidikinya. Aku mengingat cerita Zizi yang mengatakan dia itu psikopat.]
***
Hari-hari berlalu begitu cepat, hubungan Zizi dan Kenzo semakin membaik.
Mereka berdua sekarang jadi romantis.
"Sayang, tolong pasangkan dasi ini untukku!"
Zizi melangkah dengan sangat pelan karena perutnya sudah memasuki bulan ke 9. Tapi dia tidak pernah mengeluh sedikit pun, karena sekarang Kenzo benar-benar sudah mencintainya.
"Ngapain lihat aku kayak gitu."
"Kamu terlihat gemoy sayang."
Zizi jadi lebih gendut, ia merasa Kenzo sekarang sedang mengejeknya.
"Bilang aja aku gendut, sudah tidak seseksi dulu lagi."
"Aku tidak bilang begitu sayang, jangan ngambek begini dong kan jadi jelek."
Kenzo sedang mencari cara supaya mood Zizi kembali lagi. Dia baru ingat hari ini Tuan Hercules akan datang berkunjung ke mansion.
"Sayang kamu tahu, hari ini Papa akan datang kesini."
"Benarkah??"
"Iya dong, tapi kamu gak usah ikut jemput papa ya, cukup diam saja di mansion."
Zizi sebenarnya mau ikut, tapi keadaan yang tidak memungkinkan.
"Papa juga pasti ingin melihat cucu-cucunya."
Setelah Zizi memasangkan Kenzo dasi, ia kemudian mengantar Kenzo sampai depan pintu utama.
"I love you, jaga mata dan hatimu untukku."
Niko dan Jesi ingin muntah mendengar Kenzo, karna Kenzo terlalu lebay.
****
"Jam berapa Tuan Hercules tiba di bandara?" tanya Darel pada Anton. Sambil menyilang kedua kakinya.
"Menurut informasi dari anak buah saya, sepertinya siang ini Tuan."
Darel sudah cukup lama curiga kepada Kenzo dan dugaan nya itu benar apa adanya.
"Apa perlu saya turun tangan Tuan?"
"Tidak perlu mengotori tangan kita Anton, buat mobil yang menjemputnya mengalami rem blong."
Darel ingin membalas perbuatan Kenzo, dan juga ia ingin merebut kambali Zizi.
Darel selama ini mengirim anak buahnya untuk masuk kedalam mansion Kenzo tanpa dicurigai sedikit pun.
Anton sekarang berperan sebagai tangan kanan Darel setelah kepergian Tuan Bram, karena janjinya akan selalu mengabdi kepada keluarga Tuan Bram.
"Maaf Tuan, nyonya besar sedang menuju kesini."
Darel mengerutkan dahinya, ia tidak tahu bahwa nyonya Angel akan ke kantornya.
Saat akan menanyakan itu nyonya Angel sudah datang dengan membawa wanita cantik dan begitu seksi.
"Darel, kenalin teman anak Mama namanya Olivia kamu bisa memanggil nya Oliv."
Nyonya Angel begitu semangat memperkenalkan wanita yang bernama Oliv itu namun, Darel tidak meliriknya sedikitpun.
"Lain kali saja Ma Darel kenalan, hari ini Darel sangat sibuk."
Nyonya Angel tahu itu hanya alasan Darel saja. Nyonya Angel tidak akan membiarkan Darel menolak wanita untuk yang kesekian kalinya. Karena Darel selalu beralasan sudah punya kekasih tapi sampai sekarang nyonya Angel tidak pernah melihat batang hidungnya.
"Darel, Oliv sudah jauh-jauh lho datang kesini hanya untuk bertemu dengan kamu."
Darel tidak bergeming, ia lalu berdiri.
"Darel ada urusan di luar Ma, Mama bisa pulang saja."
Darel mengajak Anton untuk pergi entah kemana tujuannya.
Gadis itu tetap tersenyum meski Darel sudah nyata-nyata menolaknya.
"Gak apa-apa tante, mungkin Kak Darel benar-benar sibuk."
"Kalau begitu kita ke rumah tante ya, kamu tunggu darel pulang di sana."
