Di Asing Kan Dengan Bola

Ketika murong Bai berkhayal di barisan depan, Gu winjia dan beberapa orang segera berburu sayuran liar.

Bahkan mereka menemukan pohon kesemek . Gu winjia memiliki mata dan telinga yang sensitif . Jadi dia bisa melihat puncak pohon kesemek itu sekitar 5 meter dari jalanan.

"Hei lihatlah, bukankah itu buah kesemek?"

Beberapa orang yang dengannya langsung mengarahkan perhatian mereka ke arah yang ditunjuk oleh Gu winjia.

Rata-rata dari mereka adalah para bangsawan dan mereka dulunya sangat meremehkan buah yang namanya kesemek ini.

Kau tau,Buah kesemek memiliki tekstur yang lembut dan sedikit lembek ketika sudah matang. Rasanya manis dengan aroma yang khas. Kulitnya yang tebal biasanya tidak dimakan, tetapi daging buahnya yang lembut dan manis sering kali disukai oleh banyak orang. Beberapa orang menggambarkan rasanya mirip dengan campuran antara mangga dan apel.

Tapi karena tekstur nya yang sedikit lembut, buah ini sangat jarang dikonsumsi oleh orang-orang kaya atau para bangsawan di kota.

Tapi sekarang ketika mendengar ada buah kesemek semuanya seperti melihat harta karun.

Apakah kesemek itu manis atau pahit mereka tidak peduli .Yang penting itu adalah buah yang bisa dimakan.

"Aku duluan..."

Gu winjia pura-pura menerjang semak belukar untuk menjarah buah kesemek itu bersama orang-orang lain. Segera lusinan buah kesemek itu berada di pangkuan mereka yang berjuang.

Pohon itu tersembunyi tapi rupanya memiliki buah yang lebat.

Gu winjia tidak kekurangan pohon buah di ruangannya tapi kemudian dia menemukan sesuatu yang menarik.

Anakan buah kesemek.

Kau tahu dibandingkan dengan buahnya anakan buah kesemek ini lebih menarik bagi Gu winjia.

Dalam perebutan buah itu, tidak ada yang menyadari jika Gu winjia sudah pun menyabotase beberapa anakan buah dan memindahnya ke luar angkasa.

Segera pohon yang awalnya berbuah lebat itu menjadi botak. tidak peduli Apakah mereka matang atau mengkal yang penting semuanya habis tanpa sisa.

Hanya anak kelima dan anak ke-6 yang hanya menatap penjarahan itu dengan hati yang berduka. betapa inginnya mereka melakukan hal yang sama tapi sayang saat ini mereka masih harus memanggul tandu yang berisikan nenek.

jelas mereka menginginkan buah itu tapi mereka juga tidak berdaya.

Gu winjia yang baru saja keluar bersama yang lain tiba-tiba menghampirinya dan memberikan beberapa buah yang matang.

"tangan satunya kan bebas jadi ayo makan" kata Gu winjia.

Tanpa ragu dia meletakkan keseluruhan buah ke dalam tandu di mana Nenek itu sedang tertidur alias pingsan.

Anggap saja sebagai tumpangan sementara.

Dua saudara laki-laki ini menggoyangkan kepalanya dengan sadar. mereka tidak ikut andil dalam penjarahan itu tapi bagaimana mungkin mereka berani memakannya.

lagi pula Kakak tertua masih seorang wanita. Jadi tidak layak rasanya mereka sebagai laki-laki merampok makanan wanita kan.

Seolah-olah tahu apa yang dipikirkan oleh dua pria kecil ini, Gu winjia berkata lagi,"aku tidak mengambil banyak hanya memilih yang matang. tapi tidak mungkin juga aku menyisakannya untuk besok kan.Jika Ibu tahu maka semuanya akan berakhir ke perut dua anaknya.Apa kalian mau seperti itu?"

Gu lenglei tiba-tiba setuju dengan pemikiran itu. Jika mereka menolaknya untuk makan, bukankah semuanya akan murah untuk ibu dan Gu furong.

"Adik ke enam, Ayo makan. lagian kita memerlukan tenaga agar bisa mendukung nenek"Katanya tanpa ragu.

Awal nya anak keenam masih ragu-ragu tapi dia berpikir sebentar. setelah itu dia mengulurkan tangannya pada buah kesemek dan mengirimkannya kepada kakak tertua.

