Entah dosa apa yang di perbuat oleh wanita yang berparas cantik itu dulu sehingga pernikahan yang ada di depan mata harus batal karena sang pengantin pria memberikan kabar bahwa dia tidak bisa melanjut kan pernikahan ini. sementara mobil sudah siap untuk membawanya ke aula tempat di selenggarakan nya pernikahan.
Indah nama nya tapi pernikahan yang dia impikan tidak seindah namanya.
Tapi pernikahan itu tetap berlangsung karena sang adik bergerak cepat dan mencari pengganti nya demi sang kakak dan ke dua orang tua nya.
siapakah orang yang di pilih sang adik?
Dan apakah lelaki itu bisa menerima indah walaupun mereka sudah menikah?
sementara lelaki itu memiliki banyak rahasia,dan apakah rahasia itu akan terbongkar?
simak cerita indah dan suami pilihan sang adik.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nouna Sagitarius, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
25
Tidak terasa waktu terus berputar dan sekarang di sinilah mereka di depan lobi perusahaan karena saat nya jam pulang kantor,tapi karena sedang hujan akhirnya indah dan beberapa karyawan lain menunggu di depan lobi untuk kembali ke rumah masing-masing
"Sudah ada kabar dari Devi belum?,tanya indah yang mendapat kan gelengan kepala dari Mili.
"Ke mana sih dia.?"Tanya indah lagi
"Suami Lo emang tidak menjemput Lo.?" Tanya Mili.
Mendengar pertanyaan dari Mili, indah langsung mengingat kejadian subuh tadi dan itu di perhatikan oleh Mili karena wajah indah berubah merah.
"Ayo ngaku apa yang Lo lakuin bersama dia?" Tanya Mili yang menggoda indah.
"Tidak ada!, dia sudah pergi lagi dan gue ingin mengajukan surat cerai." Ungkap nya yang membuat mata Mili kembali mem bola.
"Kenapa.?" Tanya mili lagi.
"Ya kali gue mau di madu!,walaupun gue menikah seperti itu tapi tetap saja hati gue sakit!" Ungkap nya yang membuat mili tersenyum mendengar penuturan indah.
"Lo masih punya hati.?" Tanya sita
"Lo kira ini batu.!" Ucap indah yang menunjuk dirinya tepat nya di dada nya.
"Kirain itu buka hati." Ucap nya yang sudah tertawa.
"Tapi tunggu .....!" Ucap mili yang tidak sengaja melihat ke arah leher indah yang dari tadi dia tidak memperhatikan nya.memang kelihatan samar tidak terlalu mencolok tapi kalau di perhatikan dengan teliti dan dekat tanda itu akan terlihat.
"Apaan.?" Tanya indah yang juga bingung.
"Wahhhh lo sudah tidak perawan.?" Ucap mili sedikit kencang sehingga orang terdekat nya bisa mendengar nya.
Plakkkk
"Sembarangan Lo ngomong.!" ujar indah setelah memukul Mili pelan.
"Ini tanda apa.?" Tanya Mili yang sudah mengecil kan suaranya sambil meraba leher indah , sehingga Rafa dan Sandy yang berada di dekat nya pun ikut melihat ke arah mereka.
"Tanda apa.?" Tanya indah yang juga bingung karena dia juga tidak tau dan melihat nya.
Lalu sita pun mengeluarkan cermin andalan nya dan memperlihatkan ke arah indah seketika mata indah mem bola dan tercengang melihat nya walaupun tidak kentara tapi kalau di perhatikan dengan teliti pasti orang -orang akan tau itu tanda apa.
"Dasar Askar sialan.!!" Geram nya dan langsung melepas kan rambut nya supaya tidak ada yang melihat nya padahal tanda itu hanya bisa di lihat dengan jarak yang cukup dekat.
"Waaa,, indah kamu.!"
Plak...
"Awww,,,kenapa kamu selalu memukul gue.!gue cuma ingin tau?" Ucap indah yang meringis
"Tau apa.?"jangan menanyakan pertanyaan bodoh.
"Bagaimana rasanya di grape- grape.?" Ucap mili yang membuat wajah indah merona menahan malu.
"Makanya menikah kalau ingin tau rasa nya!" Kata indah yang sudah menguasai diri nya dan kembali menggoda indah.
"Kayak ngak pernah aja ciuman Lo! Ucap indah yang kali ini dia mendapat kan pukulan dari Mili.
"Awwww, kenapa Lo mukul gue.!"
"Lo kira gue cewek apaan mau di cium-cium sama yang bukan suami gue.!" Ucap mili yang membuat Rafa menoleh dan melihat ke arah Mili dan mengangkat sebelah alis nya.
