Imelda : "Aku wanita kotor, aku tidak tau apa itu bahagia. sejak kecil aku sudah kehilangan ayahku dan ibuku menikah lagi. Di umurku yang baru menginjak remaja 13 tahun aku di perkosa oleh ayah tiriku tetapi bahkan ibuku tidak membelaku, dia malah lebih percaya pada suaminya yang menuduhku menggodanya"
Stefano Aelisius Hastanta : Anak ke 3 dari keluarga Hastanta yang kaya raya tetapi dia rela menjadi seorang menajer cafe demi dekat dengan wanita yang dia cintai, Imelda. Dia tidak peduli masalalu gadis itu karena dia mencintainya, dengan berbekal motor biasa dan tinggal di rumah kontrakan kecil dia berusaha mendekati Imelda.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon CibulXie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 25
Minggu pertama pengumpulan judul dan bab 1 lomba telah ditutup, Imel telah mengirimkan judul ceritanya dan 1 bab sesuai dengan peraturan, 3 hari kemudian akan di umumkan nama yang berhasil masuk ke babak berikutnya.
Total yang harus mereka kirimkan adalah 10 bab, dengan tahap pertama judul dan bab pertama, tahap 2 akan dikirimkan 3 hari kemudian dengan 3 bab, tahap ketiga 3 hari kemudian juga 3 bab dan seterusnya sampai total 10 bab bagi yang tidak tereliminasi. Pada babak pertama sudah lebih dari setengah yang tereliminasi dari total 97 peserta sekarang hanya tinggal 51.
"Wah.. gila si Jessica, dia bener kirim pakai novelnya Imel nih bang, yakin deh nanti bakal salah satu dari 2 judul ini yang jadi pemenang, tapi yang dikirim Imel beneran ngajak Jessica perang sih." Ujar Morgan sambil melihat dan membaca total sisa peserta dan cerita yang dikirimkan.
Fano dan Damian juga sedang ada disana sambil duduk menikmati kopi mereka di sore hari menjelang malam bersama di ruangan baca rumah mereka.
"Emang Imel kirim cerita yang mana deh? Setau abang dia ngetik cerita cinta magic gitu." Tanya Fano karena dia sering melihat Imel mengetik cerita tentang Magical Flower yang memang terinspirasi dari Flora yang suka menolong pelanggan tokonya bila ada masalah.
"Story of Fire Lily." Jawab Morgan dan dia baru selesai membaca 1 bab yang dikirimkan, ada hal misterius dan sudah membuat pembacanya penasaran.
"Wah gila sih kakak iparku pinter banget bikin orang penasaran gini." Sambung Morgan dan tidak sabar untuk baca lanjutan ceritanya.
"Fire Lily, berarti sambungan dari yang dulu ya?" Tanya Damian tapi Morgan menggeleng.
"Gak bang, dari bab 1 ini beda cerita tapi kayanya memang ada miripnya deh. Kita tunggu ajalah.." Jawab Morgan dan Fano malah tersenyum bangga dengan gadis kesayangannya.
"Trus kapan kalian nikahnya?" Tanya Damian saat Fano hendak pergi dari sana.
"Tunggu bang Dami nikah dulu hehehe.." Jawab Fano becanda karena dia tau Damian tak akan secepat itu menikah lalu dia keluar dari ruangan itu untuk kembali ke kamarnya dan menelepon Imel yang sudah sangat dia rindukan padahal baru 1jam yang lalu mereka berpisah.
.
.
Bab 2 dan 3 telah dikirimkan dan kali ini 10 orang tereliminasi, sisa 41 yang masih bertahan. Imel dan Jessica masih betahan juga dengan cerita mereka yang sangat bagus dan membuat orang penasaran.
"Kamu santai sekali Sica, tidak seperti Yuni tuh stress lanjutin nulisnya." Komen salah satu teman sekantor nya, Jessica masih bisa duduk manis dan bermain sosmed saat istirahat siangnya.
"Ah udah biasa juga nulis ginian jadi tar malam aja di kejarnya." Jawab Sica enteng dan membuat beberapa orang disana yakin kalau Sica akan menang lagi kali ini.
Sementara Imel yang bingung dengan kedatangan beberapa pria di mejanya sudah menolak berkali-kali ajakan salah satu staff bagian HRD bernama Roman untuk pergi nonton dengannya dan tampaknya pria ini sedikit pemaksa dan tidak mau beranjak dari sana. Padahal Imel sudah menolaknya.
