Semua bermula ketika si kecil Aiden lepas dari penjagaan pengasuhnya dan pengawalnya.
Atas dasar tidak sengaja, ternyata bisa membuat Aletta si gadis biasa mendapatkan antara keberuntungan atau terjebak dalam hal yang tidak semestinya.
Penasaran dengan alur ceritanya? yuk cari tahu lebih dalam agar tidak tertinggal kisah mereka.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Widya27, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
#25
Kini Aletta berada didalam satu mobil dengan Zayn dan Ayden yang ada di pangkuannya. Ayden terlihat menggemaskan saat mulutnya tidak bisa diam dengan celotehannya saat bermain dengan mainan dinosaurusnya.
"Ayden suka dinonya?" tanyanya sesekali mengajak anak kecil itu berbicara.
"Iya, suta" jawab Ayden melirik Aletta sekilas dan mengajaknya bermain.
"Aduh gemes banget sih kamu ini, jadi pengen kakak gigit pipi tembem kamu ini ya" Aletta memeluknya saking gemasnya dengan Ayden.
Hingga tidak terasa mereka sudah tiba didepan gerbang sekolah dan Aletta segera turun dari mobil, tidak lupa juga berpamitan dengan keduanya.
Aletta masuk ke sekolah dan mengikuti pelajaran seperti biasa, sedangkan Zayn pergi ke kantor setelah mengantar Aletta.
•••
Hari demi hari terus berganti, tidak terasa acara lamaran Zayn dan Aletta segera dimulai. Tidak banyak yang diundang karena hanya lamaran bukan menikah. Kalau menikah Papa dan Bunda pastinya akan meminta acara yang lebih mewah.
Tapi untuk acara ini, Aletta sendiri yang meminta yang simple tapi tidak megurangi nuansa yang mewah. Dan Aletta juga berhias dengan make up yang cocok dan senada dengannya.
"Sayang? Sudah siap? Zayn dan yang lainnya sudah menunggu di lantai bawah" ucapnya bunda Lia ketika masuk kedalam kamar yang ditempati Aletta untuk bersiap siap.
"Sudah tante" balasnya sembari menunjukkan senyumannya.
"Eh jangan panggil tante lagi dong, kan udah mau jadi menantu bunda. Jadi kamu juga harus sama seperti Zayn panggil bunda ya?" pinta bunda Lia sembari mengusap bahu Aletta yang berdiri didepannya.
"Iya tan... Eh bunda maksudnya. Maaf bunda, masih belum terbiasa" balasnya sambil tersenyum kikuk.
"Yasudah kalau gitu, ayo turun. Takut Zayn ga bisa menunggu lama" goda Bunda Lia sambil berjalan lebih dulu dan diikuti Aletta dibelakangnya.
Sedikit demi sedikit acara berjalan dengan lancar, Zayn dan Aletta sudah selesai dengan saling bertukar cincin yang sudah berada dijari mereka masing masing.
Setelahnya acara makan makan bersama dengan beberapa tamu yang hadir untuk menyaksikan acara mereka berdua. Jika Aletta masih salting karena terus digoda, berbeda dengan Zayn yang masih menampilkan wajahnya yang cool, berwibawa dan berkarisma. Seperti tidak akan tergoda sekalipun.
"Baru lamaran saja sudah tidak bisa diam, apalagi kalau menikah nanti" gerutu Zayn tapi masih bisa didengar oleh mereka dan mereka yang mendengarnya hanya tertawa saja.
"Jangan lupa nanti kita ponakan yang lucu ya Zayn, Ayden juga sudah cocok jadi seorang kakak" timpal seorang wanita yang mungkin terlihat seperti saudara dekat keluarga Zayn.
"Sayang, masih lama mereka menikah" balas pria yang ada disampingnya.
"Tante sama om bisa bisa ga akan aku undang ya" omel Zayn.
"Zayn jangan gitu dong nanti calon istri kamu bisa kabur karena takut gara gara kamu. Awas nanti cepat tua duluan" goda tante Joy seperti tidak takut dengan omongan ponakannya satu satunya ini.
"Udah jangan berantem lagi, kayaknya calon menantuku udah ga sabar dengan perutnya yang sudah kelaparan" ucap bunda Lia, lagi dan lagi Aletta hanya terdiam serta menunduk karena malu. Sedangkan orang tuanya hanya senyum senyum saja melihat aksi mereka semua.
Sampai akhirnya semua nya sudah selesai dan satu per satu orang orang mulai pulang ke rumah masing masing dan meninggalkan kedua keluarga tersebut yang masih asik berbicara diruang tamunya.
