Kevin Xander AdiJaya adalah cowok yang sangat susah mendapatkan kebahagiaan yang tulus dalam hidupnya. Kevin selalu di setir oleh papah angkatnya sehingga membuatnya menjadi sangat muak dan memutuskan untuk pergi dari rumah.
Namun Kevin masih bertahan sejauh ini karena ada satu wanita di hidupnya, yaitu Adara Syila Alterina. Namun Kevin selalu gengsi menunjukan perasaannya kepada Dara, jadi ia selalu mencari cara agar bisa ribut dengan Dara.
Sampai suatu hari ada sepasang suami istri yang mengaku sebagai orang tua kandung Kevin, siapakah mereka?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Red sage, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rumah Sementara
Sementara itu di kantor Pak Tomo terlihat dua pria berjas rapi sedang mengobrol santai satu sama lain, dengan dua gelas teh hangat yang ada di sebuah meja.
"Bagaimana Tom?Apa Kevin sudah menyetujuinya?"tanya Pak Indra kepada Pak Tomo
"masih Diusahakan" jawab Pak Tomo
"Loh kenapa seperti susah sekali, Apakah setidak suka itu dia dengan putriku?" lantang pak Indra yang merasa sedikit kecewa dan tidak terima karena Kevin seperti menolak putrinya,Tasya.
"Bukan, bukan seperti itu ndra, Kevin masih ingin fokus dulu dengan sekolahnya,jadi dia belum sempat memberikan jawaban." Ucap pak Tomo dengan sedikit terbata-bata
"tinggal jawab mau saja susah banget sih," gerutu pak Indra dan langsung menyeruput tehnya.
Pak Tomo hanya bisa terdiam, wajahnya penuh kerisauan dan kekhawatiran ia takut sahabatnya itu mengurungkan niatnya untuk membantu perusahaannya yang sedang kacau balau.
"STOOOPP."
Tiba-tiba Kevin menarik tas Dara sehingga membuat Dara hampir terjengkang ke belakang dan nyaris membuat mereka terjatuh.
"KEEVIIIIINNNN!!!!"teriakan badai Dara akhirnya terlepas, sehingga berhasil membuat Kevin menutup telinganya.
"Sor... Sorry Dar....Kayaknya gue nariknya kekencengan deh," ucap Kevin terbata-bata
Dara diam sejenak mengontrol nafas dan emosinya, ia menoleh ke belakang dan langsung memukuli Kevin tanpa sepatah kata lagi.
Laki-laki itu pun hanya bisa pasrah menerima pukulan Dara yang bertubi-tubi.
"Kenapa?" tanya Dara dengan Ketus.
"Gua mau turun di sini." ucap Kevin dengan menundukkan pandangannya. Ia tak berani menatap Dara yang sedang seperti Medusa.
"Kenapa turun di sini? Rumah lo kan masih jauh." tanya Dara, Karena ia merasa kebingungan.
Walaupun Dara dan Kevin sering bertengkar, namun Dara tahu yang mana rumah Kevin, karena sewaktu SD dan SMP, Dara sering satu kelompok dengan Kevin, begitu juga sebaliknya dengan Kevin, ia tahu di mana rumah Dara dan pernah sesekali bertemu dengan orang tua Dara.
"Heeeefff, Huuuuuhhhff." Kevin membuang nafasnya dengan kasar.
"sekarang gue tinggal di dalam gang ini." ucapnya dengan nada lesu sembari turun dari sepeda Dara.
"Cius? mi apa?" tanya Dara dengan sedikit mengejek.
Kevin yang melihatnya pun menatap Dara dengan sinis dan sedikit memanyunkan bibirnya.
"MI AYAM PAKDE MAMAT DEKET PEREMPATAN ENAK TAUUUUKKKK."Kevin menjawab candaan Dara dengan suara yang agak berteriak.
"HAHAHA" Dara tertawa terbahak-bahak mendengar jawaban Kevin.
Kevin berhasil membuat Dara tak bisa menahan tawanya.
"Hahaha lucu banget ekspresinya hahaha" tutur Dara sambil mengusap matanya yang berair karena tertawa.
Tanpa Kevin sadari, senyuman Terukir di bibirnya saat menyaksikan Dara tertawa.Ia pun tersadar dan langsung menggelengkan kepalanya.
"Tapi lu serius tinggal di dalam gang ini? Lu beneran lagi nggak bohongin gue? " tanya Dara memastikan setelah ia selesai dari tawanya.
"Iya, beneran. "
"kok bisa," Dara semakin penasaran
Kevin menarik tubuh Dara agar lebih dekat dengan dirinya. Dara melihat ekspresi Kevin yang sangat serius, sontak Dara pun mengikutinya.
Kini ekspresi kedua makhluk bumi tersebut sangatlah serius, seperti Sedang membahas rahasia negara.
Kevin berusaha sekuat tenaga menahan tawanya, saat melihat ekspresi Dara seperti... akan mencuri ayam Tetangga.
"Jadi sebenarnya.....
Kevin memotong omongannya agar Dara menjadi lebih penasaran.
Ekspresi Dara semakin menegang yang membuat Kevin semakin tidak kuat melihatnya , namun ia berusaha untuk tetap melanjutkan kalimatnya.
Lo itu kepo,"
Dara tercengang mendengar kata-kata itu.
"HAHAHAH, mukanya serius banget anj\*r, kek mau maling ayam Cok, hahaha."
Kini gantian Kevin yang tertawa terbahak-bahak, ia melihat Dara yang sepertinya akan meledak jadi dia langsung berlari masuk ke dalam gang sambil melanjutkan tawanya.
"Kevin, anj\*ng lo ya." Dara mengumpat Kevin saking kesalnya.
"HAHAHA." ketawa Kevin masih terdengar walaupun jarak mereka sudah cukup jauh.
"kurang ajar banget sih tuh anak, udah ditolongin juga, Makasih aja nggak." Dara menggerutu dengan suara kecil
"Makasih ya tumpangannya," Kevin berteriak sambil Melambaikan tangannya ke arah Dara di jarak mereka yang sudah lumayan jauh.
"Ehh.... Kedengaran kah? " Dara bertanya pada dirinya sendiri, lalu ia pun langsung melanjutkan menggowes sepedanya hendak pulang ke rumah.
Sebenarnya.....setelah ia pergi dari rumah, Kevin menumpang di rumah Vellos yang tak lain adalah sahabatnya. Ia menumpang disana Hanya Untuk Sementara, sampai ia bisa mendapatkan pekerjaan part time dan menyewa kontrakan untuk ia tinggali.