Heri tak bisa melarang Roman karena ini memang jam istirahat siang, Imel yang sedang banyak pekerjaan tidak sempat menghindar.
"Ayolah Imelda, sekali saja kita jalan dan jika kau mengenalku aku yakin kau akan tertarik padaku." Bujuk Roman membuat Imel merasa geli mendengarnya.
"ck.. pede sekali dia." Batin Imel tetapi dia tetap diam karena sudah malas menolaknya.
"Imelda.. mau yah, sekali ajah kita jalan.." Kini Roman berani menyentuh tangannya, Imel yang terkejut secara refleks menarik tangannya dan berbalik ingin pergi tapi Roman langsung menarik lengan Imel dan menahannya.
"Roman, jangan berbuat kasar dan jika kau menyentuhnya lagi aku laporkan kamu sebagai tindak pelecehan." Bentak Heri karena Roman sudah bertindak terlalu jauh.
"Imel, ke ruangan Pak Candra dan bawa laporan tadi kesana." Perintah Heri, Imel yang tau itu hanya alasan lalu mengambil beberapa map di mejanya dan pergi dari sana. Imel yang kesal menuju ke ruangan Fano dan mengeluh disana, membuat Fano juga marah karena si Roman berani menyentuh gadisnya.
"Akan aku pecat dia!" Bentak Fano dengan wajah penuh amarah tapi Imel langsung mencegahnya.
"Jangan Fano, lagian aku gak terluka kan, dia cuma pengang dan tarik tanganku." Cegah Imel karena dia tidak mau membuat keributan dan siapa dia? sampai direktur turut campur, bisa-bisa orang akan curiga.
"Tapi dia berani menyentuh milikku." Ujar Fano yang sudah memeluk Imel lalu dia menunduk untuk menjajarkan tubuh tingginya lalu mengecup bibir Imel.
"Gak boleh lama-lama, cukup mengecup si cantik sedikit saja, karena bisa keterusan." Timpalnya sambil memeluk Imel.
"Keterusan?" Ujar Imel dengan nada bertanya dan Fano terkekeh pelan.
"Iya keterusan mencium bibir manis ini yang bikin aku kecanduan." Jawab Fano dan Imel malah mencubitnya karena geram.
"Setelah lomba ini selesai, kita menikah saja deh.. Aku gak bisa nunggu lama lagi, semakin banyak orang yang mendekatimu Mel.." Ujar Fano serius, Imel mengangguk dengan senang, dia juga ingin karena dia bisa mengatakan pada semua pria itu kalau dia adalah milik Fano.
Flora pernah mengakatan kalau dia menikah dengan Fano maka otomatis pria-pria yang mendekatinya akan takut dan tidak berani mengganggunya lagi.
Setelah tiba di apartemen, seperti biasanya Imel sibuk dengan novel barunya dan Fano merasa heran dengan kekasihnya
"Sayangku.. kenapa tidak sibuk menulis novelmu? Besok sudah pengiriman ke tiga." Tanya Fano pada Imel yang hanya sibuk mengetik novel miliknya yang berjudul Magical Flower, tapi tidak dengan novel perlombaan itu.
"Yang itu sudah selesai dari dulu, jadi aku hanya kirimkan saja paling nanti dibaca ulang dan sedikit diedit." Jawab Imel sambil melanjutkan mengetiknya.
"Kau sudah selesaikan? Kapan dimana dan kenapa?" Tanya Fano lagi tidak percaya.
"Dari dulu memang cerita Water & Fire Lily ada 2 part, yang sudah di curi itu kan cerita berfokus pada Water yang tenang dan damai, nah yang part 2 ini fokus hanya di Fire yang selalu di salahkan padahal dia tidak bertanggungjawab atas semua kejadian, si Jessica gak tau itu. Kalau yang paham cerita itu pasti dia akan tau kalau Water & Fire Lily itu masih ada misteri yang belum terpecahkan dan masih gantung." Jelas Imel dan Fano hanya melongo karena dia hanya menonton filmnya tanpa baca novel yang diterbitkan waktu itu.
"Wah.. calon istriku sangat cerdas, bagus, jadi kita punya cara lain untuk menjebaknya." Kata Fano dan dia tersenyum licik membuat Imel sedikit memicingkan mata meliriknya.
