NovelToon NovelToon
Kau Dan Aku Selamanya

Kau Dan Aku Selamanya

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Crazy Rich/Konglomerat / Pelakor / Cinta Seiring Waktu / Suami Tak Berguna
Popularitas:5.9k
Nilai: 5
Nama Author: Seraphine E

Hidup Audy runtuh ketika pengkhianatan dalam rumah tangganya terbongkar. Di tengah luka yang menganga, kariernya justru menuntutnya berdiri tegak memimpin proyek terbesar perusahaan. Saat semua terasa mustahil, hadir Dion—direktur dingin yang perlahan menaruh hati padanya, menjadi sandaran di balik badai. Dari reruntuhan hati dan tekanan ambisi, Audy menemukan dirinya kembali—bukan sekadar perempuan yang dikhianati, melainkan sosok yang tahu bagaimana melawan, dan berhak dicintai lagi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Seraphine E, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 20

Ruang kerja Audy siang itu terasa cukup tenang. Suara ketikan laptop bercampur dengan diskusi ringan. Audy duduk di kursinya, matanya fokus menatap layar sambil menyoroti beberapa poin di dokumen proyek yang baru dikirim tim desain. Di sampingnya, Yunita mencatat masukan Audy dengan cekatan.

“Bagian ini kayaknya masih kurang rapi deh Yun, coba nanti kamu tolong minta revisi ya. Jangan sampai pas presentasi kelihatan asal-asalan,” ujar Audy datar tapi tegas.

“Oke Dy.” Yunita menjawab sambil tangannya terus mencatat.

Tapi suasana yang damai itu tiba-tiba buyar ketika seorang staf mengetuk pintu dengan wajah panik.

“Bu… maaf mengganggu. Di lobby ada yang bikin ribut, nyari Ibu.”

Audy dan Yunita spontan saling pandang. Alis Audy mengernyit. “Nyari saya? Siapa”

“Nggak tahu bu, tapi kayaknya penting banget. Dia ngakunya adik ibu”

Mendengar hal itu, ekspresi Audy langsung mengeras. Hatinya menegang, tapi wajahnya tetap berusaha tampak setenang mungkin. Yunita ikut gusar, "Ngapain adik kamu kesini sih Dy?"

“Nggak tahu, aku turun dulu ya Yun” kata Audy akhirnya. Ia berdiri, merapikan jas kerjanya. “Eh tunggu aku ikut, kamu nggak tahu kan orang gila kayak dia bakal ngelakuin apaan?"

Audy mengangguk, meski dia tidak ingin jika Yunita ikut terseret masalahnya.

Mereka berdua melangkah keluar ruangan, menuju lift. Kebetulan, Dion baru saja berjalan melewati koridor dan saat melihat keduanya terburu-buru, sontak dia bertanya “Mau kemana kalian? Kok kayak keliatan buru-buru gitu?” tanyanya.

Audy hanya menjawab singkat, “Saya ada urusan sebentar pak dibawah. Permisi.”

Namun Dion, dengan firasat tidak enak, akhirnya ikut turun bersama mereka.

...***...

Begitu pintu lift terbuka di lobby, suasana langsung memanas. Beberapa staf tampak cemas menenangkan seorang wanita muda yang berdiri dengan wajah penuh amarah—Jenny. Dengan suara lantang, dia menuntut agar dipertemukan dengan Audy.

"Suruh turun Audy, beraninya dia sembunyi" teriak Jenny.

Begitu melihat Audy melangkah keluar dari lift, Jenny langsung menunjuk tajam.

“HAH! Akhirnya keluar juga kamu mbak!! Sok sibuk banget sih jadi orang, sampai-sampai papa nemuin kamu aja, kamu usir.”

Orang-orang di lobby spontan terdiam. Yunita menegang, sementara Dion menahan amarahnya, wajahnya berubah serius.

"Jangan bikin keributan disini, ikut aku kesana" kata Audy, menunjuk ke arah ruang kosong yang ada di dekat resepsionis, yang biasa digunakan untuk meeting kecil.

