NovelToon NovelToon
Love In Blue Shadows

Love In Blue Shadows

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan di Sekolah/Kampus / Romansa / Misteri / Bad Boy / Fantasi
Popularitas:1.7k
Nilai: 5
Nama Author: dara bluv

"Karina, seorang gadis kecil dengan hati yang penuh warna, terutama biru. Ia memiliki sahabat bernama Alaska yang dingin dan misterius. Meskipun berbeda, mereka menjadi tak terpisahkan. Namun, Alaska tiba-tiba menghilang dari hidup Karina. Tahun berganti, Karina tumbuh menjadi gadis cantik yang masih menyimpan kenangan indah dengan Alaska. Suatu hari, ia bertemu dengan El, cowok tampan yang ceria dan suka bermain-main. Apakah Karina akan menemukan cinta baru dengan El, ataukah Alaska akan kembali ke dalam hidupnya? Baca cerita ini untuk mengetahui bagaimana Karina menghadapi kehilangan dan menemukan cinta baru dalam hidupnya."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dara bluv, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 24- siapa pelaku sebenarnya?

langkah kaki seorang siswi yang tengah di guyur hujan ia trus berjalan tanpa memperdulikan dirinya yang tengah basah kuyup akibat hujan.

ia berhenti di salah satu kursi taman belakang sekolah.

ia menangis di guyuran hujan.

"hiks.. hiks kenapa gua selalu ga bisa jagain teman teman gua" siswi itu trus menangis mengingat teman teman nya selalu terluka tapi dia tidak bisa melakukan apa apa.

"ngga semua salah lo" ucap pria tiba tiba mendekat ke arah Clara.

"lo?" heran Clara yang melihat pria di depan nya.

pria itu tersenyum ke arah Clara.

"kenapa lo selalu datang di saat gua sedih?" heran Clara yang tengah menatap ke arah Nathan.

"gausah geer cuman kebetulan"

"dih"

"lo jelek kayak katak kalo lagi nangis" ucap natha.

"apaan sih" clara menghapus air mata nya dengan kesal.

natha hanya memandang ke arah Clara yang membuat Clara sedikit canggung.

"kenapa lo ngeliatin gua gitu? ada cabai di gigi gua?"

"lo cantik"

pipi Clara memerah mendengarkan ucapan natha.

"modus lo ya"

"gua serius" natha menatap dingin ke arah Clara.

membuat keadaan menjadi canggung.

natha tiba tiba saja tersenyum aneh ke arah Clara membuat Clara heran.

"lo kenapa senyum senyum gitu?"

"emang kenapa kalo gua senyum?"

"gapapa kok" Clara yang ingin berdiri di tahan natha.

"lo mau kemana?" tanya natha.

"mau cari teman gua"

"rayya?" tebak natha.

"lo kok kenal rayya?" heran Clara.

"gua tadi dengar siswi bicara tentang rayya yang katanya pingsan di kelas"

Clara merasa aneh mendengarkan ucapan nya natha karna tidak ada yang tau jika rayya sedang pingsan di kelas.

namun clara tetap mencoba bersikap normal agar tidak di curigai.

"gua bingung mau nyari rayya kemana"

"rumah sakit jenderal jalan putih biru no 53" ucap natha.

"lo tau dari mana?" heran Clara.

"gua cuman nebak soalnya itu rumah sakit terdekat dari sekolah kita" ucap natha.

"oh yaudah kalo gitu gua mau pergi dulu" pamit Clara yang segera berlari meninggalkan natha sendirian di guyuran hujan.

natha hanya tersenyum melihat punggung clara yang tengah berlari meninggalkan nya.

Clara yang berlari menuju rumah sakit yang di ucapkan natha sepanjang jalan ia di lihatin orang karna penampilan nya yang kacau. Clara tidak memperdulikan nya ia trus berlari menuju rumah sakit tempat rayya di rawat.

slek....

"sus gua mau lihat pasien bernama rayya yang baru masuk tadi pagi" ucap Clara dengan nafas terengah engah.

"maaf anda siapa nya pasien?" tanya suster.

"saya teman nya sus"

"sebentar biar saya lihat ruangan berapa"

suster itu membuka daftar lalu mengecek nama rayya.

"ruangan mawar 023 lantai 4" ucap suster itu.

"makasih ya sus" Clara segera berlari menuju ruangan tempat rayya di rawat.

slek

Clara membuka pintu ruangan rayya kaget melihat kedatangan Clara dengan pakaian yang basah kuyup serta rambut yang acak acakan.

"Clara? lo kenapa berantakan banget?"

Clara tak membalas ucapan rayya Clara trus berjalan menuju rayya.

"lo gapapa kan? plis jangan tinggalin gua" bulir bulir air mata Clara mulai berjatuhan membasahi pipi nya.

"gua gapapa kok"

"gapapa apanya jelas jelas ada yang sengaja buat lo celaka gua merasa bersalah karna ga bisa ngelindungin kalian berdua" tangis Clara mulai kencang membuat rayya panik.

"lihat gua? gua udah mulai sembuh jadi jangan nangis okey?" rayya mulai menenangi Clara.

tangis Clara mulai mereda ia segera mengusap air mata nya.