"Sini aku kasih tau rahasianya, jadi semua cerita yang masuk sudah di sortir duluan oleh Morgan dan dia kirimkan ke juri tanpa nama kalian, hanya kode nomor yang nantinya di pengiriman bab terakhir akan diberikan ke peserta. Jadi semua juri itu gak tau milik siapa cerita itu, bahkan papi juga gak tau." Jelas Fano dan dia sudah membayangkan kalau nomor yang dipanggil nanti adalah Imel dan bukan Jessica maka semua orang akan terkejut.
"Wah.. berarti kali ini memang penjuriannya adil ya?" Tanya Imel yang masih tidak percaya pada Juri yang dipilih.
"Tentu dong.. aku gak akan memberikan sedikitpun peluang untuk Jesica dan ayahnya yang licik itu." Kata Fano lalu mencium pipi Imel dengan gemas.
"Fano.. kamu pulang saja hari ini, sudah 2 hari kan nginap. nanti tante Lusia cari loh dan ga enak kalau tante pikir yang nggak-nggak tentang kita."
"Gak mau, mami juga tau kok aku gak akan macam-macam, dulu dengan mantanku aja dia sengaja menyodorkan dirinya aku bisa tahan. Sebenarnya denganmu aku gak tahan sih, tapi aku sudah berusaha keras untuk tidak berbuat lebih." Jelas Fano dan imel langsung mentapnya curiga, "mantan?" Ucap Imel dan sudah terlihat dari wajahnya kalu dia tidak senang mendengar kata itu.
"Hehehe cemburu?" Fano mencubit hidungnya pelan.
"Iya mantanku yang bikin aku jadi gak mau dekat dengan cewe bertahun-tahun sampai melihatmu. Nanti saja aku ceritakan ya sayang. sekarang ayo kita tidur karena sudah jam 11 malam, kamu sudah 3jam lebih didepan laptop."
Fano langsung mengangkat tubuh Imel dan membawanya ke kasur dan tidur sambil memeluknya. Imel juga hanya menggunakan piyama panjangnya, tidak lagi dengan jaket dan kaos kaki sebagai pelindung.
\~\~\~\~\~\~\~\~\~\~\~\~\~\~
Minggu ini semua bab cerita telah dikirim dan hanya tersisa 15 orang yang bertahan. Untuk nomor peserta juga telah dikirimkan dan mereka akan di pilih pada hari sabtu nanti jam 10 pagi di salah satu aula di Saros studio di Arche group.
Jessica sangat tidak sabar karena cerita yang dia kirimkan sangat bagus tidak kalah dengan cerita yang ditulis oleh Imel selama ini.
Begitu juga Imel, dia tidak peduli menang atau kalah, yang dia inginkan adalah semua kelakukan Jessica akan terungkap nantinya karena cerita tentang Fire Lily ini akan menguak misteri yang belum terpecahkan dan para juri pasti kaget nanti jika tau penulisnya adalah Imelda, bukan Jessica.
"Sayangku.. Imel, besok datang dengan seseorang ya, jangan sendirian aku takut kamu diapa-apain sama si Jessica itu jika dia kalah atau kelicikannya ketahuan." Ucap Fano pada Imel yang masih sibuk dengan laptopnya, Fano menciumnya berkali-kali di puncak kepalanya dan wangi segar dari aroma shampo Imel membuatnya selalu menempel padanya.
Imel juga telah terbiasa dengan Fano yang ternyata sangat manja dan suka menempel entah cuma menyandarkan kepalanya atau mendekapnya dari belakang, pokoknya nempel.
"Iya.. aku pengennya sih ajak Vero tapi dia juga sibuk ngurus pernikahannya, kalo Flo gak bisa karena dia lagi banyak orderan, trus siapa nih..." Ucap Imel dan dia tidak bisa menemukan 1 orang pun yang bisa diajaknya.
"Hm... gini deh, kamu disana sendiri tapi jangan jauh-jauh dari aku, minimal jangan jauh dari Morgan, nanti aku minta dia jagain kamu ya, soalnya aku takut kamu diculik orang karna terlalu cantik." Ujar Fano dan kembali mengecup wajahnya dan kali ini dia tidak mau melepaskan Imel lagi dan tetap mendekapnya.
"Iya, tapi disana pasti ramai Fano.. gimana kalo ada yang deket-deket?" Fano melepaskan pelukannya dan menatap wajah cantik Imel lagi, dia menhela napas berat. memang benar, Imel terlalu cantik untuk dibiarkan sendirian disana.
