Di suatu desa Azizah gadis kecil dengan wajah ceria tinggal bersama kedua orang tua nya dan juga adik lelaki nya. Kehidupan keluarga dengan empat orang di dalamnya inj sangat bahagia.
Tapi sayang kebahagiaan itu harus hancur setelah sang ayah memutuskan meninggalkan ibu dan dirinya serta adiknya untuk wanita lain yang lebih kaya.
Dari sini kehidupan Azizah berubah drastis. Di tambah penghinaan dan bully an yang selalu di dapatkan nya dari keluarga istri baru ayahnya dan keluarga ayahnya sendiri. Dendam itu tumbuh karena di pupuk secara alami dan terus menerus .
Selamat membaca.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayya mell, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Azizah 28
Azizah yang sudah di beritahu oleh Darman pun akhirnya setuju untuk ikut ke rumah sakit bersama bapak kandungnya itu. Dengan di bonceng oleh bapaknya Azizah duduk tenang di jok belakang. Tidak ada obrolan untuk beberapa saat.Hingga Darman tak tahan lagi dan akhirnya menyapa terlebih dahulu.
"bagaimana kabar mu dan Aryo ,nak?" tanya Darman.
"Kami baik-baik saja pak,seperti yang bapak lihat saat ini"jawab Azizah.
"Bapak mendengar kalau Aryo ikut paman mu .Kenapa kalian tidak meminta izin pada bapak terlebih dahulu?" tanya Darman lagi.
"Kalau pun meminta izin,akankah bapak mengizinkan ? Sedangkan untuk sekedar menemui kami saja bapak enggan !" jawab Azizah lagi .
Darman merasa tertampar dengan jawaban dari anak gadisnya itu . Daripada nanti nya malah Darman emosi,dia memilih diam kali ini.
Di rumah sakit pak Asep sudah menunggu cucu nya. Cucu yang selama ini di abaikan oleh anaknya dan keluarga lainnya. Bu Dewi masih saja menggerutu karena suami nya mengharapkan kedatangan orang lain.
Yang di tunggu akhirnya datang juga, Azizah masuk sembari mengucap salam . Tapi tidak semua menjawab salam dari Azizah.
" Kakek!" panggil Azizah.
" Zizah kamu sudah datang nak, terimakasih sudah mau datang jenguk kakek nak!" ucap pak Asep. Walaupun bicara pak Asep masih lancar ,tetapi sebenarnya oak Asep sudah merasakan sakit yang amat pada tubuhnya. Maka dari itu pak Asep menyuruh anak dan cucu nya untuk berkumpul.
Ketika Azizah disana bu Dewi yang dongkol memilih mengajak Dian pergi. Vina juga ikut bersama mereka.Sedangkan Santi dan Darman harus pulang terlebih dahulu karena harus menjemput Syakila.
Di ruangan itu kini hanya ada Gita ,Azizah dan suami dari Dian serta pak Asep yang masih terbaring. Pak Asep tak henti meminta maaf pada Azizah untuk semua kesalahan yang di berbuat oleh keluarganya .
Azizah juga menghubungi Aryo dengan video call supaya pak Asep bisa berbicara secara langsung . Gita yang duduk di sebelah pak Asep pun diam-diam melirik ke arah ponsel Azizah. Gita sempat tertegun karena melihat jika ponsel Azizah adalah model keluaran terbaru yang harganya fantastis. Gita juga ingin memiliki nya , tapi belum mampu karena harganya memang di luar nalar.
Kurang lebih satu jam Azizah disana, dia pamit untuk pulang pada pak Asep. Tadinya pak Asep menyuruh menantunya untuk mengantar Azizah.Akan tetapi Azizah mengatakan jika dia sudah di jemput walaupun tidak bilang oleh siapa. Jawaban itu sukses membuat Gita bertambah melongo. Karena Gita tidak tahu seperti apa kehidupan keponakan nya yang satu ini. Lebih tepatnya tidak mau tahu.
Gita tidak bisa menyembunyikan rasa penasaran nya. Tentang siapa yang akan menjemput Azizah,jadi Gita beralasan akan mengantar Azizah. Namun apa yang Gita lakukan justru membuatnya hampir pingsan, lagi-lagi dia di buat kaget oleh perubahan Azizah. Gadis itu di jemput dengan mobil yang terlihat masih baru. Apalagi sampai ada yang membukakan pintu ketika dia ingin naik ke mobil.
" Sebenarnya sekaya apa si paman Azizah ini?" batin Gita.Ada sesuatu yang mengganggu pikiran Gita, dia juga ingin seperti Azizah tapi bagaimana caranya. Sekarang dia sudah menjadi sugar baby saja kadang uang jajan nya masih tidak cukup karena gaya hidup yang terlalu glamour.
