Kembar Genius Milik Mantan Mafia

"Mona bagaimana kamu bisa sampai ke kota ini? What are you here for? Kamu tahu ini adalah acara penting Kak Lucas, jika kamu di sini kamu akan mengacaukan semuanya,"Galih berkata dengan suara yang menahan amarah. Keluarga Mona memiliki dendam kepada keluarga Hosea. Begitu juga sebaliknya tetapi setelah Mona Lawrence berpisah dari keluarganya dia mulai bekerja sama dengan Hosea. Mona tak pernah tahu tentang Aisyah yang masih hidup.

'Aku sudah bersabar selama enam tahun untuk tak menganggu Lucas. Masak iya aku harus menunggu lagi?'batin Mona Lawrence.

"Hei, kenapa kau hanya diam saja?"tanya Galih dengan kesal sembari mencengkram kuat lengan Mona. Sehingga wanita itu meringis kesakitan.

"Galih, tak bisa kamu memberikan aku kesempatan untuk mendekati Kak Lucas. Aku sungguh mencintai kakakmu, aku selalu patuh gak menganggunya selama ini,"Mona berkata dengan jujur. Galih tak pernah setuju Mona untuk mendekati Lucas. Tetapi, selama ini Mona telah banyak membantu Galih dan juga Lucas dalam mengembangkan kembali bisnis mereka. Meskipun hanya perusahaan kecil dari jepang. Perusahaan Mona cukup berpengaruh di sana. Sehingga Galih memiliki keuntungan banyak dari kerja sama itu.

"Baiklah, kau boleh ke acara parti Kak Lucas. Tetapi, kau harus ingat satu hal kau tak boleh membuat keributan di sana,"Galih memperingati wanita tersebut. Yang membuat Mona tersenyum penuh kemenangan. Lalu, Mona masuk ke dalam mobil Galih dan Galih membawanya ke hotel di mana acara itu dimulai serta Galih memesan kamar untuk Mona menginap dua hari di hotel tersebut.

"Tuan, kamar hotel yang Anda pesan untuk Nona Aisyah dan si kembar telah saya siapkan. Mereka dapat menginap di sini malam ini,"Elliot berucap ketika menemui Lucas yang masih berdiri di depan cermin rias yang ada di dalam kamar hotelnya. Lucas menyiapkan kejutan untuk Aisyah. Setelah acara parti selesai, Lucas ingin mengajak Aisyah kembali lagi. Jika memungkinkan mereka akan ijab kembali, serta Lucas akan mendaftar kembali pernikahan mereka ke kantor urusan agama.

Para tamu undangan datang berbondong-bondong memasuki aula di mana acara tersebut diadakan. Banyak sekali papan bunga dan hadiah yang kolega serta klien kirimkan untuk Lucas. Bahkan, dari PT. Angkasa pun telah tiba di tempat. Begitu sampai Aisyah segera mengirim pesan untuk Galih guna memberitahu jika mereka bertiga telah tiba di hotel itu.

Namun, setelah Galih mengantar Mona ke hotel itu dia pergi untuk mengambil pakaiannya yang tertinggal di rumah. Padahal, Elliot telah mengingatkannya untuk membawa pakaian di waktu dia pergi tadi sore. Tetapi, Galih malah menolak dan alhasil pakaiannya tertinggal.

Semua para tamu undangan teman berkumpul di aula acara tersebut. Sang bintang acara pada malam ini belum turun dari lantai kamarnya yang membuat semua orang sedang menunggunya di dalam ruangan tersebut. Ketika Aisyah dan anak-anaknya masuk ke dalam aula tersebut semua mata kini memandangi Aisyah dan kedua anaknya. Tetapi, tak sedikit orang menyindir kehadiran dua bocah itu di dalam acara pesta ulang tahun pria dewasa.

"Apa dia sebegitu tak malunya membawa anak-anak ke acara pesta seperti ini?"cibir beberapa tamu yang lain.

"Mungkin saja mereka butuh makan,"

"Ha ha ha, kamu benar. Dasar miskin!"

