The Emir Dan Istri Taruhan

"Yasmin, aku tidak tahu bagaimana hasil sidang kamu. Apakah sesuai dengan keinginan kamu?" tanya Emir As'ad sambil mereka semua makan malam.

"Alhamdulillah lebih dari yang saya harapkan, tuanku. Tuan hakim memberikan putusan hukuman lima tahun lebih lama dibandingkan dari jaksa Chasmire tuntut. Jaksa Chasmire meminta hukuman dua puluh tahun tapi hakim memutuskan dua puluh lima tahun penjara," jawab Yasmin sambil tersenyum sopan.

"Jadi jaksanya Chasmire?" As'ad menoleh ke menantunya, Diana.

"Iya Abi, jaksa penuntutnya dia. Abi tahu sendiri kan kalau Chasmire itu paling anti KDRT?" kerling Diana membuat As'ad tersenyum.

"Mana semua bukti-buktinya juga solid kan?" timpal Rauf.

"Iya dong Mas Emir! Lagipula, aku beruntung tidak di posisi Chasmire," jawab Diana manja.

"Lho kenapa?" tanya Kalila.

"Karena tho Tante ... Aku yang akan dipenjara karena menghajar dua orang itu!" senyum Diana dengan wajah jumawa.

Semua orang di meja makan pun melengos mendengar ucapan Diana hingga Kaysan menatap Rauf.

"Bang, tolong istrinya dikondisikan," ucap pria itu dengan wajah dingin membuat Yasmin melirik ke Kaysan.

"Sudah setelannya begini, mau diapain?" senyum Rauf sambil menatap mesra ke Diana.

"Dasar ...." gumam semua orang.

***

"Saya berterima kasih sudah diundang minum teh dan makan malam bersama keluarga Emir Khalid. Suatu kehormatan bagi saya," ucap Yasmin ke semua orang usai makan malam. "Saya juga berterima kasih kepada Emir Kaysan dan putri Diana yang sudah membantu dalam kasus saya."

"Aku hanya tidak suka sama orang tidak tahu diri! Tahu nggak, orang kayak gitu kalau Tante Ajeng bilang tuh mental kere, mental miskin! Oh kere itu bahasa Jawa yang artinya miskin," jawab Diana. "Sama orang-orang mental korupsi! Minta disleding beneran!"

"Makanya saat aku dan Alex hendak investasi di Indonesia, semua dari kami dan diatur oleh PRC Group. Bukan apa-apa, kita tahu tikusnya banyak!" kekeh As'ad. "Kalau sudah di tangan PRC Group, para tikus tidak bisa apa-apa karena tahu sendiri kan Oom Hoshi kalau sudah keluar tanduknya, bisa habis mereka itu!"

"Kaivan juga cerita kalau dia tidak mau kasih ke orang-orang yang ngadi-ngadi minta sumbangan," senyum Rauf yang mendengar cerita dari Sagara saat Kaivan ngamuk ke pemimpin organisasi yang hampir tiap bulan minta upah keamanan.

"Kaivan langsung pasang Ramadhan Securitas di setiap pabrik dan kantor cabang," kekeh Kaysan.

"Memberi bantuan itu seikhlasnya. Sekali dua kali boleh tapi kalau lebih daripada itu, namanya jadi kewajiban dan yang dibantu juga tidak akan ada keinginan untuk berusaha karena sudah tergantung. Dan biasanya ... Disaat kita yang butuh bantuan, orang yang selama ini dibantu, akan tutup mata, seolah melupakan bahwa dulu dia seperti apa dibantunya," ucap Kalila.

"Tapi tidak berlaku di keluarga kita, terutama soal gegeran !" cengir Diana. "Justru itu kita lebih mencari serunya dan tidak mikir yang lain."

"Bersyukurlah kita semua hidup lebih dari cukup dan selalu punya jiwa tolong menolong di keluarga yang juga tahu diri ! Sikap tahu diri ini yang sering dilupakan banyak orang !" timpal Kalila. "Macam Ali dan Taslima. Itu contoh orang-orang yang tidak tahu diri !"

"Mom, sudah ...." Kaysan menatap gemas ke ibunya yang keluar judesnya.

"Sorry." Kalila tersenyum ke Alexander yang menggenggam tangannya dengan lembut.

Yasmin bisa melihat secara langsung bagaimana bucinnya para pria di keluarga Khalid, bahkan Emir As'ad dan Emir Alexander menolak poligami. Begitu juga dengan Rauf dan Mark Becker, suami Aghnia Khalid. Gadis itu melirik ke arah Kaysan yang asyik makan strawberry on the shortcake sebagai dessert malam ini.

Kira-kira kamu itu akan mengikuti jejak ayah, paman dan abangmu tidak ya, untuk tidak berpoligami? - batin Yasmin.

"Kamu kenapa? Tidak suka strawberry on the shortcake nya?" tanya Kaysan.

"Suka kok," jawab Yasmin sedikit kaget karena ternyata Kaysan tahu dia meliriknya.

