NovelToon NovelToon
Istri Kedua Adik Angkat

Istri Kedua Adik Angkat

Status: sedang berlangsung
Genre:Obsesi / Pernikahan Kilat / One Night Stand / Romansa / Dendam Kesumat / Berondong
Popularitas:3.7k
Nilai: 5
Nama Author: alnayra

Rabella membenci Alvaro, adik angkatnya!
Semua orang tau itu, tapi apa jadinya kalau Rabella malah jadi istri kedua Alvaro karena kecerobohannya sendiri? Setelahnya, Rabella harus menanggung nasib paling buruk yang tak pernah dia impikan!
Apa yang terjadi sebenarnya?
Yuk simak cerita ini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon alnayra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mika & Alvaro Bertengkar?

"Aku percaya sama kamu, Sayang. Tapi, kalau emang ada masalah sama rumah baru kita, kenapa kita gak ke rumah papa aku aja? Papa pasti senang kalau kita tinggal di sana, Sayang."

Kali ini, Alvaro terdiam. Tak menjawab ucapan Mika barusan.

Kepalanya mendongak, menatap Mika dengan tatapan tak suka.

"Aku yang malu, Sayang. Aku kan suami kamu, masa iya aku numpang di rumah mertua? Apa kata orang tua kamu kalau aku numpang di rumah mereka? Mereka pasti bakal mikir kalau aku bukan laki-laki yang bertanggungjawab dan mereka menyesal menikahkan kamu sama aku. Aku tahu kamu gak suka sama Kak Rabella, tapi tolong ya, Sayang... kali ini aja, sabar tunggu di rumah ini. Lagian, Kak Rabella juga jarang di rumah. Jadi, kamu gak bakal ketemu sama dia."

Alvaro berbicara panjang lebar, pada Mika.

Terkejut karena Alvaro berkata demikian, Mika jadi membeku sejenak.

"Papa sama mama nggak bakal mikir sampai kayak gitu, Sayang. Mereka juga pasti tahu, kalau ada alasan kenapa kita numpang di rumah. Jadi kamu, gak perlu merasa malu."

Mika berusaha menenangkan Alvaro, hatinya mendadak bersalah melihat Alvaro sedih karena sarannya tadi yang ingin pindah ke rumah orang tuanya.

Tapi, bukannya berhasil. Alvaro malah menarik diri dari Mika, menjauh sedikit. Membuat Mika kelimpungan.

"Sayang," panggil Mika lagi, dengan suara lembut berusaha menarik perhatian Alvaro.

Dia juga mendekat ke arah Alvaro yang duduk di tepi ranjang.

Namun, Mika tetap tak bisa mendekati Alvaro. Lantaran pria itu malah berdiri, menjauh dari ranjang.

"Sayang, kamu marah ya?" tanya Mika lagi, dia juga ikut bangkit dari ranjang.

Meraih tangan Alvaro, agar pria itu kembali menatapnya.

Tapi balasan dari Alvaro, membuat hatinya tak nyaman.

"Aku mau mandi dulu, Sayang.. Badan aku bau," ucap Alvaro, melepas tangan Mika dari lengannya.

"A-aku juga baru dari luar, Sayang. Bagaimana kalau kita mandi bersama?" tawar Mika, meski dirinya mendadak jadi gugup karena perubahan sikap Alvaro.

Alvaro menoleh sekilas.

"Sayang, aku mau mandi sendiri dulu ya." Memberikan penjelasan yang singkat pada Mika, langsung segera meninggalkan wanita itu sendirian, mematung begitu saja sembari menatap punggung Alvaro yang perlahan hilang di balik pintu kamar mandi.

Raut wajah Mika langsung berubah, merah, karena kesal.

Dia kesal, karena perubahan mendadak sikap Alvaro barusan.

"Pasti ini semua gara-gara Kak Rabella!!" Tak bisa dipungkiri, kalau Mika juga tahu masalah Rabella yang menjadi sekretaris suaminya itu.

Dia juga kesal pada dirinya sendiri, yang tak bisa menenangkan hati Alvaro. Ya, Mika akui tadi cukup agresif, ingin cepat-cepat pindah dari rumah ini.

Tapi, tetap saja, di dalam otak Mika, Rabella adalah biang masalahnya di sini.

Andai saja, Rabella tidak menikahi Alvaro.

Andai saja, Rabella tak jadi istri kedua Alvaro.

Pasti kehidupan rumah tangganya dengan Alvaro tidak akan seperti ini.

Cukup lama Mika menunggu Alvaro selesai membersihkan diri, pria itu keluar hanya mengenakan handuk untuk menutupi bagian bawahnya.

Wajah Mika jadi memerah, malu karena harus melihat badan indah milik pria itu.

Padahal, ini bukan pertama kalinya. Hanya saja, dia tetap merasa malu jika melihatnya secara langsung begini.

"Sayang," panggil Mika, dia ingin melanjutkan obrolan yang tadi sempat tertunda.