"Oh ya, rencana papa kalian akan menikah mungkin 5 bulan kedepan. Karena tidak terlalu lama dan tidak terlalu cepat juga. Menurut kalian gimana?" ucapnya sambil menatap kedua calon yang duduk bersebelahan dan tidak lupa Ayden yang tertidur dipangkuan Aletta.
"Zayn tidak masalah kapan saja dan yang pasti siap terima jadi saja" balasnya singkat dan santai.
"Kalau boleh usul, boleh tidak sebelum Tata wisuda atau setelah Tata lulus sekolah? Tata masih belum siap, yang pasti Tata masih harus ujian, tour dan yang lainnya juga" balas Aletta sesekali tangannya tidak tinggal diam dan menepuk Ayden pelan pelan meskipun ia terlihat sudah tertidur pulas.
"Kamu yakin Zayn tidak masalah untuk menunggu 1 tahun lagi? Mengingat Aletta akan naik kelas 3 SMA dan kalau menunggu wisuda Aletta tahun depan?" tanya bunda Lia ingin memastikan apa Zayn keberatan atau tidak.
"Tidak apa apa, lagipula aku juga tidak terburu buru pa" balasnya.
"Yasudah, Aletta? Kamu segera ke kamar dan tidurkan Ayden, bunda tau sepertinya kamu sudah lelah bermain dengan Ayden dari tadi. Zayn temani Aletta istirahat sana" pinta bunda Lia, Zayn juga mengambil alih Ayden dalam gendongan Aletta dan mengajaknya naik ke lantai2 untuk istirahat dikamarnya.
Zayn pria normal yang masih bisa mengontrol dirinya agar tidak bertindak lebih jauh. Jadi segera mereka merebahkan diri mereka ke posisi seperti sebelumnya yang dimana Ayden tidur ditengah tengah mereka.
"Cepat tidur, nanti aku bangunkan kalau sudah jam makan malam" Ucapnya dengan mata sudah terpejam.
"Baiklah" balasnya singkat dan ikut tidur sambil memeluk Ayden. Posisi Zayn membelakangi Aletta, tapi dia tidak masalah jika Zayn seperti itu.
Wajar saja kalau mereka yang menikah karena perjodohan pasti akan mengalami hal ini. Tapi yang masih mengganggu pikiran Aletta ketika hari itu dirinya menceritakan apa yang dia alami pasa Noah dan yang lainnya.
Mereka pastinya terkejut, terutama Noah yang sempat tidak percaya. Tapi mau bagaimana lagi, ia memang harus menerima perjodohan ini.
Noah yang sudah tau dan menerima kenyataan kalau wanita idamannya sudah dipilih orang lain lebih dulu. Noah bukan ingin memaksa tapi juga tidak rela ketika wanita yang dia suka harus direlakan untuk menjadi milik orang lain.
......"Semoga kamu bahagia dengan pilihanmu Al, maaf untuk yang kemarin. Anggap saja aku tidak pernah mengatakan apapun padamu, kuharap kita masih berteman dan lupakan tentang ungkapanku yang pernah aku katakan padamu sebelumnya. Oh ya, jangan lupa undang kami kalau kalian sudah menikah" - Noah.......
Kurang lebih itu adalah pesan dari Noah, tidak ada yang berubah darinya tapi jangan diragukan lagi bagaimana perasaannya antara kecewa dan sedih. Tapi dia tidak mau egois karena kalau kata orang, jika kita mencintainya maka harus melepaskannya dengan pria yang fia cintai seperti Aletta.
Mungkin tidak untuk saat ini tapi seiring berjalannya waktu, perasaan akan tumbuh diantara Aletta dan Zayn.
"Ga nyangka Al, lo bakal nikah duluan" kata Matthew saat mereka sedang kumpul biasa dirumah Aletta.
"Ya mau gimana lagi, udah takdirnya kali ya? Gue juga ga tau harus gimana" balas Aletta yang tangannya sibuk bermain bantal.
"Emang lo ga suka dia? Tapi kalo dia kasar atau apa mending jauhin dia" timpal Ethan.
Mereka pun melupakan pembahasan tentang pernikahan Aletta kedepannya dan membahas yang lain. Walaupun ujian masih lama tapi mereka berniat untuk mengurangi jam main mereka.
Jika biasanya lebih banyak waktu bermain bersama maka sekarang setidaknya dikurangi sedikit untuk menyempatkan diri dan belajar saja.
*
*
*