Xiuhuan merupakan tetua di Sekte Teratai Biru, sebuah sekte kecil di Kota Hua, ujung selatan Pulau Niao, Kerajaan Han.
Xiuhuan memiliki sifat pemalas dan cuma memiliki beberapa murid saja. Namun, dibalik sifatnya itu, sebenarnya ia adalah salah satu Pemimpin kelompok Judgment. Sebuah kelompok Assasin yang memberantas pengkhianat yang mencoba merusak perisai yang melindungi Pulau Niao dari daratan utama.
***
Season Dua
Seorang Immortal mengajak Xiuhuan ke Benua Kun Lun, setelah ia berhasil menyingkirkan Paviliun Shadow dari Pulau Niao. Namun, ternyata Benua Kun Lun lebih keras dari yang ia bayangkan. Aliran hitam melakukan pembunuh pada tokoh-tokoh aliran putih, belum lagi Naga sebesar Pulau Niao yang sangat misterius dan disaat-saat tertentu akan membuat banjir hewan siluman binatang buas menyerang hunian manusia.
Apakah Xiuhuan akan menjadi Pahlawan kesiangan lagi? Pantengin terus, ya ....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bang Regar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Informasi Mengejutkan
Xiuhuan dan Xiao Liu memasuki penginapan murah yang telah mereka sewa di pinggiran kota Tianwu. Ketika memasuki penginapan itu, tampak Zhang Yan menebar senyum manis pada Xiuhuan.
Liang tersenyum masam, ia yakin Zhang Yan pasti menginginkan sesuatu darinya. Xiao Liu yang menyadari senyuman menggoda dari Zhang Yan lansung pamit duluan ke lantai atas untuk tidur duluan. Dia sudah merasa capek, karena sudah puas jalan-jalan sore tadi di tengah kota Tianwu.
"Mengapa kau senyum-senyum begitu Yan'er?" Xiuhuan bertanya padanya, sembari menjaga jarak dari gadis cantik yang sudah mengalahkannya itu dalam duel maut di atas ranjang kemarin.
"Aish ... Abang ini berpikiran negatif saja! Aku ingin mempertemukan-mu dengan kakak iparku," jawab Zhang Yan tetap dengan senyum manisnya. Namun, ia tak menggoda Xiuhuan, karena tak ingin dimarahin oleh kakak iparnya nanti.
"Betulkah?" tanya Xiuhuan dengan semangat sembari mengeluarkan satu keping emas sebagai hadiahnya.
Zhang Yan menolak pemberian Xiuhuan itu, ia tahu Xiuhuan itu adalah Pendekar Pedang miskin. Zhang Yan menyarankan uang itu lebih baik di hadiahkan nanti buat kakak iparnya saja.
"Dimanakah kakak iparmu itu?" tanya Xiuhuan sudah tak sabar ingin bertemu dengannya.
"Itu yang sedang duduk dipojokkan, yang sedang minum arak itu!" jawab Zhang Yan sembari menunjuk arahnya.
Xiuhuan lansung menghampiri kakak iparnya Zhang Yan itu.
"Malam senior ..." Xiuhuan memberi salam sambil duduk di bangku sebelahnya.
"Kau pasti Xiuhuan, temannya Zhang Yan, kan." Kakak iparnya Zhang Yan melirik sekilas ke arah Xiuhuan. Kemudian ia kembali menenggak araknya.
"Iya, betul senior," jawab Xiuhuan juga memesan teh. Xiuhuan tak memesan arak, karena ia sudah berjanji tak akan menyentuh minuman itu lagi setelah mempunyai murid, sebab dulu uangnya habis terus akibat minum arak dan berjudi di rumah bordil kota Hua.
"Jadi ... informasi apa yang kau butuhkan?" tanya kakak iparnya Zhang Yan itu.
"Informasi mengenai Hakim Jia Li!" seru Xiuhuan sembari menyodorkan dua keping emas, sisa uang terakhir miliknya.
"Hmm Jia Li ...."
Kakak ipar Zhang Yan menatap Xiuhuan sembari mengantongi dua keping emas pemberian Xiuhuan.
"Informasi yang kau butuhkan sangat mahal! Namun, kau adalah temannya Zhang Yan, aku berikan saja."
Kakak iparnya Zhang Yan kembali menenggak araknya dan mulai menarik nafas dalam-dalam.
"Aku tak tahu kesalahan apa yang kalian buat dan aku juga tak peduli. Hakim Jia Li tertarik mengurus perkara kematian misterius di kota Hua, karena menurut informasi yang masuk, Assasin yang menjadi eksekutor di sana sama dengan pembunuh kekasihnya 20 tahun lalu."
Kakak iparnya Zhang Yan berhenti bicara dan menenggak araknya kembali.
"Maksudnya senior? Aku belum mengerti!" Xiuhuan makin penasaran, apa dia juga terlibat dengan kematian kekasih Jia Li itu.
