NovelToon NovelToon
Bapaknya Galak

Bapaknya Galak

Status: tamat
Genre:Teen / Tamat / cintapertama / nikahmuda / cintamanis / Teen Angst / Konglomerat berpura-pura miskin
Popularitas:1.5M
Nilai: 5
Nama Author: Nana 17 Oktober

"Berani-beraninya menggoda putri ku! Kemari kamu! Akan aku hajar kamu!" teriak seorang pria paruh baya yang tiba-tiba muncul entah dari mana.

"Eh, buset! Ada Bulldog...!" teriak Jimin langsung mengambil langkah seribu meninggalkan warung itu.

Zayn anak seorang konglomerat memutuskan menjalani kehidupan sebagai remaja biasa. Dan sekolah di sekolah biasa sebelum nantinya terjun ke dunia bisnis sebagai penerus keluarganya.

Hidup di antara kalangan menengah ke bawah yang penuh dengan konflik yang belum pernah di temui Zayn sebelumnya. Dan tentunya tidak ada yang mencari muka pada dirinya, karena tidak ada yang mengetahui identitas asli Zayn.

Hingga Zayn menyukai Khaira, gadis cantik yang bapaknya galak. Belum ada satu pemuda pun yang bisa mendekati Khaira, apalagi menjadi pacarnya.

Bagaimana cara Zayn menaklukkan pujaan hatinya, jika bapaknya sangat protektif, posesif dan sulit di dekati?

Dan bagaimana Zayn menjalani hidupnya sebagai remaja biasa?

Yuk, ikuti ceritanya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nana 17 Oktober, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

24. Tidak Sabar

Buntala melajukan motornya di tengah jalan berbatu yang kanan kirinya ditumbuhi pohon-pohon besar. Ilalang pun menjadi pemandangan di ujung jalan, tepatnya dipinggir jalan beraspal. Pertanda pria paruh baya yang masih terlihat gagah dan tampan itu akan segera keluar jadi jalan berbatu itu dan bisa melaju di jalan beraspal.

Saat tinggal beberapa meter dari jalan raya, Buntala mengehentikan motornya karena handphone di saku celananya bergetar dan berdering.

Pria paruh baya itu menerima telepon dari salah satu toko bunga yang berlangganan memasok bunga padanya. Setelah selesai menerima telepon, Buntala berniat kembali melanjutkan perjalanannya. Namun pria paruh baya berwajah tampan itu urung menghidupkan motornya. Buntala melihat beberapa anak muda menghentikan motor mereka di pinggir aspal tidak jauh dari tempatnya berada.

Melihat seragam sekolahnya, Buntala tahu kalau tiga di antara pemuda itu berasal dari sekolah yang sama dengan putrinya. Sedangkan yang lainnya sepertinya berasal dari sekolah yang berbeda. Dari seragam yang mereka kenakan, sepertinya para pemuda itu berasal dari tiga sekolah berbeda yang ada di kota itu.

"Kenapa mereka bermotor ramai-ramai dan berhenti di pinggir jalan seperti itu? Hmm.. aku melihat gelagat yang tidak baik dari mereka. Aku ingin lihat, apa yang akan mereka lakukan," gumam Buntala seraya melepaskan helm-nya, kemudian turun dari motornya.

Pria paruh baya itu mencari tempat persembunyian yang paling dekat dengan para pemuda itu. Buntala ingin melihat lebih jelas, siapa saja para pemuda itu dan apa yang sebenarnya akan dilakukan oleh para pemuda itu.

Seorang pemuda nampak turun dari motornya diikuti beberapa orang yang juga turun dari motor mereka. Sedangkan beberapa lainnya masih duduk di atas motor mereka.

"Kenapa, tuh bocah belum nongol juga? Kamu yakin, dia lewat sini setiap hari?" tanya seorang pemuda setelah melepaskan helm-nya.

Buntala tidak dapat melihat wajah pemuda yang baru saja bicara itu. Karena posisi pemuda itu berdiri membelakangi Buntala.

"Aku merasa familiar dengan suara ini. Dan postur tubuh bocah ini...dia anak si Conte itu, 'kan? Bocah yang sombong dan kelewat percaya diri?" gumam Buntala lirih.

Ternyata ingatan pria paruh baya itu begitu tajam. Hanya mendengar suara Antonio dan melihat Antonio dari belakang saja sudah bisa mengenali Antonio. Padahal mereka baru bertemu satu kali.

"Bos, kita juga baru nyampe. Paling juga bentar lagi bocah itu lewat," sahut seorang pemuda yang tidak lain adalah si Jabrik yang juga baru membuka helm-nya.

