NovelToon NovelToon
ISTRI Rasa PELAKOR

ISTRI Rasa PELAKOR

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Nikah Kontrak
Popularitas:3k
Nilai: 5
Nama Author: Nona Butterfly

JENNAIRA & KAFINDRA NARAIN DEWANDARU

Gadis bernama Jennaira harus merasakan kecewa terbesar dalam hidupnya karena membiarkan orang asing merampas sesuatu yang amat sangat berharga baginya.

Ia sempat merutuki kebodohannya karena membiarkan kejadian itu terjadi berulang kali dalam waktu semalam . Tak ada penolakan yang benar-benar ia lakukan.

Dalam keadaan mab*k membuatnya hilang setengah kewarasannya saat itu, hingga ia sadar saat hinaan dan tuduhan tak berdasar dilayangkan padanya .

Wanita ****** dari mana kamu berasal?

Berapa kamu dibayar untuk menghancurkan hidup saya?

Bahkan disaat ia menjadi korban di sini, laki-laki itu sibuk memikirkan kekasihnya. Dunia seolah hanya berisi wanita itu . Tidak memikirkan Jenna yang saat ini tengah terpuruk dengan kenyataan yang ada.


Ikuti kisah Jenna yuk ! Baca dan beri komentar mu tentang karya author 😁🤗 ini hanya untuk orang dewasa ya, anak kecil bukan bacaan seperti ini yang dibaca 😘

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nona Butterfly, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

episode 3

Jenna hanya duduk menunggu wanita yang seumuran kakak iparnya itu mengambil piring untuk mereka makan.

" Ini piringmu, " Desi menyerahkan piring yang mampu membuat Jenna berdecak kagum dalam hati. piring yang mengkilau dengan corak mewah.

Ini kalau ibu-ibu kampung pasti hanya disimpan di lemari kaca sebagai hiasan, batinnya terkikik geli.

" Terima kasih, " Jenna meletakkan bungkus nasi tersebut diatas piring tanpa menumpahkan isinya kedalam piring. Biar tidak terlalu kotor nantinya.

Sedangkan Desi nampaknya order makanan ayam geprek, serta ada gorengan juga yang masih anget ternyata.

" Kapan Bu Desi belinya? " Jenna penasaran, ia tadi tidak melihat wanita itu keluar dari gedung kantor setelah ia keluar. Jadi tidak mungkin juga jika makanan itu bisa datang sendiri.

" Tadi pesen gra* food, gak lama sebelum kamu dateng makanan aku dateng duluan dibawa pak kurir. " Jelas Desi yang tengah mencopot tahu isi diantara banyaknya gorengan yang ia beli.

Baru saja ingin menyantap ketoprak nya, kehadiran pemilik perusahaan dengan ekspresi kesal itupun membuat Jenna menahan niatnya untuk makan.

" Bu, " lirih Jenna memberi kode pada wanita itu agar menoleh kebelakang.

Desi memutar tubuh, matanya menatap bosnya yang berdiri diambang pintu dengan wajah memerah.

" Ada apa Pak? " tanya nya berdiri menghampiri Kafindra. Sedangkan yang dihampiri justru berjalan melewati nya begitu saja.

" Siapa yang menyuruhmu membeli ketoprak sepedas itu hah? mau meracuni ku? " bentak Kafindra pada Jenna.

Jenna tersentak kaget, ia melirik ketoprak miliknya yang masih utuh diatas piring .

SIAL!!! Jadi ketuker? .

" Maaf Pak , sepertinya tertukar dengan milik saya?! " lirih Jenna .

Kafindra menatap ketoprak yang tersaji diatas piring beserta bungkusnya. warnanya nampak pucat tidak seperti ketoprak yang ia makan dengan warna merah cabai.

Sedangkan Desi bingung, ingin membela Jenna tapi apa yang harus ia lakukan??. Bosnya itu bar bar sekali jika marah.

Kafindra duduk dikursi yang ditempati oleh Jenna tadi, tanpa ragu ia menyantap makanan itu. Satu suapan ia kunyah dengan tenang, meresapi rasa yang ia inginkan atau ia pesan seperti biasanya.

" Kenapa diam saja? " suara bariton itu mengagetkan dua wanita berbeda usia .

" Maaf Pak, tapi ____ ? " Desi ragu melanjutkan ucapannya begitu melihat tatapan intimidasi dari bosnya .

" Ambil makananku didalam dan kau ___" pandangannya beralih pada gadis muda yang berdiri tak jauh disisinya " Duduk! " titahnya.

Jenna meneguk ludahnya dengan kasar, " Duduk? Di sampingnya? Atau didepannya? mana berani saya duduk sedangkan diruangan tersebut hanya ada kursi di deretan yang ditempati laki-laki itu. "

Kafindra yang merasa tak ada pergerakan dari wanita tersebut hanya melirik melalui ujung ekor matanya dengan kondisi mulut sedang asik mengunyah makanannya.

Desi masuk dengan piring berisi ketoprak milik Kafindra yang tertukar dengan milik Jenna.

" Des, apa gadis itu tuli dan bisu atau lumpuh juga? " tanya nya pada sang sekertaris yang tampak bingung dengan pertanyaan bosnya.

" Apa maksudnya Pak? " Desi tampak frustasi menghadapi tingkah bosnya. Suka sekali menindas orang lemah.

" Duduklah Jen, " ucapnya begitu memahami apa yang dimaksud bosnya. Katanya memberi isyarat agar gadis itu segera duduk sebelum mulut pedas bosnya kembali meledak.

