Laluna adalah seorang dokter muda yang memiliki keistimewaan tersendiri yaitu dia seorang indigo.
Laluna selalu mengungkapkan setiap kasus kematian yang janggal dengan cara masuk ke masa lalu sang arwah dengan lintas waktu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Melody Cahaya Cinta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 4 misteri sosok anak kecil part 4
"Dari mana??" tanya Raihan lagi.
"Aku tau semua itu dari lintas waktu" jawab Luna.
"Apa??? Lintas waktu?? Maksud kamu apa?? Tolong deh jangan bercanda" tanya Bima.
"Tolong dengarkan penjelasan Luna dulu, kalau kamu motong begitu saja bagaimana bisa semuanya jelas" ujar Tasya.
"Iya iya maaf" jawab Bima.
"Coba lanjut dok" ucap Raihan.
"Sebenarnya aku dari kecil bisa melihat sesuatu yang orang lain tidak bisa lihat atau dalam istilahnya indigo dan aku juga bisa masuk dalam masa lalu seseorang, nah aku tadi sempat masuk ke masa lalu korban itu dan aku menemukan kematian yang janggal itu" jelas Luna.
"Terus cerita kejadian sebenarnya bagaimana dok??" tanya Raihan lagi.
"Aku melihat korban itu bernama Maya, dia dib*nuh oleh suaminya sendiri karena suaminya ketahuan selingkuh dan suaminya itu membuat skenario seolah-olah Maya meninggal karena kecelakaan" jeans Luna.
"Jadi dia bukan korban kecelakaan?? Kalau begitu kita harus tangkap suaminya secepatnya Bim" kata Raihan.
"Kamu betul Hanya" jawab Bima.
"Tunggu, kalian tidak bisa menangkapnya begitu saja" cegah Luna.
"Kenapa??" tanya Bima dan Raihan bersamaan.
"Karena dibalik misteri kematian ini ada satu kasus lagi yang belum terungkapkan" jawab Luna.
"Maksud kamu ada dua kasus dalam kematian ini??" tanya Raihan lagi.
"Iya" jawab Luna.
"Lalu satu kasusnya lagi apa dok??" tanya Bima.
"Kalian jangan panggil dokter dong, panggil saja aku Luna biar enak" kata Luna.
"Oke, tolong lanjutkan cerita kamu dulu" jawab Raihan.
"Begini dari kemarin aku di temui oleh satu sosok anak kecil yang terus meminta tolong, bahkan sosok anak kecil itu menangis memanggil jenazah Maya dengan sebutan Mama. Dan setelah aku selidiki kemungkinan besar sosok anak kecil itu adalah anak dari korban yang hilang" jelas Luna.
"Jadi maksud kamu anaknya juga hilang?? Tapi tidak ada laporan anak hilang untuk beberapa hari ini" tanya Bima.
"Karena memang suaminya tidak memperbolehkan untuk lapor, dan sekarang ini yang harus di selidiki adalah bagaimana cara menemukan anak itu" jawab Luna.
"Lun maukah kamu membantu kami dalam mengungkapkan kasus ini??" tanya Raihan.
"Boleh tapi ada syaratnya" jawab Luna.
"Apa syaratnya??" tanya Raihan lagi.
"Syaratnya kalian berdua tidak boleh ada yang memberitahu siapapun tentang kekuatanku ini dan ini harus menjadi rahasia kita berempat saja" jawab Luna.
"Baiklah kami janji" jawab Raihan dan Bima.
"Lun, apa kamu punya petunjuk tentang sosok anak kecil itu??" tanya Tasya.
"Tunggu dulu, coba aku ingat-ingat dulu" jawab Luna.
Luna berusaha mengingat apakah ada petunjuk sebelumnya, sedangkan Raihan, Bima dan Tasya hanya bisa terdiam menunggu Luna.
"Ya aku ingat" celetuk Luna tiba-tiba.
Luna tiba-tiba teringat akan mimpinya kemarin semalam.
"Apa itu Lun??" tanya Tasya.
"Semalam aku bermimpi melihat ada anak kecil merintih kesakitan dan meminta tolong, anak kecil itu memeluk sebuah boneka kelinci tapi terlihat air membasahi seluruh tubuhnya dan saat aku melihat sosok anak kecil yang di rumah sakit barulah aku sadar kalau sosok itu sama persis dengan anak kecil yang ada di mimpiku" jawab Luna.
"Kalau begitu kemungkinan besar mimpi itu adalah petunjuk buat kita" jawab Raihan.
"Bisa jadi" jawab Luna.
Mereka terus membahas masalah itu tapi mereka masih belum mendapatkan petunjuk apapun.
Karena dirasa mereka sidang terlalu lama di kafe itu maka mereka berempat memutuskan untuk kembali ke rumah sakit.
───✱*.。:。✱*.:。✧*.。✰*.:。✧*.。:。*.。✱ ───
BEBERAPA JAM KEMUDIAN....
Singkat cerita beberapa jam telah berlalu, kini tiba saatnya Laluna pulang.
"Kamu mau langsung pulang Lun??" tanya Tasya.
"Iya aku mau langsung pulang saja" jawab Luna.
"Okelah, tapi nanti kalau ada petunjuk lain kamu harus segera kasih tau aku ya" ujar Tasya.
"Iya" jawab Luna.
Setelah itu Laluna langsung berjalan kearah tempat parkir dan langsung masuk kedalam mobilnya.
Seluruh badan Laluna hari ini terasa sangat pegal, mungkin itu karena kecapean.
