Betapa hancur hati seorang Alia ketika mendapat tuduhan sebagai pencuri dari Tantenya sendiri, namun yang paling menyakitkan adalah ketika Arya tunangannya percaya akan hal itu.
sehingga untuk membuktikan kebenarannya dilakukanlah ritual oleh seorang dukun, sebuah jarum dimasukkan kedalam sumur, dan siapapun yang menyentuh air sumur itu dan terbukti bersalah maka jarum akan menusuk tubuhnya sampai menemui ajal.
dan hingga akhirnya sampai alia meninggalkan kampung tersebut karena kenyataan anak dari Tantenya telah merebut sang kekasih darinya, dan bagaimana selanjutnya siapakah sebenarnya pencuri itu dan bagaimana kisah cinta dan kesuksesan Alia ikuti kisah serunya disini
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Muliati Sherina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
mengurai masa lalu pak Wisnu
Awal pekan lagi, hari sudah Senin lagi, belum puas dengan hari libur yang hanya sehari, hari ini mereka sudah harus bergelut dengan aktivitas yang menguras keringat, tapi hari ini bertambah lagi pekerjaan Alia menjual manisan mangga titipan bapak.
sebenarnya Alia masih ragu dan malu berjualan, kalau laku sih nggak papa tapi kalau tidak, tapi kata bapak coba dulu, pohon mangga di belakang rumah banyak buahnya, kalau di bawah ke pasar hasilnya tidak seberapa.
sesampai dipabrik Alia dan Susi menawarkan pada teman temannya, tapi kata mereka bentar kalau sudah istirahat takut makan manisan di pagi hari bikin sakit perut.
melihat reaksi teman-temannya, harapan Alia jadi ciut, teringat usaha bapak dan ibu membuat manisan itu.
pada jam istirahat tiba, ketika asyik makan si Arga datang lagi mendekati Alia, sebenarnya gadis itu risih didekati pria itu, sehabis makan Susi menarik nya menjauh, dengan alasan mau jualan manisan mangga.
dan benar saja setelah manisan di keluarkan, anak anak pekerja, menyerbu jualan Alia seratus bungkus dengan harga 2000 habis tak bersisa.
Alhamdulillah, ternyata makanan seperti itu sangat disukai, asam manis ditambah garam yang diulek bersama cabe menambah nikmat rasanya.
melihat dagangannya habis terjual, Alia semakin bersemangat, sekarang buah mangga dibelakang rumah bisa menghasilkan uang yang menurutnya sangat lumayan.
Arga mendekat melihat Alia menghitung hasil jualannya, "wah sekarang kamu punya bisnis baru ya Al,
Alia tak bergeming tetap asyik menghitung lembaran rupiah ditangannya walau banyak yang receh.
"Al, pohon mangga didepan rumahku juga berbuah banyak, nanti ibu aku suruh juga buat bikin manisan deh, tapi mau gak kamu bantu jualin. kata Arga kemudian.
"maaf kak, saya jualan juga karena terpaksa, sebenarnya malu, tapi demi bapak ibu, tapi kalau mau jualin punya orang, nggak deh.
"nanti hasilnya bagi dua Al, kalau mau nanti aku bilangin ibu.
"nggak usah, kalau mau, jual aja sendiri, ucap Susi menimpali, lalu menarik temannya menjauh dari lelaki itu, Arga hanya merenggut kesal, tak terima dengan apa yang dilakukan dua gadis itu, "tunggu saja aku akan buat perhitungan.
sementara itu di dalam sebuah ruangan dari balik kaca jendela sepasang mata memandanginya dengan penasaran sebuah tanya terbersit dihatinya tentang sang gadis.
lelaki itu beranjak menjauh dari tempat itu menuju ruangan, tempatnya bergulat dengan tumpukan kertas yang kadang membuat kepalanya pening, diambilnya selembar kertas dari sebuah map lalu membacanya kembali.
tanda tangan di atas materai, tapi sekarang kertas itu hanya benda yang tak berarti setelah dia berjanji pada Tante yang dipanggil nya bude untuk menyelesaikan perkara ini, dan kenapa gadis itu begitu beruntung, setelah dia menyelamatkan gadis itu malah Arga dan gadis itu semakin dekat.
pak Wisnu meremas remas kertas ditangannya, teringat pada peristiwa itu, seharusnya kubunuh laki laki itu atau kujebloskan kepenjara, sekarang malah dengan bebasnya dia meraja Lela di perusahaan ini atas dasar perikemanusiaan.
sebenarnya apapun alasannya dia tidak akan terima laki laki yang prilakunya seperti itu, karena sesungguhnya dia pernah melihat keberingasan seorang lelaki yang membuat seseorang yang disayanginya mengalami trauma berat hingga meningg*l.
mengingat kembali rentetan masa lalunya yang begitu berat, papanya meninggal saat usianya 11tahun karena demi membela putrinya yang saat itu ingin dilecehkan oleh seorang lelaki yang merupakan koleganya sendiri.
tapi justru papanya meninggal karena serangan jantung, pelaku pelecehan di penjara, sementara ibunya harus bolak balik rumah sakit jiwa karena merawat kakaknya yang depresi.
