Novel ini bercerita tentang cewek tomboy dan juga cowok dingin.
Anggraini
Dwi Deka Sasendri gadis tomboy yang berpakaian seperti laki-laki, bahkan di sekolah pun malah menggunakan celana bukan rok. Apalagi hobinya olahraga dan juga beladiri menambah kesan laki-lakinya. Anggra selain tomboy dia juga gadis yang periang dan banyak teman.
Namun bagaimana jadinya bila ia harus sekelas dengan Dion Albarnista. Dion adalah pria yang pendiam dan juga suka menyendiri. semua Dion lakukan karena ada alasannya tersendiri.
Anggra yang sebagai ketua kelas ia ingin semua orang saling berteman. Bagaimana cara Anggra membuat Dion untuk bergabung?
Selain itu, ada kejadian yang membuat mereka di paksa menikah dengan berbagai syarat. Akankan mereka dapat membatalkan pernikahan itu? Lalu bagaimana kehidupan setelah pernikahan mereka? Akankah menumbuhkan cinta? Akankah banyak rintangannya?
Yuk saksikan kisahnya.
Jangan lupa baca juga
I hate You status (kisah orang tua Anggra)
Sifat tersembunyi my husban (kisah orang tua Dion)
Ibarat lagu waktu yang salah cinta ini bersemi. Kau masih mencintainya dan aku menyukai orang lain. walau ku ingkari perlahan hati ini memilihmu.
-Angraini Dwi Deka Sasendri
Kamu datang dihidupanku ibarat lagu lumpuhkan ingatanku, karena kamu datang menghapuskan dia dari hatiku. Lalu jika kamu pergi siapa yang menghapuskan kamu dari hatiku wahai gadis tomboyku
-dion albarnista
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Erni Permata Dewi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 24
Anggra bangun kesiangan karena setelah sholat subuh ia kembali tidur.
"ah. mimpi. tadi malam seram sekali. terkurung di ruangan dengan Dion? dan apa itu aku seperti tertangkap basah dengan ibu , ayah, dan David terus di paksa menikah dengan Dion. nanti dulu itu mimpi? tidak-tidak itu nyata. ah ya aku mau berbicara dengan bunda dan ayah. pernikahan itu tidak boleh terjadi"
jam telah menunjukkan pukul 12.30. ia bergegas bangun dan berganti pakaian. mandi? ia telah mandi sebelum sholat subuh.
setelah ganti pakaian Anggra turun. ia melihat David sedang menonton
"Vid, ayah bunda mana?" tanya Anggra dan duduk di samping David
"sudah pergi"
"pergi? kemana?"
"bertemu ayah dan ibunya Dion"
"yah. aku berharap semua itu mimpi. andai itu mimpi aku akan anggap mimpi yang indah jika bukan kenyataan. " ucap Anggra pelan.
"kau berbicara apa, Rin? bisik-bisik seperti itu?"
"enggak!. lalu kenapa kau tidak bangunin aku. ha Vid"
"tidak di izinkan bunda kata bunda biarkan saja dia. gitu"
"bunda bilang begitu" ucap Anggra sedih.
"lalu apa yang ayah dan bunda sebelum pergi"
"ngomong apa ya?" ucap David bingung
"Vid?"
"enggak ngomong apa-apa sih. tadi aku ceritain kejadian seperti yang kamu ceritakan"
"terus-terus.. apa jawab ayah bunda"
"bunda diam. tapi kata ayah entar diomongin sama orang tua Dion."
"Vid aku takut"
"aku tidak tau harus berbuat apa. yakin saja sama ayah dan bunda. aku yakin keputusannya pasti yang terbaik"
"tapi Vid.. bunda sangat marah. tadi malam saja keputusannya adalah menikah. menikah? dengan Dion? bermimpi juga aku tidak mau."
" kenapa?"
"Vid. kami tidak saling mencintai. Dion mencintai Najwa dan aku. aku menyukai Bagas. untuk jadi teman aku.. aku mau tapi menikah dan hidup bersama aku tidak terfikirkan.lagi pula..lagi pula aku masih SMA Vid tolong aku. lakukan sesuatu. Vid"
"apa yang harus aku lakukan Rin? aku sudah menyampaikan pendapatku dan memohon pada ayah dan bunda agar memikirkan keputusan pernikahan itu. namun hasil akhir hanya ayah bunda dan kedua orang tua Dion yang memutuskan. lalu apa yang harus aku lakukan?. aku akan lakukan. katakan. katakan"
"mungkin aku hanya bisa menerima apapun keputusan bunda dan ayah"
"maafin akunya"
"aku yang salah vid. harus aku tidak mengikutinya. untuk apa aku mengikutinya? menghiburnya? tidak-tidak untuk apa aku.."
