seorang gadis muda yg tidak sengaja bertemu dengan tuan muda yg seorang mafia. pertemuan yg tidak sengaja, lalu di pertemukan kembali dengan ada nya perjodohan di antara ke dua nya. nikah paksa pun terjadi, namun di antara kalian hanya terjadi seperti sebuah kontrak. bagaimana cerita nya??? ikuti terus cerita nya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ika Nanda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 24 (Aster bertemu Vino dan Laura)
saat kau dan Vino akan masuk ke dalam mobil, tiba-tiba seorang wanita menghampiri Vino
"bagus sekali Vin. pantas kau tidak pernah menemui ku, tidak mengangkat telfon ku, juga tidak membalas pesan ku" ucap wanita itu dengan omosi
"tenang lah " Vino mencoba menghentikan wanita itu
"bagaimana mungkin aku bisa tenang, aku ini kekasih mu. kau bilang kau tidak akan jatuh cinta pada istri mu, nyata nya selama kau tidak menemui ku. kau malah menghabiskan waktu bersama nya" ucapan wanita itu semakin menjadi-jadi
"Aster... " Vino masih mencoba menghentikan nya, kau pun berjalan mendekati Vino
"Vino aku sangat merindukanmu, apa kau lupa tujuan mu menikahi nya. "
"diam.... " bentak Vino yg membuat wanita itu juga kau terkejut
"cukup Al, kau sebaiknya selesai kan masalah ini dulu. banyak pasang mata yg melihat" ucap mu mencoba tenang
Vino hanya diam memandang wanita itu, dia pun menghela nafas panjang dan menjadi mu "Laura... "
"tidak apa-apa. aku akan kembali dengan taksi, aku tidak ingin menjadi tontonan orang. " kau pun pergi menghindari mereka
Vino pun tidak bisa menghentikan mu, dia di keadaan yg cukup sulit. "masuk mobil" ucap Vino pada Aster
******
saat di dalam taksi, hati mu pun gelisah. dan tak terasa, air mata mu berlinang. kau mengusap nya "apa ini??? apa yg ku lakukan?? " ucap mu sadar akan hal yg kau rasakan itu adalah salah.
"maaf nona, kemana kau akan pergi??? " tanya sopir taksi itu
"aah, ke jalan vicolo restoran china " ucap mu memberitahu sopir itu
mobil pun melaju ke arah tujuan, setelah 35 menit kau pun sampai di restoran china yg kau maksud. setelah kau membayar taksi, kau pun bergegas masuk.
"selamat datang... " sapa wanita paruh baya "ooh nona, kau yg malam itu... " wanita itu langsung mengenali mu begitu melihatmu
"hemm, Hai bibi. aku mau pesan" kau pun duduk
"ooh ya tentu saja. " wanita itu pun menghampiri mu dan memberi buku menu
"kau sendirian!?? dimana wanita muda yg bersama mu waktu itu!? " kau pun bertanya sembari melihat menu nya
"ooh dia adalah putri ku yg paling kecil. di siang hari begini, dia kuliah. dia akan membantuku setelah selesai kuliah" jelas nya
kau pun memberitahu pesanan mu "jadi kau hanya tinggal berdua?? " kau bertanya lagi
"benar nona. suami ku telah meninggal 2 tahun yg lalu karena kecelakaan. 2 anak laki-laki ku telah menikah dan tinggal di Beijing. "
"lalu, kenapa kau memilih membuka usaha di sini" kau pun terus bertanya "aah maaf kan aku, karena mengajak mu mengobrol terus"
"tidak apa-apa nona, aku juga jarang sekali punya teman mengobrol. " ucap nya tersenyum sembari membuat pesanan mu "aku masih bertahan di sini, karena suami ku lah yg membuka nya. jadi aku ingin tetap di sini sambil mengenang nya" ucapan wanita paruh baya itu terdengar sendu
"ooh maaf kan aku, jika pertanyaan ku mengingat kan mu pada suami mu" ucap mu lagi