sementara itu Wisnu kecil dititipkan dirumah Bu Dian, karena hanya Bu Dian dan suaminya kerabat satu satunya sang ibu.
dirumah mewah Bu Dian Wisnu Tumbuh bersama gadis kecil berusia lima tahun, gadis bernama tari, tari adalah anak angkat Bu Dian dan suaminya, karena lama menikah dan tak di karuniai anak Bu Dian mengangkat anak yang masih merupakan anak kerabat suaminya.
sebenarnya tak ada yang tahu tentang tari, tapi setelah ayah angkatnya meninggal barulah kenyataan terungkap, tapi itu semua tak mengurangi kualitas hubungan mereka.
setelah kakak Wisnu meninggal, Wisnu kembali kepada ibunya melanjutkan karier ayahnya di perusahaan, sementara ibu Dian membeli tanah di sekitaran perusahaan, dia tertarik karena pekarangannya luas ada juga lahan dibelakang rumah yang bisa di buat kebun.
sebenarnya Bu Dian memiliki banyak rumah yang dikontrakkan, sementara tari baru beberapa bulan ke luar negeri untuk melanjutkan pendidikannya mencapai gelar master.
itulah sebabnya mengapa dirinya tidak bisa menolak permintaan budenya, apapun itu selagi bisa pasti dilakukannya.
tapi untuk kasus ini dia tidak habis pikir mengapa seorang gadis malah ingin menjadi pelindung lelaki yang hampir menghancurkan kewarasannya.
sungguh dia teringat kakaknya yang rapuh, yang berusaha berjuang untuk melupakan trauma yang dialaminya, namun semangatnya hilang sejak kematian papanya, dan kakaknya selalu merasa bahwa tak ada gunanya lagi hidup, walau raganya hidup tapi jiwanya sudah mati.
tak terasa sebutir embun menetes dari kelopak matanya, tak ada yang tahu kisah kelamnya, kesedihannya ditinggalkan oleh dua orang yang sangat dicintainya.
kadang hatinya rapuh didalam, walaupun kelihatan tegar di luar, dari umur sebelas tahun dia tak lagi merasakan kasih sayang papanya, perhatian mamanya pun berkurang karena harus fokus pada kakaknya yang depresi.
untungnya ada bude Dian bersamanya dan ada tari yang juga selalu menghibur laranya.
pak Wisnu kembali duduk di depan kaca komputernya, kertas tadi yang diremasnya dibuang ke tempat sampah, sebenarnya dia sangat khawatir atas keadaan Alia waktu itu.
diapun terus mencari tahu siapa pelaku sebenarnya, lalu menemukannya dengan mudah, diruangan itu dia kembali menghantamkan bogem mentah ke wajah arga, dia mau menjebloskan pemuda itu kepenjara namun keputusan terakhir Arga mau mengundurkan diri asal tidak dipenjara.
pak Wisnu meninju meja didepannya dengan keras, sesungguhnya dia tidak suka ada yang merubah keputusannya, dan dia tidak habis pikir, bagaimana mungkin wanita yang hampir hancur bisa memaafkan dengan mudah.
sekarang wajah gadis itu terus bermain di pelupuk matanya, dia benci karena telah merubah keputusannya, tapi dia terus bertanya tanya tentang gadis itu.
karena merasa mumet, pak Wisnu keluar dari ruangannya dia berjalan mengitari area pabrik, hingga dia melihat beberapa bungkusan plastik di tanah berserakan dan plastik Masih ada sisa potongan manisan mangga, jam begini cleaning servis tak terlihat.
Tapi perusahaan sangat menjunjung tinggi kebersihan tempat sampah ada dimana mana, tapi kenapa juga banyak sampah masih berserakan
seorang office boy lewat, pak Wisnu memanggilnya, dia segera menghampiri.
"ada apa pak, ada yang bisa saya bantu.
"kenapa banyak bungkus plastik berserakan.
"mungkin tadi anak produksi lupa membuang sampahnya karena bel berbunyi mereka buru buru kabur.
"mereka harus di beri sanksi.
"kalau saran saya yang jualan saja pak, karena kalau semua dipanggil bisa berabe.
"kamu tahu siapa yang jual.
"tadi yang saya liat, karyawati yang bernama Alia yang membawa kantong besar berisi manisan buah.
"oh Alia namanya, baiklah karena sekarang sudah hampir pulang besok saja saya urus, ucap pak Wisnu tersenyum, "tunggu besok Al pembalasan akan datang, sekarang tidak ada yang bisa membelamu.
.
Aku tkt kl arga berbuat macam2 sama alia
Suka bacanya
cintamu di tolak Arga apa suss ,dendam amat ke Arga ,
itu alia malah curhat ..hahaa
udah tau harus kerja keras banyak tingkah pula Arga ini ,
masa di lepas bgtu saja
knp bukan se ekor aja
wkwkwk
umur 17 sdh kerja 3 th
busyett muda amat usia nya udah kerja di pabrik ,yg lain masih sekolah weey
semangat dan sukses selalu ya kak author🙏💐
klo karyawan pabrik di sebut mess ,
semoga cepet move on Al