Buntala tersenyum remeh. Pria paruh baya itu bisa melihat wajah si Jabrik dengan jelas. Dan Buntala ingat betul, kalau si Jabrik adalah salah satu cecunguk Antonio.

"Bos, kita cukup memberi bocah itu pelajaran ringan saja. Jangan sampai membahayakan nyawa. Ntar urusannya jadi panjang dan runyam, Bos," ujar si Kribo memperingati.

Si Kribo tidak ingin mereka mendapat masalah lagi. Karena kali ini Antonio terlihat sangat geram pada Zayn. Si Kribo takut Antonio kalap.

"Kamu ini kenapa, sih?! Dari kemarin kayak tidak mendukung semua yang aku lakukan. Kalau kamu sudah nggak mau jadi anggota geng aku, mending kamu pergi, deh! Bikin aku tambah emosi aja," ketus Antonio pada si Kribo.

"Bukan begitu, Bos. Aku cuma tidak mau terjadi apa-apa sama Bos," sahut si Kribo jujur.

"Sudahlah, Bos! Si Kribo nggak perlu ditanggapi. Entar tambah bikin, bos emosi. Si Kribo ini kayaknya kesambet jin insyaf, deh! Bos harus memberikan pelajaran yang bisa membuat tuh, bocah kapok. Aku dukung bos seratus persen. Seribu persen kalau perlu. Semua orang harus tahu konsekuensinya, kalau berani berurusan sama, Bos. Biar nggak ada yang berani mengusik Bos lagi" ujar si Jabrik yang sebenarnya tahu, bahwa apa yang dilakukannya salah, tapi masih tetap dilakukan. Miris bukan?

Buntala menghela napas panjang dan menggelengkan kepalanya pelan setelah mendengar pembicaraan Antonio dan geng-nya.

"Cih, dasar bocah! Nggak gentle! Beraninya main keroyokan. Aku jadi penasaran, siapa yang ingin mereka hajar," gumam Buntala yang menjadi penasaran. Pria paruh baya itu masih setia mengawasi para pemuda itu.

"Jadi, mau di apain bocah itu, Bos?"

"Mau di buat mukanya lebam? Kakinya pincang? Giginya rontok? Atau semuanya, Bos?"

Teman-teman geng Antonio itu bergantian bertanya. Selain Antonio, si Jabrik dan si Kribo, masih ada enam orang lagi yang merupakan anggota geng Antonio. Jadi, mereka semua berjumlah sembilan orang.

"Semuanya juga boleh. Biar bocah itu kapok dan nggak mendekati pujaan hatiku lagi," sahut Antonio yang benar-benar merasa geram pada Zayn.

Zayn telah mencampuri urusannya. Mengganggu dirinya yang ingin mencium Khaira. Membuat dirinya dipanggil kepala sekolah. Berani mendekati, bahkan berani mencium Khaira di depan umum. Antonio benar-benar tidak terima dengan perbuatan Zayn yang telah mencium Khaira.

Di tempat persembunyiannya, Buntala mengernyitkan keningnya saat mendengar perkataan Antonio.

"Pujaan hati? Siapa yang dimaksud bocah ingusan ini? Jangan bilang kalau yang dia maksud adalah putri ku? Kalau benar yang dia maksud adalah putri ku, lalu siapa lagi yang berani mendekati putriku?" gumam Buntala yang jadi penasaran.

"Seberapa hebat, tuh bocah, Bos?"

"Bisa ilmu beladiri nggak Bos, tuh bocah?"

Tanya anggota geng Antonio kepo. Karena dirinya tidak berasal dari sekolah yang sama dengan Antonio. Hanya Antonio, si Jabrik dan si Kribo yang berasal dari sekolah yang sama. Jadi pemuda itu tidak mengenal Zayn.

"Aku nggak tahu dia bisa ilmu beladiri atau enggak. Yang pasti, dia bisa menghindari setiap serangan ku, tapi kewalahan," sahut Antonio yang memang tidak bisa memprediksi kemampuan ilmu beladiri Zayn.

"Kalaupun itu bocah bisa ilmu beladiri, nggak mungkin juga bisa melawan kita semua, Bos," sahut si Jabrik penuh keyakinan.

"Iya, benar. Nggak mungkin satu orang bisa melawan sembilan orang," imbuh anggota geng Antonio.

Untuk beberapa menit, mereka nampak masih menunggu Zayn. Sepertinya para pemuda itu sudah tidak sabar menunggu ingin menghajar Zayn.

Buntala sendiri juga sudah tidak sabar ingin melihat pemuda yang dibicarakan Antonio dan geng-nya itu. Karena kemungkinan besar pemuda yang dibicarakan Antonio ini mendekati putri kesayangannya.

