NovelToon NovelToon
Ratu Yang Digulingkan

Ratu Yang Digulingkan

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Selingkuh / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Angst / Penyesalan Suami / Pelakor jahat
Popularitas:6.3k
Nilai: 5
Nama Author: Peri Bumi

Ratu Primora Anastasia, harus menghadapi kenyataan, bahwa suaminya membawa selir dari perjalanan perangnya.

Seolah kurang untuk menyakitinya, selirnya juga sedang hamil.

Usia pernikahannya yang memasuki 5 tahun saja tidak membuahkan seorang pewaris.

Kejadian demi kejadian akhirnya membuatnya harus diturunkan tahtanya.

Primora yang memiliki harga diri yang tinggi, tidak akan menerima semua ini dengan sia sia.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Peri Bumi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 16

Pagi-pagi sekali, Primora kedatangan tamu di kamarnya. Seseorang yang tidak pernah mendatanginya di pagi hari sekali. Primora bahkan baru bangun tidur dari begadang semalaman.

"Yang Mulia..."

Primora kaget ketika melihat Robert.

"Ada apa?"

Benar, seperti inilah sifatnya, langsung to the point dengan hal yang dia tuju. Tidak pernah ada basa-basi, menanyakan kabar satu sama lain dan langsung ke tujuan.

"Percepat peresmian Esme sebagai selir."

Huh? Apa yang diharapkan dari laki-laki yang sudah jatuh cinta dengan wanita lain. Primora pikir ada kepentingan apa, sampai-sampai dia datang pagi-pagi sekali ke kediamannya. Ternyata hanya untuk wanita lain.

"Yang mulai bisa mengatur itu sendiri dengan bendahara Negara."

"Kau..!" Robert menuding Primora dengan jari telunjuknya.

"Tidakkah Yang Mulia Raja tahu berapa sibuknya saya dengan acara yang akan datang Minggu depan?"

Robert tahu itu.

"Tapi kemudian datang hanya untuk peresmian seorang selir? Bukankah Yang Mulia minta simbolis? Hanya perlu hadiah dan dokumen. Itu bisa diurus bendahara negara dan sekretaris negara."

Primora benar, tapi Robert mendatangi Primora sebenarnya hanya untuk melihat reaksinya. Dia bahkan tidak perduli dengan itu semua.

"Tapi bagaimana ini... Aku ingin Ratu yang menyiapkan semuanya." Robert seakan tidak mau didebat lagi.

Sekali breng sek, dia tetap akan menjadi pria breng sek. Rasa cintanya mungkin sudah menguap.

"Baik." Jawab Primora singkat.

"Karena saya bahkan belum bersiap, kalau kepentingan Yang Mulia sudah selesai, bolehkah saya juga bersiap."

Robert baru sadar bahwa Primora baru bangun tidur, dia masih mengenakan pakaian tidurnya yang tipis.

Robert sudah lama tidak menyentuh Primora. Melihat lekuk tubuhnya itu membuat jakunnya naik turun.

Primora membungkuk untuk memberi hormat, belahan dadda kelihatan. Robert yang melihat itu seketika hawa badannya menjadi panas.

"Ratu belum mandi kan?" Tanya Robert penuh selidik.

"Mari mandi bersama..." Kalau itu dulu, sebelum dia membawa gundiknya, Primora mungkin akan tersipu malu dan mengiyakan ajakan tersebut. Mandi hanyalah alasan, karena sejatinya, dibalik itu semua adalah hubungan intim.

Primora yang sudah mengalami banyak kejadian dalam sekali waktu mencerna itu sebagai sebuah ejekan. Kok bisa, dia bicara seperti itu seolah tidak ada apapun yang terjadi dengan hubungan mereka.

"Saya harus menghadiri rapat dengan Countess Fir di jam 7.30 Yang Mulia."

Prim, menggunakan alasan pekerjaan untuk menolak bersama dengan suaminya. Alasannya halus agar Robert tidak tambah tersinggung.

"Begitu ya." Robert menelan kecewa dan meninggalkan Primora tanpa sepatah kata.

Primora sudah jijik, disentuh olehnya. Membayangkan orang yang sama menyentuh gundiknya yang licik itu membuat Primora harus bisa menahan emosinya. Dia sendiri tidak tahu, akan seperti apa hubungan mereka ke depan. Bagaimana kalau hubungan mereka tidak bisa akur satu sama lain.

"Yang Mulia..." Pelayan Primora memanggilnya, seolah tahu isii hati majikannya.

"Tidak apa-apa Yan." Primora sepenuhnya sadar bahwa dia telah menolak suaminya. Padahal bisa saja mereka bisa berbaikan setelah melewati hubungan intim.

