Teknik Terlarang

Kekacauan

Suasana kota Lampion emas saat ini sangat ramai karena hari ini adalah perayaan festival lampion yang di adakan setahun sekali oleh penduduk kota ini.

"Aku tak menyangka ternyata seperti inilah kehidupan di luar puncak suci.." Xiao Lin berkata dalam hati sambil tersenyum kecil. Ini pengalaman pertamanya keluar dari puncak suci turun gunung ke tengah kota.

"Ayo cari penginapan yang paling strategis disini..." ucap Mei Lian sambil berjalan melangkah menuruni tangga kayu rumah makan. Setelah berjalan menyusuri kota akhirnya mereka melihat sebuah penginapan besar yang cukup mewah 3 lantai yang pas berada di jantung kota lampion emas. Mei Lian mengajak Xiao Lin masuk ke dalam dan memesan sebuah kamar yang paling atas kepada pelayan penginapan.

"Guru kenapa hanya pesan satu kamar? bukankah kita bukan suami istri..?" Xiao Lin meledek gurunya yang membuat gurunya melotot ingin sekali mengunyah muridnya itu.

"Kau tidur di lantai , bila perlu kau berjaga di luar jendela.." Ketus Mei Lian berjalan tanpa melihat Xiao Lin di belakangnya.

"Tega sekali guru kepada murid yang sangat imut ini..." Xiao Lin meledek gurunya lagi yang di balas gelengan kepala mei Lian tanpa sepatah katapun. Mereka berdua lalu masuk ke dalam satu kamar yang cukup lebar , namun tanpa di sadari oleh Mei Lian ternyata berduaan dengan muridnya salam satu kamar ini membuatnya gugup jantungnya berdetak kencang.

"Kau keluarlah lin'er..." ucap Mei Lian yang membuat Xiao Lin terkejut karena baru saja masuk ke dalam kamar tapi sudah di usir keluar oleh gurunya itu. Xiao Lin lalu berjalan sambil mengutuk perintah gurunya itu.

"Belum nafas pun sudah di usir keluar...Guru kau benar benar kejam seperti ibu tiri dalam cerita dongeng..." Xiao Lin terus merajuk menunggu di depan pintu kamar.

Menjelang malam suasana makin ramai karena penduduk kota merayakan festival lampion yang di tunggu tunggu oleh semua orang. Kembang api pun banyak bermekaran di langit seperti bunga bunga yang menghiasi keindahan malam yang berbintang. Mereka semua nampaknya telah lupa sejenak dengan gosip gosip yang beredar baru baru ini terhanyut dalam euforia malam ini.

Sementara itu di dalam kedalaman tanah yang kering dan dingin , keluar dari dalam kegelapan langkah kaki seorang pemuda tampan dengan pakaian serba hitam , di kepalanya terdapat mahkota emas yang semakin menumbuhkan kesan sempurna dengan rambut hitam panjang tergerai terkena angin.

"Hormat kepada leluhur....!!" terdengar suara kompak dari ratusan orang berlutut menangkupkan kedua tangannya bersamaan.

Huang Logui? Ya benar ini adalah tubuh fisik kaisar Iblis Huang Logui yang telah terbentuk. Auranya sangat dingin bahkan setiap langkahnya membuat retakan retakan es bercampur udara yang kering.

"Hahahaaa akhirnya setelah ribuan tahun , aku bisa bangkit kembali hari ini..!!!" Matanya berbinar dan senyumnya mengerikan di balik wajahnya yang tampan.

"Bai Su Jian..!!! Kau tak menyangka kan , pengorbanan mu saat itu adalah sebuah kesalahan!! Aku tak bisa di musnahkan!!" teriak Kaisar Iblis Huang Logui penuh amarah. Bai Su Jian adalah nama dari kaisar suci kuno yang telah bertarung dengan Kaisar Iblis Huang Logui pada perang kuno , Bai Su Jian bertarung habis habisan hingga membakar semua jiwanya untuk menyegel jiwa kaisar Huang Logui yang hampir saja meloloskan diri. Namun semuanya kini nampaknya sia sia karena Kaisar Iblis Huang Logui telah bangkit kembali dengan bantuan keturunannya.

