Supreme Kultivator

"Bisa kita lanjutkan permainannya!?" Yan Hao menyeringai, Sambil mengacungkan jari tengah kepada Qing Fei dan penasehatnya yang berada diranah Martial Ancestor.

"Tch!" Qing Fei yang diprovokasi oleh Yan Hao seketika tubuhnya memanas dan darahnya mendidih.

"Apa kau pikir, Dengan bermodalkan artefak tingkat langit sudah cukup untuk mengalahkanku yang seorang Martial Grandmaster? Hanya dengan kultivasi rendahanmu diranah martial artist itu!?"

Qing Fei berbalik mencoba memprovokasi Yan Hao, Meskipun hal itu tidak mempengaruhinya sedikitpun.

"Hei, Nak! Apa kau buta? Tidak bisa lihat kah matamu yang busuk itu bahwa saat ini Heavenly Box Sky sedang mengurung dua anak-anak itu? Aku akan menjatuhkanmu bahkan tanpa artefak itu sekalipun!" Yan Hao kembali menyeringai dengan sangat lebar, Membuat Qing Fei mendadak bersemangat untuk menghabisinya.

Sedangkan dibelakang Guang Yang dan Xiang Chi hanya bisa melongo mendengar perkataannya, "Anak-anak!?"

"Tuan muda, Biarkan saya yang menanganinya." ucap penasehatnya yang berada diranah Martial Ancestor.

"Tidak perlu! Aku sendiri sudah cukup untuk mencabik-cabik orang yang hanya tinggi omongan sepertinya!"

Mendengar hal itu, Sang penasehat hanya bisa mengangguk dan mundur beberapa langkah untuk mempersilahkan tuannya, Bagaimanapun juga dia sudah begitu yakin bahwa tuan mudanya itu dapat menghabisi lawan lemah dihadapannya saat ini.

"Majulah!!!"

Begitu Yan Hao berkata demikian, Qing Fei dan dirinya sama-sama langsung melesat menghampiri satu sama lain.

"Aku akan membiarkanmu merasakan teknik rahasia keluarga Qing yang hanya dikuasai oleh para pewaris, Seharusnya kau bersyukur karena dapat melihatnya sesaat sebelum kematianmu!"

Qing Fei masih berteriak sambil mengatakan begitu banyak omong kosong bahkan ketika mereka berdua sudah akan saling menghantam, "Iron Fist, Heavenly Destroyer!!!"

Qing Fei mengeluarkan tinju dengan daya hancur yang begitu kuat dengan tekniknya, Kini aura dan hawa disekitar seketika terasa berubah drastis menjadi begitu dingin.

"Kekuatan yang mengerikan! Bahkan aku yang berada diranah Martial Master, Pasti akan langsung hancur begitu berhantaman dengan tinju itu!" ucap Xiang Chi yang menonton dari dalam segel barier Heavenly Box Sky.

Namun, Yan Hao tampak begitu tenang meskipun ia dihadapkan dengan kekuatan yang begitu kuat dihadapannya.

"Hmph! Bahkan tinju yang dapat menghancurkan dunia sekalipun jika itu tidak tepat pada sasaran!"

Yan Hao membelokkan arah kepalanya, Menghindari pukulan itu dengan mudah dimana terlihat sedikit energi yang terhantar dari pukulan itu saja mampu menghancurkan jalanan dan beberapa gedung dibelakang mereka bertempur.

"Jika begini terus, Pertarungan ini hanya akan menarik perhatian banyak orang dan hanya akan membawa kepada masalah yang lebih serius. Aku harap tuan muda dapat menyelesaikannya dengan cepat." gumam penasehat Qing Fei.

Namun, Saat ini justru Qing Fei tampak terdesak menerima serangan bertubi-tubi dari Yan Hao yang tiada hentinya meskipun serangan-serangan itu tidak berdampak besar terhadapnya.

Qing Fei terlihat hanya bisa bertahan dengan memblokir pukulan-pukulan Yan hao dengan kedua tangannya, "Dia cepat!!!" batin Qing Fei yang menyadari bahkan dengan perbedaan kultivasi yang cukup jauh, Kecepatan Yan Hao masih jauh lebih unggul darinya.