"Kamu pasti malu kan kalau semua orang tahu aslinya kamu mbak?" ucap Jenny, mengikuti Audy dari belakang, diikuti juga oleh Yunita dan Dion.

Diruangan itu, Audy, menatap wajah Jenny dengan penuh wibawa. Suaranya dingin. “Ngapain kamu kesini dan bikin keributan?”

Jenny tersenyum sinis, lalu mengangkat ponselnya. Di layar, terlihat foto Audy dan Dion duduk berdua di restoran. Angle yang dibuat seolah keduanya sedang ‘berduaan’.

“Liat ini! Kalau aku upload foto ini, nama kamu bisa hancur mbak, karir kamu juga bakalan tamat. Selesai. Semua orang bakalan tahu kalau kamu mbak, Audy—si wanita karir sukses, ternyata berselingkuh sama bosnya sendiri. Mau aku sebar sekarang?”

Audy tetap tenang, tidak sedikitpun gentar. “Mau apa kamu?”

Jenny mendekat, berbisik pelan, tapi cukup untuk didengar oleh Yunita dan Dion yang berdiri persis disamping Audy.

“Mudah aja. Kamu kasih aku uang. Uang yang banyak. Kalau nggak… satu klik, semua orang tahu siapa kamu sebenarnya.”

Yunita spontan memaki. “Gila kamu Jenn, kamu udah nggak waras, nggak ada otak kamu…”

"Diem lo, siapa sih ikut-ikutan" kata Jenny pada Yunita.

Jenny melirik ke arah Dion, "Oh dia selingkuhan kamu? Lumayan lah, kamu pinter juga mbak cari gebetan"

Tapi Audy hanya mendengus, menatap Jenny dengan sorot dingin menusuk.

“Kamu pikir aku takut? Silakan aja kalau mau sebar"

"Sebar kalau berani. Tapi jangan lupa, pikirin juga konsekuensinya. Nama siapa yang bakalan benar-benar hancur nanti? Aku? Atau kamu, selebgram yang selingkuh sama suami kakaknya sendiri?”

Jenny mendelik, darahnya mendidih, "Aku? Selingkuh sama mas Chandra? Terus kenapa? Wajar dong mas Chandra cari pelarian, kamu sendiri sebagai istri juga main-main sama pria lain" ucap Jenny yang semakin berbicara ngawur.

"Kamu sendiri anak durhaka! Kamu tega ngusir papa padahal dia lagi butuh bantuan kamu, ngebiarin papa menderita, sekarang kamu malah playing victim. Malu mbak... M-A-L-U!”

"Apalagi dengan foto sejelas ini, kamu masih mau mengelak?" tantang Audy mengacungkan ponselnya.

Dion yang melihat kesempatan itu langsung merebut ponsel Audy dan melihat foto itu, dan menunjukkannya pada Yunita, "Bukannya ini foto sebelum kita meeting sebelumnya pak?" tanya Yunita.

"Oh, aku paham sekarang, jadi kamu nuduh Audy selingkuh sama pak Dion gara-gara foto ini? Heh sundel, asal kamu tahu, aku juga ada disitu, tapi aku lagi ketoilet. Nih kalau nggak percaya, aku ada buktinya" kata Yunita menunjukkan foto ditempat sama, pakaian yang sama, posisi makanan yang sama, tapi kali ini ada Yunita ditengah-tengah mereka.

"Ini nggak bisa dibiarkan, kamu sudah mengambil foto saya tanpa ijin, dan bikin narasi palsu untuk membuat keributan disini. Kamu bisa saya laporkan atas UU ITE dan pencemaran nama baik" ucap Dion marah.

Jenny terdiam. Tidak menyangka jika akan ada orang yang membela Audy.

Suasana semakin panas, beberapa staf tampak gelisah menonton dari balik kaca. Dion hendak melangkah maju lebih dekat, tapi Audy mengangkat tangan, memberi tanda untuk membiarkannya.

