YANG GAK SUKA LANGSUNG SKIP AJA YA, NO KOMEN-KOMEN YANG BIKIN BAPER MELUNCUR TERJUN KE LUMPUR LAPINDO😜🤭🤣
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon syitahfadilah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 25
David pun melangkah menyusul Istrinya, ia langsung meraih tangan Alya lalu maju kedepan Istrinya.
"Alya, kita harus bicara" ucapnya dengan menggenggam sebelah tangan Istrinya.
Alya melihat tangannya yang digenggam oleh suaminya, tanpa berbicara langsung menarik tangannya lalu melanjutkan langkahnya menuju lemari pakaian.
David pun mengekor dibelakang istrinya. "Alya, tolong beri waktu bicaralah sebentar denganku" Namun Alya seolah tidak mendengarkannya, Alya membuka lemari dan mengambil sesetel pakaian rumahan lalu kembali melangkah masuk kedalam kamar mandi. Dan David tetap setia mengekor istrinya itu, dan iapun menunggu lagi didepan pintu kamar mandi.
Tak berapa lama Alya pun keluar dari kamar mandi dan sudah berpakaian lengkap, ia berjalan santai melewati suaminya sambil mengeringkan rambut nya dengan handuk kecil sembari tersenyum melihat suaminya itu sudah seperti anak buah yang setia mengikuti kemana bos nya pergi.
Sejenak David menahan keinginannya untuk berbicara pada Istrinya, ia melangkah menuju ranjang dan duduk di tepi ranjang sambil menunggu istrinya menyelesaikan kegiatannya.
Alya duduk dikursi meja riasnya, dengan menyisir rambutnya ia menatap wajah suaminya dari pantulan cermin yang sedang menundukkan kepalanya sembari mengusap-usap wajahnya.
'Apa yang kau rasakan saat ini kak David? apakah kau sudah merasakan sakit sekarang? sakit yang seperti aku rasakan dulu, ah tapi kurasa ini belum seberapa' Alya tersenyum sinis melihat wajah menyedihkan suaminya dari pantulan cermin.
Setelah selesai dengan urusannya, Alya beranjak dari kursi meja riasnya menuju sofa yang dulu sering ia tempati tidur sebelum suaminya itu berubah seperti sekarang ini. Melihat itu, David bergegas beranjak dari pinggiran ranjang lalu menghampiri Istrinya yang hendak merebahkan tubuhnya di atas sofa.
"Alya, apa yang kau lakukan?" tanyanya, lalu duduk bersimpuh didepan sofa itu.
Alya yang sudah hampir merebahkan tubuhnya seketika bangkit lalu membenarkan posisi duduknya.
"Apa Kak David tidak lihat? aku mau tidur" jawabnya dengan nada yang terdengar datar.
"Kenapa? kenapa kau mau tidur disini, lalu untuk apa ada ranjang kalau kau mau tidur di sofa?" ucap David dengan menunjuk ke arah ranjangnya.
Alya melirik sebentar ranjang itu, lalu menatap suaminya dengan tersenyum getir.
"Bukankah itu ranjang Kak David? dan bukan ranjang ku. Apa Kak David lupa? Kak David pernah bilang kalau Aku itu adalah ranjang Kak David dan aku tidak berhak untuk tidur disitu" ucap Alya mengingatkan ucapan suaminya dulu, dengan menunjuk pada ranjang itu juga.
"Itu dulu Alya sekarang tidak lagi, ayo kita tidur bersama ranjang" David mengulurkan tangannya, namun Alya hanya menatapnya tanpa menyambut uluran tangan suaminya.
"Oh ya, kak David dulu juga pernah bilang kalau Aku tidak boleh mencampuri urusan Kak David. Jadi begitu juga dengan sekarang, lebih baik mengurusi urusan masing-masing dan jangan mencampuri apa yang aku lakukan" tekan Alya namun dengan nada datar namun tegas.
David menatap Istrinya beberapa saat dengan mata yang berkaca-kaca setelah ucapannya Istrinya barusan, lalu kemudian ia menundukkan kepalanya. Yah, apa yang dikatakan oleh Istrinya itu adalah benar, semua perkataannya dulu, semua perbuatannya dulu kini berbalik padanya.