"Kakak tertua terima kasih dan Ayo makan bersama"

Gu winjia tersenyum manis. Mungkin ini ada rasanya pertamanya Setelah dia jatuh ke dunia novel ini.

Tiba-tiba dia merasakan jika hidup di dunia novel ,sebenarnya tidak buruk.

Dia mengambil dua dan memakannya dengan nikmat.

Enak..

Oh buah kesemek ini terasa begitu manis di lidahnya. Di buah pohon buahnya tumbuh dengan liar dan artinya tidak ada zat-zat kimia di sana sehingga rasanya begitu alami.

Gu winjia menikmatinya sekali sampai dia lupa menghabiskan dua atau tiga buah selanjutnya.

Anak kelima dan anak ke-6 juga melakukan hal yang sama. bukannya mereka melupakan tentang kebaikan Kakak tertua tapi sebenarnya mereka benar-benar lapar sekali.

Kebetulan sekali buah kesemek mengandung manis. Ini bisa mengisi energi mereka secara signifikan.

Pada akhirnya keduanya bersyukur bisa berjalan lamban dan bersama-sama kakak tertua.

Dan itulah yang mereka rasakan sampai mereka pada akhirnya tiba di pos yang sudah ditentukan.

Di barisan depan, Murong Bai sangat bahagia sekali dan berharap dia akan mendengar kabar jika, nenek tua itu kehabisan nafas.

Dia juga berpikir ada baik nya dua saudara di cambuk terus menerus karena lamban.

Tapi ketika mereka sampai di pos selanjutnya, dia benar-benar terkejut dengan hadirnya anak kelima dan ke-6 dengan membawa nenek dengan cara yang tidak pernah dipikirkan oleh orang lain.

"Kalian..

Dia menelan kata "masih hidup" di dalam tenggorokannya sendiri.Dia jelas mengharapkan semua orang ini mati.Tapi dirinya juga tidak ingin reputasinya di masa depan memburuk karena benar-benar membiarkan semua orang mati dengan cara yang tidak terpuji.

Jadi mau tidak mau Murong bai memamerkan senyum pahit nya.Tiba tiba saja, wajahnya memancar aura seorang ibu yang penuh kasih dan sayang

"Kenapa telat,apa kabar nenek hum?"

Tapi ...

Dia melirik ke arah tandu yang asing ini.Tapi kemudian dia berpikir tentang kegunaannya.

Hei ini akan menjadi kendaraan yang di masa depan.Ada dua kuda yang sudah jadi saat ini.

Hehehehe.

"Syukurlah kalian baik-baik saja dan memiliki pemikiran semacam ini. Tidak sia-sia Ayah kalian menyekolahkan di akademi terbaik. Setelah ini, kalian berdua bertanggung jawab untuk membawa orang-orang yang kelelahan"

Kata-kata pertama sungguh bagus dan menyenangkan telingamu .Tapi bagaimana setelah mendengar kata-kata kedua yang begitu menyayat hati.

Membawa orang lain yang kelelahan?

Siapa itu jika bukan mereka keluarga tiga orang.

Segera wajah Gu lenglei dan adik nya berubah hitam.

Meskipun menggunakan cara ini beban banyak berkurangan. Tapi itu bukan tidak berarti mereka juga tidak kelelahan dalam melakukannya.

Lagi pula berapa berat tubuh nenek yang kurus.

Di saat yang sama konotasi dari "orang-orang yang kelelahan" pasti merujuk kepada Murong bai dan dia anaknya saja.

Berat tubuh mereka sama sekali tidak bisa dibandingkan dengan tubuh nenek yang kurus kering.

"Kain yang bagus,anak pintar kalian boleh juga hem"katanya kagum dengan ide tandu manusia ini.Adapun kain nya dia pikir ini masih cukup kuat untuk dia

Dia tidak seberat babi kan.

Selagi dia berpikir tiba tiba dia disapa dari belakang"Ehem hem, nyonya, permisi"kata Gu winjia yang datang entah dari mana.

Dia sengaja berjalan dengan jarak yang jauh dari dua saudara ini ketika akan sampai ke pos.Gu winjia sendiri pasti tidak ingin jika Murong bai menyadari jika dia membantu keduanya tadi.

Murong bai tipe orang yang dikasih hati minta jantung.

Murong bai sendiri merasa jijik pada gu winjia. Ketika di rumah dia masih memamerkan senyum terbaiknya kala menghadapi anak ini. Tapi sekarang tidak perlu melakukan itu karena posisi mereka saat ini.

