NovelToon NovelToon
Wanita Mandul

Wanita Mandul

Status: tamat
Genre:Tamat / Poligami / Pelakor / Keluarga / Angst
Popularitas:18.1k
Nilai: 5
Nama Author: Kuswara

Harus menyalahkan siapa keadaan Zahira saat ini yang divonis tidak akan pernah bisa melahirkan seorang anak bagi suami tercinta.


Apa yang akan dilakukan Zahira setelah mendapatkan vonis tersebut? Apa juga yang akan dilakukan suaminya serta mertuanya yang ikut tinggal bersama Zahira?.


"Zahira si wanita mandul"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kuswara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 17

Selamat menjalankan Ibadah Puasa 🙏🙏

Mas Agung mendatangi Zahira bersama seorang pengacara yang dijanjikannya disebuah rumah berukuran kecil milik suami Zara. Pengacara itu diharapkan bisa membantu perceraian Zahira dan Mas Bilal tanpa kendala. Mas Bilal sendiri tidak akan mungkin mengetahui keberadaan Zahira dan Ibu di rumah itu karena rumah itu baru dibeli suami Zara yang rencananya untuk Ibu Halimah.

Dengan kata lain di sini, semua keluarga Mas Bilal mendukung perceraian yang diminta oleh Zahira dengan alasan yang dapat diterima dan itu bisa diptoses oleh pengadilan. Kemungkinan tidak akan lama lagi Zahira akan menyandang status janda. Mas Agung, Mama dan Mas Ganjar menjadi saksi dari pihak Zahira yang akan memberatkan Mas Bilal.

Seorang pengacara yang ditunjuk oleh Mas Agung adalah seorang profesional yang sangat ahli dibidangnya. Sudah banyak kasus dimenangkannya dengan sangat mudah. Pengacara itu memperkenalkan dirinya setelah Mas Agung memintanya, pria itu bernama Pak Hasan.

Di depan Mas Agung pria itu menyodorkan secarik kertas dan meminta Zahira membacanya seksama. Setelahnya Zahira harus membubuhkan tanda tangan di sana sebagai tanda menyetujui kesepakatan itu.

"Untuk sekarang hanya ini yang saya butuhkan, selanjutnya akan saya bawa ke pengadilan untuk bisa segara diproses lalu pasti Pak Bilal akan menerima surat gugatannya." Ucap Pak Hasan menjelaskan sambil memasukkan surat itu ke dalam tas.

Zahira mengangguk mempercayai, karena perpisahan itu harus secepatnya terjadi sebelum ada orang luar yang tahu pernikahan Mas Bilal dan Alisha.

Setelah urusannya selesai kedua orang yang bertamu sudah pulang, Zahira menutup rapat pintu lalu manarik nafas panjang saat tatapannya bertemu dengan sang Ibunda.

"Terima kasih sudah selalu mendukung Zahira" wanita itu memeluk sang Ibu dengan sangat erat. Membagi rasa yang masih menyesakkan dadanya.

Sangat tidak mudah berada dalam situasi ini, hanya menangis dan memeluk Ibunda adalah obat yang paling ampuh untuk mengurangi rasa sakitnya.

"Hanya ini yang bisa Ibu lakukan untukmu" balas sang Ibu mengusap lembut punggung Zahira.

Keduanya melerai pelukan, Zahira dan Ibu duduk di kursi.

"Ada lowongan pekerjaan yang bisa Zahira coba, Bu. Besok Zahira akan ke sana."

"Dimana? Jadi apa?."

"Di taman kanak-kanak tempat temannya Zia. Katanya sih bagian administrasi gitu."

"Kamu mau coba?."

Zahira mengangguk, "Iya."

"Apa tidak kamu bicara pada Bilal?."

Zahira menggeleng, "Tidak, Bu. Zahira udah minta pisah baik-baik tapi Mas Bilal tidak mau. Jadi terpaksa Zahira pakai cara ini."

Ibu mengangguk mengiyakan, meski Ibu ingin yang terbaik untuk Zahira walau sangat menyakitkan.

