Tapak Buddha

"Tuan long, apakah anda mengetahui dimana tuan pendekar naga putih?"

Thian long kembali menatap bintang beku, lalu menjawab " Adik bai sudah turun gurung kira kira 1 purnama yang lalu, dia berkata ingin kembali ke biara puncak emas"

"Aku terlambat rupanya " ucap bintang beku sambil menghela nafas, lalu ia berkata" Baiklah kalau begitu aku mohon pamit dulu tuan long, senang bisa bertemu denganmu"

"Silakan nona, berhati hatilah dijalan"

Bintang menganggukan kepala, lalu pergi berkelebat lenyap.

"Sebaiknya aku segera kembali saja ke istana bulan, kalau benar apa yang dikatakan tuan long kemungkinan tuan bai sudah sampai di biara emas dan sudah menerima undangan dari kakak bulan".

Sepeninggal ratu bintang , thian long tercenung sesaat

'Mungkin sudah waktunya aku turun gunung dan pergi menyambangi paman Wu ming dan adik bai di biara emas, baiklah kalau begitu sebaiknya aku bersiap dulu, besok pagi aku akan berangkat.

Keesokan paginya, Thian long bersiap dan sebelum pergi ia pergi kepusara gurunya terlebih dahulu untuk berpamitan.

"Guru, hari ini long er akan turun gunung...long er ingin mengunjungi paman wu ming dan adik bai di biara emas, sekalian long er ingin berkelana melihat lihat dunia luar, semoga guru memberikan restu dan doanya kepadaku"

Long er berlutut dan menundukan kepalanya hingga menyentuh tanah sebanyak 3x.

Setelah beberapa saat ia memandangi pusara gurunya , ia membalikan badan dan berjalan pergi meninggalkan puncak gunung.

Setelah terus berlari tanpa jeda, menjelang sore thian long memasuki sebuah kota kecil, thian long memutuskan untuk mampir dan bermalam dikota ini,

Thian long mulai memasuki kota dan keadaan kota itu suasananya sangat ramai banyak orang berjualan menjajakan barang dagangannya.

Thian long segera menuju kesebuah kedai yang berada diujung jalan untuk sekedar melepas lelah.

" Selamat datang tuan, anda mau pesan apa ?

sapa bapak pemilik kedai dengan ramah.

"Tolong sediakan aku teh dulu paman, dan untuk makannya aku pesan semangkuk nasi dan sepiring sayur saja.

"Baiklah tuan, ini tehnya silakan diminum selagi hangat, sebentar aku akan menyiapkan makanan pesananmu".

Makasih paman, sambil menikmari secangkir teh thian long melihat sekeliling dan berkata, "Ramai sekali disini, apakah setiap hari juga seperti ini paman?

Ya tuan, kebetulan hari ini memang sangat ramai karena sedang berlangsung pasar malam yang diadakan setiap 1 bulan sekali.

Thian long mengangguk anggukan kepalanya, lalu ia kembali bertanya " Paman, dikota ini apakah juga menyediakan penginapan yamg murah tetapi bersih ?"

"Penginapan yang kau cari ada diujung sebelah sana jalan ini, disana banyak pendatang sepertimu yang menginap,

"Nah ini makananmu telah siap, silakan dinikmati tuan"

Thian long segera menikmati hidangan yang tersedia, ketika sedang asik makan tiba tiba seseorang menghampirinya dan menyapanya.

"Tidak kusangka bisa bertemu denganmu lagi tuan long"

Thian long mengangkat kepalanya dan didepannya berdiri ratu bintang yang sedang tersenyum sambil menatapnya.

"Senang bisa berjumpa denganmu lagi nona" jawab thian long

"Boleh aku bergabung disini tuan?" jawab ratu bintang

"Silakan nona bintang, dan jangan panggil aku tuan, panggil saja aku Thian long"

"Baiklah kak long" jawab ratu bintang sambil tersenyum lalu duduk dihadapan thian long.

Thian long menunangkan secangkir teh dan

memberikannya kepada ratu bintang, " Silakan nona "

" Terima kasih kak long, oh iya kak panggil aku xing yuen saja biar lebih akrab"

Thian long tersenyum dan berkata " Tentu adik yuen.

" Oh ya kak, kenapa kak long ada disini, apakah kakak berencana bepergian?"

"Aku berencana ingin mengunjungi paman guruku dibiara emas, kamu sendiri hendak pergi kemana adik yuen?"

" Rencanaku sekarang ingin kembali keistana bulan, kemungkinan tuan bai sudah mendapatkan undangan resmi dari kak bulan yang dititipkan dibiara emas"

Ketika mereka sedang asik berbincang, tiba tiba terdengar banyak suara teriakan dan pekik kesakitan, para penduduk yang awalnya sedang menikmati keramaian berlarian menyelamatkan diri.

Suasana pasar yang tadinya ramai sekarang berubah menjadi ricuh, banyak orang berlarian menyelamatkan diri, dimana mana terdengar suara tangisan anak dan perempuan

" Tolong... tolonggg....!!! Cepat lariii ... selamatkan diri.... ada banyak pembunuh disana....!!!

Thian long dan Xing yuen mereka saling menatap, dan mereka bangkit berdiri dan mulai bersiaga.