"Tidak bisa begini terus!!!" Dia membuka kedua tangannya yang sedari tadi terus memasang posisi block, Dengan mengeluarkan energi dalam jangka besar untuk memukul mundur Yan Hao.

Namun pada saat itu juga, Dia tampak begitu terkejut ketika kepalan tangan Yan Hao tiba-tiba sudah berada tepat didepan wajahnya dengan aura yang begitu berbeda!

Dengan perbedaan kultivasi yang begitu jauh, Serangan-serangan biasa tidak akan berpengaruh terhadapnya, Aku harus mengambil resiko dan menghabisinya dalam satu serangan!

Begitu rencana telah disusun, Yan Hao memusatkan semua energinya dalam kepalan tangannya disertai dengan arus petir yang menyelimuti tangannya, Itu adalah energi petir surgawi yang ia serap selama masa penerobosan dasar kultivasi sebelumnya.

"Iron Fist, Heavenly Destroyer!!!" Yan Hao merapal mantra, Membuat Qing Fei kembali terkejut kesekian kalinya melihat Yan Hao bisa menggunakan tekniknya!

"Apa!? Bagaiman kau bisa menggunakan teknik itu!?"

Dalam sekejap... Blaaammmm!!! Qing Fei terpental beberapa meter jauhnya hingga merobohkan sebuah gedung hanya dengan satu pukulan, "Hoshhh, Hoshhh..." Yan Hao yang sudah mengeluarkan semuanya dan bertaruh pada satu serangan seketika kehabisan energi spiritual dalam tubuhnya hingga membuatnya ngos-ngosan.

Sedangkan Qing Fei tampak sudah tidak sadarkan diri dibawah reruntuhan bangunan dengan 3 gigi yang protol dan wajah yang penuh darah.

"Semua teknik memiliki asal mula, Dan akulah asal mula itu sendiri!"

"APAAAA!!???" 3 orang yang menonton pertarungan itu secara langsung, Guang Yang, Xiang Chi dan penasehat Qing Fei seketika melongo tidak percaya apa yang baru saja terjadi!

"Tuan muda, Bangunlah tuan muda!" ucap penasehatnya sambil meraih tubuh Qing Fei.

Yan Hao yang merasakan kedatangan banyak orang karena kericuhan yang baru saja terjadi seketika hendak pergi dan menarik kembali Heavenly Box Sky yang sebelumnya menyegel Guang Yang dan Xiang Chi.

"Anggap itu sebuah pelajaran, Dimasa depan jadilah orang yang lebih dermawan." ucap Yan Hao sambil melirik tubuh Qing Fei yang sedang tidak sadarkan diri.

Penasehat Qing Fei hanya bisa menggigit bibir ketika ia tidak bisa berbuat apa-apa karena ia juga menyadari bahwa terdengar langkah banyak orang yang sedang berhamburan kemari, Melanjutkan masalah ini hanya akan merusak reputasi keluarga Qing di Ibu Kota.

"Lain kali kita akan bertemu lagi, Bocah sombong!" geram sang penasehat, Qing Dopyun.

Setelah kepergian orang-orang kuat itu, Guang Yang dan Xiang Chi terdiam ditempat selama beberapa saat mencoba mencerna apa yang baru saja terjadi, Pasalnya seorang martial artist mengalahkan seorang martial grandmaster itu memang adalah hal yang mustahil.

"Orang itu mengerikan, Alangkah baiknya jika kita tidak menyinggungnya dimasa depan." Ucap Guang Yang.

***

Yan Hao kembali ke penginapan, Menjumpai Chen Long yang sudah menunggu sejak tadi.

"Apa pemanasannya seru, Master?"

"Setidaknya, Itu mampu membuatku berkeringat." Jawab Yan Hao sambil melepas pakaiannya.

"Teliti peta harta karun itu, Chen Long. Kita akan mencarinya besok pagi dan sementara ini biarkan aku berkultivasi dengan tenang terlebih dahulu."

"Baik, Master."

Malam itu berakhir dengan tenang setelah beberapa kejadian yang cukup mengejutkan, Chen Long menghabiskan waktunya untuk mengamati peta harta karun yang mereka dapatkan dari pelelangan, dan Yan Hao menghabiskan waktunya untuk berkultivasi sambil mencoba memahami artefak Heavenly Box Sky sedikit demi sedikit. Karena menurutnya, Artefak ini begitu luar biasa untuk tingkatan artefak yang bisa ditemukan dunia bawah, Selain menyerang dan bertahan, Artefak ini bahkan juga dapat digunakan untuk kemampuan penyegelan yang hebat melihat Guang Yang dan Xiang Chi yang bahkan tidak dapat berkutik sebelumnya.

