Perjalanan seorang lelaki dalam menjalani pesugihan untuk membahagiakan keluarganya, akankah semua kekayaan yang akan dia dapatkan bisa membahagiakan keluarganya atau hanya akan menjadi penyesealan dikemudian hari....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dheana Echa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 8
Saat tidur terlelap dan terbuai mimpi...
"Ampunnn …..ampun !!!...arggggh...." pekik Romli dan akhir nya terbangun....
"Duhhh...ternyata cuma mimpi, kalau mengingatkan ya jangan begitu, kan serem juga di patoki ayam cemani" gerutu Romli dan langsung turun dari tempat tidur nya...
"Apa emak nya si Dewi sudah kepasar??" Gumam Romli saat melihat Rumah dalam keadaan sepi....
"Mungkin dia sudah kepasar" gumam nya lagi dan berlalu kebelakang rumah untuk ke kamar mandi.
Tak berapa lama Nur sudah kembali dari pasar desa...
"Mak, sampean sudah pulang!!" Teriak Romli dari belakang rumah...
"Iya sudah!!" Jawab Nur yang juga ikut berteriak....
"Apo dia pikir aku Siluman peliharaan nya." Gumam Nur menggerutu sambil melirik kesal.
Romli pun telah selesai dari kamar mandi dan menghampiri Nur yang sedang menyiapkan bahan untuk memasak.
"Nanti gak usah bantu simbok dulu ya Mak, tolong nanti tunggui pak tukang di rumah, aku mau keluar" ujar Romli.
"Iya" jawab Nur singkat dan tak ingin menayakan kemana sang suami akan pergi.
Romli pun berlalu meninggalkan Nur yang sedang sibuk memasak di dapur sederhana nya....
Hingga matahari meninggi dan para pekerja pun sudah berdatangan....
"Loh kok sudah rapi saja to kang!!, apa mau pergi pergi??" Sapa sang pekerja yang heran melihat Romli yang sudah rapi berpakaian necis....
"Hehehe... iya kang, ini mau ada perlu di luar sebentar" jawab Romli terkekeh...
"Kang, nanti sampean bangun yang dapur sama kamar belakang saja ya kang, biar dapur nya terlihat rapi" titah Romli ada kepala pekerja nya itu...
"Oooh... siap kang" sahut pria itu sambil mengacungkan jempol nya.
Romli pun membalas nya dengan senyuman ...
"kalau begitu aku pergi dulu ya kang" pamit Romli....
"Ya kang... hati hati" jawab sang tukang dan Romli mengacungkan jempol nya dan berlalu dari rumah nya....
"Gak ke sawah nya simbok mbak yu?? "Tanya pak tukang itu basa basi....
"Eeh...gak kang, mau di rumah saja'kilah Nur karna sebenar nya Nur sudah di pesan Romli agar tidak keluar rumah hari ini.
"Sarapan dulu kang" ujar Nur sambil menata sarapan di meja sederhana nya...
"Owwalah, kok ya repot repot yo mbak yu" sahut pria itu sungkan.
Nur hanya mengulaskan senyum dan meninggalkan para tukang itu untuk sarapan....
Saat Nur sudah ada di luar rumah....
Salah satu pekerja mencium aroma yang sangat wangi....
"Kang, kok kayak bau kembang melati ya kang??" Bisik salah satu pekerja itu ada yang lain nya...
"Apo iya to Di" sahut si kepala pekerja itu....
"Masak sampean gak merasakan wangi nya ini, ini wangi sekali lo lang" ujar pria muda itu sambil terus mengendus sekeliling nya....
"Aaah... sudah makan lah, kita di sini ini mau kerja, kok malah bahas yang enggak enggak" sahut yang lain nya dan pria muda itu pun kembali duduk dan mengambil nasi yang ada di bakul itu....
Para pekerja itu makan dengan lahap...hanya satu pekerja itu lah yang selalu mencium aroma bunga melati, dan seakan bunga itu melekat di hidung nya....