Begitulah ucapan hinaan yang keluar dari mulut banyak orang. Awalnya mereka kagum dengan penampilan Aisyah yang cukup cantik meskipun masih mengenakan hijab. Tetapi, ketika melihat dua bocah yang diyakini kembar mereka mulai menghina dan mencibir Aisyah.

"Apa wanita itu janda? kenapa membawa anak?"

"Bisa saja ingin menggoda CEO untuk mendapatkan status Nyonya besar,"

Beberapa orang menertawakan Aisyah dan kedua anaknya. Tetapi, Reza yang melihat itu tak terima hingga dia bertindak diluar batas.

"Akh!"

"Reza!"

Reza tiba-tiba menyiram beberapa wanita itu dengan segelas jus orange yang ada di tangan pelayan. Hingga membuat wanita tersebut berteriak histeris. Pada saat ini juga mengundang banyak perhatian orang lain.

"Kalian berani menindas Bundaku, maka lawan dulu aku!"Reza berkata dengan tegas yang membuat banyak orang kini semakin menghina mereka bertiga.

"Masih kecil tetapi tidak punya sopan santun,"ucap tamu yang lain. Aisyah yang melihat itu pun mencoba mengajak Reza pergi meninggalkan tempat itu.

Namun, seseorang menghalangi jalannya. Aisyah ingat betul dengan wanita itu. Meksipun telah melakukan operasi plastik wajahnya tetap sama dan tak berubah. Mona melipatkan kedua tangannya di dada sembari menatap Aisyah lekat. Mona juga memakai gaun putih, karena malam ini Lucas memakai jas putih. Padahal para tamu undangan dimintai memakai jas hitam bagi pria dan dress bewarna maroon untuk wanita. Hanya Aisyah yang memakai gaun putih atas saran dan info dari Galih.

"Heh! Tak menyangka jika kita bisa bertemu di sini lagi,"seru Mona Lawrence yang berjalan ke arah Aisyah.

"Mona,"ucap Aisyah pelan. Kedua tangannya memegang kedua tangan si kembar.

Mona melihat ke arah Reza dan Rezi. Tetapi, tak membuat Reza takut akan tatapan judes dari Mona. Justru Reza berbalik menatap tajam ke arah Mona.

"Oh, jadi kau telah memiliki dua anak? Siapa bapaknya? Aku takut kau tak mengingat siapa bapaknya,"cibir Mona yang membuat semua orang kini kembali menghina dan berbisik-bisik tentang Aisyah dan anak-anaknya.

"Tante, kalau kalah saing nggak begini caranya!"Reza berkata begitu fasih dalam bahasa inggris yang membuat semua orang kagum dengan bahasa asing Reza yang begitu lancar.

"Siapa yang Tante kalian? Sembarangan!"Mona nampak marah. Ketika Mona akan menarik daun telinga Rezi, Reza langsung menendang kaki Mona yang membuat wanita itu terjatuh hingga pantatnya mencium lantai yang dingin. Aisyah yang melihat itu pun berniat untuk membantu Mona tetapi tangan Aisyah ditepis dengan kasar oleh Mona.

"Tidak perlu sok baik, karena aku bukan temanmu!" Mona segera berdiri dan membenarkan gaunnya yang juga memakai gaun putih pada malam tersebut.

"Kau akan menyesal telah membuat aku malu,"ucap Mona sembari menunjuk ke arah Reza.

"Kamu,"

"Siapa yang kamu maksud akan menyesal?"seseorang bertanya kepada dua wanita itu. Padahal, Aisyah baru saja akan melawan ucapan Mona tetapi Lucas telah tiba di waktu yang tak tepat.

"Lucas?"

"Lucas,"

"Daddy,"ucap Rezi yang melihat Lucas turun dari tangga menuju lantai di mana mereka semua berada.

"Tukang pamer,"cibir Reza melipatkan kedua tangan di dada. Reza memalingkan wajahnya ke arah lain. Lucas menyadari sikap dingin Reza tak ingin membuat suasana semakin buruk lalu ia meminta Elliot untuk membawa Mona dari hadapan kedua anaknya dan juga Aisyah.