Siska gadis lugu yang di jodohkan dan tidak ingin melihat orang tuanya kecewa. Dia tak ingin melihat orang tuanya sedih atau malu dengan tetangganya.
Setelah menikah, kehidupannya mulai membaik. Tetapi tetaplah ada air mata, tetapi Siska berusaha kuat.
Setelah mempunyai anak, dia berusaha mandiri mencoba beberapa usaha. Walaupun beberapa kali gagal tapi dia tetep mencoba beberapa usaha hingga akhirnya sukses.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cahaya Sunyi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Hamil Anak Siapa?
Setiap Sore Siska sekarng mempunyai kegiatan lain. Selain kegiatan menjaga dan merawat anak, Siska mempunyai kegiatan mendampingi les anak anak wilayah sekitar tempat tinggalnya.
Sebenernya mereka kasihan, dengan Siska harus mengajar mereka sambil menjaga anak, tapi mereka juga ingin belajar dengan di dampingi Siska.
Waktu menunjukan Jam 12 siang tandanya Fendi pulang dari mengajarnya. Sekarang kakak iparnya tak lagi kesini, Karena sudah mempunyai motor baru, Entah dari mana, Apakah Fendi yang mengantarkan beli motor itu??
Siang itu terik matahari terasa Panas, Fendi berangkat kuliah melewati jalan yang membuat badannya terasa lumayan membuat gerah, Karena matahari yang lumayan panas.
Tak lupa Fendi menjemput seseorang temanya yang biasa dia bonceng kan Fendi.
Dia bertemu dengan bapaknya, Berkata agar Fendi menjagakan dan memboncengkan temanya itu. Temannya itu saat ini sedang hamil.
Siska tak ingin ada rasa yang aneh aneh dalam perasaanya, walaupun kadang berfikir, Tiap hari mereka bareng, Tapi Siska tidak mungkin mengira
bahwa anak yang di kandungnya adalah anak Fendi.
Selama teman Fendi hamil, Orang tuanya menyuruhnya mereka berangkat menggunakan mobil, Fendi membawa motor sampaj di rumah temanya. Serta motor Fendi di tinggal di rumah temannya.
mereka membawa mobil menuju kampus dengan menggunakan mobil, semobil berdua.
Ketika sampai dirumah, Fendi menceritakan semua itu Kepada Siska, Fendi tak menjaga bagaimana perasaan Siska?. Dengan berusaha lapang dada Siska mendengar cerita itu.
Yang mungkin terlihat begitu biasa, tapi membuat perasaan Siska sangat sakit dan terluka.
Setelah pulang kuliah Fendi sering berbagi cerita ke Siska. Siska hanya menahan rasa sakit itu, Siska tak ingin berlarut larut membawa kesedihannya.
Siska mendengarkan cerita Fendi dan meng iyakan saja semua yang diceritakan Fendi, Saat dia berada di kampus.
Siska yakin apabila di kampus banyak cewek yang lebih cantik darinya. Tapi Siska sebenernya tak kalah cantik dengan mereka teman - teman Fendi di sekolahan atau Kampus mereka belajar.
Hari sudah mulai malam, Siska mungkin begitu capek mengurus rumah dan menjaga anak nya. Dia mulai merebahkan badannya di kasur dengan mulai memejamkan matanya sambil menyusui anak.
Setelah anaknya tidur Siska pun Bagun kembali, ternyata belum selesai tugas rumah Siska, Siska harus melipat baju baju yang sudah di cuci siang hari. Saat malam tiba saat nya Siska melipat baju merapikan nya. Tapi itu semua tidak mesti benar terhadap Fendi.
Suatu ketika Siska membereskan rumah, dan meletakkan barang barang serta menatanya dengan rapi, tapi ketika pagi menjelang, Ada beberpaa barang yang tidak diletakan di tempat nya.karena sudah dirapikan oleh Siska.
Misal Guntung pemotong kuku.
Niat baik Siska membereskan dan menata semua belum tentu benar Dimata dia.suatu ketika Siska membereskan benda benda yang ada di meja, seperti gunting kuku dan beberapa barang yang biasanya ditaruh meja diruang tamu.
Siska memberesi ya dan menempatkan di laci, tetapi Fendi marah, Fendi mencari cari dimana gunting kuku yang biasanya di meja, kenapa tidak ada dimeja, dan Fandi emosi menyalahkan Siska dengan mudah nya.
Agar Siska jangan membereskan apapun yang Fendi taruh, biarkan saja walau berantakan.
Siska tak bisa menjawab apa apa ketika Fendi berkata seperti itu.Siska merasa memang Siska tak berhak atas semua yang ada di rumah situ.
Ibarat kata Siska hanya menumpang, tidak seperti istri- istri lain disana, Yang berhak atas segalanya.
bintang 5 juga untukmu kak