"Oh,,,gue lupa, pantas saja si brengsek itu selingkuh, pacaran 3 tahun tapi tidak bisa apa -apain walaupun hanya ciuman."ujar indah lalu dia tertawa.
"Cih...,, ngatain gue,,apa Lo lupa pacaran lama bahkan sudah mau menikah eh di tinggalin pas akad karena si gio selingkuh, itu karena apa.?"ucap nya yang membuat indah terdiam dan detik berikut nya mereka tertawa membuat orang di sekitar nya melihat ke arah mereka.
"Nasib di selingkuhi sama lelaki yang gila selangkangan?" Ujar Mili yang masih tertawa membuat Rafa melihat ke arah Mili yang tertawa lepas dan dia ikut menyungging kan Senyuman tipis dan menggeleng pelan.
"Kalian bisa diam tidak!" Pinta Sandy yang ingin mengangkat telpon dari istri nya.
"Cieee si bucin, mau dong di bucin ni.?" Ucap mili menggoda
"Makan nya cari pacar.!"
"Gue mau langsung nikah saja ,malas gue pacaran!"
"Gaya Lo, siapa juga yang ingin menikahi Lo tiba-tiba."
"Siapa tau ada pangeran Tampan kaya raya yang nyasar datang ke rumah gue dan langsung lamar gue dan juga lebih kaya dari suami nya indah?" Ucap nya sambil menghayal
"Mimpi aja Lo!"
"Mimpi itu kenyataan yang tertunda." Kata sita yang kebetulan matanya tidak sengaja melihat ke arah Rafa yang sedang menatap nya juga.
"Apa Lo lihat-lihat gue mesum.!" Kata nya dan melotot kan matanya ke arah Rafa.
"Kelihatan nya hujan sudah mulai reda dan juga sudah mulai gelap." Kata indah yang langsung berjalan kearah parkir karena dia membawa motor begitu juga dengan Mili.
"Sepertinya kita tidak jadi jenguk Devi hari ini." Ucap Alea indah yang diangguki oleh Mili.
Dan merekapun berpisah di parkiran karena arah rumah mereka tidak searah begitupun dengan karyawan lain tapi tidak dengan Rafa dia sedang menunggu seseorang yang menjemput nya.setelah lama menunggu akhir nya jemputan pun tiba dan orang itu mempersilahkan Rafa masuk.
"Kita lewat jalur c !" Titah nya.
"Siap tuan." Ucap sang sopir.
Dan Rafa pun memejamkan matanya sepertinya dia merasa kelelahan.
Saat melewati jalan yang sepi dan sedikit licin karena masih ada sisa hujan tiba-tiba sang supir menghentikan mobil nya
"Kenapa.?" Tanya Rafa parau.
"Itu tuan sepertinya ada yang berkelahi di depan dan sepertinya itu seorang perempuan." Ucap supir itu memberitahukan Rafa . Karena penasaran Rafa pun menajamkan penglihatan nya dan terbelalak juga terkejut melihat orang yang sering mem bully nya di kantor sedang beradu kekuatan dengan empat orang lelaki. Tapi keterkejutan Rafa berubah jadi melongo ketika melihat perempuan itu bisa melawan beberapa lelaki itu, sepertinya belum ada yang ingin mengalah dan pertarungan pun masih berlanjut hingga tanpa di sadari nya perempuan itu di tendang dari arah belakang dan sedikit tersungkur tapi tidak sampai terjatuh.
" Sialan!" Umpat nya dan melepaskan heels sama blazer nya setelah itu dia mengikat tinggi rambut nya hingga leher putih nya terekspos, karena tidak leluasa bergerak hingga membuat para preman itu tambah semangat ingin mendapat kan nya tapi tidak dengan Rafa dia mengumpat perbuatan perempuan itu yang membuat para preman itu tambah semangat.
"Dasar bodoh.!" Umpat nya lalu turun dari mobil dan membantu perempuan itu untuk melawan para preman sedang kan prempuan tadi sudah mengalah kan dua orang pereman tinggal dua orang lagi.
"Cui..." Dia meludahi preman itu dan melihat ke arah preman yang masih semangat nya mengincar dirinya.
