Prince play boy tingkat dewa yang sudah terkenal dengan ketampan nya, cukup dengan lirikan nya mampu membuat para kaum hawa menjerit histeris meminta Prince untuk menikahi mereka.
Suatu hari Prince mendapatkan tantangan untuk memacari siswi terjelek disekolah nya selama seminggu, namun jika ia menolak hukuman yang harus ia terima yaitu memutuskan semua pacar nya yang sudah tidak terhitung jumlah nya.
Prince mau tak mau menerima tantangan teman nya yaitu memacari adik kelas nya yang di cap siswi terjelek disekolah.
Berniat untuk mempermainkan adik kelas nya, Prince justru terjebak oleh permainan nya sendiri.
bagaimana kelanjutan nya, langsung cek sendiri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Penulismalam4, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Prince putus?
Pagi ini keluarga Lyxander di buat heboh oleh si bungsu, bagaimana tidak pagi-pagi pemuda tampan itu tiba-tiba berteriak memanggil nama Margaret, lihatlah wajah bantal dan turun hanya memakai celana pendek tanpa baju, beberapa Maid dan anggotaa keluarga di buat ngeri melihat tatto di tubuh Prince, apalagi dengan ukiran nama Margaret di dada kiri pemuda itu.
"Perasaan aku bucin gak segitu nya juga" guman Geon yang didengar oleh Dion dan Nani.
Plak!
"MOM, DAD!"
"Oh ya? terus yang membantai habis keluarga Smit karna tak sengaja membuat Rea terjatuh itu siapa" ujar Dion sarkas.
"Kau dan Prince itu sama, jadi jangan sok seolah kamu itu tidak pernah posesif, bahkan diawal pernikahan kau terus mengurung Rea layak nya burung dalam sangkar emas" ujar Nani
"cih!"
"Pangeran ku, kenapa teriak pagi-pagi begini?" tanya nenek Nani.
"Nenek lihat bini adek gak?" tanya Prince dengan marah nya.
"omong-omongkeun pamajikan, malah teu acan kawin," sindir Gion.
(sembarangan ngomong bini, nikah aja belum)
"ceuk sirik, Geus kolot oge, ngan sirik ka nu ngora" balas Prince sarkas.
(Iri bilang,udah tua juga, iri aja sama yang muda)
Gion melotot dan ingin membalas namun urung saat melihat tatapan maut sang Bunda.
"Pangeran ku, Margaret ada dikebun belakang bersama Mama mu" ujar Nenek Nani.
Prince mencium pipi nenek Nani lalu pergi menuju kebun belakang, sesampai disana Prince melihat Margaret yang sibuk berbicara dengan Rea.
GREP
Margaret terkejut saat dipeluk tiba-tiba dari belakang, namun tak lama ia mengetahui siapa pelaku nya, Margaret mengusap rambut Prince pelan,
"Better?" tanya Margaret,
"Ayang ihh Prince cariin dari tadi tau, saat bangun Prince gak ngeliat ayang dikamar" ujar nya manja.
"Tadi gue mau ambil air kak,eh ketemu tante Rea maka nya nemenin tante Rea, lagian gue gak mau ganggu lo" ujar Margaret.
Prince mencebikan bibir nya, ia menyembunyikan kepalanya dileher Margaret.
Prince melepaskan pelukan nya, ia menghampiri Rea, mencium pipi wanita cantik itu lalu berbaring di paha Rea.
Rea sendiri terkejut dengan perlakuan Prince, ia menatap senduh putra nya lalu menatap Margaret. Margaret tersenyum tipis lalu mengangguk.
Rea mengusap rambut putra bungsunya, sudah bertahun-tahun berlalu sejak terakhir kali Prince bermanja dengan nya.
"Kak, mandi dulu sana terus turun buat makan siang" ujar Margaret.
Prince bangun dan langsung pergi dari sana, marah dia tu. Margaret gak peka banget diakan lagi ngambek pujuk kek.
Rea dan Margaret hanya menggelengkan kepalanya pelan, Rea menatap Margaret.
"Kalian sudah berapa lama pacaran?" tanya Rea.
"Baru 3 minggu Tan" jawab Margaret.
"Panggil mama saja" ujar Rea.
Margaret tersenyum tipis, namun tak menjawab ucapan Rea. Rea mengusap rambut Margaret tersenyum lembut menatap gadis didepannya ini.
Rea sendiri sudah bisa menebak bagaimana sifat Margaret, sejak awal gadis itu datang dia sudah meminta nya memanggil Mama, namun gadis itu tetap kukuh memanggil nya Tante.
__________
"Kak gue mau pulang" ujar Margaret.
"Ini kan udah gue antar pulang Yang" ujar Prince.
