Bocil skip ya.. novel ini area dewasa.. bijaklah dalam memilih bacaan sesuai umur... lumayan banyak adegan dewasa di novel ini..
YARA HAYDEN, gadis 23 tahun yang bar bar dan selalu membuat pusing kedua orang tuanya. Dipertemukan oleh takdir dengan BRYCE RILEY ROBERT. Seorang pria berumur 32 tahun yang sama gilanya dengan Yara.
Karena punya persamaan karakter yang hampir sama, membuat mereka sering bertengkar dan tak mau kalah.
Mereka menjalani perjalanan gilanya ke berbagai negara dengan segala konflik yang terjadi di antara mereka. Bagaimana kisahnya? yuk dibaca 😁
Karakter cewenya tetep barbar n beringas ya..otor memang suka cewe begitu..ga suka cewe menye2 yang lemah😁 klo bosen ma karakter cewe bar bar silahkan di skip dr awal..
SEPERTI BIASA..TIDAK ADA PERSELINGKUHAN DI NOVEL OTOR YAA.. KALOPUN ADA PENGGANGGU DIANTARA MEREKA, PEMERAN UTAMA GA AKAN TERGODA 😁
INGAT YA..DISINI GA ADA KONFLIK BERAT..SEMUANYA RINGAN DAN SANTAI... JADI SKIP AJA KLO GA SUKA..
FEEL FREE TO READ N SKIP.. BOLEH KRITIK MEMBANGUN YA..JANGAN NYINYIR DI LAPAK OTOR.. BIKIN NOVEL GA SEMUDAH ITU..HARGAI KARYA OTOR..NO PLAGIAT..
JANGAN PROMO DI LAPAK ON GOING..
IG AUTHOR @ZARIN.VIOLETTA
(Sedang dalam proses revisi puebi dll)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zarin.violetta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
#25
Malam harinya, Yara dan Bryce bersiap tidur.
"Aku tidur dimana?", tanya Yara melihat ranjang yang cum muat untuk satu orang saja.
"Terserah..yang pasti aku tidur di ranjangku", kata Bryce.
"Kau sama sekali tidak mengalah pada seorang wanita?", tanya Yara.
"Kau bukan wanita lemah", jawab Bryce dan membuka celana jeansnya di hadapan Yara.
"Apa yang kau lakukaaaan????", teriak Yara.
"Aku selalu tidur seperti ini..ini campervanku jika kau lupa..dan aku melakukan apapun yang kusuka disini..", jawab Bryce santai dan langsung menuju ranjangnya.
"Ya Tuhaaann..kuatkan aku agar tak menghajar laki laki menyebalkan ini", gumam Yara.
"Kau mau menghajarku? kemarilah", Bryce menoleh pada Yara dengan senyum jahilnya.
"Ssshhhh....", kesal Yara menahan amarahnya.
Lalu Yara duduk di kursi sofa berukuran kecil. Cukup lama Yara mencoba untuk tidur tapi sama sekali tak bisa meskipun sudah setengah jam berlalu.
Dia melihat iri pada Bryce yang sudah lelap tertidur.
"Kenapa nasibku menyedihkan sekali", gumam Yara pelan.
Lama Yara memandangi Bryce yang dengan nyamannya tidur di ranjang empuk itu.
"Aaaaahhh...whatever", Yara beranjak dari kursinya dan tidur di sebelah Bryce.
Mereka tidur saling membelakangi dengan punggung yang saling menempel.
"Aahh..enak sekali", bisik Yara merasakan empuknya ranjang.
Yara kemudian langsung lelap tertidur begitu juga dengan Bryce. Yara tak peduli apapun, yang penting dirinya bisa tidur enak dan nyenyak meskipun harus satu ranjang dengan pria mesum seperti Bryce.
Keesokan paginya, Bryce bangun terlebih dahulu dan melihat Yara sudah tidur memeluknya.
Bryce hanya tersenyum melihatnya lalu dia membuka bagasi belakang campervannya yang membuat dirinya langsung melihat view pegunungan yang sangat indah di pagi hari.
Karena angin semilir yang masuk, membuat Yara terbangun dan membuka matanya.
Dia begitu takjub melihat pemandangan di depannya meskipun sedikit terhalan tubuh Bryce di depannya.
"Indah sekali", lirih Yara.
"Hmm..inilah yang membuatku suka tinggal disini..kita bisa melihat pemandangan apapun setiap kita membuka mata", jawab Bryce.
"Dimana menurutmu tempat terindah?", tanya Yara.
"Aku tak bisa memilihnya karena terlalu banyak tempat indah yang sudah kudatangi", jawab Bryce.
"Apa kau tak merindukan keluargamu?", tanya Yara.
"Aku masih sering mengunjungi mereka di Swiss", jawab Bryce.
"Jadi keluargamu di Swiss?pemandangan disana sangat indah..kau tahu?aku sangat ingin ke Swiss sejak dulu", kata Yara kemudian bangun dan duduk.
"Aku akan mengajakmu kapan kapan..jika moodku sedang baik", jawab Bryce.
"Huuufft...lebih baik jangan mengatakannya jika tidak ada niat..menyebalkan", kata Yara dan langsung melompati Bryce kemudian melompat keluar dari atas ranjang.
Yara berlari lari sembari merentangkan tangannya menikmati udara pagi yang menyejukkan.
Bryce hanya melihatnya dengan tersenyum lebar. Mood Bryce selalu baik jika berada di dekat Yara. Gadis gila yang bisa mengimbangi kegilaannya.
"Cepat buatkan aku sarapan pagi", teriak Yara.
"Kau pikir aku pembantumu?", jawab Bryce yang kemudian memakai celana panjangbya lalu turun juga mengikuti Yara.
"Aku tamumu bukan?jadi kau harus melayaniku", kata Yara.
"Bukankah kau pintar memasak?kau saja.. di kulkas ada banyak bahan makanan", jawab Bryce sembari mengangkat tangannya ke atas untuk melakukan peregangan.
Lalu Yara berlari masuk ke campervan dan mengambil beberapa bahan makanan yang cukup lengkap dari kulkas.
Yara hanya membuat sandwich saja dan salad.
Hanya dalam waktu 20 menit saja, Yara sudah selesai membuat makanannya.
"Ayo kita makan", kata Yara pada Bryce yang akan mengambil sebungkus rokok di atas meja.
"Tunggu ..aku merokok dulu", kata Bryce.
Lalu Yara mengambil rokok itu dan mengantonginya di celananya.
"Lebih baik sarapan sandwich daripada sarapan rokok", ucap Yara.
Bryce pun mengikuti perintah Yara dan mereka makan pagi bersama.
JANGAN LUPA LIKE KOMEN VOTE FAVORIT DAN HADIAH YAA ❤❤❤