NovelToon NovelToon
My Husband, I Love You

My Husband, I Love You

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintapertama / Nikahkontrak / Balas Dendam / CEO / Konflik Rumah Tangga- Terpaksa Nikah
Popularitas:805k
Nilai: 4.8
Nama Author: Afifatun Nasobah

Kalila Wulandari, seorang Office Girl disebuah perusahaan ternama.

Suatu hari presdir dikantornya digantikan oleh penerus berikutnya. Seketika Kalila langsung terkagum oleh ketampanan presdir baru itu, rasa kagumnya berubah menjadi cinta.

Hingga suatu hari, Kalila melupakan satu angka yang berakibat membuatnya menikah sang presdir.

Bagaimana satu angka mengubah hidup Kalila?

Kesalahpahaman terjadi karena siasat yang meleset dari orang ketiga.

Siapakah orang ketiga itu?

Yuk simak kisah Kalila Wulandari dan Keenan Alvaro Pradipta, Presdir baru yang membuat Kalila jatuh hati dalam sekali pandangan.

Penuh teka-teki karena balas dendam orang dimasa lalu...


NB : Kalau tidak halangan, akan UP tiap jam 12.00

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Afifatun Nasobah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kuah Panas

Keenan yang sedang menuruni anak tangga melihat mereka dan melirik Kalila sekilas, bi Susi menyapanya, sedangkan Kalila langsung kembali kedapur. Ia tau Keenan tak ingin melihatnya.

Keenan yang melihatnya tersenyum sinis.

" Bibi yang masak?." Tanya Keenan pada bi Susi melihat menu makanan yang berbeda.

" I-iya tuan, saya ingin mencoba resep baru." Jawab bi Susi terbata. Ia tak terbiasa berbohong.

" Hmm, berarti bener." Gumam Keenan teringat jamur semalam.

" Apanya tuan?." Tanya bi Susi mendengar gumaman tuan mudanya.

" Jamur saus tiram semalam buatan bibi kan?."

" Aku semalam memakan jamur yang bibi buat karena menggugah selera. Rasanya sangat enak." Ucap Keenan lagi melihat kebingungan bi Susi.

Bi Susi diam, ia paham jika tuan Keenan pasti sudah makan jamur buatan Kalila. Ia tersenyum samar, ternyata nonanya mendapat kesempatan menarik hati tuannya.

" Ah ya tuan, saya yang memasaknya. Saya pikir agar tuan tak bosan." Ujar bi Susi yang mengingat pesanKalila. Ia tak ingin sampai tuan Keenan tau kalau itu masakannya, atau tuan Keenan tak akan memakannya.

" Bagus itu bi, aku menyukainya." Jawab Keenan tersenyum . Senyum yang tak pernah diperlihatkannya saat ada Kalila.

Keenan langsung duduk dimeja makan, menikmati makanan dengan lahap. Tanpa ia sadari, itu membuat Kalila yang melihatnya dari dapur meneteskan air mata.

Terharu, suaminya memakan masakannya.

" Aku senang kau menyukai masakanku. Walau kau tak tau aku yang membuatnya." Gumamnya, ia merasa tahap awal membuat suaminya jatuh cinta sudah berhasil.

Tak berapa lama, Keenan beranjak dari duduknya kemudian berangkat bekerja dengan sekretaris Jordi yang selalu sigap didepan mobil.

Ingin rasanya Kalila menyusul, meraih tangan suaminya kemudian menciumnya. Namun ia sadar, itu hanya ada dalam khayalannya.

Setelah Keenan pergi, Kalila segera membereskan meja makan.

Seperti biasa, Kalila akan memulai harinya menjadi seorang pelayan berstatus istri.

Sementara Keenan sudah sampai dikantornya, ia menyapa ramah semua karyawan disana. Memakan sarapan yang enak ternyata sudah membuat moodnya menjadi bagus.