"Kamu bersih-bersih dulu ya, Sayang. Aku juga sudah lapar, aku akan menunggu kamu di meja makan." Kali ini, Alvaro langsung mendorongnya masuk ke dalam kamar mandi, bahkan sebelum Mika sempat menolak.

***

Malam ini, Rabella masih sendirian di kamarnya. Setidaknya dia bersyukur karena Alvaro tidak datang berkunjung lagi seperti kemarin malam, dia juga sudah berusaha mengganti kunci pintu kamarnya.

Agar anak angkat kesayangan papanya itu tak bisa sembarang masuk seperti kemarin.

Rabella menghela nafas panjang, berpikir sejenak.

Apakah dengan menerima tantangan dari Alvaro, hidupnya bisa berubah?

Apa benar dirinya bisa melampaui sosok Alvaro yang selalu dibanggakan papanya itu?

Ah, Rabella lelah. Tapi, dia belum ingin menyerah sekarang. Dia belum puas, jika Alvaro belum kalah.

Minimal, pria itu harus kehilangan kepercayaan dari papanya.

Namun, kelihatannya lebih berat. Hingga membuat Rabella bimbang sekarang.

Waktu sudah menunjukkan pukul 22.00 malam.

Rabella sengaja melewatkan malam malamnya bersama dengan keluarga yang sangat dibencinya itu.

Biasanya, ada Putri yang setia mengantar makanan untuknya.

Tapi, kali ini, bawahan Rabella itu tak bisa melakukan tugasnya karena harus menjaga adiknya yang masih masa pemulihan di rumah sakit.

"Pasti mereka udah selesai makan malam kan? Gue laper," gumamnya, beranjak dari ranjang.

Keluar dari kamar, memang benar hanya kesunyian yang Rabella dapatkan.

Jadi, dia bisa dengan santai menuruni anak tangga menuju dapur untuk mencari sesuatu yang bisa dimakan.

Dia juga yakin kalau semua orang sudah tidur.

Rabella hanya berharap saja, kalau kali ini dia tak perlu bertemu dengan Alvaro lagi. Ya, semoga saja.

Rabella membuka kulkas yang ada di dapur, dengan langkah perlahan. Agar tak mengundang setan berwujud manusia, yang tak lain adalah Alvaro.

Selesai mengambil beberapa makanan, Rabella lekas menutup pintu kulkas. Hendak kembali ke kamarnya, namun langkahnya berhenti ketika mendengar ada sesuatu yang jatuh.

KLAAANGG....

Entah apa yang jatuh itu, tapi suaranya benar-benar keras. Hingga membuat perhatian Rabella teralihkan.

Menunggu, Rabella diam. Menatap sekitar dapur yang diterangi cahaya remang-remang.

Suasana kembali sunyi. Tapi detik selanjutnya, Rabella mendengar suara aneh dari ujung ruangan makan yang letaknya tak jauh dari dapur.

"Euhhh..."

"Eummhh..."

"Ssshhhmmm.."

"Ah ah.ahmmm.."

Penasaran, Rabella bergerak ke ruang makan.

Clak, saklar lampu dinyalakan secara spontan. Cahaya terang akhirnya menampakkan sosok yang membuat suara aneh yang membuat bulu kuduk Rabella merinding.

Di sana, si pemilik suara adalah dua insan, pasangan suami istri yang sangat dibenci Rabella.

Alvaro dan Mika.

Mereka berdua sedang bercumbu mesra dan panas, saling bertukar saliva, dan membelit lidah satu sama lain, tak peduli di tempat mana mereka melakukannya. Seolah dunia ini hanya milik mereka berdua.

"Sialan," maki Rabella pada dirinya sendiri. Dia menyesal karena terlalu penasaran tadi, harusnya dia tidak perlu menonton hal menjijikkan seperti ini.

Hendak pergi dari sana, namun matanya malah terlanjur bertemu tatap dengan Alvaro.

Pria itu masih dengan wajah santainya, melanjutkan aksi yang menjijikan di mata Rabella.

Namun, detik selanjutnya, mata Rabella juga bertemu dengan sorot terkejut Mika. Meski begitu, keduanya tak berusaha memisahkan diri.

Terutama Mika, yang malah menarik kepala Alvaro agar terus memperdalam ciuman mereka.

Matanya menatap penuh ejekan pada Rabella, seolah menunjukkan siapa pemenang hati Alvaro di sini.

1
maryamsyifa
😍
Nana Colen
jadi karakter alva itu kaya gna thoor.? apa benar dia jahat atau cuma cari perhatiannya rubella
Alnayra: author spill dikit ya kak, Alvaro itu GI*LA sesuai pandangan Rabella selama ini 😗
total 1 replies
maryamsyifa
ceritanya sangat menarik
maryamsyifa
ceritanya sangat menarik
Alnayra
cus baca cerita ini yukk, tapi tolong siapkan kewarasan kalian agar tidak ternoda dengan kelakuan Alvaro ☺
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!