Clara merupakan gadis yatim piatu, dia memiliki seorang adik angkat yang memiliki kelainan genetik namun dia tetap menyayangi adiknya. Mereka di asuh oleh keluarga tantenya yang kaya raya sejak usianya sembilan tahun. Namun suatu hari mereka di usir sebab Clara di tuduh menggoda kekasih putri tantenya. Akhirnya Clara dan adiknya keluar dari rumah. Kemudian dia bertemu dengan mantan pengasuh adiknya dan tinggal bersama pengasuh mereka dengan membuat usaha jualan sayur, namun ada rahasia yang di simpan oleh pengasuhnya itu
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aliyah Ramahdani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 27. kedatangan desi
"Hey... Mikirin apa nih kok serius banget" tanya ayu mengejutkan ku
"Astagaaaa... Ayu, kamu bikin aku jantungan aja, kalau aku jantungan beneran gimana" jawabku
Ya, ayu adalah temen ku di cafe, dia orang yang pertama mengajakmu ngomong dan makan bersama ketika baru pertama kali aku kerja. Ayu orang nya simple, baik, cantik dan agak tomboy..
" Heheheh.. abis nya kamu sih aku lihat dari tadi melamun aja, mikirin apa sih?" Tanya nya lagi
" Gak mikirin apa apa, cuma aku lagi kangen aja sama adik aku di kampung"
" Oalaaah.. izin aja gih sama pak bos, pasti di kasi tuh"
" Gak dulu lah yu, aku gak enak sama teman teman yang lain kalau aku minta izin, takut kalau ntar gajiku di potong, gimana dong"
"Yah, kalo itu mah aku gak bisa ikut campur bestie. Daripada kamu bingung lebih baik makan aja yuk, laper nih, Btw kamu bawa bekal kan?" Tanya ayu padaku
" Bawa dong, kita kan lagi menghemat nih jadi wajib bawa bekal tiap hari"jawabku
" Orang kere kayak kita mah bisa apa" balas ayu
" Hahahaha " tawa kami berdua memenuhi ruang.
*****
Cafe tempatku kerja adalah cafe milik dokter Alvin, yang sekarang telah menjadi kakak angkat ku. Namun dokter Alvin telah lama mempercayakan cafe ini kepada sahabatnya. Namanya pak Adly, orangnya ganteng, baik dan juga pendiam. Beda sekali dengan kekasihnya yang sangat culas, sesuka hati memperlakukan karyawan cafe ini, Namanya Soraya
Entah mengapa mbak Soraya sangat tidak menyukaiku. Mungkin karena pak Adly selalu peduli padaku. Bukan karena apa, itu karena mas Alvin yang meminta dia untuk selalu memperhatikan kondisiku, meskipun aku sudah menolak karena merasa tidak enak juga pada karyawan lain
Pernah suatu hari mbak Soraya begitu marah padaku, padahal aku tak melakukan kesalahan apapun padanya
" Claraaaaa...!!!!" teriak mbak Soraya memanggilku dengan sangat kencang
" Iya mbak ada apa?" Jawab ku
" Sini kamu" teriak nya lagi
" Maaf mbak ada apa ya?" Tanyaku santai
" Ada apa? Kamu gak usah pura pura bego ya. Aku mau tanya ngapain kamu dekat dekat sama mas Adly tadi? Kamu mau merayu mas Adly?" Bentaknya padaku
" Ya Allah, gak dong mbak raya, aku gak pernah merayu pak Adly kok mbak" jawabku sangat santai
" Alaaahhh... Bilang aja kamu suka kan sama pacar saya? Ngaca dong kamu di sini tuh cuma babu, jadi jangan mimpi mas Adly bakal mau sama kamu"
" Maaf mbak, aku di sini kerja sebagai karyawan cafe, bukan babu, Jadi mbak tolong kalo"
" Apa? Kamu mau melawan saya? Kamu mau saya pecat? Bentak nya padaku sebelum aku menyelesaikan omongan ku
" SORAYA....!!!!!" teriak pak Adly ketika melihat kekasihnya mencoba memarahiku
" Apa yang kamu lakukan pada Clara? Kamu gak tau kalau Clara itu adiknya Al...."
