NovelToon NovelToon
Cinta Untuk Bella

Cinta Untuk Bella

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Keluarga / Romansa
Popularitas:33.5k
Nilai: 5
Nama Author: kikoaiko

Saquel dari Novel "Janda untuk om Duda"


Semenjak mamanya menikah dengan tuan muda Danendra, perlahan kehidupan Bella mulai berubah. Dari Bella yang tidak memiliki ayah, dia menemukan Alvaro, sosok ayah sambungnya yang menyayangi dirinya selayaknya anak kandungnya sendiri.

Namun, kebahagiaan itu tidak berlangsung lama, sebuah insiden membuat semua berbalik membencinya. Bahkan mama kandungnya ikut mengabaikan dan mengucilkan Bella, seolah keberadaannya tidak pernah berarti.

Di tengah rasa sepi yang mendalam takdir mempertemukan kembali dengan Rifky Prasetya , dokter muda sekaligus teman masa kecil Bella yang diam-diam masih menyimpan rasa sayang untuknya. Bersama Rifky, Bella merasakan arti dicintai dan di lindungi.


Namun, apakah cinta masa lalu mampu menyembuhkan luka keluarga yang begitu dalam?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kikoaiko, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 13

Sorak ramai memenuhi gedung itu, Bella mengerutkan keningnya ketika melihat pertarungan di atas ring. Biasanya yang mengikuti lomba boxing adalah sesama laki-laki tetapi kali ini berbeda, dua wanita sedang berarung di atas sana.

"Kamu sering kesini Del?" tanya Bella.

"Kau dulu pernah mengikuti lomba ini Bel, tapi sayangnya tanganku cidera, semenjak itu aku berhenti" jawab Adel.

Bella menghela nafas tak percaya, dia berfikir hidupnya yang paling berat, tapi ternyata kehidupan Adel jauh lebih berat, sampai naik ke atas ring untuk menyambung hidup.

"Kamu mau ikut?" tawar Adel terkekeh.

"Tidak dulu Del" tolak Bella, dia sudah lama tidak berlatih bela diri, dia juga tidak pernah mengikuti boxing, jika salah bisa-bisa dia celaka.

Adel mengangguk mengerti, "Kamu memang harus berlatih dulu" dia tidak mau temannya mati konyol karena mengikuti lomba ini, lombanya bebas tanpa ada aturan yang jelas.

"Berapa besar hadiahnya Del?" tanya Bella penasaran.

"Lumayan besar, bisa ratusan juta kalau menang" jawab Adel.

Mata Bella terbelalak, bisa kaya mendadak jika menang, pikir Bella. Wanita itu bertekad akan berlatih dan mengikuti lomba tersebut.

Tiba-tiba seseorang memanggil Adel.

"Del, kamu kemana saja?"

"Kau tidak kemana-mana" jawab Adel terkekeh.

"Kamu tidak mau ikut bertarung lagi? Lumayan hadiahnya, bisa kaya mendadak kamu kalau menang" tawarnya.

"Kapan? Dan berapa hadiahnya?" tanya Adel penasaran

"Bulan depan, melawan jagoan bertahan kita, Sora. Hadiahnya lima ratus juta kalau bisa mengalahkannya" jawabnya.

Adel mengangguk paham, pantas saja hadiahnya besar, ternyata lawannya tidak main-main. Sora adalah satu-satunya petinju wanita yang belum terkalahkan.

"Tidak deh, yang ada aku masuk rumah sakit kalau melawan dia" tolak Adel.

Teman Adel yang mendengarnya pun terlihat kecewa, dia berharap Adel bisa naik ke atas ring lagi. Namun, siapa sangka, tiba-tiba Bella mengajukan diri.

"Aku akan ikut" ucap Bella tiba-tiba.

"Kau yakin Bel? Sora juara bertahan di sini lho, belum ada satupun lawan yang mampu mengalahkannya" terkejut Adel, pasalnya Bella tidak memiliki pengalaman bertarung di atas ring.

Bella menganggukkan kepalanya yakin, "Tidak ada salahnya mencobanya Del" jawab Bella.

******

Bella menjalani hari-harinya seperti biasanya, masalahnya dengan keluarga tidak membuat dia berhenti meraih cita-citanya, dia masih tetap kuliah seperti biasanya.

