NovelToon NovelToon
Kalista : Mengejar Cinta Pak CEO

Kalista : Mengejar Cinta Pak CEO

Status: tamat
Genre:CEO / Ibu Pengganti / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Tamat
Popularitas:29.2k
Nilai: 5
Nama Author: Candradimuka

Kalista langsung jatuh cinta pada pandangan pertama dengan Julio, kakak dari sahabatnya yang merupakan seorang CEO muda. Selain memiliki ketampanan dan kerupawanan, Julio juga memiliki karakter yang sangat baik, penyayang dan tidak suka memandang rendah seseorang. Kalista jatuh hati padanya, terutama pada ketampanannya, maka bagaimanapun jalan yang harus ditempuh, Kalista akan mengejar Julio.

Ketampanan dia tidak boleh disia-siakan!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Candradimuka, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

24.

Sergio yang tertangkap basah buru-buru mengelap seluruh wajahnya, memastikan tidak ada jejak apa pun. "Jangan salah paham. Itu cuma ...."

"Cuma?"

Sergio terlihat kesulitan mencari kata dan justru menyambar gelas alkohol yang baru diisi oleh barista untuk Julio. "Forget it."

Tentu saja jawaban bodoh itu tidak bisa menipu Julio, apalagi setelah menangkap jejak lipstik Astrid di rahang Sergio. Dari dulu ia tahu bahwa sekalipun Sergio benci pada Astrid, dia tidak bersikap munafik.

Justru karena Sergio benci padanya, Sergio melampiaskan banyak hal pada Astrid dan menjadikanya sebagai objek. Biasanya Julio bertanya karena ia suka mendengar cerita Sergio mengenai tunangannya yang sulit ditangani itu. Apalagi soal cerita rinci 'sedominan' apa Astrid di tubuhnya.

Tapi Julio sedang berusaha keras mengalihkan pikiran. Makin lama ia semakin menyesal. Perasaan Sergio pada Kalista itu tulus, ia tahu. Jadi sekalipun Kalista menolak, setidaknya adab yang baik adalah Julio tidak mengusik gadis itu.

Lagipula Julio tidak menyukainya. Hanya terbawa suasana.

"Kak."

"Hm?"

"Habis nyium siapa?"

Julio tersentak sampai jantungnya serasa mau lompat. Spontan pria itu menoleh. "No, I did not kiss anyone. No one, absolutely no one." [Aku enggak nyium siapa-siapa. Enggak ada sama sekali.]

Sergio tertawa. "Ngapa jadi kayak anak SMP ketahuan nonton bo-kep?"

"Oke, intinya enggak. Enggak ada."

"Ohya? Terus ngapa jilatin bibir terus? Lipgloss kamu kemanisan?"

Sebagaimana Julio kenal Sergio, tentu saja Sergio juga mengenal Julio.

Untuk alasan itu, Julio buru-buru beranjak, menyambar jasnya yang sempat ia buka. "Bilang sama Mami aku ada kerjaan mendadak."

"Oke. Nanti aku bilang kerjaannya di kasur sama entah-siapa."

"Zip it!" [Berisik!]

Ini tidak baik. Julio harus segera mengenyahkan itu dari kepalanya atau ia membuat drama konyol sebagai saingan cinta adiknya.

Itu bahkan tidak lucu!

*

"Papa." Kalista mendorong pintu kamar Rahadyan terbuka, menemukan pria itu sedang duduk di kasur bersama laptop terbuka.

"Baby," balas Rahadyan memanggilnya. "What do you need?"

"Mau tidur bareng." Kalista naik ke kasur, mengisi tempat kosong di sebelah Rahadyan. "Boleh kan?"

Rahadyan memicing curiga, lagi.

"Kamu ...." Oke baiklah, itu akan merusak suasana padahal anaknya mau tidur bareng. Walaupun Rahadyan sangat curiga karena dia senyam-senyum terus, mari bahas itu nanti.

"Enggak. Enggak jadi." Rahadyan membawa lengannya, menerima Kalista berbaring di sana. "Papa selesaiin ini dulu baru nonton kartun, oke?"