.....

Zahira mendatangi alamat yang berikan Zia. Ternyata sebuah taman kanak-kanak yang cukup besar, rapi dan memiliki fasilitas yang sangat baik.

"Mbak Zahira, ya?." Tanya seorang wanita yang usianya tidak jauh dari adiknya, Zia.

"Iya, saya Zahira." Lantas Zahira menyalami wanita tersebut.

"Saya Samantha, teman dari Zia."

"Iya, Ibu Samantha terima kasih untuk informasi lowongan kerja ini."

"Sama-sama, tapi saya belum bisa janji apa-apa. Karena Mbak Zahira harus menemui pemilik taman kanak-kanak ini."

"Iya tidak apa-apa, kalau rezeki enggak akan kemana."

"Ok, Mbak Zahira. Sekarang ayo ikut saya!" ajak Samantha sambil berjalan lebih dulu. Zahira mengikutinya sampai di depan sebuah ruangan yang bertuliskan nama pemilik ruangannya.

"Mickey Michele, sepertinya orang luar" batin Zahira.

Samantha mengetuk pintu, lalu masuk setelah dipersilakan pemilik ruangan. Menyerahkan cv Zahira pada Pak Mickey. Pria bule itu membacanya sekilas kemudian meminta Zahira masuk.

"Kamu sudah bisa bekerja mulai besok, ini surat kontrak satu tahun ke depan." Tidak ada basa basi sama sekali, Pak Mickey langsung menyuruh Zahira masuk kerja. Bahkan tanpa adanya tes atau interview.

Zahira cukup kaget namun sekaligus senang karena tidak harus bersusah payah mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan kemampuannya.

Zahira membaca beberapa poin yang terbilang singkat, tidak ada sesuatu yang memberatkannya.

"Apa saya tidak di tes atau di interview?."

"Untuk orang yang memenuhi standar yayasan ini, hal semacam itu tidak diperlukan."

"Baik, terima kasih untuk kepercayaan Pak Mickey."

"Hmmm."

"Kalau begitu saya pamit."

"Hmmm."

Zahira bangkit dan mulai melangkah menjauh dari meja Pak Mickey, namun suara barito itu menghentikan langkah Zahira yang sudah sampai pintu sambil memegangi handle.

"Apa kamu tidak ingin mengembalikan milikku?."

Kening Zahira berkerut, mencerna dengan baik pertanyaan Pak Mickey. Namun Zahira tidak bisa tahu betul apa maksudnya, sehingga Zahira bertanya.

"Apa milik Pak Mickey yang ada pada saya?."

"Kamu tidak mengingatnya?."

Zahira menggelengkan kepalanya.

"Wanita cantik berhijab melihat dari kejauhan, kedekatan antara suami bersama wanita lain dan kedua anaknya. Kamu ingat?."

Zahira mengangguk.

"Entah apa yang membuat wanita cantik berhijab itu menangis sedih? Mungkin cemburu? Bahagia? Atau ada yang lain?. Saya hanya membantu mengusap air matanya dengan..."

"Saputangan yang memiliki huruf bordir MM."

"Iya, itu saya."

Zahira tersenyum lalu kembali mendekati meja kerja Pak Mickey. Zahira membuka resleting tasnya, mengambil saputangan yang selama ini menghuni tas Zahira.

"Terima kasih sudah mau meminjamkan saputangannya."

Pak Mickey berjalan mengitari meja kerjanya guna mengikis jarak diantara mereka. Ada kebahagiaan tersendiri kala bisa melihat Zahira dari dekat.

"Apa sekarang kamu masih menangis?. Tanya Pak Mickey memastikan sebelum akan mengambil miliknya dari Zahira.

Zahira menggeleng sambil tersenyum," Tidak lagi."

"Apa kamu yakin?."

"Sangat yakin." Kemudian Pak Mickey mengambil saputangannya kembali.

Tidak perlu orang luar tahu apa yang terjadi pada hidupnya, apalagi ini seorang atasannya. Dimana Zahira harus memiliki batasan-batasan. Terlebih Zahira sedang dalam proses perceraian.