" Maaf pak sebaiknya tidak perlu di teruskan, karena saya rasa mbak Soraya hanya salah paham aja" ucapku cepat memotong ucapan pak Adly Karena aku tidak mau siapapun di cafe selain pak Adly mengetahui bahwa dokter Alvin adalah kakak angkatku
" Baiklah clara, maaf karena membuat kamu tidak nyaman sepagi ini" ucap pak Adly yang mengerti maksud ku memotong ucapannya tadi
" Baik pak, mbak saya permisi" Pamitku pada sepasang kekasih itu"
" Mas,,,, kenapa sih kamu tuh selalu aja belain si Clara? Apa bagus nya sih dia? Tanya Soraya kesal pada pak Adly
" Sebaiknya kamu pulang, karena kamu gak ada hak untuk mengatur dan memarahi karyawan saya" jawab pak Adly tegas pada Soraya
" Tapi sayang"n Teriak Soraya pada pak Adly, sementara pak Adly berlalu meninggalkan Soraya seorang diri
*****
Tepat pukul 21.00 akhir aku sampai juga di rumah mungil ku ini, jarak rumahku dan cafe lumayan dekat, jadi aku tiap hari hanya berjalan kaki pergi dan pulang kerja
Rasa ngantuk menyelimuti ku, namun aku harus menelpon adik ku dulu, karena rasa rinduku lebih besar dari rasa kantukku saat ini
Setelah selesai bertukar kabar dan melepas rindu sama adikku, aku segera membersihkan diri dan segera tidur karena rasa kantuk tak tertahankan lagi, namun seperti biasa aku harus janji satu hal pada diriku, bahwa aku harus bekerja dengan giat agar bisa membangun dan membeli rumah, aga aku bisa memboyong adik, bibi dan pamanku ke kota
Pagi itu aku bangun seperti biasanya tidak lupa melaksanakan kewajibanku sebagai seorang muslim. Kemudian aku membersihkan rumah dan halamanku, serta memasak untuk makanku hari ini, Setelah selesai aku bergegas mandi dan setelahnya aku menuju ke cafe
Seperti biasanya siang hari cafe selalu ramai di kunjungi oleh anak anak muda. karena memang di cafe ini terkenal dengan tempatnya yang estetik, unik dan sempat viral di media sosial
Tak lama para pengunjung pun telah kembali, dan membuat cafe memiliki pelanggan hanya beberapa orang. Seketika aku terkejut ketika Ayu datang dan memberitahukan bahwa seorang gadis telah menungguku di depan cafe
" Ra.. clara.... ada yang nyariin kamu di depan tuh" ucapnya padaku sambil memainkan permen karet yang ada di mulutnya
" Siapa? Gak salah kamu yu? Tanyaku penasaran..
" Gak lah bestieku yang cantik, imut dan gak sombong.. di depan tuh ada seorang gadis cantik yang lagi nyariin orang dengan nama claraaaaa" jawabnya memperjelas ucapan namaku di telinga kemudian berlari dengan senyum kemenangan karena takut aku balas perbuatannya
Aku berjalan menuju pintu dengan rasa penasaran yang sangat besar, siapa yang datang mencariku. Bagaimana tidak aku bekerja selama 2 tahun di cafe ini, namun baru kali ini ada yang mencari ku
" Selamat siang mbak, mbak mencari saya" tanyaku pada seorang gadis yang membelakangi ku"
"Claraaaaa..." Ucap gadis itu heboh langsung memelukku. Aku yang heran dan terkejut langsung melepaskan pelukannya
"Maaf kamu sia... Desi? Kamu beneran Desi?" Tanyaku lebih heboh melihat sahabatku yang sudah 3 tahun tak pernah bertemu, hanya sebatas lewat gawai kami terhubung
" Iya ra, ini aku. Kamu tau gak kalau aku tuh kangen banget sama kamu" ucapnya kembali memelukku. Tak sadar kami bagaikan anak kecil yang berpelukan sambil berlompat lompat
"Kapan kamu balik dari Australia? Kok gak ngasi tau aku sih kalau mau pulang? Tanyaku mengajaknya duduk
" Biar jadi surprise aja.. Aku udah seminggu di Indonesia, tapi maaf baru sekarang aku ada waktu untuk jengukin kamu, kangen banget soalnya sama kamu"
" Aku juga kangen banget loh sama kamu dan kamu tau surprise kamu berhasil kali ini"
" Hahahaha.. Oiya kamu masih lama gak pulang kerjanya?" Tanya Desi
" Ya masih lama sih, aku biasanya balik jam 9 malem" jawabku
" Kalo gitu ntar aku jemput kamu ya, aku mau nginap di rumah mungil yang selalu kamu omongin di telepon"
" Trus sekarang kamu mau kemana?"