"Hmm."

Kalista tak berhenti senyam-senyum menyaksikan Rahadyan bekerja.

Tentu saja, satu-satunya alasan kenapa Kalista mendadak mau tidur di kasur Rahadyan adalah agar ia bisa tidur atau sepanjang malam guling-guling memikirkan ciuman tadi.

*

Sampai esok harinya, bahkan sebelum mata Kalista terbuka sempurna, gadis itu sudah tersenyum-senyum. Sungguh, lama Kalista berpikir bahwa seharusnya ia mencium Agas dulu agar setidaknya ia bisa bilang ciuman pertamanya dengan pria tampan, gagah dan bermasa depan cerah bahkan jika statusnya cuma pengawal.

Hah, pengawal mana di negara ini yang punya harga melebihi mobil kelas menengah? Jelas cuma pengawal Narendra dan salah satunya Agas.

Tapi sekarang Kalista bersyukur tidak menciumnya.

"Well, lebih bagus kalo dua-duanya sih." Kalista tertawa gila pada pantulan dirinya di cermin kamar mandi, tak peduli jika ia serakah akan dua pria.

Who cares? Bukankah Kalista dijuluki pela-cur karena ia anak gundik? Mau dua pria bahkan lebih, siapa yang menghalanginya?

"Satu orang," gumam Kalista hanya dua puluh menit setelah itu.

Kalau ada yang bakal terus menghalangi jalan kebebasan Kalista, maka itu cuma satu orang.

"Papa, please. Siapa jaman sekarang ke kantor pake celana jeans jelek kayak gitu?" protesnya pada Rahadyan.

Entah apa yang merasuki dia tapi saat Kalista selesai mandi, Rahadyan menerobos masuk ke kamarnya cuma buat menyuruh Kalista pakai celana jeans dan kemeja kuno ke kantor.

Rahadyan melipat tangan, tersenyum manis pada anaknya. "Kamu," jawabnya atas pertanyaan Kalista barusan. "Pokoknya Papa enggak mau tau. Kamu mesti pake baju yang Papa suruh atau Papa suruh Julio mecat kamu."

"Tapi—"

"End of discussion, Baby. Kamu boleh lapor polisi kalo mau. Kebetulan tadi Papa telfonan mesra sama Pak Komandan, haha."

"I hate you!" teriak Kalista tapi pada akhirnya patuh karena sekarang ia lebih suka mati daripada tidak ke kantor menemui jodoh masa depannya.

Kalista berdecak kesal melihat tampilan dirinya di cermin. Cantik sih, jelas. Bagaimana tidak jika ia anaknya Sukma Dewi, sang Dewi Gundik? Tapi serius ini nampak seperti Kalista saat masih bersama Mama, pergi memgelap meja di kafe demi dapat uang jajan.

Ugh!

"Puas?!" Kalista melotot marah pada Rahadyan. "Enggak sekalian nyuruh aku dasteran ke kantor?!"

Rahadyan mengerutkan bibir. Meraih sesuatu di dalam kotak yang seketika membuat Kalista mengumpat.

"Kamu mau yang biru atau kuning?"

"Papa, nepotisme juga ada batasnya!"

"Kamu orang terakhir di bumi yang berhak nuntut batas nepotisme, Sayang, jadi tenang aja." Rahadyan melempar kembali daster norak itu ke kotak, tapi beralih menyerahkan sandal jepit. "Nih, pake."

"Papa!"

"Ini enggak bikin kamu miskin, Sayang. Kamu tetep geber lambo ke kantor. Tapi ini bikin cowok-cowok ilfeel sama kamu."

"Tapi kata Papa—"

"Boleh suka sama Julio." Rahadyan berlutut, melepaskan paksa sepatu mahal Kalista untuk diganti jadi sandal jepit dua puluh lima ribu. "Nah, karena kamu sukanya sama Julio, berarti cowok lain enggak usah ngelirik kamu."

"Nanti Kak Julio malah geli sama aku!" raung Kalista frustrasi.

