cerita ini hanya fiktif belaka dan hanya karangan dari Author, apabila ada.kesamaan nama.dan tempat Author minta maaf. Alkisah ada seorang pemuda bernama naga lahir dari seorang ayah bernama Robert dan Ibu bernama Julia, Robert sendiri adalah seorang pengusaha suskses yang mempunyai berbagai bisnis yang berada di beberapa negara, baik Asia maupun Eropa. Dengan status sebagai anak orang kaya dan sekaligus pewaris tunggal Naga adalah anak yang sombong dan angkuh, jika Ia menginginkan sesuatu maka sesuatu itu harus bisa menjadi miliknya apapun cara nya. namun lama kelamaan kesombongan dan keangkuhan Naga mulai luntur karena satu sosok wanita yang mempunyai paras yang cantik bernama Jelita.Jelita sendiri adalah anak sulung dari 2 bersaudara pasangan dari seorang petani bernama pak Karyo dan bu ambar namun karena tekad dan keinginannya untuk membanggakan keluarga ini lah yang membuat Naga jatuh cinta kepada Jelita dan perlahan-lahan berubah menjadi orang yang jauh lebih baik lagi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aira Sakti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PELANGI DIKELUARGA CRAZY RICH: KEBAHAGIAN SEDERHANA YANG MEWARNAI HIDUP
Kehidupan di rumah mewah Naga dan Jelita semakin hari semakin berwarna. Booth nasi uduk Bu Ambar selalu ramai pembeli, dan klinik Jelita pun mulai dikenal di seantero kompleks. Namun, kebahagiaan sejati baru saja akan dimulai.
Suatu pagi, Jelita merasa tidak enak badan. Ia mual dan pusing. Naga yang khawatir langsung membawanya ke klinik pribadinya. Setelah diperiksa, Jelita tersenyum haru.
"Sayang, ada kabar bahagia," ucap Jelita dengan mata berbinar.
Naga menatapnya penuh tanya. "Kabar bahagia apa, Sayang?"
"Aku hamil, Naga! Kita akan punya anak!" seru Jelita sambil memeluk erat suaminya.
Naga terkejut, lalu tertawa bahagia. Ia memeluk Jelita erat dan menciuminya berkali-kali. "Ya Tuhan, Sayang! Ini adalah hadiah terindah dalam hidupku! Aku akan menjadi ayah!"
Mereka berdua berpelukan erat, meluapkan kebahagiaan yang tak terhingga. Setelah tenang, mereka memutuskan untuk memberitahu Bu Ambar dan Lina.
"Ibu, Lina, ada yang ingin kami beritahu," kata Jelita saat mereka berkumpul di ruang keluarga.
Bu Ambar dan Lina menatap mereka dengan penasaran. "Ada apa, Nak?" tanya Bu Ambar.
Naga menggenggam tangan Jelita dan tersenyum. "Jelita hamil, Bu! Kami akan punya anak!"
Seketika, Bu Ambar dan Lina berteriak kegirangan. Mereka memeluk Jelita dan mengucapkan selamat.
"Ya Tuhan, Jelita! Ibu akan jadi nenek!" seru Bu Ambar sambil terharu.
"Selamat ya, Jelita, Naga! Aku senang sekali!" timpal Lina.
"Terima kasih, Ibu, Lina," sahut Jelita dengan senyum bahagia.
Naga merangkul Jelita dan menatapnya penuh cinta. "Aku berjanji akan menjaga kalian berdua, Sayang. Kamu adalah istri terbaik dan calon ibu yang hebat."
"Aku juga berjanji akan menjadi ibu yang baik untuk anak kita nanti," balas Jelita sambil memeluk Naga erat.
"Kalian memang pasangan yang serasi. Ibu bangga sekali dengan kalian," kata Bu Ambar sambil tersenyum haru.
"Semoga kehamilan Jelita lancar dan sehat selalu," timpal Lina.
"Amin," sahut mereka serentak.
Malam itu, Naga memeluk Jelita erat di ranjang mereka. "Aku sangat mencintaimu, Sayang. Kamu telah memberikan kebahagiaan yang tak terhingga dalam hidupku."
"Aku juga sangat mencintaimu, Naga. Kamu adalah suami terbaik dan calon ayah yang hebat," balas Jelita sambil memeluk Naga erat.
"Aku tidak sabar menantikan kelahiran anak kita," bisik Naga sambil mencium kening Jelita dengan lembut.
"Aku juga, Sayang. Aku yakin, anak kita akan membawa lebih banyak cinta dan kebahagiaan dalam keluarga kita," balas Jelita dengan senyum bahagia.
Dengan kabar kehamilan Jelita, kebahagiaan di rumah Naga semakin bertambah. Cinta mereka semakin bersemi, dan keluarga mereka semakin harmonis. Mereka siap menyambut kehadiran anggota keluarga baru dengan penuh cinta dan sukacita.
Beberapa bulan kemudian, perut Jelita semakin membesar. Naga selalu siaga mendampingi dan menjaganya. Ia bahkan rela cuti dari pekerjaannya agar bisa fokus merawat Jelita.
"Kamu tidak perlu terlalu khawatir, Sayang. Aku baik-baik saja," kata Jelita sambil tersenyum melihat perhatian Naga yang berlebihan.
"Tidak apa-apa, Sayang. Aku hanya ingin memastikan kamu dan bayi kita selalu sehat dan bahagia," balas Naga sambil mengelus perut Jelita dengan lembut.
Bu Ambar dan Lina juga ikut sibuk mempersiapkan segala keperluan untuk menyambut cucu dan keponakan baru mereka. Mereka membeli pakaian bayi, perlengkapan tidur, dan mainan yang lucu dan menggemaskan.
"Ibu sudah tidak sabar ingin menggendong cucu Ibu," kata Bu Ambar sambil tersenyum bahagia.
"Aku juga sudah tidak sabar ingin bermain dengan keponakan kecilku," timpal Lina dengan semangat.
Keluarga Naga semakin bersinar dengan cinta dan kebahagiaan. Mereka siap menyambut kehadiran sang buah hati yang akan melengkapi kebahagiaan mereka.
KEPADA PARA PEMBACA SETIA YANG TERHORMAT DAN AUTHOR CINTAI SERTA SAYANGI, DENGAN TIDAK MENGURANGI RASA HORMAT AUTHOR KEPADA KALIAN SEMUA, AUTHOR MEMINTA DENGAN SANGAT KEPADA KALIAN SEMUA UNTUK MEMBERIKA LIKE DISETIAO BAB NYA DAN BERKENAN UNTUK MEMBERIKAN HADIAH KEPADA AUTHOR AGAR AUTHOR LEBIH SEMANGAT LAGI DALAM MENULIS ATAU MEMBUAT CERITA DI SETIAP BAB NYA.
TERIMA KASIH. 🙏🙏🙏🙏