"Apa Lo.! Kalian juga ingin seperti mereka!" Katanya karena tidak terima di kalahkan akhirnya preman itupun menyerang kembali dan terjadilah pertarungan kembali tapi sayang saat perempuan itu ingin memukul preman itu sebuah tangan menarik nya lalu menendang preman itu hingga preman tadi tersungkur dan begitu juga dengan preman yang satu nya sedangkan perempuan itu menjadi pusing karena mengikuti gerakan lelaki yang belum dia lihat wajah nya. Bagai mana tidak dia di tarik sesuai dengan gerakan lelaki itu kalau dia ke kanan otomatis dia ke kanan Dan begitulah selanjut nya.
Lelaki itu tidak melepaskan tangan nya dan masih memegang nya. Saat ke empat preman itu tumbang dan kabur barulah perempuan itu bisa melihat wajah lelaki yang datang menolong nya dan alangkah terkejut nya di melihat orang itu. .
"Mesuummm.!" pekik nya tidak percaya.
Tapi yang di panggil mesum itu tidak merespon malah melangkah meninggal kan nya sendirian yang masih tidak percaya. Belum hilang rasa terkejutnya,Tiba-tiba dia merasakan seseorang memasang kan sesuatu dari pundak nya dan melepaskan kunciran rambut nya yang terikat tinggi lalu menariknya untuk membawa ke mobil.
"Masuk!" Titah nya
Karena masih merasa Shok Tampa protes dia pun masuk dan di ikuti oleh lelaki itu. Tapi sebelum nya dia sudah menyuruh supirnya untuk membawa pulang motor ke alamat yang sudah dia berikan pada sopir tadi.
"Apa yang Lo lakukan Rafa!"ucap sita yang sudah tersadar dari keterkejutan nya. Yah..perempuan yang di selamatkan Rafa adalah mili.rafa sangat terkejut melihat keberanian Mili dan kebrutalan Mili menghadapi para preman itu dia tidak menyangka ternyata perempuan cerewet dan memiliki mulut pedas ini ternyata bisa ilmu bella diri.
"Apa Lo lihat-lihat gue, mau gue colok mata Lo!" Ucap mili yang marah karena Rafa tidak menjawab pertanyaan nya.
"Pakai pakaian Lo, gue tidak nafsu dengan tubuh kurang gizi Lo itu.?" Bukan nya menjawab malah Rafa mengatai nya kurang gizi dan Mili tidak terima itu.
"Mata Lo yang buta!" Karena tidak terima dengan ucapan Rafa, Mili malah melepaskan blazer nya dan kembali mengingat rambut nya dan itu tidak lepas dari penglihatan Rafa..
"Apa Lo lihat-lihat,jangan bilang Lo tertarik sama gue!, tapi sorry gue tidak tertarik sama barang bekas!" Ucap nya pedas yang membuat Rafa menatap ke depan lalu menjalan kan mobil nya.
Hening tidak ada yang bersuara hingga tidak sengaja Mili meringis kesakitan karena tidak sengaja pundak nya terbentur kaca.
"Awwww!"ringis nya yang memegang arah belakang pundak nya.
"Kanapa.?" Tanya Rafa mencoba memecahkan ke keheningan
"Sepertinya pundak gue terluka." Akuinya jujur.
Dan Rafa menghentikan mobil nya tepat di sekitar supermarket dan keluar dari mobil, Mili yang melihat Rafa memasuki supermarket itu pun heran tapi seketika dia tercengang melihat Rafa yang keluar dengan minuman beku. Lalu Rafa menuju ke arah nya lalu menyuruh nya untuk membelakangi nya.
"Awwww?" Ringis Mili yang merasakan pundak nya perih dan dingin sepertinya Rafa mencoba mengobati nya dengan mengompres luka nya dengan minuman beku itu untuk mencegah pembengkakan.
"Kita ke rumah sakit." Ucap Rafa tiba-tiba
"Tidak usah gue ada salep di rumah dan kalau sudah di olesi bengkak dan memarnya akan hilang." Tolak nya karena memang dia sudah biasa seperti ini.
Mendengar itu Rafa tidak berani bertanya lagi.
"Apa sudah agak mendingan?"tanya Rafa setelah mengompres punggung mili dengan minuman itu.
"Sudah, terimakasih." Ucap mili walau Rafa brengsek tapi dia tetap akan berterimakasih karena sudah menolong nya.
"Hum." Lalu dia kembali ke arah kemudi dan Rafa pun melajukan mobil nya.
Jangan lupa like dan komen nya...
Jangan lupa juga kasih vote supaya semangat up.
Terimakasih 🙏
ada alea disini othor😁
terlebih masalahnya dengan maxim, jika benar askara tidak berbuat dan bukti sudah diberikan dengan jelas harusnya maxim bisa buat kesimpulan bahwa zahwa bukan dibunuh askara tapi dibunuh orang terdekatnya....