HOT MOTHER & MR.BILLIONAIRE

Alka yang sudah duduk di kursi kerjanya pun merasa risih dengan tatapan mereka.

Kenapa mereka semua menatap ku seperti itu?

Kate mengirimkan bahan gosip itu ke group yang beranggotakan para manager, lalu dari mulut ke mulut gosip itu menyebar dengan cepat.

Apa yang sedang mereka gosip kan?

"Alka?" asisten Manager memanggilnya.

"Iya?" Alka pun beranjak dari duduknya dan segera masuk ke dalam ruangan asisten manager itu, "Apakah Anda membutuhkan sesuatu?"

Jerry, nama asisten itu yang tadi memanggil Alka dari ambang pintu pun segera duduk di sofa, "Tutup pintunya dan Kemarilah," pinta Jerry dengan tatapan tak biasanya.

Alka mengangguk dan segera menutup pintu dan duduk di sebarang sofa, "Kenapa kau mengambil jarak duduk sejauh itu dariku?"

Bicara apa dia? "Maaf Pak, saya di sini saja... Mmmm, apakah ada sesuatu yang bisa saya bantu?"

"Kepala ku sedikit pusing, ambilkan minyak di atas meja itu dan lekas pijati kepalaku."

Hal itu saja kenapa sampai meminta bantuan ku? Apakah dia tak bisa melakukannya sendirian?

Alka masih diam tak bergeming dengan permintaan Jerry.

"Kenapa diam? Tidak dengar?" seru Jerry sembari menaikkan satu alisnya, "Kau ingin aku memecat mu, hah!?"

Manik biru Alka membulat sempurna, dia terkejut mendengar ancaman itu.

"Tidak Tuan, tolong jangan lakukan hal itu."

"Maka cepat lakukan apa yang ku perintahkan!" dasar jal🧐ng tidak tahu diri! Lihat saja setelah ini kau akan merasakan keperkasaan ku.

Jerry menatap tubuh ramping yang mendekat kearahnya, Alka sudah menggenggam sebuah botol minyak berukuran sedang.

Alka duduk di samping Jerry, perlahan membuka tutup botol itu, baru saja Alka menuangkan minyaknya ke telapak tangan mendadak bulu romanya mengembang sempurna saat Jerry mengelus pahanya.

"Maaf Alka, aku tidak sengaja!" kalimat itu terdengar meyakinkan, namun tetap saja Alka tak bisa melupakannya.

Namun Alka masih mencoba untuk mempercayainya, "Iya," suara lembutnya semakin menggunggah gairah Jerry.

Alka pun mulai memijati kepala Jerry, namun pria itu begitu lancang, seketika Jerry memeluk tubuh ramping Alka dan mendekapnya dengan kuat.

"Layani aku!"

"Lepaskan, tolong jangan bersikap kurang ajar!" berulang kali Alka memberontak hingga memukul-mukul pundak dan dada Jerry, tetapi tetap saja dia kalah tenaga, "Tolong lepaskan saya," pintanya dengan berlinangan air mata.

Saat tangan Jerry mencengkeram kuat bagian dada Alka, "Jika kau berteriak maka semua orang akan menyalahkan mu!"

Namun Alka tidak peduli, dia berusaha meraih vas bunga di atas meja itu dan, Brak!

"Aaaaaaarrggghhh!!" pekik Jerry kesakitan saat vas bunga itu melayang di kepalanya, kedua tangannya mencengkeram kuat kedua sisi kepala yang berdarah.

Alka terlihat begitu shock dan ketakutan, tangannya gemetar bahkan tangannya pun terciprat darah, pecahan vas ditangannya pun langsung ia lemparkan ke sembarang arah, lalu Alka segera menjauh dan beranjak keluar dengan panik.

Dia menangis dengan debaran jantungnya yang berpacu dengan cepat. Semua mata memandanginya dan berbondong-bondong mendekat untuk melihat apa yang terjadi setelah mendengar suara teriakan asisten manager itu.

"Alka apa yang sudah kau lakukan padanya? Kau ingin membunuhnya?"

Wajah Alka memucat, dia menggeleng dengan suaranya yang terbata-bata, "Ti- tidak... itu tidak benar, a- aku, aku -"

"Kalian, tangkap dia!" pekik Jerry yang langsung di lakukan oleh orang-orang itu.

Mereka mencengkeram tangan Alka dan memitingnya ke belakang, membuat Alka meringis kesakitan.

"Kalian jangan salah paham kepadaku, ku mohon dengarkan penjelasan ku -"

Plak!

Seseorang menamparnya, membuat sudut bibir Alka berdarah, "Dasar jal🧐ng! kau ingin melenyapkannya karena tuan Jerry tidak bisa kau goda, hah?!"

Mereka semua menghakimi Alka yang tak berdaya, sementara itu, Jerry telah menyunggingkan seringaian bahagia, "Rasakan itu!" pekik Jerry dengan suara yang lirih.

"Dasar pel😡cur! Kau sudah mencoreng nama baik perusahaan ini!" suara itu tidak asing. Itu suara Kate.

"Manager? Tolong jangan katakan hal itu, itu semua tidak benar!" protes Alka sembari mencoba melepaskan diri dari cengkeraman mereka.

Berhasil melepaskan diri, lantas tak membuatnya bisa leluasa. Seseorang mendorongnya membuat Alka jatuh terduduk di bawah kaki mereka.

Lalu seorang lagi mengambil cadangan tinta printer, membukanya kemudian menuangkannya di atas kepala Alka.

Mereka melakukan kekerasan fisik terhadap Alka.

Gadis itu menangis sesegukan, Alka menggigit kuat bibir bawahnya, keributan itu memancing staf dari divisi lain yang kebetulan lewat dan langsung melakukan siaran live.

Membuatnya menjadi tranding topik di live streaming, "VIRAL! SEORANG STAF GAGAL MENGGODA ATASAN, BERKAHIR DENGAN PENYERANGAN!"

Kebetulan staf yang merekam itu seorang Youtuber yang memiliki banyak subscriber, dalam waktu singkat videonya telah di tonton hingga satu jua kali.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Pembulian itu pun berkahir dengan sendirinya, seorang diri menangis sesegukan di tangga darurat.

Alka menggenggam kuat sling bag nya, hp nya berdering ada telefon masuk dari nomor baru.

Alka pun berusaha untuk mengontrol emosinya, setelah menjawab telefon, Alka diam sejenak dan mencoba untuk mengatur napas.

Tetapi pria di ujung telefon itu bisa mendengar suara napas Alka yang tak beraturan, "Alka!"

Deg!

Hp di tangan Alka jatuh saat dia mendengar suara Dante.