Bercerita tentang seorang mahasiswa yang diidolakan oleh semua mahasiswi diuniversitas terkenal dikota J. namun tidak dengan Ayzaila Reina Pradja karena menurutnya Albian Sanjaya sama aja seperti pria pada umumnya.
Tapi tidak dengan Albian Sanjaya yang diam-diam memperhatikan Ayzaila. menurutnya Ayzaila merupakan wanita yang sangat cantik dan menarik. namun ntah mengapa sikapnya sangat acuh terhadap Bian.
Hallo semuanya...
Selamat membaca karya kedua author yah. jangan lupa juga berikan dukungan kalian dengan cara Like dan Komennya agar author bisa lebih semangat lagi dalam membuat cerita 🙏😁
semoga kalian suka... 👉
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon PHJH, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps 23
ALsan Development
Jam sudah menunjukkan bahwa waktu makan siang telah tiba. Arvin, Dimas dan Robby pun menghampiri Albian yang masih belum keluar dari ruangannya.
"Woi bro, makan siang dulu yuk" ajak Arvin yang langsung masuk tanpa mengetuk pintu.
"Oke" jawabnya singkat.
Usai mereka tiba di Cafe depan kantor mereka, akhirnya Robby membuka pembicaraan.
"Lo kenapa sih Al, dari tadi pagi aneh banget" tanya Robby sambil meminum jus orange'nya.
"Gapapa" jawabnya singkat
"Gak usah bohong Al, kita sahabatan bukan baru kemarin. ceritakan saja pada kami, kami akan berusaha untuk mencarikan solusinya Al" ucap Arvin serius.
"Thank's bro. tapi ini hanya masalah kecil yang membuat gue cukup kesal" ungkap Albian sembari menatap ketiga sahabatnya itu.
"Yasudah kalau begitu, jangan ragu untuk bilang ke kami yah Al jika orang yang membuat masalah sama lo itu semakin membuat lo kesal" ucap Dimas dan Albian hanya menganggukkan kepalanya.
*********
Keesokan harinya, kembali ke Universitas Biru. Albian CS tetap menjadi pusat perhatian baik mahasiswi maupun mahasiswa yang mereka lewati.
"Kak Albian terimalah ini" seorang mahasiswi menyodorkan sebuah kotak berwarna ungu.
Namun Albian tidak merespon, ia terus berjalan bersamaan dengan ketiga sahabatnya. merasa malu karena hadiah yang telah di siapkannya itu ditolak mentah-mentah oleh Albian, sang mahasiswi itu langsung berlari menghindari orang-orang yang masih berkerumun di sekitar Albian.
Ayza tengah berjalan menyusuri koridor kampus, ia hendak menyusul Amel yang sudah menunggunya dikantin namun saat hendak melangkah tiba-tiba tali sepatunya lepas sehingga ia harus berjongkok untuk memperbaikinya. saat ia hendak berdiri kembali, dari arah belakangnya beberapa mahasiswi menabraknya hingga Ayza terhuyung ke tembok di samping kirinya. Saat ia melihat apa yang terjadi sungguh membuatnya kesal, hanya karena idola kampus yang lewat dirinya terhempas ke dinding. ditambah lagi ia melihat betapa angkuhnya Albian yang tidak mau menerima hadiah yang diberikan oleh seorang wanita.
"Ck.. sombong sekali" cercah Ayza lalu ia berjalan kembali menuju kantin.
Srrrruupppp.....
"Ay minuman gue" kesal Amel karena Ayza langsung mengambil minumannya padahal sebentar lagi minuman itu sampai ke bibir Amel.
"Hehe sorry mel, gue haus" ucap Ayza sambil nyengir kuda.
"Ah lo mah, emang kenapa sih tumben lo begini?" tanya Amel.
"Tuh yang kata lo idola kampus atau apalah itu, gara-gara dia gue sampai nabrak tembok tau gak" gerutu Ayza yang masih kesal dengan kejadian tadi.
"Hahaha.... ngapain lo nabrak tembok? tunggu maksud lo idola kampus itu Albian?" tanya Amel penasaran
"Gak tau gue namanya yah pokoknya itu lah, gara-gara dia semua cewek dikampus ini berlarian ke arah dia, alhasil mereka semua nabrak gue sampai gue terhuyung ke tembok" kesal Ayza
"Hahaha.... andai saja gue ada disitu pasti muka lo lucu banget hahah" Amel terus saja menertawakan Ayza. jika Ayza kesal maka ekspresi Ayza akan berubah seperti bayi, sangatlah lucu namun sayang sangat jarang Ayza menunjukkan sisi keimutannya itu.
"Hemm ketawa aja terus, awas lo ya mel"
"iya iya maaf deh Ay, udah sih Ay yang penting kan lo gapapa. makanya lain kali kalo udah dengar suara orang yang kayak mau tawuran mending lo minggir dari pada kena lagi" ucap Amel sambil menahan tawanya.
"Ah sangat menyebalkan" Ia pun ikut memesan makanan dan melupakan kejadian tadi.
Memang Ayza jika kesal dengan sesuatu dia akan mengutarakannya langsung namun setelah itu ia akan segera melupakannya juga.