"ceritain gua kejadian kenapa lo bisa begini." ucap Clara.

flash back

rayya yang tengah berjalan menuju kelas nya di hampiri oleh seseorang yang menggunakan masker serta hoodie hitam.

seseorang itu mengasih sebuah roti coklat ke rayya.

"ini dari angkasa tadi nitip sama gua" ucap seseorang itu.

"dari angkasa?" beo rayya.

"iya, katanya buat lo"

"oh makasih ya" rayya menerima roti itu lalu kembali duduk di kelas.

pria itu berbalik lalu berjalan meninggalkan rayya.

rayya yang tidak menaruh ke curigaan memakan roti itu.

tiba tiba saja kepala nya pusing lalu ia pingsan.

****

setelah menceritakan semua nya ke Clara ia merasakan seperti ada yang tidak menyukai kehadiran mereka.

"gua ngerasa kalo pelaku nya juga yang membuat karina masuk rumah sakit"

"gua awal nya juga berpikir seperti itu tapi ada yang aneh pelaku nya bisa bergerak bebas seperti dia tau jalur jalur atau tempat tempat di sekolah" ucap rayya.

"maksud lo dia tau jalur keluar masuk sekolah?"

"iya, tapi pelaku nya bukan perempuan melainkan laki laki."

"gua takut kalo ada korban lagi" Clara takut jika ia menjadi korban selanjutnya.

rayya mencoba menenangkan Clara yang tengah ketakutan.

"gua bakal temuin pelaku nya"

"gimana cara nya?" heran Clara.

"hm gatau juga sih nanti gua pikir kan.yaudah sana ganti baju lo nanti lo masuk demam"

Clara menurut lalu mengganti pakaian nya dengan pakaian kaos serta celana tidur.

****

"lo gapapa kan?" tanya khawatir Alaska melihat wajah karina yang pucat.

"gapapa kok"

"ceritain ke gua kenapa lo bisa begini"

"tadi kami nyamperin rayya ke kelas tapi pas kami panggi panggil rayya ga ada ngerespon jadi kami bangunin nya trus kami lihat rayya pingsan jadi Clara gendong rayya ke uks tapi ga ada suster yang jaga trus gua kepikiran buat minta tolong ke Alaska jadi gua lari ke sini tapi kamu nya ga ada" jelas karina.

"rayya? bukan nya tadi dia udah di bawak angkasa ke rumah sakit"

karina bernafas lega karna rayya sekarang sudah berada du rumah sakit.

"trus gimana keadaan rayya? gua mau lihat keadaan nya" karina mengajak Alaska menjenguk rayya.

awal nya Alaska menolak namun sedikit paksaan dari karina ia menurut.

Alaska menaiki motor sport nya.

"naik"

karina segera naik ke atas motor sport milik Alaska.

Alaska melajukan motor nya menuju rumah sakit.

sesampainya di rumah sakit mereka berdua segera menuju ruangan tempat di rawat nya rayya.

"karina?" ucap kaget rayya melihat karina dan Alaska datang menjenguk nya.

"lo gapapa kan?" khawatir karina.

ia mengecek setiap inci tubuh rayya.

"gua gapapa kok paling besok udah bisa balik"

"kenapa cepat banget? lo kenapa bisa pingsan? siapa yang buat lo begini? " karina mencecar berbagai pertanyaan membuat rayya sedikit bingung menjawab nya.

"pertama karna gua sakit ga parah parah amat, kedua karna ada seseorang yang ingin mencelakai gua, ketiga gua gatau"

"maksudnya lo yang ingin mencelakai apa?" bingung karina.

"kayak ada yang sengaja ngasih racun ke rayya untung aja cepat di larikan di rumah sakit kalo ngga dia udah metong" jelas Clara.

"gua yakin pelaku nya yang buat lo masuk rumah sakit juga rin" tebak rayya.

Alaska yang tadi hanya mendengar kan akhirnya membuka suara.

"maksud lo?" tanya Alaska.

"gua yakin pasti dia orang yang buat karina masuk rumah sakit itu" ucap rayya.

"lo ingat ngga orang yang ngejebak lo di gedung kosong itu?" tanya Clara.

karina mencoba mengingat kejadian itu namun ingatan nya burem yang ia ingat hanya seorang siswi yang memberi tau jika rayya dan Clara menunggu nya di gedung kosong itu.

"gua lupa sama seseorang yang nusuk perut gua. tapi gua mencium aroma khas dari seseorang itu gua gatau itu aroma apa" karina mencoba mengingat kejadian nya lagi.

"gua juga nyium aroma yang khas" ucap rayya.

"apa pelaku nya sama?" heran Clara.

karina tiba tiba mengingat sesuatu.

"gua ingat kalo yang pertama kali gua lihat vasha dan giselle" ucap karina.

"vasha?giselle?" beo Clara.

"apa mungkin mereka kerja sama?" heran karina.

"gua ga yakin tapi feeling gua ini orang nya berbeda"

"gimana kalo besok kita introgasi aja tuh giselle sama vasha" usul Clara.

mereka setuju dengan ide Clara.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!