Semua orang masih berlutut dan menunggu perintah Kaisar Huang atau leluhur mereka dengan patuh. Huang Logui berjalan melewati semua orang membuat segel tangan untuk membuat formasi kuno di aula istana lembah es.

"Formasi darah...!!" Sebuah formasi kuno tercipta menyala redup di tengah aula istana lembah es. Dari dalam formasi muncul jiwa jiwa pengembara yang haus darah terbang mengelilingi formasi itu.

"Berpencar...!!" Perintah Kaisar Huang Logui menggema di aula istana di iringi Aura yang menindas membuat semua orang merinding ketakutan. Para jiwa jiwa pengembara melesat menembus dinding dan menghilang dari pandangan semua orang.

Di sisi lain di sebuah daratan kota yang sedang merayakan festival lampion tiba tiba tanah bergetar mengguncang penduduk yang sedang berpesta ria di malam yang berbintang ini.

"Huwaaaa...Gempa..."

"A-apaa ini....!!"

Teriakan histeris para penduduk kota menggema menimbulkan kegemparan yang nyata. Para penduduk berhamburan lari ke segala arah yang akhirnya membuat para kultivator berkumpul di langit.

"Apa yang terjadi..?" ucap seorang pemuda yang mempunyai tanda kelopak bunga di dahinya menginjak udara kosong di langit. Ia adalah wu Ning dari puncak obat yang sedang bersama Hulin Xia di belakangnya.

"Raaaawrr...!!!" Suara jiwa jiwa pengembara terbang ke segala arah menembus dan membunuh para penduduk dengan kejam. Jiwa jiwa pengembara ini keluar dari dalam tanah dengan aura yang mencekam. Banyak penduduk yang kultivasinya rendah menjadi korban keganasan jiwa jiwa pengembara ini.

Para kultivator berkumpul dan bertarung dengan jiwa jiwa pengembara yang tidak bisa di bunuh ini , mereka kehabisan akal menghadapi kengerian ini.

"Pengekang jiwa..!!"

Sebuah formasi raksasa terbentuk setelah suara wanita menggema di langit. Jiwa jiwa pengembara yang sebelumnya tak bisa di hadapi oleh para kultivator ini menjadi kaku dan tak bisa bergerak terkekang oleh formasi raksasa ini.

"Itu Wanita suci Mei Lian...!! " ucap salah satu kultivator yang menyaksikan Tetua puncak suci yang turun dari langit datang membantu pertempuran. Jiwa jiwa yang tak bisa di bunuh akhirnya tersegel dalam formasi kuat milik Mei Lian. Namun di saat bersamaan gelombang serangan datang dari timur jauh mengacaukan evakuasi penduduk yang akhirnya terkurung di tengah pertempuran. Mereka adalah pasukan dari lembah es yang menyerang membabi buta menyasar siapapun yang di temuinya.

"Formasi pedang langit ..!!"

Seruan menggema dari pasukan yang datang dari langit membentuk sebuah formasi yang melancarkan ribuan pedang. Mereka adalah murid murid dari puncak pedang Yama yang datang membantu.

"Tetua Mei ..." ucap seorang laki laki dengan tubuh tegap datang menghampiri Mei Lian. Itu adalah tetua puncak pedang Tie Jian. Mei Lian lalu mengangguk sembari mencari dimana anak didiknya bertempur.

"Aku melihat pusat kekacauan ini...." Mata Xiao Lin menyala menggunakan teknik mata dewa sembilan tingkatan Xiao Lin terus melesat ke dalam pertempuran dan terus merangsek ke dalam. Namun semakin mendekati pusat aura itu , Xiao Lin semakin ketakutan.

"Aura ini....???!" ucap Xiao Lin dalam hati merasa dirinya tertekan oleh aura ini. Tak salah lagi ini adalah aura kaisar iblis Huang Logui yang mendominasi.

"Blaaaarrrr...!!" Tanah berguncang terbelah hebat saat Xiao Lin akan menapak , ia lalu terbang melesat ke udara kosong. Xiao Lin mengamati dengan teliti setelah debu debu berterbangan mulai tersapu. Terlihat langkah kaki seorang pemuda berpakaian hitam , auranya sangat kuno dan memiliki senyuman yang menakutkan.

"Iblis Huang Logui.!!!!" Teriak Xiao Lin sambil mentransferkan transmisi suaranya kepada Gurunya.