"Huh pelacur kecil, jauh Kan diri mu dari ku, menjijikkan sekali"kata Murong Bai dengan angkuh.

Dia seperti di dekati oleh satu ton kotoran babi sangking jijiknya.

Gu winjia terkekeh kekeh sendiri di dalam hati. Ibu tirinya ini sama sekali tidak memandang dirinya sendiri.Oh dia lupa sebenarnya mereka tidak membawa cermin sama sekali.

Dia bilang Gu winjia menjijikan,eh apa kabar dengan dia yang sudah seperti ibunya pengemis.

"Hei nyonya, maaf ya,ini tongkat saya dan.. hehe kain ini juga milik saya,tapi kenapa tadi kau begitu menginginkan nya Hem?"

Murong bai dan Gu xiohua terkejut, mereka pikir bisa memanfaatkan sepotong kain ini untuk istirahat di jalan.Tapi siapa sangka jika sepotong kain ini kepunyaan Gu winjia?

Tidak mungkin.

Gu lenglei segera berbinar-binar ketika mendengar ini. Dia tidak bisa menolak jika ibu Murong memaksa mereka untuk jadi kuda.Tapi dia dan adiknya benar-benar tidak mau.

"Ibu apa yang dikatakan oleh Kakak tertua itu adalah benar. dia juga yang memikirkan ide ini agar perjalanan kita lancar. Jika tidak bagaimana mungkin kami bisa sampai di pos.Kain ini kain tidur Kakak tertua, jika tidak percaya,cium lah, masih ada aroma kakak tertua di sini,oh aku lupa tadi nenek juga pipis di jalan.Karena pingsan jadi ...

Murong bai tidak bisa mendengarkan alasan mereka lagi.Adalah penghinaan jika mereka memakai kain bekas Gu winjia yang menurut mereka kotor itu.Apalagi ada bau Pesing nya,uih nggak banget deh.Hal yang sama juga berlaku dengan putrinya. Keduanya segera menghentakkan kaki dan masuk ke dalam pos.

Sebelumnya Gu xiohua berbalik dan berkata,"Siapa yang menginginkan kain jelek ini.Ambil itu dan simpan seperti harta karun"

Padahal dia juga sempat berpikir untuk di tandu setelah ini.

Masih ada 1 jam untuk istirahat setelah itu semua orang harus jalan kaki lagi menuju pos selanjutnya di malam hari.

Lumayan kan tapi kain dari musuh di tambah dengan bau pesing yang menjijikan.ueh...

Dia mengeram sebelum pergi ke dalam pos demi antri di barisan depan.

Gu winjia cuman menggelengkan kepala menertawakan ibu dan anak itu. Mereka masih melakukan segala macam cara untuk mengambil keuntungan dari diri sendiri.

Tapi mereka pasti jijik dengan bau pesing pada kain tersebut kan.

Gu winjia tidak menyapa dua saudara laki-laki itu tapi dia langsung masuk ke dalam are pos.

Tanpa ada yang menyadari sebenarnya Gu winjia mengambil sepotong panci di ruang angkasa.

Tapi masalahnya panci-panci di ruang angkasa adalah milik orang kaya yang tidak diketahui.

Jadi mereka kebanyakan adalah panci cantik yang berkelas.

Gu winjia tidak hilang akal sama sekali, dia tinggal memecahkan pinggirannya sehingga menjadi panci yang tidak layak pakai.

"Ambil beberapa kayu dan minta api pada penjaga.Rebuslah sayuran ini, setelah mendapatkan bubur, rebusannya bisa menambahkan gizi pada bubur . mengerti?"kata Gu winjia pada Gu lenglei yang sedang membaringkan tubuh nenek di lantai.

Baru di baringkan Nenek tiba tiba bangun tapi dia masih terlalu lemah karena lapar.Untung saja di perjalanan, seseorang memberikan dia sekantong air. Dia tidak tahu jika Gu lenglei lah yang melakukan ini.

Dia juga tidak peduli,meski tidak bisa mengenyangkan perutnya. Tapi itu sudah cukup untuk membasahi tenggorokan yang sudah kering.

Karena sedang ditandu ,dia juga bisa dikatakan sedang istirahat.

Ah syukurlah dia masih punya cucu yang baik.

Ini pasti cucu berbakti nya,Gu furong kan.