Dengan gerakan tenang, Audy mengeluarkan ponsel dari sakunya. Jempolnya bergerak cepat, lalu dia mengangkat layar ponsel tepat di depan wajah Jenny.

“Sebelum kamu tekan upload, lihat dulu ini.”

Jenny menatap, lalu wajahnya seketika memucat. Di layar, jelas terpampang video dirinya dengan Chandra—di kamar tidur di rumah Audy, di atas ranjang. Melakukan kegiatan yang layak dilakukan oleh pasangan suami istri.

Suara Audy begitu datar, tapi tajam mengancam.

“Silakan. Kamu post foto itu. Aku pun akan post ini. Bedanya, bukti yang aku punya jauh lebih kuat. Aku tidak perlu bikin cerita palsu. Satu tangkapan layar dari video ini cukup menghancurkan citramu.”

"Tentu saja aku nggak akan pakai video ini, karena ketentuan Undang-undang pornografi. Tapi aku bisa memakai foto yang lain, yang sanggup bikin selebgram seperti kamu hancur"

Jenny membeku. Wajahnya merah padam, antara malu, marah, dan ketakutan. Tangannya bergetar, ponselnya hampir terjatuh.

“Ka… kamu…” suaranya tercekat.

Audy mendekat satu langkah, berbisik dingin di telinganya.

“Jangan pernah coba main- main sama aku Jenn. Berani kamu main api sama aku, aku bakalan pastiin kamu yang kebakar duluan.”

"Jadi kalau kamu mau aman, pergi dari sini dan jangan pernah ganggu hidupku lagi. Kalau kamu mau ambil Mas Chandra, ambil saja. Aku nggak butuh sampah seperti dia" ucap Audy, seraya mengajak Dion dan Yunita pergi dari ruangan itu.

Jenny terdiam, tak mampu membalas. Semua orang di yang melihat kejadian itu meskipun dari balik kaca bisa merasakan ketegangan yang mencekik. Dion menatap Audy dengan sorot kagum sekaligus cemas, sementara Yunita hanya bisa menahan diri agar tidak menampar wajah Jenny sedari tadi.

Sementara didalam ruangan Jenny masih terpaku, dan dengan emosi meluap, membanting handphonenya ke dinding hingga hancur berantakan.

"Awas kamu mbak. Aku bakalan bales kamu. Kamu bilang, kamu mau aku ambil mas Chandra? Jangan menyesal nanti jika mas Chandra lebih memilih aku daripada kamu" ucap Jenny yang segera pergi dari kantor Audy.

...****************...

1
Widya Herida
lanjutkan thor ceritannya bagus
Widya Herida
lanjutkan thor
Sumarni Ukkas
bagus ceritanya
Endang Supriati
mantap
Endang Supriati
engga bisa rumah atas nama mamanya audi.
Endang Supriati
masa org penting tdk dpt mobil bodoh banget audy,hrsnya waktu dipanggil lagi nego mau byr berapa gajinya. nah buka deh hrg. kebanyakan profesional ya begitu perusahaan butuh banget. td nya di gaji 15 juta minta 50 juta,bonus tshunanan 3 x gaji,mobil dst. ini goblog amat. naik taxi kwkwkwkwkkk
Endang Supriati
audy termasuk staff ahli,dikantor saya bisa bergaji 50 juta dpt inventaris mobil,bbm,tol,supir,by perbaikan mobil di tanggung perusahaan.bisa ngeclaim entertaiment,
Endang Supriati
nah itu perempuan cerdas,sy pun begitu proyek2 sy yg kerjakan laporan 60 % sy laporkan sisanya disimpan utk finslnya.jd kpu ada yg ngaku2 kerjja dia,msmpus lah.
Syiffa Fadhilah
good job audy
Syiffa Fadhilah
sukur emang enak,, menghasilkan uang kaga foya2 iya selingkuh lagi dasar kadal
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!