Para karyawan yang melihatnya seperti mendapat angin surga, presdir mereka yang akhir-akhir ini menjadi dingin dan dan mudah marah untuk kesalahan kecil sejak berita itu, sekarang tersenyum lebar. Sepertinya hari ini mereka akan menjalani pekerjaan dengan lancar. Pikir mereka senang.

" Apa jadwalku hari ini?." Tanya Keenan pada sekretaris Jordi saat sudah sampai diruangannya.

Sekretaris Jordi kemudian membacakan semua jadwalnya hari ini. Ternyata jadwal hari ini sangat padat, padahal ia ingin menikmati makan malam dirumah, mengingat menu baru buatan bi Susi.

" Haah, baiklah...kau boleh keluar." Titahnya malas.

Keenan pulang dengan tubuh dan pikiran yang lelah, lagi-lagi ia harus pulang larut malam. Ia segera masuk kekamarnya membersihkan diri. Ia turun setelah mandi. Ia ingin kembali menikmati masakan bi Susi.

Dan benar saja, dilemari makanan sudah ada berbagai macam makanan yang menggugah selera. Keenan memang sengaja tidak makan malam dulu, entah kenapa masakan bi Susi kali ini membuatnya tak ingin makan makanan yang lain.

Kali ini ia memanaskannya lebih dulu, agar makanan terasa lebih nikmat.

Setelah hangat, ia segera melahapnya.

Keenan berniat menuju kamarnya, ia teringat sesuatu, dan benar saja, gadis yang berstatus istrinya tengah meringkuk disofa.

" Kau terus saja berusaha, aku tidak akan luluh, aku tau kau hanya ingin aku memberikan hatiku, kemudian setelahnya kau akan pergi setelah mendapatkan hartaku." Gumamnya sinis.

Keenan langsung menuju kamarnya, melihat Kalila terus seperti itu, benar-benar membuatnya jengah, sekaligus sebuah rasa yang ia tak mengerti.

...

" Hah, aku tertidur disofa lagi, kenapa aku tidak bisa bangun saat tuan Keenan pulang. Walau tidak bisa menyambutnya, setidaknya kan aku tidak perlu tidur disofa tiap malam. Rasanya badanku pegal semua." Gumam Kalila merenggangkan otot-otot tubuhnya.

Kalila segera menuju kamarnya untuk membersihkan diri.

Kemudian setelah bebersih, ia menjalani rutinitasnya menyiapkan sarapan. Selain sebagai pelayan, alasan utamanya adalah sebagai istri.

Seperti sebelumnya, Keenan menikmati sarapannya dengan lahap, tanpa tau siapa sebenarnya yang memasak makanan yang sudah menjadi alasannya ingin pulang cepat.

" Bibi!."

" Iya tuan?." Ujar bi Susi tergopoh-gopoh.

" Aku ingin barang-barangnya dipindahkan kekamar disebelahmu yang kosong itu. Kamar yang ia tempati sekarang terlalu bagus untuknya."

" Bibi paham?." Tanyanya saat bi Susi hanya diam.

Bukan tak mengerti, wanita paruh baya itu justru sangat mengerti. Ia merasa kasihan pada Kalila.

" I-iya tuan, saya akan menjalankan apa yang tuan perintahkan."

" Ya sudah." Balas Keenan kemudian beranjak untuk berangkat, seperti biasa dengan sang sekretaris.

" Eh, Lila!." Bi Susi terkejut melihat Kalila yang baru datang. Bukan apa-apa, dia hanya takut Kalila sedih mendengar perkataan suaminya.

" Bibi tidak usah kaget, aku sudah mendengar semuanya, aku akan memindahkannya sendiri." Ujarnya berusaha tersenyum. Walau hatinya tengah merasa ngilu.

" Biar nanti bibi bantu."

" Tidak usah bi, lagian barang-barangku juga sedikit."

" Tapi nanti kamu kelelahan?."

" Tidak akan, palingan sebentar juga selesai."