****** Tiga hari sudah berlalu semenjak Azizah menjenguk pak Asep . Azizah juga mendengar kabar jika sehari setelah dirinya datang ,pak Asep sudah di perbolehkan pulang. Dan hari itu juga Vina dan Gita berangkat lagi ke kota untuk melanjutkan kegiatan mereka. Gita yang masih kepikiran tentang Azizah sekarang bergelimang harta membuatnya pusing sendiri. Ingin rasanya dia mencari informasi dari keponakan yang ada bersama nya saat ini. Tapi itu tidak mungkin karena Gita tahu Vina itu tidak suka pada Azizah , yang ada nanti malah Vina akan jadi kompor mleduk.
***
Namu hari ini ada kabar yang sangat tidak diharapkan oleh siapapun. Tiga hari setwlah pak Asep pulang dari rumah sakit. Tuhan berkehendak lain. Pagi itu pak Asep tertidur lelap , bu Dewi pun enggan mengganggu suami nya. Tapi waktu berlalu hampir terang ,pak Asep belum juga bangun.Bu Dewi yang khawatir pun mengecek keadaan suami nya.
Bu Dewi baru sadar setelah mencoba membangunkan suaminya,Namun tubuh lak Asep sudah dingin. Bu Dewi kemudian berteriak histeris. Membuat tetangga yang mendengar berdatangan. Kabar duka itu segera di sampaikan pada keluarga pak Asep. Dian dan suami serta Darman bersama istri dan anaknya sudah di rumah bu Dewi.
Gita yang mendapat kabar itu pun bergegas pulang ke kampung . Dia meninggalkan kelas begitu saja,setelah sebelumnya dia memberitahu tahu dosen yang sedang mengajar.Teman yang duduk di sebelah Gita pun ikut izin karena khawatir dengan Gita.
" Git kamu yang sabar ya!" ucap temannya. Teman Gita kemudian mengantarkan Gita untuk pulang ke rumah kontrakan nya terlebih dahulu.Gita sendiri hampir saja melupakan Vina. Karena tidak ada waktu lagi , Gita akan menjemput Vina ke sekolah setelah ini.
Tiket kereta juga sudah di pesan lewat online tadi.Dengan diantar teman nya tadi , Gita menuju sekolah Vina untuk meminta izin agar Vina bisa pulang bersamanya.
Namun Vina malah mengumpat pak Asep dengan kata-kata tidak pantas , sampai teman Gita tadi heran dengan ucapan Vina yang sebenarnya tak pantas untuk di ucapakan oleh anak SMP.
" Kakek itu ngerepotin banget , kenapa nggak dari kemarin si pas kita masih di desa,sekarang baru saja sampai sudah di suruh pulang lagi!" celetuk Vina tanpa dosa.
Padahal dari tadi Gita sudah menahan untuk tidak meneteskan air mata , mendengar ucapan Vina.
" Vina kamu sadar nggak atas ucapan kamu. Bapak itu meninggal Vina ...meninggal !" bentak Gita. Teman Gita yang sedang menyetir pun mengelus halus punggung Gita seperti memberi kekuatan untuk Gita agar bisa sabar menghadapi keponakan nya yang setengah mateng ini.
****** Azizah sendiri begitu mendapat kabar ,dia langsung pergi ke rumah pak Asep. Rumah yang dulu sangat jarang dia kunjungi walaupun dekat. Rumah yang seperti tempat terlarang untuk ya dan sang ibu serta adiknya.Rumah yang membuat mereka selalu merasa terusir walaupun tidak di usir.
Azizah dengan digandeng oleh bude Wani mendekati jenazah kakek nya yang terbaring disana. Bu Dewi saat ini tidak ada waktu untuk mengusir cucu yang di benci nya. Semua masih dalam keadaan berkabung. Namun tidak dengan Dian. Tiba-tiba saja Dian mengamuk , mengatakan kalau kemarin pak Asep karena Azizah. Azizah yang membawa sial.
" Kamu memang anak sial Zizah! Kamu yang membuat bapak meninggal . Untuk apa kamu kesini lagi . Pergi kamu Azizah ..pergi .....!" teriak Dian . Dian langsung di tenangkan oleh ibu-ibu yang disana.
Sedangkan Azizah! Akankan dia benar-benar pergi darisana?
Habis ini di bikin rame ya ....biar nggak bosen baca nya. .
***HAI SAHABAT READERS!!!! APA KABAR ? *****
TERIMAKASIH SUDAH MAU MAMPIR ________________________________________
JANGAN LUPA LIKE DAN TINGGALKAN KOMENTARNYA YA!.
SUPAYA SAYA BISA MEMPERBAIKI JIKA ADA KESALAHAN ATAUPUN JIKA ALUR CERITANYA TIDAK SESUAI KEINGINAN PARA SAHABAT READERS SEMUA.
BAGI YANG TIDAK SUKA . SILAHKAN DI SKIP SAJA !. DAN TOLONG JANGAN BERI ULASAN APALAGI BINTANG SATU ATAU DUA . KARENA BISA BERPENGARUH PADA PERFOMA PERKEMBANGAN KARYA INI.
BAGI YANG BERKENAN TOLONG KASIH BINTANG 5 YA !!!!!!!!!. TERIMAKASIH LAGI PARA SAHABAT READERS YANG BAIK HATI.😍😍🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥳😘🥳🥳🥳🥳🥳.