"tidak apa-apa. " wanita itu pun membawa beberapa hidangan ke meja mu "silahkan di nikmati nona" ucap wanita itu dengan ramah
"duduk lah di sini bi, temani aku makan. " kau melihat nya
"ooh baiklah... " dia pun tersenyum lalu duduk
kau pun mulai melahap hidangan nya, sembari sesekali melihat wanita itu "kau tau, kenapa aku kembali makan di sini!?? " kau sembari mengunyah makanan mu
"apa karena kau kasihan pada ku!?? " ucap wanita itu
kau pun seketika berhenti mengunyah "apa yg kau katakan. tentu saja karena sup pedas ini. " kau menunjuk ke arah mangkuk sup nya "aku pernah mencicipi beberapa makanan china di pusat kota, tapi rasa nya tidak seperti buatan mu. "
"ooh benarkah, memang banyak yg datang hanya membeli sop pedas ini. " wanita itu memandang mu yg lahap makan itu "apa kau sudah menikah nak!?? " tanya wanita paruh baya itu
kau pun terdiam sebentar "sudah bi, tapi suami ku jarang ada di rumah. nama ku Laura, aku tinggal di jalan Vialo. " ucap mu memberitahu
"jalan Vialo, itu cukup jauh dari sini. " wanita itu pun heran
"hemm, benar. "kau pun tersenyum
******
" apa yg kau lakukan Aster...!? "tanya Vino saat di dalam mobil
" aku lah yg bertanya Vin, apa yg sedang kau lakukan?? apa kau sudah mulai jatuh cinta pada wanita itu, dan kau melupakan aku" ucap Aster dengan nada tinggi
"jaga mulut mu" ucap Vino
"tidak bisa, kau yg membuat aku begini. tidak menjawab telfon, tidak membalas pesan juga tidak menemui ku. dan tiba-tiba saja kau pergi shopping dengan nya. wanita mana yg tidak akan cemburu melihat kekasih nya jalan dengan wanita lain Vin, apa kau tidak memikirkan perasaan ku. " ucap wanita itu dengan nada tinggi
"mengerti lah Aster, semua itu tidak nyata. tidak mungkin aku memusuhi nya sedangkan kami tinggal bersama, aku harus memperlakukan nya dengan baik" ucap Vino mencoba memberikan Aster pengertian
"tapi senyuman mu pada nya itu nyata Vin, kau mulai menyukai nya. aku tidak mau tau, kau harus terus menemui ku. " tegas Aster
"tidak bisa Aster. begini saja, aku akan menemui mu seminggu sekali. tapi, jika kau melihat aku dan Laura di tempat umum seperti tadi. kau tidak akan melakukan hal yg sama " Vino mencoba membuat kesepakatan
Aster pun diam sesaat "baik, jika kau tidak menepati janji mu. aku akan mencari alamat rumah mu!?? "
"kau tidak akan melakukan nya" ucap Vino
******
"baiklah bi, aku pulang dulu. lain kali aku akan datang lagi. " kau memberikan sejumlah uang di tangan wanita itu
"ini sangat banyak nona, harga makanan nya tidak sebanyak ini" ucap wanita itu melihat uang yg kau beri
"tidak apa-apa. sisa nya untuk keperluan kuliah putri mu, doa kan saja usaha ku lancar. " ucap mu tersenyum ke arah nya
"ooh, kau sungguh orang yg baik. semoga kau slalu di lindungi di mana pun kau berada " wanita itu pun memelukmu
kau pun hanya tersenyum membalas pelukan nya. setelah itu kau pun menunggu taksi yg kau pesan di luar restoran, kau memakai blezer mu karena cuaca tiba-tiba mendung. saat sedang berdiri di pinggir jalan, kau melihat 3 orang pria berbaju hitam masuk ke dalam restoran china itu. kau pun mengabaikan nya, mengira mereka adalah pelanggan. namun saat kau mendengar suara benda jatuh yg cukup keras dari dalam restoran, kau pun bergegas kembali ke restoran itu.
saat kau membuka pintu "bibi, apa yg terjadi. " ucap mu melihat wanita pemilik restoran itu berada di bawah.