Gadis itu duduk sambil menatap layar laptop dengan fokus, sesekali menghela napas panjang, pusing dengan tugas kampusnya. Namun, wajah Bella terlihat berbinar tanpa tekanan seperti saat di kediaman Danendra.

Di sampingnya, Adel tersenyum sambil mengulurkan kunci motor. "Kau pakai motorku aja, Bel. Aku bisa jalan kaki nanti. Biar irit juga, tidak keluar ongkos transportasi," ucap Adel.

Bella menolak dengan halus, bibirnya membentuk senyum kecil yang tulus. "Tidak usah, Del. Aku sudah terbiasa naik angkot. Sekalian bersosialisasi dengan sopir angkot" ucap Bella di sertai candaan, dia tidak enak jika harus memakai motor temannya itu.

Adel mengangguk, tidak mau memaksa Bella. Ia tahu betapa besar luka yang masih dirasakan Bella, tapi ia juga tahu gadis itu pantang menyerah. Bella mengemasi bukunya dan memasukkannya kedalam tasnya, bersiap untuk berangkat ke kampus.

“Aku berangkat dulu, Del. Nanti pulangnya aku langsung ke tempat kerja,” ucapnya.

Adel membalas dengan senyum hangat, “Hati-hati, Bel. Sampai bertemu di tempat kerja.” Tatapan mereka bertemu sekejap, membawa kehangatan yang menguatkan di tengah rutinitas yang kadang melelahkan.

Bella mengangguk pelan, lalu melangkah keluar pintu kos. Udara pagi yang segar menyambutnya, membelai wajahnya dengan lembut. Sepanjang jalan menuju halte angkot, ia terdengar bersenandung lirih, seolah lagu kecil itu menjadi teman setia dalam perjalanan yang akan ditempuh. Langkahnya ringan, matanya menatap ke depan dengan harapan baru.

Bella berdiri di pinggir jalan dengan tangan yang terlipat di depan dada, Matanya sesekali menatap ke arah jalan yang panjang, berharap angkot segera datang. Suasana pagi itu sangat cerah, memberikan semangat baru untuknya.

Tin

Tin

Tiba-tiba, suara mesin mobil yang halus namun menggelegar membuatnya menoleh. Sebuah mobil hitam mengerem mendadak tepat di depannya, menimbulkan suara decitan kecil. Bella mengerutkan kening, tatapannya penuh tanda tanya dan sedikit waspada. Mobil itu asing baginya, bodinya yang mengilap dan gelap membuat suasana menjadi sedikit tegang.

Kaca jendela mobil perlahan turun, menampakkan wajah seorang pria dengan senyum hangat dan mata yang penuh arti.

"Bella, kamu sedang apa berdiri di sini?" tanya Rifky yang tidak sengaja bertemu dengan Bella, dia juga ingin berangkat ke kampus.

"Ternyata kamu. Aku pikir siapa. Aku lagi nunggu angkot." jawab Bella sambil melihat wajah Rifky.

"Kamu mau kemana biar aku antar?" tawar Rifky dengan nada hangat.

Bella menghela napas panjang, "Aku mau ke kampus, tapi dari tadi angkotnya tidak lewat-lewat," keluhnya sambil mengusap pelipis yang mulai berkeringat. Tatapannya berubah cerah ketika menemukan sebuah ide."Kalau kamu tidak keberatan, boleh deh aku ikut kamu, sekalian irit ongkos," ucap Bella sambil nyengir.

Rifky tersenyum kecil, menyembunyikan rasa senang yang tiba-tiba menghangat di dadanya. "Dasar," gumamnya sambil menggelengkan kepalanya, "Ya sudah, ayo naik."

Bella langsung bersorak kecil, penuh semangat, dan dengan cekatan membuka pintu mobil di samping pengemudi. Bella masuk dan duduk di samping kemudi.

"Ayo jalan" seru Bella sambil mengenakan seatbeltnya.

Perlahan Rifky mulai melajukan mobilnya, sementara Bella duduk di sampingnya, siap menjalani aktifitasnya.

"Kamu kuliah dimana? Kenapa belum selesai juga?" tanya Rifky sambil mengemudikan mobilnya.