" Ini milikmu, " Desi meletakkan piring berisi ketoprak pedas itu dihadapan Jenna yang sudah duduk di sampingnya. " Mau sendok baru? " tanyanya saat sendok bekas bosnya nampak sudah dipakai.

Kafindra langsung menatap dua wanita dihadapannya dengan tajam, " Kenapa? " tanya nya menyela obrolan. Matanya menatap sendok yang masih tergeletak di piring , sendok bekas miliknya.

" Apanya Pak ? " tanya Desi dengan nada kesal. Emosi nya terpancing dijam rawan kelaparan .

" Cihhh... Diam kalian! menggangu waktuku saja. " gumamnya kesal.

Jenna bahkan sudah kehilangan nafsu makannya yang menggebu beberapa menit yang lalu. ia hanya belum terbiasa melihat sifat Tuan Kafindra yang menurutnya aneh.

Desi menyenggol lengan Jenna, karena kedapatan gadis itu melamun. Jenna tersenyum canggung sebelum Pada akhirnya Jenna tetap menghabiskan makan nya setelah itu berpamitan untuk pulang karena hari sudah hampir sepenuhnya gelap.

" Huhhh.... capek banget, " lirih nya begitu sudah merebahkan tubuh diatas kasur sederhana miliknya. itupun dibelikan oleh mbak Isna.

Hari ini memang cukup mengejutkan baginya, bisa berhadapan langsung dengan CEO bahkan makan bersama. Jika diberi kesempatan lagi, Jenna akan menolak dengan keras bertemu laki-laki itu lagi . Berada di dekat pria itu tidak ada aura positif sama sekali, auranya selalu suram.

Keesokan paginya, Jenna berangkat kerja seperti biasanya. Melakukan pekerjaan yang sudah menjadi tugasnya . Hingga saat mendekati jam makan siang , sekertaris Desi turun dilantai tiga dimana tempat istirahat khusus OB ada disana , wanita itu beranggapan jika seseorang yang sedang ia cari ada disana.

" Jenna? " panggilnya memasuki ruangan tersebut.

Beberapa pegawai yang tengah istirahat itu pun berdiri begitu melihat kehadiran orang penting di ruangan mereka. Ada yang berfikir jika mereka melakukan kesalahan sehingga mengundang kedatangan wanita tersebut.

" Selamat siang, Bu Desi. " sapa mereka dengan serempak.

" aaa siang___ " Desi merasa tidak enak mengganggu istirahat mereka yang ternyata banyak sekali pegawai OB dikantor ini. Tapi seseorang yang dicarinya tidak ada disana, membuatnya mengernyit heran.

" Kalian tau dimana Jenna? "

Salah satu dari mereka mengangkat kepala yang semula tertunduk, " Ke kamar mandi bu, " jawabnya.

Desi mengangguk, kemudian ditatapnya kurang lebih lima belas OB tersebut yang masih setia berdiri dengan kepala tertunduk.

" Kalian duduk lah, lanjutkan istirahat kalian sebelum kembali bekerja. Aku hanya menumpang sebentar disini karena ada perlu dengan Jenna. " akhirnya dengan perasaan sungkan dan terpaksa, semua pekerja tersebut duduk dan melanjutkan makan siang mereka dengan suara hening. Bahkan rasanya nasi yang mereka makan tersangkut dileher mereka karena perasaan was-was .

Hingga tak lama kemudian, Jenna muncul dari pintu belakang . Ia terkejut melihat sosok wanita itu lagi di ruangannya.

" Siang, bu. " sapanya begitu pandangan mereka bertemu.

" Siang, " Desi mengangguk dengan senyum lebar " Jenna, bisa kita bicara sebentar? " tanya Desi.

Jenna meneguk ludahnya kasar, kenapa tiba-tiba perasaannya mendadak tidak enak begini? .

" Bisa bu, mau bicara dimana? "

" Ikut aku ! " Jenna ditarik untuk mengikuti langkah wanita yang lebih tua darinya itu.Mereka menaiki lift menuju lantai 23 , sebenarnya hati Jenna sungguh penasaran kenapa kali ini Bu Desi mengajaknya lagi kesana.

Jenna ditarik menuju pantry yang kala itu ia makan bersama CEO itu. Ia masih setia berdiri disaat Sekertaris cantik tersebut tengah menuju lemari kaca yang tersimpan di pojok ruangan. Ditangan Desi, sudah ada sebuah kotak jadian berwarna navy dengan hiasan pita dengan warna senada.

" Apa itu, Bu? " tanya Janne karena penasaran.

" Hadiah " jawabnya dengan wajah berseri, kemudian tangan lentiknya membuka tutup kado tersebut, tak sabar menunjukkan isinya pada, Jenna.

Deretan gigi putih, Desi, bisa menggambarkan jika hadiah itu sangat spesial baginya. Kado yang berisi baju kemeja, dasi dan satu kotak kecil yang ia yakini berisi jam tangan beserta satu botol parfume berkuran sedang.

Ahh.... pasti harganya tidak murah, untuk siapa kira- kira ? batin Jenna.

1
Inonk_ordinary
g romantis,serem
Grasela Malo
Mkanya jgn bodoh
Yami CB
Terus terang ini adalah salah satu cerita terbaik yang pernah gue baca! 🌟
Nurul Khotimah: makasih kak 😍
total 1 replies
Cleopatra
Mantap nih!
vee
Kebanjiran emosi!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!