" Aku mau ke rumahnya Tante Sinta, mumpung aku lagi di sini, sekalian silahturahmi gitu" jawabnya
" Baru juga ketemu, udah mau pergi aja, ya udah deh kalo gitu kamu hati hati ya di jalan"
" Aku gak mau gangguin kerjaan kamu. Oiya kamu gak mau nitip sesuatu gitu?" Tanya nya lagi
" Nitip apa emang? Tanyaku mengerutkan dahi..
" Nitip salam buat mas Radit, kali aja kan aku ketemu di sana" jawabnya memainkan alisnya untuk menggodaku
"Mulai deh, udah ah nanti jangan lupa jemput ya, inget loh"
" Siap bos" jawab Desi sebelumnya memasuki mobilnya
*****
"Mbak Clara, aku pesan cromboloni sama Boba nya satu ya" ucap seorang pelanggan pria padaku
" Baik kak, mohon di tunggu ya" jawabku
Tak lama aku pun mengantarkan pesanan pria yang sudah lama menjadi pelanggan kami
" Ini mas, pesanan nya "
" Makasih ya mbak Clara. Oiya mbak Clara pemilik cafe ini ya?" Tanya nya padaku
" Bukan mas, saya cuma karyawan di sini"
" Beneran mbak? Aku pikir mbak loh pemilik cafe ini, soalnya muka mbak gak cocok jadi karyawan, heheheh"
" Hehehehe mas bisa aja, Aminin aja lah mas, siapa tau suatu saat saya bisa punya cafe sendiri, hahahaha" Tawaku karena entah merasa malu atau tersanjung
" Amin lah mbak"
" Ya sudah mas, saya lanjut kerjaan saya dulu, permisi" pamitku pada nya
" Iya silahkan mbak clara"
Bukan nya sombong, tapi emang wajahku ini gak jelek kok, kulitku putih, mataku sipit, rambut panjang dan hidung mancung, serta lesung pipi yang makin membuat wajahku tak membosankan, Wajarlah jika orang orang kata mengira aku keturunan Tionghoa
****
Akhirnya jam pulang pun tiba juga, aku keluar dari cafe bersama dengan ayu dan ternyata Desi sudah menunggu ku di depan. Dengan senang hati aku memperkenalkan ayu dan Desi. Kami bertiga pun berbinbang sebentar sebelum berpisah dengan ayu, karena arah rumah ku dan ayu berbeda
" Temen kamu asyik juga ya ra, seru banget orangnya" ucap Desi padaku sambil mengendarai mobilnya
" Iya Des, dia juga baik, dia orang pertama yang mau mengajak ku ngobrol di cafe. Makanya aku dekat sama dia, dan aku berharap kamu juga bisa akrab dengan ayu" jawabku
" Temen kamu kan temen aku juga ra, jadi ayu itu udah aku anggap temen juga. Oya kamu tau gak tadi Tante Sinta bilang kalo mas Radit gak tinggal di rumah Tante Sinta lagi, katanya Radit udah keluar dari rumah, dan punya usaha sendiri. Padahal sepupu aku loh tapi kok aku gak tau apa apa ya tentang mas Radit" ucapnya panjang lebar
Sementara aku hanya terdiam, dan tak ingin berkata apa apa tentang mas Radit
" Kamu kenapa ra? Kok diem?" Tanya Desi
" Gak apa apa, emang gak ada pembahasan lain ya Des, gak usah bahas tentang dia lagi deh" jawabku sedikit lesuh
" Iya maaf deh, jangan marah ya"
" Iya deh tapi janji ya jangan bahas lagi. Oiya itu rumahku" Jawabku menunjuk rumah mungil ..
" Cukup dekat berarti rumah kamu sama cafe, makanya kamu bilang tiap hari jalan kaki"
" Iya dong sekalian olahraga tiap hari, yuk masuk " ajakku pada desi
jelas tokoh Clara di sini tergantung dari mood menulis Kamu Thor, iya kaaann....jadi buat lah nantinya happy ending ya Thor...
oh ya, jangan kelamaan up ya Thor, hihihihiiii 🤭
up terus leee....
🤭
semangat Author 💪