Setelah beberapa saat mengemudikan mobil menyusuri jalanan kota yang ramai akhirnya Laluna sampai juga di halaman rumah.
"Alhamdulillah akhirnya sampai juga" ucap Luna.
Dia kemudian turun dari dalam mobil dan langsung masuk ke dalam rumah.
Sesampainya didalam, Laluna langsung merebahkan diri keatas ranjangnya.
"Akhirnya aku bisa meluruskan badan juga" gumam Luna.
Mungkin karena rasa lelah tidak terasa Laluna pun tertidur.
Baru juga beberapa menit tertidur tiba-tiba Laluna sudah mimpi, tapi mimpi Laluna ini bukanlah mimpi sembarangan karena didalam mimpi itu ada sebuah petunjuk lain.
Didalam mimpi itu Laluna kembali bertemu dengan sosok anak kecil itu.
"Kamu" ucap Luna.
"Kakak tolong aku, aku kedinginan, sakit kak" ucap sosok anak kecil itu.
"Tolong apa?? Kasih tau aku bagaimana caranya aku menolong kamu dan Mama kamu" ucap Luna.
Tiba-tiba sosok anak kecil itu menarik tangan Laluna dan mengajaknya ke suatu tempat.
Karena itu di dalam mimpi, Laluna tiba-tiba berada di tepi sebuah sungai.
"Dimana kita??" tanya Luna.
Sosok anak anak kecil lalu menujuk kearah sebuah pohon yang dibawahnya ada rerumputan yang cukup rimbun.
Saat Laluna ingin bertanya lagi tiba-tiba sosok anak kecil tadi menghilang.
"Menghilang lagi, tapi ada apa di sana??" tanya Luna pada dirinya sendiri.
Laluna berjalan mendekati tempat yang di tunjuk oleh sosok anak kecil tadi tapi belum juga sempat dia mengecek tiba-tiba Laluna terbangun dari tidurnya karena mendengar suara adzan maghrib.
"Astagfirullah, ini pasti petunjuk lagi. Tapi rasa-rasanya aku seperti pernah melihat tempat itu tapi dimana ya??" gumam Luna.
Laluna terus berpikir keras tentang tempat itu dan akhirnya dia baru ingat kalau tempat itu adalah sungai yang sering dia lewati jika mau keluar dari area rumah sakit.
"Ya aku ingat sekarang, aku akan kesana dan mengeceknya" ujar Luna.
Karena waktu sholat maghrib telah tiba, maka Laluna lebih dulu menunaikan kewajibannya untuk sholat dan setelah selesai sholat barulah dia memberitahu Raihan dan yang lainnya.
Laluna kemudian mengambil ponselnya dan langsung menelepon Tasya serta Raihan.
Laluna melakukan panggilan kelompok agar lebih cepat.
"Hallo Assalamu'alaikum Lun" ucap salam Raihan dan Tasya.
"Wa'alaikum salam, maaf kalau menganggu waktu istirahat kalian" ucap Luna.
"Tidak kok Lun, memangnya ada apa??" tanya Tasya.
"Apa kita bisa bertemu sekarang juga??" ada sesuatu petunjuk yang ingin aku kasih tau kalian" jawab Luna.
"Petunjuk??? Apa itu Lun??"tanya Bima.
"Iya Lun, tengok kamu mau bertemu sekarang" jawab Raihan
"Nanti kalian juga akan tau, kita bertemu di jembatan sebelum rumah sakit ya. Aku tunggu disana" jawab Luna.
"Baiklah, kami akan kesana sekarang" jawab mereka.
"Terima kasih, Assalamu'alaikum" ucap salam Luna menutup pembicaraan.
"Wa'alaikum salam" jawab semuanya.
Kali ini Laluna tidak mau membuang-buang waktu lagi, setelah selesai menelepon Laluna langsung berangkat ke tempat yang sudah dia janjikan pada yang lainnya itu.
Lagi-lagi Laluna pergi meninggalkan rumahnya dan langsung menuju jembatan yang dimaksud, tak lupa tadi Laluna juga sudah membawa beberapa senter yang mungkin akan berguna.
───✱*.。:。✱*.:。✧*.。✰*.:。✧*.。:。*.。✱ ───
Singkat cerita beberapa saat kemudian, Laluna sampai juga di tempat itu tapi sesampainya disana belum ada yang datang.
Namun tak berselang lama menunggu, akhirnya datang dua buah mobil mendekati mobil Laluna.
Laluna yang sudah tau kalau salah satu itu mobil Tasya langsung turun.
Kedua mobil tadi langsung berhenti di belakang mobil Laluna.
"Assalamu'alaikum" ucap salam mereka.
"Wa'alaikum salam" jawab Luna.
"Maaf lama nunggu ya Lun" ucap Bima.
"Tidak kok, aku juga baru saja sampai" jawab Luna.
"Memangnya ada petunjuk apa Lun??" tanya Tasya.
Laluna pun langsung menceritakan tentang mimpinya dan mereka semua langsung paham kalau itu memang sebuah petunjuk.
"Kalau begitu, kita langsung kesana saja. Siapa tau disana memang ada petunjuk yang kita butuhkan" ajak Raihan.
"Iya ayo tapi tunggu dulu" jawab Luna.
Luna kemudian mengambil senter yang sudah dia persiapkan sebelumnya dan membaginya pada yang lainnya.
Setelah itu barulah mereka berjalan menuju tempat yang ada di dalam mimpi Laluna.
Ada petunjuk apa di tempat itu???
Apakah kasusnya akan segera terbongkar???
Penasaran???
Yuk tunggu update bab terbarunya besok ya...
Selamat membaca semuanya...