"Kurang imut? Kurang chibi?" lanjut Kaysan lagi dengan nada judes.

Yasmin tergagap. Kok balik ke settingan pabrik lagi? "Chibi itu apa?"

"Kecil. Kamu kan sukanya pastry yang imut-imut," jawab Kaysan ketus.

"Eh, tidak apa-apa. Bukankah strawberry on the shortcake memang segini ukurannya?" senyum Yasmin manis berusaha tidak membuat keributan hanya karena hal sepele.

"Kay, bagaimana kamu tahu Yasmin suka pastry yang kecil-kecil?" tanya Kalila bingung.

"Tahu saja. Aku kan pengamat!" balas Kaysan cuek membuat Yasmin yang sedang mengunyah cakenya sedikit tersedak. Kaysan lalu menyodorkan gelas berisi air putih. "Minum! Aku tidak mau ada yang nyangkut di tenggorokan terus aku harus melakukan Heimlich maneuver ..."

Yasmin langsung minum air putihnya karena mata Kaysan tampak tajam menatapnya. Gadis itu berusaha minum pelan-pelan agar tidak terbatuk tapi tetap saja dia batuk-batuk.

"Konsentrasi kalau minum," ucap Kaysan judes sambil menepuk pelan punggung gadis itu.

Semua anggota keluarga Khalid melongo melihat keributan unfaedah antara Kaysan dan Yasmin.

"Kalian berdua ada apa sih? Sebentar akur sebentar ribut?" tanya Kalila. "Kay, jangan galak-galak sama Yasmin ! Dia itu tamu lho!"

"Oh, tamu tho?" balas Kaysan sambil lanjut makan.

Kalila sudah mau berdiri guna menjewer telinga putra sulungnya tapi ditahan oleh Alexander. "Kay, sopan sedikit !" tegur Alexander dengan nada dalam dan tegas.

"Yes, Daddy," jawab Kaysan dengan nada lunak.

Yasmin berdehem. "Maafkan saya ... Sudah membuat keributan," ucapnya sambil menundukkan kepalanya.

As'ad menoleh ke Rauf dan Diana yang dibalas dengan gelengan pelan. Pemimpin Qatar itu hanya tersenyum smirk karena tahu keponakannya ada rasa dengan desainer itu tapi masih keras kepala.

Indahnya masa muda - batin As'ad geli.

***

Yasmin pun berpamitan pulang bersama Fatima dan Sabila. Para anggota keluarga Khalid pun meminta kapan-kapan gadis itu datang ke istana untuk acara minum teh sambil minta dibuatkan gaun untuk berbagai acara meskipun Yasmin spesialisasi nya gaun pengantin.

Kaysan mengantarkan Yasmin hingga ke mobil karena Kalila sudah mengancam akan menjewer telinganya sampai putus kalau tidak bersikap gentleman. Kaysan memilih menyelamatkan telinganya dan berjalan ogah-ogahan di sebelah Yasmin yang geli melihat sikap Emir Khalid ini seperti kena PMS.

"Terima kasih sudah mengantarkan saya ke parkiran, tuanku Emir," senyum Yasmin.

"Hhhmmm ..."

"Tuanku Emir, bolehkah saya bertanya sesuatu?" Yasmin menatap Kaysan lewat mata coklatnya.

"Apa itu?"

"Tuanku sedang PMS ?"

Kaysan mendelik. "Hei, aku itu pria ! Bagaimana bisa aku kena PMS ?"

"Apa tuanku sakit gigi?"

"Kalau aku sakit gigi, tidak mungkin aku santai makannya tadi! Sebenarnya apa maksud kamu, Yasmin?" Kaysan menyipitkan matanya ke gadis itu.

"Soalnya, tuanku galak dari tadi. Apakah tuanku tidak suka saya datang kemari? Saya datang karena undangan tuan putri Kalila. Tuan putri Diana yang datang sendiri ke butik saya bersama pangeran Rasyad dan pangeran Rasyid untuk menyampaikan undangan ibu anda," jawab Yasmin dengan mendongak karena Kaysan sangat tinggi meskipun dia sudah memakai sepatu hak lima senti.

"Tidak apa-apa. Aku ada masalah sedikit dan maafkan aku membuat kamu jadi sasaran kekesalan aku," ucap Kaysan dengan nada melunak.

"Oh. Semoga masalah anda segera terselesaikan," jawab Yasmin tulus.

Bagaimana bisa terselesaikan kalau masalahku berhubungan dengan kamu? - batin Kaysan.

***

Note

Heimlich maneuver, juga dikenal sebagai abdominal thrusts, adalah teknik pertolongan pertama untuk mengeluarkan benda asing yang menyumbat saluran udara. Teknik ini dilakukan dengan cara menekan diafragma korban sehingga udara terdorong keluar dan mengeluarkan benda asing.

Sumber Google

***

Yuhuuuu up Pagi Yaaaaaaaa

Thank you for reading and support author

Don't forget to like vote and gift

Tararengkyu ❤️ 🙂 ❤️