NovelToon NovelToon
SENORITA DEL AMOR

SENORITA DEL AMOR

Status: tamat
Genre:Misteri / CEO / Roman-Angst Mafia / Tamat
Popularitas:31.8k
Nilai: 5
Nama Author: Vebi Gusriyeni

Series #1

•••Lanjutan dari novel TAWANAN PRIA PSIKOPAT (Season 1 & 2)•••

Universidad Autonoma de Madrid (UAM) menjadi tempat di mana kehidupan Maula seketika berubah drastis. Ia datang ke Spanyol untuk pendidikan namun takdir justru membawa dirinya pada hubungan rumit yang tidak pernah dia bayangkan sebelumnya.

Rayden Salvatore, terus berjuang untuk menjaga gadis kecilnya itu dari semua yang membahayakan. Sayangnya dia selalu kecolongan sehingga Rayden tidak diizinkan oleh ayah Maula untuk mendekati anaknya lagi.

Maula bertahan dengan dirinya, sedangkan Rayden berjuang demi cintanya. Apa keduanya mampu untuk bersatu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Vebi Gusriyeni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 5 : Tokoh Kedokteran

...•••Selamat Membaca•••...

Maula memelankan laju mobilnya ketika melihat Sofia sedang menyeret koper besar di tepi jalan. Dia melipirkan mobil dan menghampiri Sofia.

“Mau ke mana?” tanya Maula dengan ramah.

“Mau cari kos atau flat sederhana, soalnya yang kemarin aku diusir karena mereka terganggu dengan penampilanku.” Maula menghela napas, memang rasisme di sini cukup kuat.

“Kebetulan aku tinggal sendiri, tinggal di rumahku saja.”

“Kamu serius?”

“Iya, Sofia. Aku serius, ayo!” Maula membantu Sofia menaikkan koper itu ke dalam mobil dan melesat ke rumahnya.

Seketika Sofia kaget saat mobil Maula memasuki kawasan perumahan elit tersebut.

“Kamu tinggal di sini?” tanya Sofia kaget.

“Iya, memangnya kenapa?”

“Aku tidak cukup uang untuk membayar sewanya, Maula.” Seketika tawa Maula pecah mendengar kekhawatiran Sofia.

“Bayar semampumu saja, selagi kau bersikap baik dan tidak mengusikku, ya aku aman saja.”

“Kamu benar-benar baik, terima kasih ya.” Maula mengangguk, dia memasuki pekarangan rumah yang mana gerbang telah dibuka oleh satpam.

Maula memberikan satu kamar untuk Sofia dan membebaskan dia dengan kamar tersebut. Sofia begitu takjub dengan kemewahan ini, dia tidak menyangka bisa tinggal bersama dengan anak orang kaya seperti Maula.

Sore harinya, Sofia berbuka dengan hidangan yang telah dipersiapkan oleh Maula. Dia begitu menghargai Sofia walaupun berbeda agama.

Setelah shalat isya, mereka berdua belajar di ruang tengah. Maula tertarik melihat tulisan dari catatan milik Sofia yang begitu rapi dan bersih.

“Ulama Islam di bidang kedokteran? Menarik, bisakah kamu sedikit ceritakan padaku mengenai ulama ini?” Sofia melihat catatannya dan mengangguk.

“Kamu mau dengar?” Maula mengangguk mantap. Sofia memulai dengan memperkenalkan seorang tokoh bernama Imam Ar-Razi.

“Imam Ar-Razi, beliau adalah ilmuwan yang serba bisa dan dianggap sebagai salah satu ilmuwan terbesar dalam sejarah,” ujar Sofia membuka penjelasan, Maula mendengarkan dengan seksama.

“Abu Bakar Muhammad bin Zakaria ar-Razi atau dikenali sebagai Rhazes di dunia barat, merupakan salah seorang pakar sains Iran yang hidup antara tahun 864 M - 930 M. Beliau lahir di Rayy, Teheran pada tahun 251 H/865 M dan wafat pada tahun 131 H/925 M.

Tepatnya beliau lahir pada tanggal 28 Agustus 865 M dan meninggal pada tanggal 9 Oktober 925 M. Nama Ar-Razi berasal dari nama kota Rayy. Kota tersebut terletak di lembah selatan jajaran Dataran Tinggi Alborz yang berada di dekat Teheran, Iran. Di kota ini juga, Ibnu Sina menyelesaikan hampir seluruh karyanya.” penuturan Sofia sangat lugas dan jelas.

“Ibnu Sina? Aku pernah dengar tokoh itu,” sahut Maula dengan antusias.

