Gairah Panas Kakak Ipar

Della merasa takut untuk mendonggak dan menatap mata Raka, ia terus menunduk bahkan mengalihkan pandangannya kesegala arah yang penting tidak bertatapan dengan kakak iparnya itu.

Kakinya bergetar, Raka juga tampaknya begitu gelisah, "Aku... Aku nggak bakal bilang ke kak Mala kok kak! Aku bakal anggap nggak terjadi apa-apa!"

Raka menelan ludahnya dengan susah payah, dia tau gadis itu akan diam tapi tetap saja dia ragu, takutnya Della keceplosan suatu hari nanti.

Dia melihat Della berjalan menuju kamar, segera ia ikut dibelakangnya tanpa bicara. Raka melihat tangan Della bergetar.

Saat Della melewati ambang pintu, dengan cepat Raka berjalan masuk, Sekali lagi Della dibuat kaget, "Kak Raka ngapain masuk kamar aku?"

"Tutup dulu pintunya Del.... "

"Buat apa? Aku nggak bakal tutup pintunya sebelum kak Raka keluar!" Ketus Della mulai agak takut.

Brak!

Alhasil Raka yang menutupnya.

"Kak Raka apa-apaan sih?" Della tak terima.

"Aku mau jelasin soal yang tadi!"

"Della bakal lupain itu kok kak! Della anggap itu nggak pernah terjadi oke... Jadi please kak Raka keluar dari kamar aku!" Usirnya.

"Kamu anggap itu terjadi juga nggakpapa sih sebenernya karena itu faktanya emang begitu, terus gimana pendapat kamu soal milik kakak?"

Alis Della bertaut, "Maksud kakak apaansih? Jangan jorok-jorok deh kak! Aku ini masih polos, kak Raka nggak boleh ngerusak kepolosan aku yah!"

"Ya kan kakak cuman minta pendapat kamu aja! Gimana?"

"Gimana apanya sih kak?"

"Bentuknya atau kamu mau sentuh-sentuh gitu?" Tawar Raka mulai bicara sembarangan.

"Kak Raka udah gila ya? Aku ini adik ipar kakak loh... Nanti aku laporin ke kak Mala baru tau rasa!" Ancamnya namun Raka malah tersenyum saja.

"Laporin aja kalau berani!" Tantang Raka, "kamu mau laporin apa coba? Mau bilang kalau aku udah lihat bur*ngnya kak Raka? Begitu?"

Della tercengang, sifat asli Raka akhirnya terkuak, "ha? Kak! Udah-udah... Kak Raka mending keluar dari kamar aku sekarang! Kayaknya kak Raka emang udah nggak waras!" Usirnya sekali lagi.

"Siapa yang nggak waras sih? Kakak iparmu ini masih waras lohh... "

"Udah kak! Kak Raka keluar sekarang juga!!! Kalau enggak aku teriak nihh biar kak Mala bangun dan denger ucapan kak Raka barusan!"

"Ka... Ummkk.... "

Ia mulai mengambil ancang-ancang untuk teriak tapi seketika Raka membungkamnya bukan dengan tangan tapi dengan mulutnya.

Yahh dia menempelkan bibirnya ke bibir Della, sontak saja mata gadis itu melotot, dia kaget berusaha mendorong tubuh Raka tapi malah pria itu memeluknya dengan erat.

"Mmkk... Mmkkk.... " Della memberontak tapi percuma saja ia melakukan itu.

Ia memukuli dada Raka namun hasilnya tetap sama.

Raka mel*mat bibir atas dan bawah Della, tapi Della tak merespon sama sekali, seketika ia membuka mata dan mendapati gadis itu memejamkan kedua matanya.

Raka tersenyum, tak lupa ia menggigit kecil bibir Della, "Balas aja Del... Nggakpapa!" Katanya.

Della langsung tersadar dan membuka mata, dengan cepat ia juga mendorong Raka, "Ahh... Ini salah kak! Aku ini adik ipar kakak, harusnya kak Raka nggak boleh cium Della kayak tadi!"

"Heheh! Nggakpapa Dell... anggap aja itu ci*man selamat malam dari kakak iparmu ini! Tapi kenapa kamu pejamin mata kamu tadi? Pasti kamu suka juga kan? Gimana kalau kita lanjutin?" Tawar Raka.

"Enggak! Kak Raka Stop Deh.... Kakak udah melampaui batas tau nggak! Nggak ada tuhh kakak ipar cium adik iparnya kayak tadi! Aku bukan anak SD yang nggaktau apa-apa kak!"

"Aduhh kamu jangan marah-marah kayak gitu dong Dell... Kakak malah tambah gemes tau nggak!"

"Kak Raka STOP!!!" Tegas Della.

"Iya-iya adikku tersayang!"

"Keluar!!"

"Yakin udah nggak mau lanjutin?"

Raka benar-benar membuat Della frustasi, otaknya seperti tak bisa berfikir lagi.