"Sampean itu kenapa sih!!, gelang geleng" tegur teman nya karna pria muda itu seakan menghindari sesuatu...
"Ini lo kang, beneran aku gak bohong, bau nya wangi sekali kang" sahut nya keukeuh...
Ke empat teman lain nya hanya menatap pria muda itu dengan keheranan....
"Sudah sana basuh muka mu kebelakang, jangan lupa berdoa, paling tadi di jalan kamu di ikuti Siluman" ujar yang lain nya...
"Prangggs....!!" Seperti ada yang menjatuhkan sesuatu di dapur....
Semua pekerja itu pun terkejut....
Nur pun segera berlari masuk kedalam rumah....
"Apa kang" seru Nur yang juga ikut kaget...
"Gak tahu yu 'sahut semua orang itu yang terkejut.....
Nur panik dan segera berlari menuju dapur nya....
"Apa kucing ini tadi ya!!."pekik Nur karna melihat garam kasar nya yang sebakul tumpah ketanah....
Semua para pekerja itu pun ikut berlari....
"Itu masih bisa di ambil yang atas mbak yu," ujar salah satu pekerja nya itu, Nur hanya mengangguk pelan dan mengambil centong nasi untuk mengambili garam yang tumpah itu...
Semua para pekerja kembali keruang tamu dan melaksanakan tugas mereka masing masing....
Sedangka Nur sibuk memilah garam yang tumpah....
"Kucing, kucing Siluman kok ya gak kebangetan begini" omel Nur....
"Gubrakss...!!" Suara kayu rubuh di belakang rumah Nur....
"Apa lagi...??" gerutu Nur sambil berlalu kebelakang rumah.
Nur menoleh kesana kemari tapi tak ada apa....
"Aneh..." gumam Nur sambil kembali masuk kedalam rumah,membuatkan cemilan untuk para pekerjanya.
Sedang kan di warung kopi yang menjadi tempat nongkrong Romli, Romli menjadi bahan omongan yang sangat hangat....
Selain ada yang memuji, ada juga yang mencurigai Romli....
"Yo gimana gak curiga kang?? dia gak bekerja, tapi kok uang nya banyak, sekarang bangun rumahnya, pekerja nya saja lima lo kang, trus sebelum itu kang, dia juga borong perabotan, coba kang hitung, berapa uang yang sudah dia keluar kan" cerocos salah satu bapak bapak yang dengan detail meneliti setiap apa pun yang Romli lakukan....
"Kamu itu, apa ya Romli harus cerita ke kamu dari mana dia dapat uang, jadi orang itu ya gak usah suka ngomongin orang lain kang" sahut salah satu nya sambil menggerutu kesal karna merasa teman nya itu terlalu ikut campur urusan orang lain...
"Ya gak ikut campur kang, tapi ya cuma heran saja, dia itu kerja nya apa" keukeuh pria itu.
"Kalau masalah kerja nya dia, ya itu urusan dia, mau kerja apa pun, asal gak ganggu sampean saja, sudah!!" Bantah pria itu, kedua nya berdebat beradu argumen...."Sudah sudah kang, buat apa memperdebatkan Romli, tuh orang nya baru pulang dari borong" ujar salah satu bapak bapak yang melihat Romli lewat sambil membawa barang bawaan yang lumayan banyak, karna Siluman pujaan nya meminta dua ayam cemani.
"Dia benar benar lagi banyak uang kang" seloroh yang lain nya sambil memelongokan kepala nya karna posisi jalan menurun dan warung itu ada di atas tebing....
"Lihat dandanan nya, necis seperti orang kaya" ujar pria yang keukeuh dengan asumsi nya itu...
Sedangkan yang lain nya hanya geleng geleng melihat pria itu yang seperti kepanasan melihat Romli berubah dan memiliki uang banyak....
"Mbak yu, aku kopi sama kerupuk satu" ujar pria itu dengan nada kesal sambil meletakan uang lima ribu rupiah di bawah alas cangkir nya....
Pria itu pun berlalu tanpa berpamitan pada yang lain....