“Beliau juga salah seorang ilmuwan terkenal. Namanya juga dipakai sebagai nama rumah sakit di Indonesia.”

“Ya, rumah sakit Ibnu Sina,” jawab Maula dengan semangat, mereka berdua saling melempar senyum lalu Sofia kembali melanjutkan.

“Saat masih kecil, Ar-Razi tertarik untuk menjadi penyanyi atau musisi tapi dia kemudian lebih tertarik pada bidang Alkemi. Pada umurnya yang ke-30, ar-Razi memutuskan untuk berhenti menekuni bidang Alkemni dikarenakan berbagai eksperimen yang menyebabkan matanya menjadi cacat.

Kemudian dia mencari dokter yang bisa menyembuhkan matanya, dan dari sinilah ar-Razi mulai mempelajari ilmu kedokteran,” lanjut Sofia.

“Wah keren ya, karena berobat penyakit malah jadi ilmuwan, ngambil ilmu dari berbagai keadaan berarti,” kata Maula penuh takjub.

“Iya Mau, begitulah para ulama terdahulu dalam menimba ilmu, tak pernah putus asa, tak pernah puas dan selalu tawakkal,” jawab Sofia dengan senyuman dan api semangat yang ikut membara.

“Aku pengen juga ngerasain bagaimana menuntut ilmu seperti orang dahulu, karena mereka menuntut ilmunya langsung praktek bukan hanya teori saja,” tambah Maula lagi.

“Beliau belajar ilmu Kedokteran dari Ali Ibnu Sahal at-Tabari, seorang dokter dan filosofi yang lahir di Merv. Dahulu, gurunya merupakan seorang Yahudi yang kemudian berpindah agama menjadi islam setelah mengambil sumpah untuk menjadi pegawai kerajaan di bawah kekuasaan Khalifah Abbasiyah, al-Mu'tashim. Ar-Razi kembali ke kampung halamannya dan terkenal sebagai seorang dokter di sana. Kemudian dia menjadi kepala rumah sakit di Rayy pada masa kekuasaan Mansur Ibnu Ishaq, penguasa Samania.

Ar-Razi juga menulis at-Tibb al-Mansur yang khusus dipersembahkan untuk Mansur Ibnu Ishaq.

Beberapa tahun kemudian, ar-Razi pindah ke Baghdad pada masa kekuasaan al-Muktafi dan menjadi kepala sebuah rumah sakit di Baghdad.

Setelah kematian Khalifah al-Muktafi pada tahun 907 M, ar-Razi memutuskan untuk kembali ke kota kelahirannya di Rayy, di mana beliau mengumpulkan murid-muridnya. Dalam buku Ibnu Nadim yang berjudul Fihrist, ar-Razi diberikan gelar Syaikh karena beliau

memiliki banyak murid. Selain itu, ar-Razi dikenal sebagai dokter yang baik dan tidak membebani biaya pada pasien saat berobat kepadanya.”

“Mulia sekali beliau ya, kalau sekarang kita liat, orang-orang yang tidak mampu, susah mendapatkan pelayanan yang bagus di rumah sakit, jika ada nyawa orang yang sedang darurat, pihak rumah sakit tidak mau menangani sebelum keluarga si pasien mengurus administrasinya,” sahut Maula dengan prihatin.

“Walaupun ada bantuan dari pemerintah seperti BPJS, Jamkesmas dan lain sebagainya. Tetap tidak memudahkan masyarakat sebab pelayanan bagi masyarakat yang memiliki kartu tersebut kurang bagus dan tidak ramah, temanku pernah mengalaminya,” ujar Sofia lagi.

“Iya, tapi para dokter di sana pasti mengikuti peraturan rumah sakitnya,” balas Maula yang tidak sepenuhnya menyalahkan dokter.

“Kamu benar. Masyarakat juga harus menumbuhkan rasa perhatian, bahwa zaman sekarang ini kesehatan itu sangat mahal, para dokter dan lainnya menuntut ilmu dengan pendidikan yang mahal pula. Itulah kenapa para dokter meminta biaya yang mahal, tapi kalau keadaan seseorang itu memang harus dibantu, ya dokter tidak akan mempersulit juga.”

“Kontribusi beliau dalam bidang kedokteran apa aja?” tanya Maula kembali.

“Yang pertama itu adalah penyakit cacar dan campak. Sebagai seorang dokter utama di rumah sakit Baghdad, ar-Razi merupakan orang pertama yang membuat penjelasan seputar penyakit cacar.”

“Gimana penjelasannya?”

