PLAK
Dewa menatap kaget campur kesal pada perempuan aneh yang tiba tiba menampar keras pipinya saat keluar dari ruang meeting.
Dia yang buru buru keluar duluan malah dihadiahi tamparan keras dan tatapan garang dari perempuan itu.
"Dasar laki laki genit! Mata keranjang!" makinya sebelum pergi.
Dewa sempat melongo mendengar makian itu. Beberapa staf dan rekan meetingnyaa pun terpaku melihatnya.
Kecuali Seam dan Deva.
"Ngapain dia ada di sini?" tanya Deva sambil melihat ke arah Sean.
"Harusnya kamu, kan, yang dia tampar," tukas Sran tanpa menjawab pertanyaan Deva.
Semoga suka ya... ini lanjutan my angel♡♡
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahma AR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Aksi korban salah paham
Hampir saja Emily membalas dengan lemparan sendok di tangannya pada Dewa.
Dewa menahan ekspresi senyumnya agar tidak dicurigai yang lainnya. Untungnya para sepupu dan sahabatnya sedang menikmati tusukan daging sate yang tebal dan gurih.
Jadi dia masih aman.
Setelah menghabiskan porsi makan sate lontongnya, mereka pun berjalan keluar dari kantin.
"Kapan kapan kita ke sini lagi buat makan sate lontong," ucap Deva ketagihan.
"Boleh," tukas Sean setuju.
Mereka berpapasan dengan rombongan Nagita.
"Mau pulang juga?" tanya Ziyan membuat Aaron ngga bisa menyembunyikan tatap sengitnya pada sepupunya.
"Belum," senyum Nagita ramah saat menjawab.
"Teman temanku mau kenalan."
"Ooo...," sambung Sean sambil mengulurkan tangannya.
"Sean."
"Shifa. Selamat, ya,"
"Nilda."
"Ziyan."
"Dewa."
"Deva."
Dan seterusnya. Shifa dan Nilda menjabat tangan tangan kokoh yang lainnya juga.
"Kami harus pergi," ucap Aaron yang ingin segera mengamankan Nagita dari Ziyan.
Sepupunya sepertinya serius dengan ucapannya tadi.
"Oke, sampai ketemu nanti."
Ziyan rupanya masih tau diri karena Nagita masih ada keterikatan dengan Dewa atau Deva.
Laki laki tu tetap tenang seperti biasa membuat Aaron geram.dan gemas, ngga tau harus berbuat apa dengan sepupunya itu.
Tapi yang jelas, dia akan mengamankan Nagitanya.
"Em.... Dewa, mama mengundang kalian dan keluarga makan malan di rumah sabtu malam besok," ucapnya menahan langkah Dewa pergi.
"Oke, kita akan datang," ucap Dewa sambil melirik Deva kesal.
Nagita salah paham....!
Sekarang Nagita mungkin mengira ucapan Deva benar adanya. Dia yang akan dijodohkan dengan Nagita.
Jantung Aaron berdebar ngga karuan. Perasaan kesal mulai merayapi dirinya.
"Oke, kita duluan," pamit Nagita dan kedua temannya pun memberikan para laki laki hot ini senyum termanis mereka.
Deva tersenyum lebar saat melihat rombongan Nagita pergi bersama Aaron.
"Kamu harus tanggung jawab," gusar Dewa pada kembarannya yang malah tampak senang.
Sean dan Ziyan pun terkekeh.
Dengan kesal, Dewa pun melangkah lebih cepat meninggalkan ketiganya yang masih ngakak.
Tapi karena terburu buru dia malah menabrak seseorang.
Emily! Kekesalannya memudar. Tangannya dengan cepat menangkap tubuh Emily yang terhuyung karena bertubrukan dengannya.
Emily terpaku sesaat karena sudah berada dalam dekapan Dewa. Tangan Dewa memeluk erat pinggangnya. Sekarang Emily sudah bisa membedakan keduanya.
"Ehem ehem....."
Suara batuk bercanda Carmen dan Nanni menyadarkan keduanya.
"Lepaskan," bisik Emily penuh tekanan dengan jantung yang berdetak ngga normal.
Dewa tersenyum tipis tapi bagi Emily senyum itu sangat jahil.
Perlahan Dewa melepaskannya.
"Harusnya kamu makan yang banyak. Baru disenggol dikit udah hampir kesungkur," canda Dewa dengan kedutan di bibirnya. Terlihat meledek.
"Kesenggol apaan. Ditubruk truk tanki, 'kali," damprat Emily setelah dia bebas dari rangkulan yang membuat perasaannya aneh karena merasa nyaman.
Dewa tertawa berderai. Tadi dia memang menabrak Emily yang sedang mengobrol di tengah tengah jalan dengan kedua temannya, yang sekarang sedang terpana melihatnya.
Saking kesalnya dia lupa mengerem langkah cepatnya.
Masa tubuh seatletis ini disamakan dengan truk tanki yang bulat panjang begitu? Batinnya ngakak.