Malam berakhir, Matahari telah terbit dan menyinari seluruh dunia.

"Master, Tampaknya aku sudah tau pasti dimana letak harta yang ditunjukkan didalam peta ini. Itu berada di kawah Yilan yang menjadi perbatasan antara Dinasti Jiang dan Dinasti Zhou disebelah barat. Itu artinya kita harus melewati 2 provinsi jika ingin pergi kesana, Dan mungkin itu akan menghabiskan waktu yang cukup panjang." ucap Chen Long.

"Hmmm..." Yan Hao tampak berpikir sejenak, Mencoba mengambil keputusan sebijak mungkin dengan memperhitungkan segala keadaan yang ada karena sebentar lagi kompetisi patriark dikeluarga Yan juga akan segera berlangsung, Jadi mungkin jika ia pergi kekawah Yilan sekarang, Ia mungkin tidak akan bisa kembali tepat waktu pada hari kompetisi untuk mendukung ayahnya yang juga berkompetisi.

"Besok hari kompetisi Patriark dikeluarga Yan akan tiba, Kalau begitu kita akan berangkat 3 hari lagi setelah kompetisi ini. Jadi sekarang mari kita pergi kekota Awan terlebih dahulu..."

"Baik, Master."

***

Didalam perjalanan, Chen Long terus berusaha mencari topik agar Yan Hao tidak merasa bosan, Hingga disuatu titik ia menawarkan sesuatu yang ia lupakan.

"Oh iya, Ngomong-ngomong master, Saya bisa merubah wujud saya kewujud Naga jika anda ingin terbang dan sampai lebih cepat ditujuan."

"Dasar bodoh! Itu terlalu mencolok dan hanya akan menarik perhatian semua orang dibawah!"

"Hehehe~"

Mereka terbang dengan kecepatan santai, Karena Yan Hao pun juga tidak tergesa-gesa untuk tiba dikota awan. Namun tiba-tiba ketika mereka berada diatas sebuah hutan, Mereka merasakan energi abnormal yang berada dibawah sana.

"Master, Apa anda merasakannya?"

"Bagaimana denganmu?"

"Saya merasakannya, Itu terasa seperti... Energi demonic!"

Yan Hao tampak tidak begitu peduli dan pandangannya pun terus tertuju kedepan, Sedangkan Chen Long yang merasa penasaran mencoba untuk melihat kebawah, Dan menemukan bahwa semua jenis kehidupan dibawah sana telah mati!

Tumbuhan, Binatang, Bahkan energi Qi yang murni pun telah mati dan diganti oleh energi demonic.

"Master, Bolehkah saya memeriksanya?"

"Cukup hancurkan semuanya dari atas sini, Dan itu sudah selesai!"

"Sepertinya anda menjadi lebih kejam dibandingkan kehidupan masa lampau, Master."

"..."

"Kalau begitu, Baiklah! Izinkan saya unjuk kekuatan sedikit."

Pada saat itu, Chen Long mengacungkan telapak tangannya, Dan seketika telapak tangan berukuran ribuan meter muncul diatas langit dalam bentuk energi spiritual, Menghancurkan seluruh energi demonic yang berada dibawah.

"Sudah selesai, Hehehe~ Bagaimana, Master? Saya cukup hebat, Kan?" (Bertanya dengan nada ingin dipuji)

"..." Yan Hao yang hanya terdiam dan tidak menanggapi pertanyaan Chen Long seketika membuatnya patah semangat dan berkecil hati.

"Excited sendirian itu ternyata sakit, yah~"

Mereka pun melanjutkan perjalanannya, Tanpa menyadari bahwa ternyata masih ada serangkaian energi demonic yang kembali menggumpal menjadi satu.

Menunjukkan seorang pria yang tercipta dari energi demonic, Dengan warna kulit kemerahan dan dua tanduk dikepalanya. Energi yang besar dan kuat, Martial King.

"Bajingan mana yang berani menyerangku diam-diam!?"