Bagaimana rasanya? tentu saja sakit diperlakukan tidak seperti pasangan suami-istri, di acuhkan, dan diabaikan. Dan yah, bahkan itu belum seberapa dibandingkan dengan apa yang dirasakan oleh Alya dulu darinya. Bukan hanya tak dianggap sebagai istri, di abaikan dan diacuhkan. Alya juga dulu kerap kali mendapatkan hinaan dan cacian secara lahir maupun batin, bahkan tak jarang perlakuan kasar ia dapat dari suami yang kini duduk bersimpuh dihadapannya dengan menundukkan kepalanya. Entah apa yang sedang dipikirkannya sekarang?
"Maaf" lirihnya. Hanya itu yang mampu ia ucapkan.
Alya tersenyum sinis mendengar permintaan maaf suaminya. Apakah pantas ia menerima maaf itu begitu saja? oh tidak, bahkan Kevin sudah sering mengingatkannya untuk berhenti membalas suaminya namun Alya seakan tuli dengan nasihat Kevin dan tetap ingin membuat suaminya merasakan apa yang dulu ia rasakan, bahkan jika bisa lebih Alya akan melakukannya.
"Sudahlah, lebih baik Kak David minggir dari hadapanku, aku ingin beristirahat karena besok pagi-pagi aku harus pergi menemui partner kerjaku. Aku juga tidak ingin mendengarkan kata-kata kak David karena itu sama sekali tidak akan berpengaruh apalagi permintaan maaf, maaf tidak semudah itu"
Namun David tetap bersikeras ingin mengajak Istrinya untuk tidur di atas ranjang yang sama dengannya.
"Iya istirahatlah, tapi aku mohon tidurlah di ranjang, badan mu akan sakit kalau tidur di sofa ini"
Alya menarik sudut bibirnya beriringan dengan merebahkan tubuhnya di sofa lalu menarik selimut menutupi tubuhnya tanpa mau mendengarkan ajakan suaminya.
David menghela nafasnya sejenak, dan didetik berikutnya terserah Istrinya itu akan mengatai apa, ia hanya ingin Istrinya tidur dengan nyaman.
Alya memekik saat tubuh yang saat ini sudah ramping tiba-tiba terangkat dari sofa tempat tidur, dan dengan langkah cepat David segera membaringkan tubuh istrinya di atas ranjang lalu menyelemuti istrinya.
"Kau tidurlah disini, biar aku yang tidur di sofa" ucapnya, lalu berbalik badan melangkah menuju sofa dimana Istrinya tadi akan tidur.
bener kata Alya ga semudah itu minta maaf dan menyesal
Alta berubah langsung dan cantik
coba bila tetap sama mana mungkin dapit putusin gudikknya lestari
kalau hanya dendam sama David gua G ga setuju ,,,
paling nanti balikk sama David apa gunanya dendammm ????
siapa sih ga dendam berusaha jadi istri baik dicaci maki masih tetap tersenyum malah dengan sengaja dibuang
kalau ak ga bakal mau balik sampai maut ..
si David menyukai dari pisikk hanya Alya gemukk dengan teganya dia
sebenarnya kalo tokohnya ini orang desa seperti akoh dan pendidikan juga cuma nyampe kelas IV SD ya wajar segitu bodoh tolol paok pekok longor nya
lahhh ini horang kaya men pengusaha berpendidikan gitu loh!!!! halunya menyesatkan gak sih?? kok kesannya orang kaya itu bodoh tolol paok pekok longor gitu
syukurlah
tapi apa????
dasar tolol
aku baca terus kali Al mampu mandiri
dan berhebti kali Alya bodoh n tolol itu kembali kepelukan David
gimana gak botol? bodoh n tolol? pergi gak pakai perhitungan
harusnya 1.urus dulu jejak kawin mereka
2.bayarlah pengacara utk meng
urus gugatan cerainya
ini kabur seperti perempuan gak berpendidikan bagong kan???