" Baiklah kalau begitu." Balas Bi Susi dan mulai membereskan meja makan diikuti Kalila.

Seperti yang diminta tuan muda, Kalila membereskan barang-barangnya. Ia sadar, kamar ini memang terlalu mewah untuknya.

Tapi dia juga tak minta dibawa kemari.

Kalila menuruni tangga, karena memang kamar yang sebelumnya berada dilantai atas. Ia yang memang sudah tau dimana letak kamar bi Susi atau tepatanya rumah pelayan yang berada dibelakang rumah utama, namun masih tersambung dengan rumah utama, ia langsung saja membuka pintu kamar sebelahnya.

" Ya, kamar ini lebih cocok untukku." Gumamnya melihat kamar barunya.

Kamar sebelumnya tentu lebih mewah dibandingkan kamar pembantu. Namun kamarnya sekarang juga sudah lebih cukup baginya.

Dengan segera, Kalila memasukan pakaiannya kedalam lemari. Kemudian menata barang-barang lainnya.

...

Kalila tengah berada didapur, memasak makan malam saat pintu utama terbuka, ia terkejut, tak biasanya Keenan pulang secepat ini.

Keenan yang melihat Kalila didapur membulatkan mata terkejut, Kalila tengah berkutat dengan masakan. Artinya, Kalilalah yang memasak tempo hari.

" Kenapa kau ada disini?." Tanyanya dingin.

" Sa-saya, saya sedang..."

" SEDANG APA!!!."

" Saya sedang memasak tuan." Jawab Kalila keceplosan. Mendengar bentakan Keenan membuatnya tak bisa beralasan.

Padahal bisa saja dia mengatakan hal lain, dan masakan didepannya adalah masakan bi Susi.

Keenan melirik makanan yang sedang dibuat Kalila, itu adalah makanan yang sama seperti saat sarapan.

' Jadi itu semua masakan gadis ceroboh ini.'

Tanpa berkata apa-apa, Keenan langsung menumpahkan makanan berkuah yang tengah dimasak itu, hingga langsung mengenai kedua kaki Kalila.

" Awuwwh!!!." Teriak Kalila dengan kencang. Ia langsung terduduk karena kedua kakinya terkena kuah panas.

" Sakiiit." Rintihnya kemudian menangis.

Sedangkan Keenan hanya diam, ia tak berniat melakukannya. Ia hanya tak ingin Kalila memasak untuknya.

' Cih, dasar wanita lemah.' Cibirnya dalam hati.

Keenan segera memanggil kepala pelayan dirumahnya.

" Pak Ujang!!".

Tak berapa lama yang dipanggilpun datang dengan napas ngos-ngosan.

" Iya tuan?."

" Bawa gadis itu kekamar!!!." Tunjuknya pada kearah Kalila dengan dagunya.

" Baik tuan."

Pak Ujang segera membawa Kalila kekamar pembantu. Meski sempat menolak, akhirnya Kalila mau, karena kedua kakinya benar-benar sakit.

Sedangkan Keenan sudah menelpon dokter Rio, dokter keluarganya.

***

1
Cinta Aini
cembura ya mas kenan
Helena Martini
cerita nya bagus banget
Dhea Rosady
buat kalila ,knapa masih brtahan ,udh tinggalin aj tuan muda nya ,dri pda trus mnderita ,😅
Tatik R
❤❤❤❤
Sumarni Al Fa
👍👍
ousky
lanjutkan thor seri
ousky
next
ousky
seru lanjutkan thor
ousky
akui alin klai itu anak devan
ousky
kalila buka lembaran baru
ousky
apa maksd kenan
ousky
kalila sabar y
ousky
jahat keenan
ousky
ceruita yg bagus
ousky
kenan bukalah mata hati mu
ousky
Kalila ini babak baru dlm hidup mu
ousky
kasihan lila
ousky
lanjutkan thor
ousky
bagus cerita nya thor
Selin Tari
👍👍👍👍👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!