Terpaksa Menikahi CEO Bisu

Kayla melambaikan tangan nya kepada Xavier yang saat itu sudah berada di dalam mobil, rasanya sangat sedih di tinggal Xavier pergi, meskipun tidak begitu lama.

Cinta membuat nya tidak sanggup hidup tanpa suaminya tercinta, mereka yang menikah karena sebuah paksaan juga bisa mencintai satu sama lain, bahkan pernikahan seperti ini lah yang menimbulkan rasa indahnya pacaran setelah menikah.

Keesokan harinya ...

"Kayla, kenapa kau terlihat sangat sedih?" tanya Vania, sejak tadi tidak ada senyum yang terlihat dari kedua sudut bibir sahabat nya.

"Aku tidak apa-apa," jawab Kayla berbohong.

"Sudah berteman begitu lama, kau masih saja berniat membohongi aku?" kata Vania memahami Kayla.

"Kak Vier, dia pergi ke suatu tempat untuk melakukan pengobatan tradisional, mungkin tidak akan kembali dalam waktu tiga sampai empat hari," kata Kayla dengan wajah lesu.

"Oh astaga, ayolah hanya beberapa hari saja, lagipula kau tidak ingin mendengar suara indah suamimu sendiri? Jangan bersedih dia sangat ingin bisa bicara aku yakin dia sangat ingin bicara padamu," kata Vania yang selalu punya banyak cara menghibur orang lain.

"Huh, kau tidak tau rasanya berpisah dengan orang yang selalu ada di sisimu, sajak pernikahan aku belum pernah berpisah berhari-hari seperti ini dari nya, aku tau dia sangat ingin kembali berbicara dan aku juga ingin mendengar seperti apa suaranya, namun tetap saja ini menyedihkan," lirih Kayla seolah-olah tidak memiliki semangat hidup.

"Kenapa dengan anak itu?" tanya Reyhan penasaran.

"Huh, di tinggal suami," kata Vania pasrah dan sudah lelah membujuk juga menghibur Kayla.

"Apa? Mereka bercerai?" tanya Reyhan seketika terkejut.

"Mulut mu!" umpat Kayla kesal.

"Bodoh, bukan itu, tuan muda Xavier dia sedang pergi menjalani pengobatan tradisional," kata Vania meluruskan.

"Woalah, aku pikir apa, sudahlah jangan sedih," kini badut Kayla bertambah satu.

Namun itu tetap saja tidak bisa mengembalikan mood Kayla yang berantakan.

Beberapa jam kemudian.

"Kayla kau menunggu siapa?" tanya Vania.

"Jemputan, karena kak Vier tidak di apartemen, aku akan di jemput sopir pribadi kakek Hilman, beberapa hari ini aku akan menginap di mansion," jelas Kayla.

"Baiklah, kalau begitu aku dan Reyhan pulang dulu, anak ini mobilnya tiba-tiba mogok dan merepotkan aku untuk mengantarnya," omel Vania.

"Ya sudah, kalian hati-hati," ucap Kayla sambil melambaikan tangan nya.

"Kami duluan," kata Reyhan sambil mengikuti Vania.

"Ck, yakin mobil nya benar-benar mogok?" lirih Kayla sambil geleng-geleng kepala.

Tak lama setelah kepergian dua temannya, sebuah mobil mewah kini berhenti di hadapan Kayla.

"Nona, maaf membuat mu menunggu, ayo silahkan masuk," kata sopir pribadi kakek Harun sambil membuka pintu mobil.

"Terima kasih paman," jawab Kayla yang kemudian masuk ke dalam mobil itu.

Tak butuh waktu lama mereka pun segera melanjutkan perjalanan menuju mansion.

Di dalam mobil Kayla hanya bisa menatap ponselnya, pesan yang dia kirim ke Xavier tidak terbaca, dia juga beberapa kali mencoba menghubungi suaminya namun tidak aktif.

"Ternyata benar-benar tidak ada sinyal ya di sana," batin Kayla.

Namun sebuah pesan dari nomer lain pun masuk ke ponsel Kayla, dia awalnya mengira itu adalah Azka, namun setelah membukanya Kayla pun tahu itu bukan dari Xavier ataupun Azka melainkan dari Bu Maria, wanita paruh baya yang dia temukan di mall tempo hari.

Isi pesan dari Maria:

"Kayla ini ibu, maaf menganggu mu, aku saat ini sedang berada di restoran xxx bisakah kau datang ke sini untuk makan bersama? Aku tau jam segini kau pasti baru saja pulang dari kuliah," tulisnya.