"Pulang kerumah gue, bukan rumah lo" ujar Margaret kesal.
"Rumah gue kan rumah lo juga" jawab Prince.
"Nanggung Yang, ntar malam juga pergi lagi" ujar Prince.
"Gue gak ikut kak, gue kerja masa libur gue udah habis" tolak Margaret.
Prince langsung menatap Margaret, pemuda itu menatap Margaret serius.
"Lo kerja Yang? kok Gue gak tau?" tanya Prince.
"Ya emang kakak gak tau, Gue kerja pas yang lain udah pada tidur semua" jawab Margaret.
"Lo kerja Jam berapa?" tanya Prince dengan mata memicing.
"Jam 23.00 - 07.00 kak" jawab Margaret.
Prince melototkan mata nya, ia memutar-mutar tubuh Margaret.
"Lo gak jual dirikan Yang?"
Plak!
"Kalo ngomong gak pernah mikir dulu, ya gak lah" ujar Margaret setelah menggeplak kepala Prince.
"Ya abis nya lo kerja apaan jam 23.00 itu?" tanya Prince bingung.
"Gue jadi waiters di sebuah bar" jawab Margaret sedikit pelan, saat melihat tatapan tajam pemuda itu.
"Berhenti" ujar Prince dingin.
"Gak!, kok gitu sih"
"Lo punya gue Yang, gue masih mampu buat hidupin lo jangan kerja di bar" ujar Prince dingin.
"Gue tau kak, gue juga salah satu dari mereka" setelah mengatakan itu Margaret pergi memasuki kamar tamu, yang jelas bukan kamar prince.
____
"Yang, Prince lapar" ujar pemuda itu sedih.
Margaret tetap memejamkan matanya, ia tidak tidur, Prince terus menempel pada nya sejak tadi, bahkan pemuda itu bergelayut manja dibelakang nya.
"Yanggg, lapar" rengek Pemuda itu.
Margaret membuka matanya, ia melepaskan tangan Prince dari perut nya dan menjauhkan kepala Prince dari lehernya.
Margaret bangun dari tempat tidur nya lalu keluar dari kamar, ia menuju dapur dan menyiapkan bahan-bahan yang akan dia masak.
"Yang" Pemuda itu tetap berusaha membujuk Margaret yang sedang marah padanya.
Prince memeluk erat Margaret dari belakang,mencium bau di leher gadis itu, Margaret hanya sibuk dengan masak nya tanpa menjawab Prince.
Margaret melepaskan pelukan Prince, ia meletakkan makanan diatas meja lalu kembali ke kamarnya.
Prince mengacak rambutnya frustasi, ia paling tidak bisa di diamkan oleh Margaret, rasa nya ingin gila.
Prince duduk dimeja makan menyembunyikan wajahnya di lipatan tangan nya, badan pemuda itu tampak gemetar.
"Sudah jangan nangis, gue cuma mau cuci muka aja"
Tubuh Prince kini berada di dekapan Margaret, gadis itu kaget saat keluar dari kamar nya melihat tubuh pemuda itu gemetar.
Prince memeluk erat Margaret, menyembunyikan wajahnya di leher gadis itu.
"Ayang jangan diamin Prince hikss, Prince gak suka" isak Pemuda itu.
"Maaf, sekarang kita makan ya" ujar Margaret menenangkan Prince.
Prince mengangguk, ia mendongak kepalanya menatap Margaret. Margaret menghapus air mata Prince, ia mulai menyuapi pemuda itu lalu menyuapi dirinya sendiri.
_________
"AAAAA SAYANGKU, AKHIRNYA LO MASUK JUGAAA GUE KANGEN" teriak Karin senang dan langsung memeluk Margaret.
"Lo kenapa sering gak masuk sih belakangan ini Mar?" tanya Karin cemberut.
"Tanyakan sama sepupu lo" jawab Margaret.
Karin mendecih sedangkan Margaret tertawa kecil, merekapun berbicara disepanjang koridor menuju kelas mereka.
"Kalian tau gak!" baik Margaret maupun Karin mereka sama-sama terkejut saat Arsya tiba-tiba melompat didepan mereka.
"Gak!" jawab Karin dan Margaret bersamaan.
Arsya cemberut sembari menghentakkan kaki nya.
"Ini serius loh! Ini tu berita penting ting ting ting" ujar nya heboh.
Karin dan Margaret saling tatap satu sama lain, lalu mengangkat alis sebelah alis mereka,seolah bertanya apa?
"PRINCE MEMUTUSKAN SEMUA PACAR NYA OMG!" teriak Arsya histeris.
Margaret terkejut mendengar itu, sedangkan Karin hanya santai, dia sudah tahu karna Prince memutuskan semua pacarnya saat ia mampir kerumah Prince.