Floretta Ace Zuriel tak menyangka jika diri nya akan menjadi seorang ibu di umur 26 tahun, yang bahkan tidak tahu siapa ayah dari anak yang ia kandung.
Kehidupan nya berubah 180 dari yang suka party tiba-tiba menjadi seorang ibu yang telaten.
Bagaimana keseruan cerita nya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eppi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 18
"Hai Noah, kamu tampan sekali sayang, seperti nya Aunty Beauty terpesona" ucap Elia pada Video Call berlangsung.
"Maka nya cepat menikah biar punya anak" ledek Flo pada sahabat nya ini.
"Ckk.. menyebalkan"
"Kapan kamu akan ke SIngapur Flo?" tanya Elia.
"Belum tahu El, aku pun rindu suasana padat Singapur" kata Flo.
"Aunty, apakah aku tampan" tanya Noah tiba-tiba.
"Tentu saja sayang, kamu sangat tampan sekali" jawab Elia.
"Apakah ketampanan ku ini menurun dari Daddy?"
DEG
Flo dan Elia saling berpandangan walau terhalang layar ponsel tapi mereka saling paham maksudnya dari pertanyaan Noah.
"Kenapa Aunty diam?" tanya Noah lagi karena tidak ada jawaban dari Elia.
"Ehh.. I-iyah sayang tampan seperti Daddy mu" jawab Elia walau agak terbata.
Sebelum ada pertanyaan lebih lanjut dari Noah, Flo menyudahi Video call nya dengan sahabat nya.
"Sudah sayang, ini sudah malam ... Ayok tidur" sela Flo.
"Baik mom, bye Aunty .. Noah tidur dulu.. " Lambai Noah pada Elia.
"Bye sayang"
Selesai mengobrol Flo pun mengajak Noah untuk tidur karena waktu sudah malam.
Dalam menidurkan Noah, Flo terus hanyut dalam bayang-bayang ketakutan jika Noah di ambil oleh pria yang mengaku-mengaku sebagai daddy nya.
"Mommy mohon jangan terus mencari daddy, mommy disini bisa menjadi kedua nya sayang" gumam Flo lalu mencium pucuk kepala Noah.
*
*
"Aakhhhh... Brengsek!! kamu sudah menghancurkan semua nya Edward.. Sial" teriak Lucy sembari membanting barang-barang di apartment nya.
Lucy serasa tertekan dengan apa yang menimpa diri nya dan hampir gila di buat nya.
Banyak pekerjaan yang di cancel sepihak oleh brand maupun stasiun tv.
**
MUNDUR KEBELAKANG
Setelah Lucy memberitahukan kehamilan nya pada Evelyn, Lucy merasa di atas awan karena sebentar lagi akan menjadi bagian dari keluarga Ximon.
"YES... Kamu datang di waktu yang tepat dan kamu sudah membantu ku menjadi bagian dari keluarga Ximon" ucap Lucy sembari mengelus perut nya.
Sesampai nya di Apartment Lucy menelpon Erik meminta nya untuk datang ke apart nya karena ada yang mau di bicarakan.
"Aku memang mencintai mu Edward tapi aku lebih cinta uang-uang mu itu" tutur Lucy dengan gelak tawa nya.
Menjelang malam Erik pun sampai di apartment nya Lucy dengan wajah segar nya.
"Hai baby, apa kamu merindukan ku?" tanya Erik sambil memeluk Lucy dari belakang.
Lucy pun membalikan badan nya dan mengalungkan tangan nya di leher Erik.
"Tentu saja aku merindukan mu" balas Lucy lalu mencium bibir Erik dan sedikit menggigit nya.
"Mau membicarakan apa sayang, seperti nya serius?" sambil menggendong Lucy menuju sofa.
"Aku hamil"
"Benarkah sayang" ucap Erik dengan mata berbinar.
"Hmmm.... Tapi aku jadikan alasan anak ini sebagai anak Edward" tutur Lucy.
"Kenapa?" sembari mengerut kan dahi nya.
"Aku tidak mungkin meninggal Edward, dia pacar ku" jawab Lucy.
"Lalu dengan ku?" tanya Erik.
"Kamu sudah tahu bukan, kalau kita hanya sebatas teman ranjang tidak lebih dari itu" kata Lucy tanpa memikirkan perasaan Erik yang memenag manaruh rasa pada Lucy.
Dada Erik merasa panas karena ucapan Lucy yang hanya menganggap nya seorang teman ranjang.
"Sungguh miris sekali" ucap Erik.
"Tenang saja, jika anak ini lahir aku tidak akan memisahkan mu dengan nya" kata Lucy agar Erik tidak merusak rencana nya.
Erik lebih banyak diam tak menanggapi rencana Lucy yang ingin memanfaatkan situasi ini untuk keuntungan pribadi nya.
*
*
Dalam perjalanan menuju Singapur Edward merasa tidak tenang dengan ucapan Lucy yang mengatakan bahwa diri nya hamil.
"Hank, apa kamu yakin dia sedang mengandung anak ku?" tanya Edward.
"Tentu saja tidak Tuan" jawab Hank cepat.
"Apa kamu yakin Hank, dia tidak menjebak ku dengan minuman kan agar aku meniduri nya sampai dia hamil" kata Edward memastikan karena dengan wanita sembilan bulan yang lalu belum selesai harus di tambah lagi dengan lucy.
"Benar Tuan, anda tidak melakukan nya" ucap Hank.
"Lagi pula anda sudah lama tidak berhubungan dengan wanita Tuan, apa burung mu layu" sambung Hank membuat Edward memberikan lirikan tajam pada Hank.
"BIcara sekali lagi , akan ku patahkan rahang mu itu" ancam Edward.
"Maaf Tuan"
Walau perjalanan ke SIngapur sangat melelahkan namun Edward sangat menikmati nya karena akan menemui wanita yang telah melahirkan anak nya.
Edward merasa yakin jika anak kecil bersama FLo itu adalah anak nya tanpa perlu di buktikan dengan tes DNA.