"Orang kok suka nya irinan, kepanasan kalau ada orang lain yang lebih mampu dari dia."
Gerutu salah satu bapak bapak setelah pria itu berlalu....
"Huuh, biasa kang, dia itu !!!
kalau ada orang yang berhasil dan ada di atas nya, ya begitu, pasti ada saja dia nyari celah nya, yang dia bilang punya peliharaan lah, punya Siluman lah, punya pesugihan lah, wis pokok nya ada saja" sahut yang lain nya ....
"Ya iya to kang, semua orang pasti cari pesugihan, mana ada orang cari kerenan, semua orang di desa ini juga punya peliharaan, meski pun cuma sekedar ayam" sahut yang lain nya berseloroh.
"Iya juga ya kang??" Sahut yang lain nya yang akhir nya membuat semua orang di warung itu terkekeh....
"Tapi benar juga yang dia katakan kang, apa sampean juga gak curiga" bisik salah satu pria itu pada pengunjung yang lain...
"Aaah... sampean itu kok ya setel sama dia to kang, sudah gak usah di pikirkan apa yang dia ucapkan, ... begini ya kang, toh kalau pun Romli punya pesugihan, asal gak merugikan kita atau warga yang lain, sudah biarkan saja'jawab yang lain nya yang ikut berbisik.
"Kalau yang nama nya pesugihan kang, sudah tentu merugikan para tetangga nya'sahut salah satu bapak bapak yang sedari tadi hanya diam menyimak dan akhir nya ikut buka suara...
"Maksud nya kang"sahut salah satu nya dan semua menatap pria itu...
"Ya kalau peliharaan nya tuyul, apo gak merugikan para tetangga nya" jawab pria itu...
"Ya sekarang begini saja, apa selama ini ada yang pernah kehilangan uang, atau apa pun itu, contoh nya emas atau apa" sahut yang lain nya...
Dan semua para bapak bapak itu menggeleng....
"Nah kan, berarti Romli gak merugikan tetangga nya sendiri " sahut pria itu yang sedari pagi membela Romli
Sedangkan pria yang kesal
sudah berada di pos ronda dengan yang lain nya, dan yang ia lakukan tak jauh beda dengan yang ia bicarakan di warung....
"Gimana kalau kita tanya sama Romli saja kang?? Kalau 'iya' dia punya pesugihan, cari nya di mana, biar kita juga gak susah susah begini kang" sahut pria yang ia ajak menggunjingkan Romli yang justru malah ingin ikut kalau kalau Romli mencari pesugihan....
"Aaah...kamu itu kok malah aneh, ada orang muja kok malah kepingin ikut" sahut nya semakin kesal...
"Ya gimana lagi kang, mau mengharapkan warisan juga warisan dari mana?? Ladang sawah juga gak punya kang, mau kerja di kota, sayang ninggal anak istri, ya lebih baik cari pesugihan saja kang" ujar salah satu pria itu....
"Sampean itu gendeng!!" gerutu pria yang mengadu itu.
"Wong mau cari pesugihan kok ngomong-ngomong" tambah nya lagi sambil ngomel.
"Yo gak popo to kang... biar cari pesugihan yang penting jujur" bantah pria itu dengan wajah tengil nya....
Dan lagi lagi pria yang mengajak menggunjing itu kesal dan berlalu dari pos ronda itu meninggalkan yang lain nya.
Saat pria itu berlalu...
"Heemm...marah dia!!, orang kok suka nya ngomongin orang lain, " gerutu pria itu....
'Eeh kang, apa benar sampean mau cari pesugihan??" Tanya yang lain penasaran sambil berbisik....
"Waduh kamu itu kok ya aneh aneh saja,Jawab pria itu serius.
"La tadi??''' Tanya pria itu mengerenyit....
'Aku cuma bercanda kang, aku kesel kang, orang kok suka nya nyari kesalahan orang lain saja" gerutu pria itu kesal.
"Owalah... tak kira sampean beneran mau cari pesugihan" sahut yang lain nya dan akhir nya semua terbahak-bahak....