"Kenapa lama banget tuh, bocah nggak nongol-nongol? Kalian sudah memastikan, 'kan, kalau dia pulang lewat sini?" tanya Antonio terlihat tidak sabar.

"Apa jangan-jangan tuh, bocah ekskul, Bos?" tanya anggota geng Antonio.

"Kribo, kamu sudah pastikan kalau tuh, bocah nggak ekskul, 'kan?" tanya si Jabrik.

"Sudah. Kemarin dia baru saja ekskul. Nggak mungkin hari ini dia bakal ekskul lagi," sahut si Kribo.

"Awas aja kalau informasi kamu salah, aku hajar kau!" ancam Antonio menatap tajam pada si Kribo.

"Nggak, Bos. Sudah aku selidiki dengan detail. Mungkin, ban motornya bocor kali," sahut si Kribo yang jadi tidak tenang.

Sedangkan Zayn yang sedari tadi sudah ditunggu-tunggu oleh geng Antonio, ternyata pemuda itu baru saja keluar beberapa menit yang lalu dari pom bensin. Antrian di pom bensin itu cukup panjang, hingga Zayn cukup lama berada di pom bensin itu.

Zayn melajukan motornya dengan kecepatan rata-rata. Setelah beberapa menit berkendara, Zayn melihat segerombolan pemuda dengan seragam berbeda. Namun Zayn tetap melajukan motornya tanpa mempedulikan segerombolan pemuda yang beberapa meter lagi dilewatinya itu.

Hingga Zayn terpaksa menghentikan motornya saat tiga orang pemuda itu tiba-tiba menghadang jalanan dengan motor mereka. Zayn tidak bisa lewat, karena jalan sudah tertutup dengan motor tiga orang pemuda itu.

Pemuda itu menghela napas panjang saat melihat Antonio, si Jabrik dan si Kribo menghampiri dirinya.

"Sepertinya mereka ingin cari gara-gara dengan ku," gumam Zayn dalam hati.

Sedangkan Buntala mengernyitkan keningnya menatap ke arah motor yang dikendarai Zayn.

"Motor itu.. bukankah motor itu adalah motor pemuda yang menolong aku tempo hari? Helm-nya juga sama," gumam Buntala yang terus menatap ke arah Zayn. Buntala tidak sabar melihat pemuda itu membuka helm full face-nya.

...🌸❤️🌸...

.

To be continued

1
Nasiati
ceritany seru banget gue suka
Ayu Wulansari
Lumayan
westi
🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹
༄ⁱᵐ᭄✿ΛLєKƬΉΛ࿐🌴 🍉🔻🔻
Luar biasa
🌠Naπa Kiarra🍁: Terima kasih KK 🤗🤗🙏🙏🙏🙏🙏
total 1 replies
Susetiyanti RoroSuli
kayaknya Neil yg dimaksud uncle sama Zayn
Susetiyanti RoroSuli
Semoga haraoan Christy terkabul ,Aamiin
Susetiyanti RoroSuli
Bupati yg gamang dan bimbang gara gara anak tengil he he
Susetiyanti RoroSuli
padahal blm lulus ya khaira sana Zayn
Susetiyanti RoroSuli
Hayoo terkaada apa dng Buntala ya ?
Susetiyanti RoroSuli
o , ternyata Buntala takut juga dng jati diri zayn anak seorang konklomeat erkondang diNegri ini
Susetiyanti RoroSuli
hadeh ada ada aja jelakuan Buntala
Susetiyanti RoroSuli
ada apa lagi ini dng Ari
Susetiyanti RoroSuli
seru banget nich , Oarjinin yg tergila gila sendiri ,cintanya bertepuk sebelah tangan
Susetiyanti RoroSuli
wuah rame ini , aoalagi di desa tersohor banget , bgmn ya pertangggungjawabannya Zayn pada calon mertua dan calon pasangannya ?
Susetiyanti RoroSuli
Jimin jekakuanya ngggak bagus bagus ,mau menusuk dari belakang dia , uh pengecut Jimin, harusnya dia bersyukur sdh diampuni sama Zayn
Susetiyanti RoroSuli
apa mungkin Parjimin ya yg menaruh akar ditengah jln ?
Susetiyanti RoroSuli
Parjimin ,apa lu nggak takut sama p Buntala ?
Susetiyanti RoroSuli
semoga mereka ini tetap bersahabat sampai akhir hayat , langgeng persahabatannya
Susetiyanti RoroSuli
semoga mereka ini tetap bersahabat sampai akhir hayat , langgeng persahabatannya
Susetiyanti RoroSuli
manusia memang nggak ada yg sempurna ada sisi baik dan buruknya denikian juga dng qita semua khan tentunya punya sisi baik dan buruk masing masing
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!