Emily baru sadar kalo wajah di depannya sangat tampan saat tertawa begitu berderai. Seingatnya laki laki itu selalu tampak dingin dan jarang berekspresi seperti kembarannya.
Sepertinya dia sudah tertular virus kembarannya yang tengil dan kurang ajar itu
"Maaf, kalo, gitu," ucapnya sambil melambaikan tangannya. Suara derai tawanya masih terdengar. Sangat renyah di telimga Emily.
"Dia bisa tertawa seheboh ini, ya,' cuwit Carmen kagum.
"Duuuh.... Tampannya..... Kenapa kamu bukan dengan yang ini aja, Milyyyyy....," protes Nanni dengan tatap memuja pada punggung kekar laki laki itu yang sudah menjauh.
"Iya, Mily.... Dia green flag. Yang satu lagi malah red flag..... Aku juga lebih dukung kamu sama yang ini," pungkas Carmen dengan arah tatapan yang sama dengan Nanni.
Dia udah menuju red flag, gerutu Emily dalam hati sambil mengatur debar di dadanya agar bisa normal lagi.
Kejadian tadi sangat mengagetkan seluruh organ vitalnya. Jantung, lambung dan ginjalnya langsung ngga aman.
Jujur dia shock karena dipeluk mendadak oleh laki laki yang pernah dia tampar itu.
Harum parfum Dewa masih menempel di kemejanya, Emily masih bisa mengendusnya.
Nafasnya pun harum dan hangat menghembus di pipinya tadi.
Gila! Gilaaa.......! Kenapa pikirannya jadi miring gini!!
*
*
*
Saat Nilda dan Shifa agak menjauh darinya, Nagita mendekati Aaron.
"Aaron, aku mau ngomong sesuatu, tapi jangan tersinggung, ya...," ucap Nagita hati hati.
"Ngomong apa?" Aaron yang ngga menduga kalo Nagita ada di dekatnya jadi senang juga. Wajahnya yang tadi keruh kembali cerah lagi.
"Emm.... Selain kuliah kamu nyambi kerja dimana?"
Hampir saja Aaron terbatuk mendengarnya.
Untungnya dia teringat dengan perannya yang sedang jadi orang kismin.
"Di tempat teman temanku tadi." Terpaksa Aaron bohong.
Kalo dia jujur, Nagita percaya nggak, ya? batin Aaron sangsi.
"Oooh, ya ya. Kalo kamu mau, papaku bisa, kok, nerima kamu kerja di kantornya. Apalagi kamu udah nolongin aku."
Aaron melengkungkan sudut bibirnya ke atas.
"Oooh.... Makasih, ya."
"Sama sama." Nagita kemudian beranjak menghampiri kedua sahabatnya.
"Gita......"
Baru dua langkah Nagita berjalan, saat Aaron memanggilnya, dia pun menoleh.
'Ya?"
"Kamu beneran bertunangan dengan Dewa?" Nggak tahan juga Aaron menahannya, hingga langsung bertanya.
Nagita tersenyum. Wajah Aaron tampak serius.
"Baru rencana."
"Oooh..."
Nagita bermaksud pergi.
"Gita...."
"Ya....?" Nagita menghentikan langkahnya karena Aaron memanggilnya lagi.
"Kriteria laki laki idaman kamu yang kaya, kah?"
Nagita membalas menatap Aaron. Jantungnya berdebar keras, karena tatapan Aaron sangat tajam. Beda dengan tatapan biasanya.
"Ngga juga. Yang penting tanggung jawab dan suka kerja keras."
Bibir Aarron menyunggingkan senyum teduhnya.
"Oke."
"Udah?"
"Hmmm...?" Aaron menatap Nagita bingung.
Nagita tertawa pelan
"Nanti dipanggil lagi, nggak?"
"Oooh...." Aaron tertawa pelan.
"Udah nggak....."
"Oke...." masih dengan sisa tawa di bibirnya Nagita mulai melangkah lagi.
"Gita.....," panggil Aaron jahil.
Nagita menoleh dengan senyum manisnya. Wajahnya tampak sumringah.
"Apaa.....?"
"Nggak.... Daah...," Aaron melambaikan tangannya sambil berjalan pergi, dengan arah sebaliknya dari Nagita.
Nagita tertawa lagi sambil melangkah pelan.
Debar di dadanya semakin ngga menentu dan rasanya ada puluhan kepak sayap kupu kupu yang berebutan terbang dari dalam hatinya.
Baru kali ini dia merasa sebahagia ini. Bahkan tawanya pun masih saja berderai saat dia sudah mendekati kedua sahabatnya.
emang. kamu tu aneh Deva...
baru nyadar...????
🤣🤣🤣🤣🤣
Aaron modusin Nagita
Om Ocong Vs Mbak Kunti ngasih iklan
Aaron Pepet Trs Nagita
Om Ocong Vs Mbak Kunti Ngasih iklan
Aaron... udah lega nih ternyata dewa sukanya sama Emily... ayo Ron bikin dewa cemburu... biar gercep..