"Huh, kebetulan aku sangat lapar, tidak ada salahnya menerima ajakan Bu Maria, lagipula dia seorang wanita yang asik dan baik," batin Kayla.

"Baik Bu, tunggu aku di sana," balas Kayla.

"Paman, bisakah kau mampir sebentar ke restoran xxx, aku ingin makan dulu, aku sangat lapar," kata Kayla kepada sopir nya.

"Baik nona," jawab sang sopir tidak neko-neko.

Merekapun meluncur menuju restoran tersebut, tak butuh waktu lama Kayla pun akhirnya tiba di sana, ia segera turun dari mobil dan masuk ke dalam restoran.

"Kayla!" panggil Bu Maria yang saat itu sudah menunggu Kayla.

Kayla tersenyum dan kemudian menghampiri wanita yang dia kenali itu.

"Maaf Bu, apakah ibu sudah menunggu lama?" tanya Kayla sambil duduk berhadapan dengan Maria.

"Tidak, sama sekali tidak lama," ucap Maria sambil tersenyum.

Mereka pun berbincang sejenak dan makan bersama, Bu Maria memesan beberapa menu makanan untuk Kayla dan ternyata makanan yang ia pesan semuanya makanan kesukaan Kayla.

"Bu Maria, bagaimana ibu tau kalau semua makanan ini adalah makanan kesukaan ku?" tanya Kayla sambil mengerutkan keningnya.

"Hah? Benarkah? Ibu sama sekali tidak tau, semua makanan ini, ibu juga suka," jelas Maria kepada Kayla.

Ya ternyata selera makanan mereka juga sama, hal ini membuat Kayla semakin senang, dia yang sudah lama tidak pernah merasakan kasih sayang seorang ibu merasa sangat dekat dengan Maria saat ini yang memperlakukan nya seperti seorang anak.

Kedekatan mereka semakin menjadi-jadi setelah satu sama lain saling mengenal tak sedikit kesamaan di antara keduanya yang membuat Kayla sangat nyaman.

Setelah makan dan mengobrol panjang, Maria dan Kayla pun meninggalkan restoran tersebut.

"Kayla kau pulang naik apa? Kalau tidak biarkan ibu yang mengantarmu," ucap Bu Maria sambil menatap Kayla dengan tatapan penuh harap.

"Oh tidak perlu Bu, aku punya sopir pribadi, dan dia sudah menunggu di parkiran," ucap Kayla menolak dengan lembut.

"Yahhh, padahal ibu ingin lebih lama mengobrol dengan mu," ungkap Bu Maria lagi.

"Lain kali kita pasti akan bertemu lagi, ini sudah cukup sore, aku harus pulang Bu, sampai jumpa," Kayla berpamitan dan melambaikan tangan nya lalu segera menuju parkiran mobil di restoran tersebut.

Maria seolah-olah tidak rela berpisah dari Kayla dia melambaikan tangan nya sambil terus memperhatikan Kayla dari kejauhan.

"Mobil itu, itu bukan mobil orang biasa, pantas saja Kayla tidak pernah mau saat aku ingin membayar tagihan yang dulu dia lunasi untuk ku, ternyata dia sepertinya seorang nona muda dari keluarga kaya," batin Bu Maria merasa miris setelah melihat Kayla masuk ke dalam sebuah mobil mewah.

Beberapa jam kemudian ...

"Kakek," panggil Kayla yang saat ini sudah tiba di mansion.

"Astaga Kayla, dari mana saja kau? Lihatlah ini sudah jam setengah lima sore, kenapa kau baru tiba?" ucap Kakek Hilman yang khawatir akan terjadi sesuatu di perjalanan.

"Maaf kek, tapi tadi aku mampir ke restoran untuk makan, karena aku sangat lapar," jelas Kayla sambil duduk berhadapan dengan Kakek Hilman.

"Hmmm, baik lah, kemarilah dan duduk di sampingku, ada yang ingin aku tunjukkan padamu," kata sang kakek yang saat itu menatap sebuah album foto berwarna biru yang ada di hadapannya.

Kayla mengerutkan keningnya dan kemudian menghampiri sang kakek dengan rasa penasaran.

****

Maaf ya baru update, dua hari ini lagi sibuk banget karena ada keluarga atau adik kandung nenekku wafat. 🙏😔