“Cacar terjadi ketika darah mendidih dan terinfeksi, di mana kemudian hal ini akan mengakibatkan keluarnya uap. Kemudian darah muda yang kelihatan seperti ekstrak basah di kulit berubah menjadi darah yang makin banyak dan warnanya seperti anggur yang matang.

Pada tahap ini, cacar diperlihatkan dalam bentuk gelembung pada minuman anggur. Penyakit ini dapat terjadi tidak hanya pada masa kanak-kanak tetapi juga masa dewasa. Cara terbaik untuk menghindari penyakit ini adalah mencegah kontak dengan si penderita, karena kemungkinan wabah cacar bisa menjadi epidemic,” jelas Sofia dengan rinci.

“Berarti yang nemuin penjelasan tentang cacar adalah ilmuwan islam, hebat banget ya,” puji Maula karena dia belum tahu hal ini.

“Iya, Islam telah melahirkan orang-orang yang cerdas serta ilmunya dipakai oleh orang banyak. Bahkan prinsip ajaran Islam banyak dipakai oleh non muslim sekarang, kita prihatin melihat kondisi para muslim saat ini yang tidak peduli dengan ajaran Islam itu sendiri,” jawab Sofia sambil menunduk.

“Aku pernah dengar, bahwa Islam datang dalam keadaan asing dan akan kembali pada keasingan itu sendiri. Dan beruntunglah orang-orang asing itu.” Sofia tidak menyangka bahwa Maula tahu hal tersebut.

“Kamu tahu ya.”

“Lumayan Sof, aku punya teman yang sekolah di pesantren juga. Sering kok aku dengar dia mengaji dan ikut nemenin dia pengajian.”

“Kita lanjutin cerita tadi ya?”

“Oke.”

“Diagnosa ini kemudian dipuji oleh Ensiklopedia Britanika (1911)  yang menulis:

Pernyataan pertama yang paling akurat dan terpercaya tentang adanya wabah ditemukan pada karya Dokter Persia pada abad ke 9 yaitu Rhazes, dia menjelaskan gejalanya secara jelas, patologi penyakit yang dijelaskan dengan perumpamaan fermentasi anggur dan cara mencegah wabah tersebut,” lanjut Sofia lagi.

“Buku ar-Razi yaitu Al-Judari wal-Hasbah (Cacar dan Campak) adalah buku pertama yang membahas tentang cacar dan campak sebagai dua wabah yang berbeda. Buku ini kemudian diterjemahkan belasan kali ke dalam bahasa Latin dan Bahasa Eropa lainnya.

Cara penjelasan yang tidak dogmatis dan kepatuhan pada prinsip Hippokrates dalam pengamatan klinis memperlihatkan cara berpikir ar-Razi dalam buku ini. Seperti penjelasannya, kemunculan cacar ditandai oleh demam yang berkelanjutan, rasa sakit pada punggung, gatal pada hidung dan mimpi buruk ketika tidur. Penyakit menjadi semakin parah ketika semua gejala tersebut bergabung dan gatal terasa di semua bagian tubuh.

Bintik-bintik di muka mulai bermunculan dan terjadi perubahan warna merah pada muka dan kantung mata. Salah satu gejala lainnya adalah perasaan berat pada seluruh tubuh dan sakit pada tenggorokan.”

“Nah, yang kedua adalah alergi dan demam, Ar-Razi diketahui sebagai seorang ilmuwan yang menemukan penyakit alergi asma dan ilmuwan pertama yang menulis tentang alergi imunologi. Pada salah satu tulisannya, dia menjelaskan timbulnya penyakit Rhintis setelah mencium bunga mawar pada musim panas. Ar-Razi juga merupakan ilmuwan pertama yang menjelaskan demam sebagai mekanis tubuh untuk melindungi diri.

Dan yang ketiga adalah Farmasi. Pada bidang Farmasi, ar-Razi juga berkontribusi membuat peralatan sebagai tabung, spatula, dan mortar. Ar-Razi juga mengembangkan obat-obatan yang berasal dari merkuri.”

“Keren, gimana ya beliau bisa melakukannya, sedangkan beliau itu juga seorang ulama yang juga mendalami berbagai kitab.”

“Karena adanya kemauan.”

“Iya juga ya.”

“Yang keempat adalah Etika Kedokteran. Ar-Razi juga mengemukakan pendapatnya dalam bidang Etika

Kedokteran.