"Ya udah deh.. aku temani saja, tetap berdiri disampingku pasti ga ada yang berani mendekat."
"Baiklah..." Sekarang Imel yang memeluk Fano dan menyandarkan kepalanya di dada Fano yang telah menjadi tempat favoritnya.
Besoknya Imel ditemani Fano mengambil nomor yang telah dicetak sesuai nomor peserta yang telah mereka dapatkan melalui email, masih belum terlalu ramai dan Ken dan para juri telah duduk diatas pentas yang dibuat sederhana dan di bagian kiri telah banyak wartawan yang akan meliput, sebelah kanan adalah panitia dan sponsor.
Fano mencari tempat duduk untuk Imel yang terdekat dengan tempat duduk panitia sehingga dia bisa memantau Imel dari dekat.
Akhirnya 15 orang telah duduk di tempatnya masing-masing dan acara siap dimulai. MC telah menyebutkan dan membacakan peraturan dari awal sampai selesai dan kini layar besar di depan teah menampilkan cover dan judul buku serta nomor urut yang dikirim peserta.
Pada saat judul dan cover 'Story of Fire Lily' semua orang bertepuk tangan karena yakin itu adalah milik Jessica, begitupun para juri dan Ken yang tersenyum puas dengan itu.
Lalu layar itu menayangkan cover dan judul yang juga tidak asing bagi Imel, dia sangat mengenal judul dan cover itu lalu menoleh ke arah Fano yang duduk santai di kursi bagian panitia dan mengerutkan dahinya. Fano membalas dengan anggukan kecil dan tersenym tipis. Imel yakin ini pasti ulah Fano tapi siapa yang memakai itu, Apakah Jessica lagi?
Para wartawan juga sepertinya ada yang tau judul itu karena beberapa wartawan yang hadir juga adalah penulis dari portal yang digunakan oleh Imel untuk publish tulisannya.
"Apa si 'PejuangWanita' salah satu dari karyawan disini ya?" Tanya salah satu wartawan pada temannya sesama penulis yang juga kenal dengan judul itu, karya 'PejuangWanita' dengan judul 'nightshade' sangat terkenal di portal itu dan hampir dibukukan tetapi penulisnya tidak jadi membukukannya 2 tahun lalu.
"Kalau benar berarti dia milih moment yang tepat karena ini bukan hanya dibukukan tapi juga dijadikan film." Ujar mereka lagi.
Setelah mengeliminasi sebagian kini tinggal 5 orang yang tersisa, begitu nomor peserta 5 orang itu ditampilkan Jessica bernapas lega karena nomornya masih ada disana sedangkan Imel tampak santai menunggu pengumuman pemenang.
Akhirnya tinggal 2 nomor peserta disana dan Ken sangat senang karena dia sepertinya berkesempatan membuat bagian 2 dari film terdahulu yang dia tau kalau itu belum selesai.
"Silakan peserta nomor 87 dan 21 naik keatas pentas!"
Jessica naik terlebih dahulu lalu diikuti oleh Imel yang menyusunya dibelakang, Jessica tampak pucat saat tau Imel juga naik dan itu berarti dia menggunakan judul 'Story of Fire Lily'
"Kau ingin menantangku rupanya." Gumam Jessica pelan di samping Imel yang bisa mendengarnya.
"Tidak, aku hanya melakukan apa yang harus dilakukan. Cerita sebelumnya memang belum selesai dan aku hanya menyelesaikannya, tidak seperti seseorang yang hanya bisa mencuri." Balas Imel dan Jessica yang geram hanya bisa mengepalkan tangannya kuat.
Jika orang yang tidak tau 'nightshade' maka akan berpikir Jessica akan menang dengan 'Story of Fire Lily' karena berpikiran cerita itu adalah miliknya, tetapi beberapa wartawan menjagokan 'nightshade' karena cerita fantasy yang sangat menarik dan menegangkan dengan bumbu romantis yang manis.
TBC~
THE BEST ON YOU THOR...🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰
TU BISMA AYAH GOBLOK INGIN MAIN2 DGN KLUARGA HASTANTA..
DIBANDINGKN HAZEL SI JANDA ANAK 2, SIAPAKH YG PLING CANTIK, IMELDA ATAU HAZEL..
DLM KISAH INI BRRTI MORGAN SDH MULAI BANTU HAZEL LEPAS DARI NICHO...
MANUSIA ANJING LAKNAT TU INDRA.... MMPUSIN AZA...