Setelah bersiap Primora pergi untuk menemui Countess Fin. Membahas dan memastikan segala nya berjalan lancar. Dekorasi, menu, daftar undangan, keamanan dan lain sebagainya.

Primora yang kelelahan masih harus menemui bendahara negara dan sekretaris negara untuk keperluan peresmian selir raja.

Viscount Dery kaget dengan kedatangan Ratu. Padahal kalau hanya secara simbolik, Ratu tidak perlu datang langsung. Dia hanya harus memberikan surat pengantar dan titah maka akan dikerjakan oleh sang bendahara. Primora cukup berbaik hati dengan memberikan hadiah banyak untuk selir Raja. Bahkan Viscount Dery sampai sampai tak enak hati. Istri sah mana yang malah memberikan banyak hadiah kepada simpanan suaminya . Hanya Ratu Primora yang melakukan nya. Dia juga mendatangi Sekretaris negara, Count Hamel, untuk memastikan dokumen siap.

Semua urusannya selesai, dia hanya tidak mau Robert protes lagi dengannya dan mengatakan bahwa kinerjanya tidak pecus. Itu melukai harga dirinya. Karena selama ini dia sudah bekerja dengan sangat keras.

Di tengah perjalanannya, dia bertemu dengan Pangeran Daniel.

"Salam Yang Mulia Ratu."

Primora juga membalas salamnya.

Pangeran Daniel memiliki rambut emas yang berkilau, mata birunya juga selalu memikat. Fitur wajahnya tampan, khas orang barat.

"Salam kepada pangeran Daniel."

"Ratu terlihat sibuk dan kelelahan."

"Apa jelas terlihat?"

Daniel mengangguk sambil tersenyum.

"Sepertinya aku harus merawat diriku lebih sering."

"Pijatan wajah akan membantu."

"Pijatan wajah?"

Daniel mengangguk lagi. "Itu seperti pijatan secara umum, tapi ada teknik tersendiri . Itu akan meningkatkan sirkulasi darah di wajah dan membuat segar."

"Sepertinya, Saya harus mencoba metode tersebut disini. Tapi sayangnya, dayangku belum ada yang bisa."

"Saya bisa membantu!"

"Ya?"

"Ah... Maaf... Saya benar benar bisa membuat pijatan wajah kalau Yang Mulia Ratu mau mencobanya."

"Hahaha..." Primora terkekeh. Seorang Pangeran yang melakukan pijatan wajah. Primora hanya tidak habis pikir.

"Pokoknya, kalau Yang Mulia mau, tinggal bilang saja kepadaku."

Primora masih tertawa sambil mengangguk. "Akan saya pertimbangkan ke depannya."

Mereka lalu berpisah setelah obrolan singkat itu.

Daniel, melihat langkah Primora semakin menjauh. Sampai benar-benar punggung nya hilang dibalik tembok.

Dia jelas kelelahan, dia sekarang punya lingkaran mata. Meski ingin tampil seperti tidak ada masalah, tapi wajah seseorang tidak bisa menipu kan. Wanita yang tangguh itu mencoba berdiri sendirian . Tidak memiliki sandaran dan tempat pulang. Malang.

1
Ana
semangat yae Thor bgus
Andi Ilma Apriani
crazy up thoorr
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar🌻
suatu saat
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar🌻
betul dan sebentar lg akan dicopot gelarnya karena bercerai 🤫🤣
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar🌻
mereka sama
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar🌻
betul,lebih baik cari yg lain 🤭
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar🌻
menanyakannya?
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar🌻
Lama" disakiti akhirnya melawan juga 💪
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar🌻
paling merasa tersakiti ,
setuju 👍
Karmila karmila
hanya setangkai 🌹yg tersisa thorr
semoga ini bs bikin semangat othorr untuk up lg 😍😍😍😍
Andi Ilma Apriani
semangaatt thoorr 💪💪💪
Karmila karmila
secangkir ☕ buat othorr biar gx ngantuk ,biar banyak up nya...
love se kebon thorr
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar🌻
Trikmu gagal Esme 🤣🤣
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar🌻
enak aja 🤪
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar🌻
cabai 🤣🤣🤣
Karmila karmila
kemana dirimu thorr....
Karmila karmila: Terimakasih....
love love se kebon thorr
🔵🏘⃝AⁿᵘKuli Tinta𝐙⃝🦜Kᵝ⃟ᴸ: udah up kok kak, tinggal nunggu sistem aja
total 2 replies
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar🌻
Saatnya bangkit Primora 💪
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar🌻
adalah makanan
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar🌻
kamu salah 🤭
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar🌻
tidak sedikit dulu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!