Nyonya Angel akan berusaha keras untuk mendekatkan Oliv dan Darel, karena Oliv dari keluarga terpandang.
***
Tuan Hercules sudah sampai di bandara tepat pukul 01:12, dia tampak membawa dua koper oleh-oleh hanya untuk menantu dan calon cucunya.
Sudah beberapa kali menghubungi Kenzo tapi nomer Kenzo tidak aktif. Ia memutuskan untuk memesan taksi, Namun, sebelum ia memesan taksi sebuah mobil hitam berhenti tepat di depannya.
"Selamat siang, Tuan Besar. Tuan muda menyuruh saya untuk menjemput Anda."
Tuan Hercules heran karena baru pertama kali ini Kenzo menyuruh orang lain menjemputnya, karena biasanya Niko yang akan selalu datang.
"Silahkan masuk Tuan, saya sopir baru di mansion jadi Anda tidak usah ragu."
Setelah lama berpikir Tuan Hercules akhirnya masuk, tanpa menaruh curiga sedikitpun.
.
Di tengah-tengah perjalanan Tuan Hercules merasa jalan yang mereka lalui tampak asing ia mencoba untuk bertanya.
"Ini sepertinya bukan jalan menuju mansion Kenzo."
"Benar Tuan, ini saya memakai jalan pintas supaya cepat sampai di mansion."
Tuan Hercules bingung karna Niko sering membawa nya melalui jalan pintas, tapi tidak dengan jalan ini yang semakin naik dan jalannya pun berliku-liku.
"Apa kamu tidak salah jalan?"
"Anda istirahat saja Tuan sebentar lagi kita akan sampai."
Tapi siapa sangka di ujung jalan terlihat buntu dan sebuah tebing tinggi di sisi kanan dan kiri.
Sopir itu melaju dengan kecepatan tinggi, Tuan Hercules terlihat panik saat ia akan membuka pintu jendela mobil untuk lompat ternyata sudah di kunci.
Sopir itu tiba-tiba melompat keluar, tidak dengan Tuan Hercules yang masih di dalam mobil. Mobil itu pun masuk ke dalam jurang dan langsung meledak.
Sopir itu menuju semak-semak, setelah berhasil lompat dimana disana ada Darel dan juga Anton yang menyaksikan itu semua.
"Kerja bagus, ini ambil upah mu dan langsung pergi dari negara ini."
"Siap bos, kalau ada misi lagi jangan segan-segan untuk menghubungi saya."
"Pergilah, sebelum polisi datang dan menemukan kita disini."
\*\*\*
"Apa???"
Kenzo terkejut mendengar Niko berbisik di telinga nya.
Kenzo yang belum selesai meeting langsung berdiri, setelah mendapat kabar yang sangat mengejutkan.
"Miting ini ditunda."
Kenzo bergegas ke tempat kejadian ingin memastikan bahwa itu bukan Papanya.
"Niko apa kamu sudah tidak bisa mengemudi lagi ,kenapa sangat lambat sekali."
Padahal Niko sudah menggunakan kecepatan yang tinggi.
"Semoga itu bukan Papa."
Perasaan Kenzo sekarang sedang tidak karuan, saat ia mengaktifkan ponselnya beberapa notif pesan masuk dan beberapa panggilan tidak dijawab dari Zizi.
"Tuan Apa Anda sudah tahu nyonya Zizi akan melahirkan?"
Kenzo menarik nafas dan membuangnya dengan sangat kasar.
"Biarkan dulu Jesi yang mengurusnya, Aku ingin memastikan bahwa itu bukan Papa."
Kenzo merasa di saat dirinya akan membuang sifat buruknya kenapa ada saja yang mengusik hidupnya kembali.
gak cocok jdi psikopat😂😂
jawabannya satu karena darel adalah PEBINOR hanya begitu dispesialkan disetiap novel yang novelisnya wanita,
kak tp q blm puas bgt mngkanya di bikin lg cerita anak2 mereka ya kak si arlon briana sm arlan aurora pasti g kalah seru dan bucin2.