"Ok, kalau kamu sudah kembali bahagia. Selamat bergabung di yayasan ini, Zahira." Pak Mickey mengulurkan tangan guna menyelami tangan Zahira. Namun wanita itu lebih dulu mengangkat tangan lalu mengatupkan tangan di depan dada sambil tersenyum.

"Ok, tidak masalah." Ucapnya sembari menurunkan tangannya lagi.

"Saya pamit, selamat siang."

"Selamat siang."

Zahira menutup pintu dan segara menghubungi Zia guna mengabarkan berita bahagianya. Setidaknya dengan bekerja Zahira bisa sedikit mengalihkan rasa sedihnya dari kandasnya hubungannya bersama Mas Bilal. Satu nama yang akan tetap indah bersemi di dalam hatinya.

Siang itu Zahira tidak langsung pulang ke rumah, tujuannya ke rumah sang adik guna melihat dan bermain sebentar dengan keponakan-keponakannya.

Dalam perjalanannya, di depan sebuah gedung perkantoran. Zahira menepikan sepeda motornya, Zahira memperhatikan pria yang sangat dicintainya sedang berdiri bersama seorang wanita yang telah dinikahinya beberapa hari lalu. Beserta kedua orang tua yang masih dipanggilnya Mama mertua dan kedua anak yang sempat sangat dekat dengannya sebelum-sebelum ini.

Pria itu memang tampak kusut dan terlihat murung, Zahira pun mengelap air matanya.

"Sebentar lagi Mas pasti akan terbiasa dengan kehadiran mereka dan segera melupakan aku, Mas." Zahira kembali melajukan sepeda motornya saat tanpa sengaja tatapan Mas Bilal kearahnya dan mencoba mengejar.

1
Yuli Ana
maaf kk author... novelnya kok gk nyambung dr novel kmarin biar seru gt...🤭🤣🤣✌️✌️
Yuli Ana
yah tamat.... dn akhirnya pelakor yg tumbang..🤭. mamanya msih jhat gk y..🤣🤣
N Wage
ngapain jg minta ditalak sebelum operasi?
🍻
semoga mati deh Aleshanya !!!!!
setiap baca Novel slalu Pelakornya di belain & hidup bahagia 🙄
Yuli Ana
duh ksihan jg alesha. begini nih poligami tu yg ada hanya saking menyakiti. semua sakit.
Sry C'cipit Tea
bnr sakit atau cuman akting doang biar Bilal simpati n menalak Zahira...
Sry C'cipit Tea
moga za operasi ny gagal...
Iis Dawina
aduh mau mati aja mendrama dulu
Sry C'cipit Tea
pemenang akan selama nya jd pemenang...
Yuli Ana
enak kn jd pelakor yg gk dicintai...🤣🤣🤣...
Yuli Ana
harusnya mama aja yg mninggal. knpa hrs papa yg baik..😭
aqil siroj
duh ibu mertua gak sadar" dia ya....
heran deh... mertua toxickayak gitu entar kena stroke loh
lusi edward
mak mertuanya ga tobat juga
Sry C'cipit Tea
smoga alisha skrg yg harus ke rumah sakit...biar ga jd talak
Iis Dawina
penyesalanmu palsu..klo benar..km yg akn mengalah. bukannya mlh egois walaupun diantara km ada ank..ank yg sebenarnya krn kesalahan tp yakinlah. bilal pasti mau ko rawat ank km..asal km tdk menuntut macam" apalagi smp ngomporin mertuamu
Yuli Ana
mama mertua gk punya hati
aqil siroj
huhuhu.... jng kuatir mama mertua suatu saat kamulah yg bakal menyesali semuanya....
lusi edward
nyesel kan kau alisha. minta maaf gih seblum mati
Yuli Ana
alesha ni ya... gk punya hati nurani bngt .
Sry C'cipit Tea
bukan nya sadis...tp aku berharap tar alisha meninggal za...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!