Aresha adalah gadis jenius, dia menyembunyikan identitas asli dan hidup sebagai Disha sejak kecil untuk menghindari ancaman musuh keluarga. Mengenakan kacamata tebal, Disha menutupi pesonanya dengan penampilan yang sederhana sambil diam-diam menyelidiki identitas musuh-musuhnya.
Suatu penyelamatan darurat, Disha berpartisipasi dalam penyelamatan nyawa pasien VVIP bernama Rayden, kemunculan Rayden membuat Disha menyadari adanya bau musuh yang muncul.
Di saat yang sama, karena Disha Rayden teringat pada gadis hilang yang dia cintai selama bertahun-tahun.
Tanpa sepengetahuan satu sama lain, keduanya mulai diam-diam mengawasi gerak-gerik masing-masing.
Apakah Rayden adalah musuh keluarga yang harus Disha hindari? Keterikatan macam apa yang terjadi di antara keduanya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lunoxs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MGD Bab 23 - 1 Jam
Melihat kedekatan antara Aresha dan Rayden membuat dokter Anna merasa tak tenang.
Bahkan hingga waktu bergulir semakin siang pikiran tentang itu masih saja menghantui kepalanya.
Namun dengan banyak pikiran itu dia tidak bisa diam saja, masih harus mengerjakan banyak hal.
Sebelum waktu istirahat tiba, dokter Anna berniat pergi ke ruang penyimpanan makanan, sebelum dibagikan oleh semua orang dia ingin memastikannya lebih dulu. Jika semuanya telah siap, tanpa ada kendala sedikitpun.
Di tiap langkah dokter Anna menuju ruangan itu, dia kembali mengingat kejadian beberapa tahun silam, disaat dia dan sang suami menghilangkan beberapa kenangan yang Aresha punya. Tentang Rayden dan keluarga Carter mengunakan tehnik hipnoterapi. Hipnoterapi adalah salah satu terapi yang bisa digunakan untuk menghapus memori.
Dokter yang menangani Arseha adalah dokter Samantha. Saat itu dokter Samantha mengatakan bahwa ingatan Aresha bisa saja kembali lagi suatu hari nanti, jika Disha telah menemukan getaran rasa yang sama dari orang yang sama diantara keluarga Carter itu.
Mengingat itu membuat jantung dokter Anna berdegup kencang. Baginya cinta tak selamanya indah, apalagi tentang Aresha dan Rayden yang malah akan membahayakan sang anak.
Masih sibuk dengan pemikirannya sendiri itu, kini di dokter Anna telah sampai di ruang penyimpanan makanan. Dilihatnya pintu masih terkunci rapat, saat dia menoleh ke samping kiri dia lihat Vio yang berlari menghampiri. Datang dengan tergesa-gesa ...
"Maaf dokter Anna, saya baru saja dari taman," jelas Vio seraya menundukkan kepalanya memberi hormat dan permohonan maaf sekaligus.
"Buka lah pintunya, aku akan melihat persiapan makanan untuk semua anak-anak."
"Baik Dokter."
Vio dengan segera membuka pintu itu, membukanya lebar-lebar dan persilahkan dokter Anna untuk segera masuk ke dalam sana, dokter Anna bahkan masuk lebih dulu daripada Vio.
Di dalam sana dokter Anna memeriksa satu per satu kotak makanan, dia buka dan melihat isinya. Melihat sudah layakkah ini semua disajikan untuk semua orang. Sampai akhirnya tatapan dokter Anna terkunci pada salah satu kotak di bagian ujung yang terlihat terkoyak.
Dia lantas mendekati kotak itu dan membuka isinya, dan alangkah terkejutnya dia ketika melihat ada seekor kecoa mati di dalam sana.
Anna masih diam, sungguh merasa kecewa di dalam hatinya. Kenapa untuk hal sesepele ini, sang anak sampai mengacuhkannya.
"Vio."
"Iya Dok."
"Lihatlah isi kotak ini?"
Vio menurut, tanpa banyak tanya dia langsung melihat kotak di hadapan sang direktur. Seketika itu juga kedua mata Vio langsung mendelik, dia bahkan merasa lebih terkejut ketika melihat kecoa itu ada di dalam sana. padahal sumpah sebelumnya dia dan beberapa rekannya yang lain sudah memeriksa satu persatu kotak ini dan memastikan semuanya aman. tapi kenapa tiba-tiba kini kecoa itu ada di dalam kotak makanan.
Astaga. Batin Vio, dia sangat takut dan bingung harus bagaimana.
"Sekarang jam berapa?"
"Jam 10.35 Dok," balas Vio dengan suaranya yang lirih, Dia tidak punya pembelaan apapun untuk hal ini. karena bukti sudah di depan mata dan membuatnya tak bisa lagi berkilah. Satu kecoa di dalam kotak makanan itu sudah membuat kotak yang lainnya jadi seperti tidak layak untuk dimakan.
"Masih ada waktu 1 jam, ganti semua makanan ini dengan yang baru."
"Baik Dok," jawab Vio dengan kepala uang menunduk lebih dalam.
Tanpa banyak kata lagi dokter Anna segera keluar dari ruang penyimpanan itu, sementara itu Vio langsung berlari menghampiri Disha yang ada di taman. Tak peduli ada Rayden sang pasien VVIP disana, Vio langsung mengutarakan masalah besar yang kini mereka hadapi.
"Gawat Sha, dokter Anna milihat ada kecoa mati di salah satu kotak makanan dan beliau meminta kita untuk mengganti semua makanan itu dengan yang baru." jelas Vio dengan menggebu, sementara Disha langsung melebarkan matanya.
"Apa?" tanya ulang Disha, berita ini terlalu mengejutkan untuk dia dengar, bagaimana bisa dengan waktu sempit seperti ini mereka menyiapkan makanan baru untuk semua orang.
"Ayo Dish, cepat pikirkan kita mau bagiamana?" tuntut Vio setelah dia kembali menjelaskan duduk permasalahannya, Tetang kecoa di kotak makanan itu. Kini dia sangat cemas harus bagaimana.
Sementara Disha terdiam, merasa otaknya mendadak buntu.
200 kotak makanan dalam 1 jam. Batin Disha.
Makin bingung lagi ketika menyadari makanan itu tak boleh sembarangan, harus sesuai dengan standard kesehatan anak-anak berkebutuhan khusus ini.
"Ada apa?" tanya Rayden, hingga membuyarkan lamunan Disha.