"tidak aku tidak salah Rin" ucap David memeluk Anggra mencoba menenangkan Anggra. Anggra menangis.
selang beberapa saat Anggra bangkit
"Vid. aku harus telpon Dion. diakan laki-laki. aku yakin ia bisa membatalkan pernikahan ini"
"tunggu. makan dulu. kau belum sarapan. lagi pula ini sudah waktunya makan siang"
"makanlah aku tidak lapar"
"aku tidak suka. makan dulu baru urus semuanya. bagaimana bila kau sakit"
"sakit? ya bila aku sakit. pernikahan tidak akan terjadi."
"tidak. pernikahan hanya akan diundur. tapi jika kau sehat. kau bisa berfikir bagaimana cara membatalkannya"
"baik lah"
Anggra dan david makan siang. setelah itu, Anggra naik ke atas dan mencoba menelpon Dion lewat WA namun Dion tidak aktif dan Anggra mencoba menelpon namun tidak diangkat. Anggra melempar HPnya dan juga dirinya keranjang karena kesal
"Dion di mana sih? saat kek gini malah hilang. hups" Anggra menarik napas dalam dalam
beberapa saat kemudian
tok tok tok. masuklah David
"Rin. ayah bunda memanggil kamu"
"Apa? ayah bunda? sudah pulang?"
"ya"
"apa?"
"apanya yang apa?"
"keputusannya?"
"engga tau. tadi baru datang langsung suruh panggil kamu.
Anggra turun dan di ikuti David
""ayah bunda?" panggil Anggra
"duduk" perintah Parel.
Anggra dan David langsung duduk.
"langsung saja ayah dan bunda tidak mau berbasa-basi. tadi pagi ayah sama bunda sudah berbicara dengan orang tua Dion. kesalahan kalian cukup fatal. tidak baik di muka hukum dan agama. ya pernikahan adalah jalan terbaik"
"tapi yah."
"tidak ada tapi-tapian Rin. jika kalian di tangkap hansip ataupun warga kalian akan di nikahkan saat itu juga. tapi karena ayah dan bundamu makanya tidak terjadi pernikahan saat itu. tadi pagi David menceritakan semuanya dan ayah bunda memohon kepada orang tua Dion untuk memberi kamu dan dia waktu untuk saling mengenal..."
"maksud ayah aku akan...?"
"ya. kalian akan di nikahkan." Anggra hanya diam
"kapan?"
"6 bulan lagi."
"6 bulan lagi ya. sama saja yah. Anggra belum lulus SMA."
"kalau sama saja. berarti sekarang saja" ucap Siska.
"tidak tidak bun. bun yah apa tidak ada jalan lain? lagi pula Rini dan Dion tidak melakukan apa-apa.. aku dan Dion hanya..."
"ya.. ayah dan bunda sudah dengar semuanya dari David kau tidak perlu cerita lagi."
"bagaimana dengan Najwa?"
"Najwa ? kata ayah Dion dia telah meninggal. lagipula jenanzahnya belum ketemu"
"tapi Dion masih yakin Najwa masih hidup. bagaimana jika Najwa ketemu dan..dan Dion memilih Najwa"
"maka ayah sendiri yang akan memberhentikan pernikahan kalian"
"bagaimana sesudah? bagaimana setelah kami menikah?"
"maka Dion harus memilih kau atau Najwa?"
"bagaimana dia memilih Najwa?"
"maka ayah sendiri yang akan hancurkan dia"
"dan memlnghancurkan hidup anakmu?" ucap Anggra membuat semua tercengang
"maka ayah bunda batalkan pernikahan ini. pernikahan ini salah"
"tidak! bunda yakin jika telah menikah Dion akan memilih mu. bunda yakin itu"
"kenapa? "
"karena dia anak Zahra. aku yakin dengan didikannya"
"Zahra? ibu Dion? bunda kenal? jika yakin dengan didikannya? lalu kenapa kalian tidak percaya dan mememaksa kami menikah?"
Parel dan Siska diam
"bun lagi pula Dion dan Rini tidak saling mencintai. bun yah"
''kami telah berbaik hati membuat pernikahan kalian 6 bulan lagi. jika kau terus merengek ayah akan telpon ayah Dion dan langsung menikahkan kalian secepatnya. kami telah memohon agar memberi kau waktu. 6 bulan adalah waktu untuk kau dan Dion saling mengenal"
"baik lah bun" ucap Anggra pasrah
pendek banget
mampus Dion huuuu