Tapi Rahadyan bodo amat, mencium seluruh wajahnya puas. "Cantik banget babynya Papa. Sana, sana."

Kalista bersumpah akan membuat Rahadyan menyesal kali ini. Lihat saja!

Sambil misuh-misuh Kalista pergi.

Tentu saja ia jadi pusat perhatian di kantor lagi, untuk alasan yang sepenuhnya berbeda.

Mendadak semua orang menatap Kalista seolah-olah mereka bertanya 'bokap lo mendadak bangkrut?'. Dan tentu saja, Sergio menertawakannya.

"Cieee, yang jatuh miskin mendadak." Suara Sergio bergema ke mana-mana hingga orang-orang ikut tertawa. "Tas Gucci-nya ke mana, sih? Dicolong anjing, yah?"

"Elo anjing!" Kalista menendangnya tapi Sergio gesit mengelak. "Pokoknya awas aja Papa! Gue aduin sama Bu Direktur!"

Sergio masih sibuk ketawa. "HAHAHAHA!"

"Sergio!"

"LUCU BANGET, SUMPAH! KOCAK, KOCAK, KOCAK! KALISTA JATUH MISKIN!"

Kalau heels harga dua ratus jutanya di kaki Kalista sekarang, ujung lancipnya bakal ia tancapkan ke mata Sergio. Memang dasar anjing.

Tapi tak sempat Kalista mencari alternatif lain buat dipakai memukul Sergio, suara lift berdenting membuatnya berpaling. Muka Kalista mendadak panas saat Julio keluar dari kotak itu, terpaku melihat Kalista.

Oke, ini akan bagus kalau Kalista pakai gaun mahal tapi ini sama sekali tidak bagus sebab Kalista pakai blouse butut, jeans bekas, dan sandal jepit dua puluh lima ribu!

"Good morning," sapa Julio dengan mata tak bisa lepas dari penampilan Kalista.

*

1
Tri Ulidar
Kalista plin plan
Tri Ulidar
Calista super polos Thor
Tri Ulidar
kebawa suasana hadehhh thor
Xyezon
semoga kak chand berbaik hati mo up lg aku suka karyamu ini thor

aaaahhhh sedihnya akuu
ig : candradimuka.author: kalo aku up cerita ini lagi, sama aja ngasih bahan ke plagiator. 😥
total 1 replies
Lia
lanjut thorrrr....
Take
Gk tau mau komen apa ☝️😭
Nurfi Susiana
tetap semangat berkarya thor
Fida
sedihnyaaaa aq😭😭😭
knpa harus yg terakhir ini😥😥😪😪
Fida
issss sedihnya aq
gmna nanti klanjutannya
ig : candradimuka.author
berita buruk untuk pembaca Kalista, author akan berhenti update setelah chapter 60. karya ini diplagiat dan author enggak rela ngasih tukang plagiat bahan untuk terus dan terus bagiin karya author. mohon maaf sekali lagi.
ig : candradimuka.author: author bukan tipe yang suka ngajak kroyokan 🙏
total 5 replies
Fida
aduchhhh
ganas juga julio kalau dikasurrrr ya
Fida
seganteng apa sieeee🤣😂😂😁
ig : candradimuka.author: yang menduduki tahta tertinggi keseluruhan karya author sih kalo Kaisar 😅
total 1 replies
Take
Aku jg gk rela Gio sm si ular tunangan 😭
Fida
semangatttt kalista
Fida
isssssss sedihnyaaaaa😪😓😭😢
Take
Kak can update jam brpa sih? 😔 aku selalu ketinggalan baca
ig : candradimuka.author: sori, yah, hari ini emang lelet soalnya author tidur jam 7 pagi baru bangun sekarang 😭
total 1 replies
Fida
aq kasi voteee
biar uppp😊😃😁😂
Fida
ya ampunnnnn
plissssss up lagiiii
gmna reaksi sergiooooo😭😭😭😢
ArmyBlues
kapal Rahardian winne jangan sampe karam thor 😭
Take
Wkwk bs prenjon jg ya seumuran mereka
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!