"Begini, 20 tahun lalu ... kekasih Jia Li yang juga pengawalnya sebagai hakim, pamit pergi ke wilayah selatan. Namun, ternyata ia juga anggota Paviliun Shadow yang disusupkan ke istana. Hari itu ia mendapat perintah untuk membunuh target di selatan. Namun, beberapa hari kemudian, malah mayatnya ditemukan dan waktu itu ternyata ada warga yang melihat kejadian tersebut. Namun, ia tak bisa menggambarkan wajah pelaku pembunuh kekasih Jia Li itu, karena jaraknya lumayan jauh. Akan tetapi ada satu petunjuk yang sangat penting, yaitu pelaku memiliki unsur semacam petir, menurut saksi mata itu. Makanya ketika pelaku yang sama muncul di kota Hua ia bersemangat sekali."
Kakak iparnya Zhang Yan kembali berhenti bicara dan menenggak araknya. Xiuhuan masih serius menunggunya melanjutkan perkataannya.
"Tapi yang aku takutkan adalah Jia Li tak menemukan Assasin itu di sana. Lalu ia menghancurkan kota Hua--"
"Apa ... kenapa bisa begitu?" Xiuhuan kaget sekali mendengarnya.
"Luka di mata sebelahnya itu adalah bekas pertempuran dengan Sekte yang menyewa kekasihnya. Sekte tersebut tak dapat memberikan informasi tentang pelaku pembunuh kekasihnya, makanya ia mencari kesalahan pada Sekte itu dan menghancurkannya."
Kakak iparnya Zhang Yan berhenti bicara lagi, namun arak di botolnya telah habis. Iapun beranjak berdiri.
"Cuma itu yang bisa aku berikan ... sisanya tergantung keberuntungan kalian!"
Kakak iparnya Zhang Yan kemudian meninggalkan penginapan itu. Zhang Yan mengantarnya sampai gerbang penginapan. Sedangkan Xiuhuan berpikir sejenak, memikirkan langkah apa yang harus ia buat sembari menenggak teh miliknya.
Xiuhuan kemudian beranjak ke lantai atas sembari berpikir, rumus-rumus fisika kuantum mulai melayang di Rongqi miliknya. Kini ia berubah secerdas Albert Einstein. Bahkan ia tak mendengar panggilan dari Zhang Yan yang memanggilnya karena belum membayar teh pesanannya tadi.
"Apa ia sudah stress memikirkan hakim Jia Li, ya ..." guman Zhang Yan mendengus kesal, karena tak dipedulikan oleh Xiuhuan.
Ketika Xiuhuan akan membuka pintu kamar, ia mendengar suara grasak-grusuk di luar penginapan. Dengan sigap Xiuhuan lansung melesat keluar dan memperhatikan mereka.
"Ternyata mereka mengincar Xioa Liu ... apa mereka suruhan Jiu Yuan? Si gendut bendaharawan kerajaan itu," guman Xiuhuan.
Tak menunggu lama, Xiuhuan lansung melesat dan menebas leher Pendekar Pedang tahap 65 dengan cepat. Karena ia menggunakan langkah kilat.
Dua Pendekar Pedang tahap 65 lainnya terkejut tiba-tiba diserang Pendekar Pedang tahap 100.
Pendekar Pedang tahap 100 itu jumlahnya hanya ada beberapa di Pulau Niao ini, itupun mereka bersemayam di Sekte besar dan jarang menampakkan diri.
Kedua Pendekar Pedang itu panik, mereka lansung kabur dengan melompati atap-atap rumah penduduk.
Dengan senyum tipis terpancar dari wajahnya, Xiuhuan tak membiarkan mereka kabur begitu saja. Kini ia mendapat pencerahan setelah berpikir sangat dalam untuk mengatasi hakim Jia Li.
Xiuhuan mendapat ide dengan melakukan aksi teror di kota Tianwu ini, kebetulan besok adalah hari penerimaan murid baru Sekte Pedang Surgawi, Sekte terbesar di Kerajaan Han. Akan banyak undangan Pendekar Pedang dari berbagai sekte yang hadir.
Xiuhuan yakin ia tak akan ketahuan, karena ia bisa menurunkan level Pendekar Pedang miliknya ke tahap 50 dan juga Roh Pedang Sidat Listrik miliknya bisa menyamar menjadi Roh Pedang belut biasa.
***
"Langkah Kilat ... Tebasan Halilintar!"
Xiuhuan menyusul salah satu Pendekar Pedang tahap 65 itu dan menebasnya. Pendekar Pedang itu berusaha menahannya, namun ia terpental puluhan meter menabrak rumah penduduk mendarat di kandang babi di bawah kamar kontrakan Zhang Yan.
"Hampir saja kontrakan Zhang Yan hancur hehehe ... bisa tidur di pinggir jalan dia itu," guman Xiuhuan melirik Pendekar Pedang satunya lagi. Sedangkan Pendekar Pedang yang terlempar itu telah tewas seketika akibat perbedaan level yang terlalu mencolok.
Pendekar Pedang tahap 65 satunya lagi panik, ia merasa sudah tak ada harapan untuk hidup. Dia kemudian melepaskan kembang api ke udara, menandakan telah terjadi serangan yang sangat berbahaya pada kerajaan Han.
"Ah, sial ...." Xiuhuan panik, dengan segera membunuh Pendekar Pedang itu.
Kini rencananya kembali berantakan, ia yakin semua Pendekar Pedang tahap tinggi akan bergerak keluar setelah mengetahui ada kembang api yang menyimbolkan telah terjadi serangan yang sangat berbahaya pada kerajaan Han.
⚔️Bersambung ...