"Di universitas pelita harapan. Sebentar lagi selesai, setelah lulus SMA aku sempat berhenti dulu satu tahun tahun. Setelah punya uang baru aku masuk kuliah" jawab Bella.

"Kamu sendiri masih kuliah atau sudah kerja" tanya Bella sambil memiringkan kepalanya menatap Rifky.

Rifky menatap Bella sejenak dan kembali fokus ke depan. Napasnya terasa berat, betapa kerasnya perjuangan Bella selama ini, berjuang keras mengumpulkan uang demi bisa masuk ke bangku kuliah.

Bella, dengan kepala sedikit miring dan senyum tipis menunggu jawaban Rifky. Tatapannya lembut, namun ada tanya tersirat, seakan ingin tahu sejauh mana perjalanan Rifky sendiri.

“Aku kuliah kedokteran, masih cukup lama selesainya,” jawab Rifky dengan suara pelan, mencoba menutupi kegelisahan yang mengintip dari balik kata-katanya. Matanya menatap jauh, mengingat pertengkaran semalam di kediaman Danendra.

Di antara mereka, ada ruang hening yang terisi oleh pemahaman tanpa harus diucapkan, tentang perjuangan masing-masing yang tak mudah, namun harus dilalui dengan tekad dan harapan.

Tak lama mobil Rifky melambat dan berhenti persis di depan gerbang kampus Bella. Dengan hati-hati, Bella melepas seatbelt yang selama perjalanan membelit tubuhnya, napasnya sedikit lega setelah perjalanan yang cukup menegangkan. Ia menoleh pada Rifky, senyum kecil menghiasi bibirnya.

"Terima kasih sudah mengantarku, maaf merepotkanmu," ucap Bella dengan suara canggung.

Rifky membalas senyum itu, wajahnya hangat dan penuh ketulusan. "Tidak perlu berterima kasih, sudah seharusnya seorang teman saling membantu," jawabnya sambil menepuk lembut kepala Bella. Sentuhan itu membuat pipi Bella tiba-tiba memerah, ia menundukkan kepala sejenak, berusaha menyembunyikan rona malu yang tiba-tiba muncul.

Rifky lalu mengeluarkan ponselnya dan menyodorkannya ke arah Bella. "Berikan nomor ponselmu, siapa tahu kamu butuh bantuan lagi," katanya dengan nada santai namun tulus.

Bella menerima ponsel itu, mulai mengetik nomor teleponnya. Suasana menjadi hening sesaat, hanya terdengar suara jari-jari Bella yang menari di layar ponsel.

"Sudah" ucap Bella sambil mengembalikan ponsel itu ke Rifky.

"Sekali lagi terim kasih, Ky" ucap Bella dan keluar dari mobil Rifky.

1
Vivi Zenidar
cerita nya bagus..... menguras emosi.... aq suka
Ikha nugraha
buat semua benci mauren
Les Tary
moureen ga punya malu
Euis Maryam
jangan sampai bela di sakiti juga sama Rifki thor kasian
Nureliya Yajid
lanjut thor
Novi Pardosi
gimana dengan sakitnya Bella?
Ariany Sudjana
kapan sih Maureen ini kena batunya? semua keluarga Danendra membela terus, hanya kairen yang masih waras
Sani Srimulyani
semoga Bella selalu bahagia.
Euis Maryam
lanjutkan
Helen@Ellen@Len'z
gak suka lihat bella lg senang dpt makanan dr rifky trus mau ngadu sm papa pokonya sy gak suka maureen ya rhor hrp bella kuatkan hati dan mental jika papanya dtg menyerang bella tiba2
Nureliya Yajid
lanjut thor
Ariany Sudjana
Maureen itu bisa apa sih? dikit-dikit ngadu, dasar anak manja
Yuni Songolass
gak suka dengan maureen thor
Nofita Sari
emang yaa maureen ini tukang ngadu
up lagi thor
Galuh Setya
tjor kok g da lnjtn si belanya
Riskazputri
👍❤️👍❤️👍❤️👍
uuuu
semangat thor, kita siap menunggu
Nofita Sari
ngomong² bella update lgi gk yaa apa sudah tamat..
La Rue
tetap semangat ya Author
Nancy Nurwezia
bagus gitu novelnya kok ditolak sih..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!