Salah satunya adalah ketika dia mengkritik dokter jalanan palsu dan tukang obat yang keliling di kota dan desa untuk menjual ramuan. Pada saat yang sama beliau juga menyatakan bahwa dokter tidak mungkin mengetahui jawaban atas segala penyakit dan tidak mungkin bisa menyembuhkan semua penyakit, yang secara manusiawi sangatlah tidak mungkin.

Namun, untuk meningkatkan mutu seorang dokter, ar-Razi menyarankan para dokter untuk tetap belajar dan terus mencari informasi baru. Dia juga membuat perbedaan antara penyakit yang bisa disembuhkan dan yang tidak bisa disembuhkan.

Ar-Razi kemudian menyatakan bahwa seorang dokter tidak bisa disalahkan karena tidak bisa menyembuhkan penyakit kanker dan kusta yang sangat berat. Sebagai tambahan, ar-Razi menyatakan bahwa dia merasa kasihan pada dokter yang bekerja di kerajaan, karena biasanya anggota kerajaan suka tidak mematuhi perintah sang dokter. Ar-Razi juga mengatakan bahwa tujuan menjadi dokter adalah untuk berbuat baik, bahkan sekalipun kepada musuh

dan juga bermanfaat untuk masyarakat sekitar.”

"Masya Allaaaahhhh!!" ucap Maula tanpa sadar, Sofia menepuk pelan lengan Maula hingga gadis itu tersentak.

“Aku keceplosan.” Mereka berdua terkekeh, seketika Maula berasa satu agama dengan Sofia.

Ponsel Maula kembali berdering, panggilan masuk dari Rayden yang ternyata sudah berada di depan rumahnya.

“Aku keluar dulu ya, Sof. Kamu lanjut belajarnya.”

“Iya Mau.”

Maula membuka pintu dan tersenyum saat melihat Rayden berdiri di samping motornya, terlihat tampan dan berkarisma.

“Aku ingin mengajakmu keluar malam ini, Piccola. Nyari angin segar,” ajak Rayden yang tentunya langsung diterima oleh Maula.

“Oke, aku siap-siap dulu.” Maula berbalik dan langsung limbung ketika satu peluru menembus dadanya.

Rayden yang kaget langsung menghampiri Maula dan menggendong gadis itu, menutup luka dengan telapak tangannya.

Suara tembakan memang tidak terdengar karena si penembak menggunakan peredam.

...•••Bersambung•••...

...~MAULA CHULPAN MAXIMILLIAN~...

...~RAYDEN SALVATORE~...

...~GAEL VALVERDE~...

...~ADVAIT FUENTES~...

...~ARCHER DRAGONVICH~...

...~SOFIA KHAIRA~...

1
Radella
good
Syaqilla
awesome
Naxed2448
👍
Dewi Dejiya
awesome
Dinda Kirana
Awesome
Khadijah Jaelani
amazing
Iguana Scrub
luar biasa
adi_nata
motor itu kenapa tiba tiba ada ? sudah ada di rumah itu sebelumnya atau diantar seseorang ?
adi_nata: ya .. mungkin memang imajinasiku yang terbatas jadi terkadang agak bingung menangkap alur cerita. cuma bisa fokus pada satu titik keterangan.
🌺Shella BTS🌺: Oh ya beda pandangan ya, tapi kalo dri segi alur sih, mereka kan beberes di rumah dulu dan Rayden sempat bilang kalo rumahnya deket. Jadi ke supermarket ya pake kendaraan Rayden, deket lah bolak balik ke rumah dia 😁
total 6 replies
Khaira Delisya
ada lanjutannya gak Thor🥹🥹
Vebi Gusriyeni: Ada kakak, judulnya SENORITA PERDIDA
total 1 replies
adi_nata
lha dianya sendiri juga biadab.
Vebi Gusriyeni: Namanya juga psikopat
total 1 replies
adi_nata
seorang gadis belia bisa melalukan tindakan brutal semacam ini. luka seperti apa yang mendorongnya ?
adi_nata: oke siap author Vebi
Vebi Gusriyeni: Hehe aman, ntar baca aja dari awal biar gak bingung ya ☺ btw nanti kalo ada salah alur atau kekeliruan di tengah cerita bisa kasih respon dan saran, ntar aku perbaiki. Makasih udah kasih dukungannya ☺☺
total 4 replies
Yuyun Asrifani
Suka🥰
Bunda Rian Putra
terbaik
Ukhty Hawa
Baca dari season 1 sampai ke series ini benar2 menghayati, terbawa suasana hingga susah move on dari tokohnya 👍
Cherry Clode
good
Miami Zena
Awesome
Sader Krena
Amazing
Inay Inayah
keren
Flo Teris
awesome
Alya Nurhidayat
Best
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!